Latihan

"Tante,,, apa yang di bilang om Gio itu benar tan, seharusnya aku gak di sini,,, aku pulang dulu ya tan" ucap Karlina langsung meninggalkan tiga orang yang bersiteru itu.

"E-h,,," ucapan Ajeng tertahan karna Gio.

"Sudah, mending kamu masuk ke kamar ma" ucap Gio memerintahkan istrinya.

Ajeng kalau sudah dapat perintah dari suami cuma bisa menurutinya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.

"Pa aku pergi dulu" ucap Kevin izin kepada sang papa.

"Jangan pulang terlalu malam" ucap Gio menasehati anaknya.

"Baik pa" ucap Kevin.

...****************...

Saat ini Saviera dan ketiga temannya sedang berada di kamar miliknya. Ia meminta bantuan ketiga temannya itu untuk menyelidiki keuangan perusahaan papanya itu.

"Bagaimana?" tanya Saviera kepada teman-temannya itu.

"Memang benar apa yang lo duga, sekretaris dan menejer keuangan melakukan korupsi di perusahaan bokap kita" ucap Jenifer.

"Humm,,, berapa kerugian yang perusahaan terima?" tanya Saviera lagi.

"Kerugian dari perusahaan sekitaran 50 miliar" ucap Jenifer.

"Hmmm,,, baik lah,,, lebih baik kalian segera beristirahat, karna besok kita akan melakukan latihan" ucap Saviera yang sudah menyiapkan pelatihan untuk meningkatkan kekuatan tubuh yang di tempati Saviera saat ini.

"Apa kita akan bermain?" tanya Monica sudah menyiapkan beberapa ramuan untuk melumpuhkan lawan.

"Tidak,,," ucap Saviera lalu di angguki oleh ketiga temannya.

Monica, Jenifer, dan Rosa langsung keluar dari kamar Saviera. Mereka pergi ke kamar yang sudah di sediakan oleh Saviera.

"Menurut lo, apa yang akan di lakukan Saviera besok di perusahaan?" tanya Jenifer kepada Rosa.

"Gue rasa dia akan melakukan hal yang sama saat di perusahaannya sendiri" ucap Rosa yang dapat di pahami oleh Jenifer dan Monica.

Saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Mereka menghabiskan banyak waktu di kamar Saviera untuk mencari bukti kejahatan tikus-tikus kantor.

...****************...

Pada jam 05.00 pagi, Saviera sudah berada di ruangan kosong yang berada di rumahnya. Ia sengaja meminta para pelayan untuk membersihkan ruangan itu serta mengkosokannya.

Tidak lama Saviera berada di ruangan, ketiga saudara angkatnya itu pun datang.

"Terlalu lama" ucap Saviera melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 05.15.

Ketiga saudara angkat Saviera itu cuma bisa diam, karna mereka sangat tahu kalau Saviera sangat disiplin soal waktu apa lagi untuk latihan. Entah latihan seperti apa yang akan mereka terima saat ini.

"Lakukan pemanasan" ucap Saviera lalu di angguki oleh ketiga saudaranya itu.

Mereka melakukan pemanasan sebelum mereka melakukan gerakan-gerakan lainnya. Selanjutnya, Saviera meminta Monica untuk melawan dirinya.

"Kenapa harus gue duluan sih?" ucap Monica, ia tau kalau kemampuan bela dirinya jauh di bawah ketiga temannya itu.

"Gue mau menguji kemampuan tubuh ini dan di awali dari yang paling lemah dulu" ucap Saviera langsung membuat Monica memanyunkan bibirnya.

Jenifer dan Rosa cuma bisa geleng-geleng kepala melihat sikap Monica. Mereka tau di antara mereka Monica lah yang paling lemah dalam bela diri karna dari itu mereka tidak pernah menyuruh Monica untuk terjun langsung saat berperang, tapi Monica akan di minta untuk membuatkan ramuan untuk membuat kemenangan bagi Saviera dan klannya.

"Serang" ucap Saviera langsung di angguki oleh Monica.

