Malam harinya Rega dan Kenan sampai di kediaman Laxman disana seluruh angota keluarga telah menantinya. Begitu masuk di puntu utama para pengawal dan pelayan telah berjejer rapi menyabut ke datangan nya.
"Selamat malam tuan muda, selamat kembali di kediaman Laxman", bik Ratna dan pak Tomi menyambut kedatangan tuan muda mereka dengan menunduk hormat.
Rega sindiri hanya menganguk sebagai tanda salam darinya.
" Mari tuan muda dan tuan Kenan, Tuan Andra dan yang lain telah menunggu", Pak Tomi mempersilakan masuk.
Tak tak
Suara langkah kaki membuat membuat pasangan paruh baya berjak dari duduk nya, mereka berdua segera menghampiri anak bungsu mereka yang telah lama pergi dan baru kembali.
"Apa kabar Son", tuan Andra memeluk Rega dengan erat.
" Baik Dad, Dady dan Momy apa kabar", Rega membalas peluk kan keduanya.
"Kami sehat sayang", nyonya Bestari menjawab sambil terisak lirih. Ibu mana yang tak bahagia saat anaknya yang pergi cukup lama akhirnya kembali, begitu yang di rasakan oleh nyonya Bestari saat ini.
"Paman apa kabar", Leo menghampiri sang paman dengan wajah datarnya tak lupa peluk kan singkat juga dia berikan. Bukan hanya Leo, Nasa dan Ronald pun melakukan hal yang sama.
"Baik", Rega hanya menjawab singkat, pandangannya memperhatikan sekitar dia mencari ke beradaan seseorang tapi tak ada disana.
Apa dia belum kembali?, Rega hanya bisa membatin.
" Kau mencari siapa sayang?", nyonya Bestari bertanya sebab dia melihat wajah bingung sang anak.
"Mas Bagas dan mbak Sila gak dateng, Mam?", Rega sengaja mengalihkan perhatian sang mama, dia tak ingin kalau sang mama menjelek kan Alice.
" Oh... Mama sama Papa baru berangkat ke Singapore" , bukan nyonya Bestari yang menjawab melain kan Aliya anak Bagas dan Sila.
"Paman gak tanyak gitu aunty Alice kok gak ke lihatan", Aliya mencibir Rega sebab sang paman persis kanebo kering, kaku bin datar.
" Gak usah bahas wanita itu, Al!", tuan Andra memberi peringatan pada cucu perempuannya.
Alice memang belum kembali sebab misi nya kali ini lumayan jauh, dia juga tak bisa menghidup kan posel selama misi berlangsung.
Saat keluarga Laxman sedang bercengkrama keluarga Suara datang bertamu tentunya Karin lah yang menjadi tamu spesial keluarga Laxman.
"Assalamualaikum", suara lembut dari seorang wanita berhijab bernama Citra membuat mereka mengalihkan pandangan.
" Waalaikum salam, loh.... tuan Angga dan nyonya Citra? Mari masuk", Nasa lah yang menyambut tamu.
"Loh... Ini Karina mana jeng", Nasa menatap heran sebab Karin tak ada kelihatan.
" Karin masih di jalan mbak, ke betulan dia tadi ada pemotretan", jawab nyonya Citra sambil tersenyum.
Kini mereka semua duduk di ruang tamu, saling mengobrol satu sama lain. Tak lama Karin datang tak lupa senyum merekah tercetak jelas di wajahnya.
"Malam semua", Karin menyapa tapi matanya tak lepas memandang ke arah Rega yang duduk di sofa sebelah Tuan Andra.
" Apa kabar Mas Rega", ucap Karin tak lupa senyum manis dia sematkan.
"Baik", hanya jawaban singkat lah yang Rega berikan, Rega masih terlalu fokus pada ponselnya.
Sebenernya dia menerima missi apa sih? Sampai nomornya tak bisa di hubungi. Rega kesal sebab kepulangannya tak bisa bertemu dengan Alice.
" Alice kemana? Kok gak ke lihatan", ucap Karin bertanya.
"Jangan bahas anak itu Rin! Dia sungguh kelewatan, bisa-bisanya di saat Nak Rega pergi dia malah selingkuh, mama sama papa malu gara-gara dia", nyonya Citra menjawab pertanyaan Karin dengan nada pilu.
