Tokyo, Japan
Di depan sekolah taman kanak-kanak, seorang pria dengan kaos putih yang dibalut oleh jas berwarna krem sedang bersandar pada pintu kap mobil jeep rubicon berwarna abu. Tampaknya ia sedang menunggu salah satu siswa yang bersekolah di tempat itu.
Dan benar saja, tiba saat jam pulang telah berbunyi, seorang anak lelaki dengan rambut berwarna brunette berlari ke arahnya. Tubuhnya terlihat lebih jangkung diantara teman-teman sepantarannya. Di pundaknya tersandang tas berwarna biru bercorak dan ditangannya terdapat tas kotak makan siang dengan warna senada.
"Ayah Ryuu!" serunya dengan nada riang. Ia berlari dan menabrak pria berkaos putih yang sudah berjongkok dan melebarkan tangannya menyambut tubuh mungil itu.
"Hai, baby boy! Bagaimana sekolahmu hari ini, Kin?" tanya pria itu seraya mengusap punggung anak lelaki di pelukannya dengan sayang.
Pelukan mereka merenggang. Anak lelaki bernama Kin itu menatap pria yang dikatakan bernama Ryuu. "Hari ini teman-temanku banyak bercerita tentang matsuri¹. Bisakah Ayah membujuk Mommy agar kita bisa melihatnya?" pinta anak itu dengan puppy eyes, penuh harap.
Ryuu terkekeh kecil, kemudian mengangguk. "Kita harus membujuknya bersama. Kin bantu Ayah untuk mengatakannya pada Mommy, ya? Tapi Kin harus berjanji, Kin tidak boleh tantrum jika Mommy tidak mengizinkan."
Dengan cepat anak laki-laki itu mengangguk menyanggupi. "Tentu saja, Ayah. Ibu guru bilang, kita harus bisa meregulasi emosi. Mommy juga sering mengajarkan pada Kin."
Mendengar jawaban Kin yang sok dewasa membuat Ryuu gemas dan mengacak rambut berwarna brunette milik Kin. "Anak pintar."
Kemudian mereka pun menaiki mobil jeep rubicon berwarna abu itu yang akan membawa mereka menuju ke salah satu restoran otentik ala Italia yang berada di daerah Ginza.
Ting ...
"Halo, Bibi Haruka!"
"Halo, Paman Yuta!"
"Halo, Paman Riku!"
"Halo, Bibi Sakura!"
"Dan ... halo, Bibi Nanami! Dimanakah Mommy-ku?" Kin menyapa semua pelayan restoran yang ia temui sepanjang perjalanan dari pintu masuk restoran hingga tiba di depan ruang kerja sang ibu.
Nanami terlihat baru saja keluar dari ruang kerja yang masih menyita perhatian Kin. "Halo, Tuan Killian! Nona Yuri ada di dalam. Tuan ingin bertemu?" tanya Nanami dengan ramah.
Kin mengangguk cepat dan tersenyum ramah. "Boleh, kah?" tanyanya.
"Tentu saja." Balas Nanami seraya menganggukkan kepalanya dan menyingkir untuk memberi jalan pada Kin agar bisa masuk ke ruang kerja tersebut.
Tak lama Ryuu terlihat menyusul Kin, dia juga menyapa Nanami sebelum ikut masuk ke dalam ruangan.
"Mommy!" sapa Kin pada seorang perempuan yang duduk di balik kursi kerjanya.
Perempuan itu mengangkat kepalanya dan tersenyum tatkala melihat kehadiran putranya. "Hai, sayang! Kemarilah! Bagaimana sekolahmu hari ini?"
Kin menghampiri ibunya, memberikan pelukan serta kecupan di kedua pipi sang ibu. Sementara perempuan yang menjadi ibunya itu membalas hal yang sama.
"Pertanyaan Mommy selalu sama dengan Ayah Ryuu. Hari ini di sekolah teman-temanku bercerita tentang matsuri. Bisakah kita bertiga pergi ke sana? Please ... Kin sudah mengatakannya pada Ayah Ryuu tadi, dan Ayah Ryuu setuju!" Kin memekik antusias di akhir kalimatnya.
Liliane atau sekarang lebih dikenal dengan Kaneshiro Yuri adalah ibu dari Kaneshiro Kin—nama Jepang anaknya. Ia mengusap pelan pipi gembul milik Kin. "Baiklah, memangnya Kin ingin pergi ke mana?" tanya Liliane dengan nada lembut.
Kin terlihat sedang berpikir keras, kedua mata hazel-nya memicing ke langit-langit ruangan. "Ada beberapa pilihan tempat untuk matsuri hari anak. Aku akan menyerahkan keputusan itu pada Mommy dan Ayah Ryuu, karena aku kesulitan memilihnya. Bagaimana?"
Ryuu tertawa dan mengacak rambut Kin. "Oh lucunya anak ini ... Baiklah, biar Ayah Ryuu dan Mommy yang memikirkan itu nanti."
Kin menggeleng. "Tidak. Harus sekarang, karena kita akan pergi besok."
Melihat tingkah laku Kin yang seperti itu, Liliane hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lihatlah, dari siapa sifatnya ini berasal ..."
"Mommy ..." Kin mulai merengek.
"Baiklah ... Jadi, ada tiga pilihan. Tokyo Disneyland & Disneysea, Showa Kinen Park, dan Tokyo Tower Koinobori Festival. Bagaimana? Kin ingin pergi ke mana?" tanya Liliane.
"Aku tidak suka karakter disney, itu terlalu kekanakan. Aku kan sudah besar." Ucap Kin menyombongkan diri.
Mendengar itu Ryuu reflek berdecih, yang membuat Liliane langsung menyikut perut rata pria itu. Sementara Liliane sendiri mengangkat kedua pundaknya sebagai respon. "Itu terserah padamu."
"Apa kelebihan dari masing-masing pilihan? Selain Disneyland dan Disneysea tentunya." Kin kembali melayangkan pertanyaan.
Liliane terlihat berpikir sejenak, sebelum menjawab. "Di Showa Kinen Park, ada taman luas dengan area bermain, sepeda sewa, dan festival mini untuk keluarga. Kita juga bisa piknik sambil menikmati koinobori² yang berkibar di langit. Tempat ini cocok untukmu yang suka bermain di alam terbuka."
"Sedangkan, di Tokyo Tower Koinobori Festival, akan ada ratusan bendera ikan koi berkibar di sekitar Tokyo Tower. Kita bisa naik ke observatorium untuk melihat pemandangan Tokyo dari atas. Ya ... Meski tidak banyak wahana bermain, tetapi pemandangan disana bagus untukmu apabila ingin mengambil gambar dari kameramu. Kin bisa menambah koleksi foto." Lanjut Liliane.
Ada keheningan beberapa saat. Ryuu mengamati sepasang ibu dan anak itu dari atas sofa. Tangan kanannya menyangga dagunya dan bibirnya menyunggingkan senyuman.
"Aku suka aktivitas fisik, tapi koleksi fotoku juga bisa bertambah apabila kita pergi ke Tokyo Tower. Lagipula kita sudah sering bermain ke taman. Maka, ayo kita ke Tokyo Tower, Mommy!" ajak Kin pada akhirnya.
Liliane tersenyum dan mengangguk. "Baiklah."[]
***
¹Matsuri : festival atau perayaan yang berasal dari Jepang.
²Koinobori : bendera berbentuk ikan koi yang dikibarkan di rumah-rumah di Jepang oleh orang tua yang memiliki anak laki-laki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
kalea rizuky
seru
2025-04-07
0