Kembali pada Rega dan Alice kini keduanya sudah tiba di kediaman Laxman, sayang nya kedatangan keduanya tak di sambut baik apa lagi Alice, tampak tatapan nyonya Bestari dan tuan Andra menatapnya dengan penuh ke tidak sukaan.
"Apa-apaan pandangan kalian semua?" ucap Rega saat melihat tatapan menohok yang keluarganya berikan terhadap sang istri Alice.
"Cih... Masih saja kau bela wanita itu Ga? Kau jelas tau dia hanya anak wanita pelakor, malu Ga kalau sampai orang-orang tau!", ucap nyonya Bestari sambil menujuk ke arah Alice.
Alice sendiri biasanya akan membalas setiap ucapan keluarga Laxman atau dia akan bersikap acuh tak acuh namun entah mengapa kali ini saat mendengar ucapan kedua paruh baya itu, dia hanya menunduk dia masih syok dengan fakta yang di ucapkan nyonya Citra, kini harus menghadapi cacian dari sang mertua.
Sedari awal Alicia memang tak mau menerima pernikahan itu, tapi karna bujuk rayu dari dang nenek membuat dia berlapang dada menerima Rega, apa lagi tanpa Alice tau Rega selalu menjadi prisai untuknya.
"Ya Mas, yang di katakan mama gak salah, kita memang gak cocok lagian sedari awal pernikahan kita hanya lah sebuah perjodohan", sahut Alice, tanpa berucap atau mendengarkan pembelaan Rega, Alice pergi menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar Alice langsung membereskan barang-barangnya, kali ini dia sudah memutuskan pergi dari kediaman Laxman.
Maaf ya mas, sepertinya kita memang bukan jodoh, gumam Alice sambil meneteskan air mata.
Di ruang keluarga perdebatan antara nyonya Bestari tuan Andra dan juga Rega masih berlanjut.
"Momy gak mau tau Ga, pokoknya kau harus cerai dengan wanita picik itu"
"Apa hak momy? Ini rumah tangga Rega jadi biar Rega sendiri yang tentuin, lagian Rega itu udah cinta sama Alice", sahut Rega tak kala emosi.
" Jadi kau lebih memilih wanita itu dari pada kami?", kali ini tuan Andra angkat bicara..
"Ya... Karna sedari awal Rega tak pernah berniat mempermainkan pernikahan ku dengan Alice, siapa pun yang menjadi istri Rega wanita itu harus Rega lindungi harus Rega genggam tangannya agar dia tetap berdiri kokoh di samping ku", ucap Rega sambil menatap keduanya.
Ting.... Pintu lift terbuka, Alice keluar dengan menenteng koper dan ransel di punggungnya.
"Kita pergi"
Hanya dua kata namun berhasil membuat Alice meneteskan air mata, dia tak menyangka Rega lebih memilih mengenggam tangannya dari pada berdiri di antara keluarganya.
"Mas!", Alice ingin menolak dia tak ingin menjadi perusak hubungan antara anak dan orang tuanya.
"Jangan di lepas", Rega membawa Alice berjalan keluar, namun langkah keduanya terhenti saat mendengar suara Karina.
" Lihat kan Tan? Bahkan sekarang mas Rega lebih memilih anak seorang pelakor? Bahkan dia sampai tak perduli dengan air mata Tante", ucap Karina sambil memeluk nyonya Bestari, Karina berharap Rega terhasut dan membiarkan Alice pergi seorang diri, namun sayangnya Rega sama sekali tak perduli.
"Alice tangung jawab ku, jadi saya tak memerlukan pengakuan kalian! Dan ya, kau siapa? Ingat kau hanya ORANG ASING", Sahut Rega tak perduli dengan air mata nyonya Bestari dan kini keduanya sudah berada di dalam mobil.
Hening, Rega memilih membawa Alice pergi meninggalkan kediaman Laxman.
" Sepertinya ada kacang lupa kulitnya? Jangan lupa dulu juga ada anak haram yang menjadi seorang nyonya karna sebuah kecelakaan", ucap seorang pria sambil bersandar di daun pintu tak lupa salah satu tangannya berada dalam saku celana.
Deg
Nyonya Bestari tampak syok dengn ke hadiran pria itu, bahkan tuan Andra pun mengalami hal yang sama.