Rega sendiri terkejut mendengar ucapan dari nyonya Citra yang mana beliau ibu kandung Alice juga mertuanya. Rega juga kaget saat mendengar kata selingkuh dari mulut mertuanya.
"Mama tau dari mana? Gak mungkin lah Alice selingkuh? Walau pun pernikahan mereka rahasia dan Alice belum pernah bertemu Mas Rega tapi kan dia sudah menjadi menantu keluarga Laxman", Karin menjawab seakan akan dia membela Alice. Tanpa mereka tau bahwa dari setiap ucap Karin tersemat maksud terselubung.
"Kau terlalu baik Nak, hingga dengan terang terangan membela saudara mu, yang sialnya wanita itu pilihan anak Momy, sungguh sifat kalian sungguh jauh berbeda", nyonya Bestari berucap sambil menggenggam tangan Karina.
Lihatlah Alice secara berlahan aku akan merebut posisi nyonya muda Laxman, anak pungut seperti mu gak pantes berada di sini, jika saja malam itu bukan karna kau aku lah yang akan menjadi nyonya muda Laxman. Karina sungguh iri karna Rega lebih memilih Alice dari pada dirinya pada hal Karina lebih dulu mengenal Rega bahkan mereka sempat dekat waktu kuliah, tapi sayangnya ke hadiran Alice yang datang bersama kakek Juan membuat posisi Karin tergeser.
...****************...
Sementara itu di belahan bumi lain Alice atau yang akrab di pangil Queen Al, tengah bertarung mati-matian saat ini di berhadapan dengan kelompok mafia ASTER yang di pimpin oleh seorang pria yang terkenal kejam dan beringas, dalam misi ini Alice di minta untuk membawa jari tengah sang ketua dimana di jari itu terdapat cicin sebagai tanda seorang ketua.
"Heh... Hanya segitu kemampuan pemimpin ASTER", Alice menatap dingin ke arah pria yang kini sudah tak berdaya, bahkan jari nya sudah berada di tangan Queen Al.
" Isss.... Sialan aku akan membalas mu nanti", walau sudah dalam ke adaan lemah namun pria itu masih bisa mengumpat.
BOOOMMMMMMMMM
Suara ledak kan menbuat Alice terkejut untuknya itu hanya seperkian detik, hingga Alice bersikut mundur meninggalkan lokasi.
Siapa mereka? Bukannya misi ini bersifat rahasia?, Alice hanya membatin. Dia cukup terkejut sebab ternyata bukan hanya dia yang mengincar pemimpin ASTER.
Tiga hari sudah Alice meninggal kan kediaman Laxman, kini dia harus kembali sebab misinya telah selesai.
"Al, jadi berangkat malam ini?", ucap Dilon teman satu tim Alice yang saat ini juga dalam sebuah misi.
" Ya", Alice hanya menjawab singkat sambil membereskan perlengkapannya.
Dilon hanya menganguk dia sangat hafal tabiat teman satu timnya ini.
"Sebelum pulang kita kumpul dulu, Al! Tuan X ingin menyampaikan sesuatu", Arel yang baru saja datang ikut bergambung di dalam mes.
Tak ada jawaban Alice hanya mengangguk sebagai jawaban, tapi tiba-tiba dia mengingat sesuatu.
" Bang Rel, dalam misi semalam ada kelompok lain yang ikut bergabung, abang tau mereka siapa?".
"Kelompok Blue Eagle".
Deg
Jelas Alice terkejut, Blue Eagle kelompok yang di pimpin Rega sang suami tapi bagaimana bisa mereka tau bahwa Alice ada di sini? Berbagai macam pertanyaan terlintas di benaknya, kenapa? Bagaimana?, sungguh Alice di buat buat pusing.
"Untuk apa mereka disana bang? Bukanya ASTER hanya mafia kelompok kecil?", Alice sungguh penasaran dengan tujuan mereka.
" Abang pun kurang tau, tapi coba nanti kau tanya pada tuan X, mungkin dia tau jawabannya"
Setelah semua beres Alice, Dilon dan Arel melangkah menuju ruang berkumpul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Noey Aprilia
Ada y seorng ibu yg mnghina anknya sndri,pdhl hrusnya dia mmbela anknya....atw mngkn alice cma ank angkt???
2025-03-15
0