Mengandung

Hana mendekati Liliane, mencoba merengkuh tubuh kecil Liliane yang terisak. Hatinya serasa hancur berkeping-keping. Ini jauh lebih menyakitkan dibandingkan sebelumnya.

Saat Liliane datang ke Jepang, gadis itu segera berlari ke arahnya dan tersenyum manis, seolah tak ada sesuatu yang terjadi padanya. Namun, Hana mengetahui semuanya. Ia tahu alasan Takeshi harus pergi ke Italia untuk menjemput cucunya ... dan tentang kepergian John, menantunya.

Liliane tak pernah menunjukkan sisi lemahnya selama sebulan ini, tetapi pagi ini dia benar-benar tak sanggup lagi menahannya. Tangisnya yang pecah itu mampu membuat siapapun merasa iba dan ingin memeluknya.

Takeshi memperhatikan dua perempuan yang ia sayangi, hanya Hana dan Liliane keluarganya yang tersisa. Sudah cukup dia merasakan kepergian putri dan menantunya, untuk kesempatan kali ini Takeshi berjanji akan menjaga cucu dan calon cicitnya dengan sepenuh hati. Tak peduli akan bagaimana kedepannya, mereka bertiga menjadi yang utama dalam perlindungannya.

"Jiisan dan Obaasan akan membantu merawatnya, Yuri. Kau tak perlu khawatir akan hal itu." Ucap Takeshi yang mencoba menenangkan Liliane sembari mengelus puncak kepala cucu tunggalnya.

Hana mengangguk membenarkan. "Obaasan berjanji, Sayang. Kita lalui ini bersama, ya? Bila tidak ada lagi alasan Liliane untuk hidup di dunia ini, tolong beri belas kasihan pada bayimu yang mungil ini. Sejatinya hanya dirimu satu-satunya tempat perlindungannya dari kerasnya dunia. Kau adalah sumber kehidupannya."

Liliane yang mendengar itu semakin menangis. Benar kata neneknya, ia mungkin tak memiliki alasan lagi untuk bertahan hidup, namun anaknya ... bayinya ini hanya memilikinya, ia adalah sumber kehidupannya.

"Baik, Obaasan. Aku akan mempertahankannya." Ucap Liliane dengan sesenggukan.

Hana mengelus lembut rambut brunette Liliane, kemudian memeluk cucunya dengan erat. Sungguh, ia terluka juga, namun ia tak ingin Liliane kehilangan support sistemnya.

Setelah keputusan itu, Liliane benar-benar menjaga kandungannya. Tentu saja hal itu dalam pengawasan Takeshi, Hana, Nanami dan Dokter Sakuya. Mereka selalu memberikan yang terbaik untuk Liliane dan calon bayinya.

Segala macam makanan dibuat dan diusahakan oleh kakek dan neneknya. Mereka selalu memastikan gizi Liliane terpenuhi. Meski pada trimester pertama, Liliane sempat tidak berselera makan.

Namun, hal itu tak berlangsung lama. Syukur bayi Liliane sangat pengertian dengan sang ibu, ia tak pernah rewel lagi, selain ... tiba-tiba merindukan ayah dari si bayi.

Tanpa mereka tahu, di Italia ada Kian yang mati-matian menahan rasa mual setiap pagi. Morning sickness yang seharusnya dialami oleh Liliane, kini justru berbalik pada Kian.

Adam sudah memanggilkan banyak dokter untuk memeriksa Kian, namun penyakit mual itu tak kunjung hilang meski sudah beberapa minggu.

Kian sendiri sampai frustasi dibuatnya. Setiap pagi dirinya hanya bisa meminum teh jahe, dan makanan baru bisa masuk ke tubuhnya di siang hari.

Jace Mildred—sahabatnya yang juga berprofesi sebagai dokter anak itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya tatkala melihat Kian yang sudah berminggu-minggu mengalami hal itu. Ia mencurigai satu hal, tetapi sepertinya itu mustahil.

"Brengsek! Aku benci rasa mual ini!" seru Kian frustasi.

Jace yang tadinya bersandar di pintu kamar Kian, kini mulai mendekati sahabatnya itu. Dia menepuk pundak Kian, kemudian tatapan mereka beradu di cermin kamar mandi. "Kau menghamili siapa?" tanya Jace dengan gamblang.

Tubuh Kian menegang terkejut. Banyak sekali diagnosa dokter yang telah dilakukan padanya, namun tak ada satupun dokter yang mengatakan tentang hal itu.

"Apa maksudmu?" Kian sedikit tersinggung. Dirinya bukan Massimo, yang menggauli perempuan selain ibunya. Demi Tuhan, Kian hanya pernah melakukannya dengan Liliane.

Jace terkekeh kecil. "Aku curiga kau mengalami Cauvade Syndrom."

Kian memutar bola matanya. "Jangan berbicara dengan bahasa dokter! Kau tahu aku bukan dokter sepertimu!"

Melihat Kian yang sensitif, Jace mencoba mengalah. "Baiklah. Akan aku jelaskan supaya kau paham."

"Sindrom Cauvade biasanya dialami oleh para suami pada saat istrinya sedang mengandung. Hal itu bisa terjadi karena tekanan psikologis, rasa empati yang tinggi, stres dan lain sebagainya. Kau mau tahu gejalanya?" tanya Jace mencoba memancing rasa ingin tahu Kian.

Sedangkan pria yang sedang sakit itu berdeham. "Hm."

Demi apapun melihat Kian yang seperti ini, membuat Jace berusaha menahan tawanya mati-matian. Sosok Kian yang mengerikan, kini menjelma menjadi sosok yang lemah tak berdaya.

Setelah berdeham untuk menetralkan suaranya, Jace kembali berbicara. "Gejalanya bisa berupa mual yang dialami setiap pagi hingga siang hari, mengidam, nyeri punggung, dan emosional."

Mendengar semua hal yang disebutkan Jace tadi benar-benar sama persis dengan hal yang akhir-akhir ini dialami olehnya, Kian mengumpat pelan. "Oh shit!"

"Tapi kau dokter anak, bukan dokter kandungan." Kian mencoba menyanggah diagnosa Jace.

Sementara Jace tertawa kecil. "Aku masih dokter, asal kau tahu. Aku juga memahami situasimu saat ini."

"Nah, jadi sekarang jujurlah padaku. Siapa perempuan yang kau hamili itu?" tanya Jace seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

Kian menggelengkan kepalanya. "Aku tak tahu."

Jace langsung berdecak. "Ayolah, bung. Bukannya aku tak tahu kau hampir dibilang gay¹ atau bahkan impoten², karena tak pernah dekat dengan perempuan. Kau bahkan tak pernah menyentuh jalang-jalang di kelab malam. Apakah perempuan tidak beruntung itu Signorina Lakovelli?" tanya Jace pada akhir kalimatnya.

Namun, Kian tak menjawab apapun. Hal itu membuat Jace menyimpulkan bahwa memang Liliane-lah orangnya.

"Goddamn it! Bagaimana caranya mencari Signorina Lakovelli sekarang, bodoh? Apakah dirinya akan baik-baik saja? Kau membunuh ayahnya dan sekarang dia hamil anakmu!"[]

***

¹Gay : istilah untuk menggambarkan laki-laki yang tertarik secara seksual dan emosional kepada sesama laki-laki.

²Impoten : gangguan kesehatan yang membuat seorang pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

penulisannya rapi

2025-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!