Monica menyerang Saviera tanpa henti, meskipun di antara mereka ia yang paling lemah bukan berarti kalau di hadapkan dengan orang-orang yang kurang memiliki ilmu bela diri Monica bisa di bilang lebih jago.

Setengah jam Monica dan Saviera melakukan aksi saling serang, meskipun Monica mendapatkan beberapa kali pukulan tapi tidak menutup fakta kalau Saviera juga terkena beberapa kali pukulan dari Monica.

"Selanjutnya kalian berdua" ucap Saviera yang masih engos-engosan karna latihan kali ini sangat-sangat menguras tenaga di tambah tubuh yang di tempati ya saat ini sangat lemah.

Jenifer dan Rosa tidak membuang waktu untuk berlatih. Mereka melakukan aksi saling serang, cukup lama mereka melakukan aksi saling serang. Jenifer mendapatkan beberapa pukulan sedangkan Rosa sama sekali tidak mendapatkannya karna kemampuan Rosa hampir setara dengan kemampuan Saviera pada tubuh aslinya.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 06.30 yang berarti waktunya bagi Saviera untuk bersiap-siap ke perusahaan papanya.

"Untuk hari ini cukup dulu, kalian bisa istirahat dahulu" ucap Saviera lalu pergi meninggalkan ketiga saudaranya itu.

Jenifer, Rosa, dan Monica memutuskan untuk kembali ke kamar mereka. Mereka akan membersihkan diri terlebih dahulu baru lanjut untuk sarapan bersama di bawah.

Pada pukul 07.00 Saviera sudah siap dengan baju kantor yang sudah di siapkan oleh papanya. Ia tidak menyangka kalau selera papanya sangat bagus, di tambah baju yang ia kenakan saat ini sangat cocok di tubuhnya.

Saat ini Gunawan sudah menunggu kedatangan para putrinya. Ia tahu kalau pagi tadi Saviera dengan anak angkatnya itu melakukan latihan bela diri di salah satu ruangan yang sengaja di kosongkan oleh Saviera. Gunawan sendiri cukup terkejut karna baru kali ini ia melihat Saviera pandai bela diri.

"Pagi pa" sapa Saviera yang sudah rapi.

"Pagi sayang,,,, kamu cantik sekali" puji Gunawan kepada anaknya itu.

"Kan anak papa,,, pasti cantik dong" ucap Saviera ramah kepada sang papa.

Tidak lama Monica, Jenifer dan Rosa pun datang. Mereka cukup terkejut melihat Saviera dengan stelan kantor yang sebenarnya mereka sudah tau kalau Saviera akan tetap keren dengan baju apapun itu.

"Waww,,, mau kemana ni? Pagi-pagi udah cantik aja" ucap Monica bercanda.

"Mending lo diam Mon, apa lo gak liat tatapan tajam Saviera?" ucap Jenifer berbisik di telinga Monica.

"Kenapa harus takut? Saviera dan kita sama-sama makan nasi kalau Saviera makan manusia baru deh gue takut" ucap Monica tidak ada rasa takutnya kepada Saviera.

"Monica!" ucap Saviera membuat sang pemilik nama menatap Saviera takut, bukan takut dengan tatapannya tapi takut dengan hukuman yang sangat tidak di sukai oleh Monica.

"Sudah-sudah, ayok makan,,," ucap Gunawan menjadi penengah di antara Saviera dan Monica.

...****************...

Selesai sarapan Saviera dan Gunawan langsung berangkat ke perusahaan. Kali ini yang menyetir mobil adalah kang sopir yang di pekerjakan oleh Gunawan.

"Pa,, jam berapa rapatnya?" tanya Saviera kepada sang papa.

"Nanti jam 09.00" ucap Gunawan yang sudah mendapatkan kabar kalau sekretarisnya sudah mengatur rapat pada jam 09.00.

"Baik lah, setelah ini Saviera harap papa tidak marah kalau ada beberapa anak buah papa di kantor aku ganti" ucap Saviera.

"Papa yakin, kamu mengganti mereka karna mereka telah melakukan kesalahan, tidak akan ada asap kalau tidak ada api" ucap Gunawan

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

oooh good Job girls

2025-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!