BAB TIGA BELAS

  Setelah melakukan perjalanan sehari semalam akhirnya Rega dan Alice tiba di tanah air, keduanya langsung menuju kediaman Laxman.

         Citttt

     "Mas, bagun kita udah sampai!", ucap Alice sambil menepuk lengan Rega.

    Uhhggg.... " Bentar lagi Yank, masih ngantuk", sahut Rega matanya masik terpejam menanda kan bahwa sang empu memang masih setengah sadar.

        "Ya udah kalok gitu aku duluan ke kamar", setelah mengatakan dengan sedikit ancaman akhirnya mau tidak mau Rega membuka mata dengan malas.

      " Kok gitu sih Yank, masa suami nya di tinggal sendiri di mobil", rajuk Rega namun dia tetap melangkah ikut keluar dari dalam mobil.

       "Ini masih jam 12 malam loh Yank"

     "Yang bilang ini udah pagi siapa coba", setelah keduanya masuk tanpa menekan bel sebab Alice sudah menghubungi bik Ratna sebelumnya.

      Sesampainya di kamar Alice segera membersih kan diti dia juga masih merasa lelah dan mengantuk.

         Rega sendiri jangan di tanya dia mah sudah lebih dulu terbang menuju alam mimpi, entah mengapa saat bersama Alice Rega berubah menjadi pria yang manis dan manja, berbeda bila ada di organisasi dia akan menjadi pria dingin tak berekspresi.

...**************...

... Di kediaman Swan....

    Tuttt

     (Hallo)

     (Tolong cari informasi seorang wanita, fotonya akan saya kirim ke email kamu)

   (......)

    Setelah menghubungi orang ke percayaannya pria itu menghela nafas pelan.

      Sebenarnya siapa wanita itu? Kenapa aku selalu bermimpi dia dan 2 orang anak kembar? Wajah sendunya suara tangisan anak anak itu entah mengapa membuat aku gelisah.

         Di tengah lamunannya suara ketuk kan pintu membuat nya tersadar seperti di tarik oleh kenyataan bahwa saat ini dia memiliki seorang istri yang harus di dia jaga hatinya.

     Tok tok

     "Pa, sibuk gak?", ucap wanita yang tengah membuka pintu dan berjalan ke arahnya.

     " Ada apa Ma, tumben tanyak ke sibukkan Papa?"

    "Gini loh Pa, mama sama Karina mau berkunjung ke kediaman Laxman, kami dengar Alice telah kembali", ucap Nyonya Vi

Citra memberitahu.

      " Pergi lah, papa titip salam pada tuan Andra dan juga Rega, maaf papa gak bisa ikut berkunjung", Tuan Angga memang tengah sibuk tapi bukan sibuk karna pekerjaan melainkan sibuk mencari informasi dan sedang dalam konsultasi mengenai beberapa ingatan tentang sebuah peristiwa yang akhir-akhir ini selalu muncul di ingatannya.

...****************...

    Pagi harinya Alice dan Rega sudah turun untuk sarapan bersama keluarga Laxman.

      "Mom, tante Nasa dan paman Ronald kemana?", tanya Rega sebab saat ini hanya ada Aliya yang sudah duduk di bangku meja makan tak ada sosok Leo yang biasanya ikut bergabung.

       "Mereka sudah kembali ke kediaman Marwan, sedangkan Leo dia sedang ada perjalanan dinas", sahut tuan Andra. Sebenarnya dia sedikit penasaran tentang Yazka pemimpin Trex yang katanya wafat di tangan seorang agen organisasi khusus, tapi tuan Andra mehan semua pertanyaannya dia tak ingin acara sarapan pagi menjadi acara gosip.

     " Pagi semua", ucap sepasang suami istri yang baru saja ikut bergabung.

     "Pagi juga Sila, Gas", sahut tuan Andra dan nyonya Bestari.

" Loh! Kalian berdua kapan sampeknya? Perasaan tadi malam gak ada bunyi bel?", ucap Sila penuh tanda tanya.

"Gimana mau denger coba, kalian buat adik untuk Aliya udah kayak orang gaduh", sahut Alice sewot, sebab gara-gara pasturi itu tidur Alice jadi terganggu akibat ulah Rega.