"Untuk apa kau kembali And? Kau tau kehadiran mu tak di harapkan disini?", tuan Andra berucap penuh ke tegasan juga ke gelisahan.
" Kenapa? Tenanglah Mas! Aku hanya ingin mengunjungi anak ku tak lebih"
Tanpa berkata pria itu berlalu pergi melihat wajah tengang dan tak memperdulikan betapa mereka yang berada di ruangan itu seperti mengalami suatu tekanan yang mampu menipiskan udara.
"Oh.... Ya satu lagi! Cepat atau lambat dia akan tau siapa sebenarnya orang tua kandungnya, jadi bersiap lah dengan segala kemungkinan"
Tuan Andra dan nyonya Bestari terduduk lemas di sofa, mereka tak menyangka pria yang sudah lama menghilang saat ini malah muncul dengan tampang yang begitu menyeramkan.
"Tan, siapa pria tadi? Mengapa wajahnya sangat mengerikan", bisik Karina di telinga nyonya Bestari.
Wanita paruh baya itu sontak menoleh ke arah sang suami seakan mencari penjelasan.
" Nak Karin pulang lah dulu! Toh Rega dan Alice juga sudah pergi", ucapan tuan Andra, sontak ucapan itu membuat Karina sedikit kecewa tapi dia hanya diam sambil megerutu dalam hati.
Jika bukan ingin menjadi bagian keluarga Laxman mengantikan posisi Alice tak kan sudi aku mendekati mereka.
Karina pun pergi meninggalkan kediaman Laxman namun dia tak kembali ke kediaman Swan dirinya justru pergi menuju kesuatu tempat.
...****************...
Selama dalam perjalanan Alicia hanya diam dia hanya fokus memandang jalanan, hingga netranya terpaku pada sebuah tulisan RSJ PELITA, Alice sontak menatap ke arah Rega, dengan alis mengerut tatapan mata nya penuh dengan tanya.
"Mas!?", Rega sontak menghentikan mobilnya sebelum masuk ke area rumah sakit saat mendengar panggilan dari Alice.
" Mas ingin mengajak mu bertemu dengan seseorang, apa kau mau!?", ucap Rega sambil mengenggam dan menatap lekat bola mata Alicia.
"Siapa? Dan kenapa di sini?"
"Nanti di dalam mas akan ceritakan, tapi untuk saat ini mau kah menemani mas menemui mama kandung mas"
"Maksudnya?", tanpa menjawab Rega memajukan mobilnya kini keduanya sudah memasuki area RSJ, tampak begitu banyak pasien dengan berbagai wajah dan tingkah, ada yang tertawa sediri ada yang menangis ada juga yang hanya diam tanpa bersuara.
" Selamat siang Tuan Rega", ucap seorang suster yang memang bertugas di bagian resepsionis
"Siang", jawab Rega tanpa dingin dia tak ingin terlalu bertatap muka dengan suster itu.
Suster itu sendiri sudah hapal dengan tabiat keluarga para pasien sehingga mereka tak aka sakit hati jika tak terlalu di respon.
"Tuan ingin menjenguk nyonya Arista? Ke betulan Dokter Maya sudah kembali", ucap suter itu memberikan informasi.
" Baiklah", setelah mengisi buku pengunjung Rega mengajak Alice menuju ke ruangan Dokter yang menangani sang mama.
Alicia hanya menurut tanpa bertanya atau pun berkomentar. Hingga ke duanya sampai di depan ruangan dokter Maya, Rega segera mengetuk pintu.
Tok tok
"Masuk", begitu mendapat kan izin Rega bergegas masuk.
" Selamat siang Dok"
"Selamat siang tuan Rega", jawab dokter Maya sambil mengulurkan tangan, dengan senang hati keduanya membalas uluran tangan dari dokter itu.
Hampir 30 menit Rega berbincang mengenai perkembangan sang mama kini Rega mengajak Alice menemui sang mama yang berada di taman rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Noey Aprilia
Woooowww.....
pelakor teriak pelakor....
trnyta tu nnek shir cma emak tirinya rega,pntsn dia ga pduli sm tu orng....
wjar sih,dia jg pst bnci sm bpknya yg udh jd pngkhianat.....
2025-04-11
0