" Hahhh!!! Maksudnya gimana?"

"Kalian gak aktifkan peredam suara", ucap Rega malas.

" Masak sih??", Sila dan Bagas saling lirik sebab keduanya merasa sudah mengaktifkan sebelum mulai sesi HOT.

"Kalian gak sadar gara-gara ulah kalian aku pikir tadi malam rumah di serang m7suh, gak tau nya ada serangan lokal", Rega menjadi gak mood gara-gara pembahasan prihal tadi malam.

"Al, emang beneran ya?", Sila masih belum yakin dengan ucapan Rega sang adik hingga dia mencoba bertanya pada Alice.

Tadi malam saat keduanya tengah terlelap, tiba-tiba Rega terbagun karna mendengar suara desisan dan juga erangan, Rega pikir ada penyusup, dia juga lupa bertanya apakah Sila dan Bagas sudah kembali.

Hingga Rega memutuskan keluar tak lupa pistol dia selipkan di tangannya....

*Loh!! Suaranya kenapa dari kamar sila*?, gumam Rega, dia semakin mempertajam pendengarannya hingga suara desahan Sila membuat Rega berdecak sebal, kamar sila bersebelahan dengan kamar Rega di kediaman Laxman, itu sebabnya jika tak mengaktif kan peredam suara jangan heran jika suara mereka terdengar hingga kamar Rega.

*Bisa-bisanya mereka nyetak anak tanpa peredam suara DASAR PASTURI GILA, emang*, ucap Rega dia kembali ke kamarnya dengan perasaan dongkol.

Begitu masuk ke dalam kamar dia lagi-lagi di uji dengan tingkah tidur istrinya, bagaimana tidak pusing Alice tidur mengunakan daster tapi tak mengunakan celana pendek hanya sebuah kain segitiga, bahkan bajunya pun sudah tersingkap hingga pinggul, jelas hal itu memperlihatkan kaki jenjang putih mulus milik Alice, karna itu pula piton kecil Rega mendesak keluar.

*Ujian apa lagi ini tuhan*, monolog Rega dalam hati sambil mengusap kasar wajahnya karna prustasi.

*Dosa gak sih kalok aku maksa? Mana bisa aku tidur kalok junior ku sudah mendesak ingin di puaskan*.

Setelah berdepat dengan batin dan akal sehatnya, akhirnya Rega memutuskan menganggu tidur Alice dengam cara kising-kising hingga membuat Alice terbagun jadi lah mereka berdua bergadang sampai pagi walau belum berhasil membobol segel milik sang istri namu Rega merasa puas akibat servisan dari Alice.

Setelah menceritakan kejadian malam tadi, kini pasturi itu mendapat ceramah dari nyonya Bestari.

"Kalian itu ya! Lain kali di pasti dulu semua nya sebelum bertindak, untungnya yang dengar Rega, coba kalok Aliya?", ya nyonya Bestari merasa malu akibat ulah anak dan menantunya.

" Ya maaf Mom", ucap keduanya.

"Untung kamar Aliya di ujung mbak, gimana kalok deket kamar kalian, bisa penasaran dia apa lagi Aliya itu baru SMA masih dalam masa puber", sahut Alice menimpali.

Setelah masalah clear mereka membubarkan diri melakukan rutinitas masing-masing.

Alice dan Rega pergi ke rumah keluarga Swan, tadi pagi Alice menerima pesan dari nyonya Citra meminta dia untuk datang ke kediaman Swan padahal tadi malam nyonya Citra dan juga Karina yang memiliki rencana untuk mengunjungi kediaman Laxman.

"Mas yakin mau ikut masuk?", tanya Alice memastikan kembali ucapan Rega tadi saat mereka akan berangkat.

" Yakin, tenang aja Mas cuma mau menemui Papa Angga"

Saat Rega menyebut kata Papa entah mengapa merasa bahagia tapi juga kecewa secara bersamaan, Alice baru mengetahui bahwa dia dan Karina saudara, itu pun saat ijab kabul di langsungkan, dia pikir akan mengunakan wali hakim ternyata semua salah.

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Krain ada msuh yg mnyerang,taunya ada yg lg ngadon....mna yg dnger lg lpar krna blm belah duren....🙈🙈🙈

2025-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!