Dilla?

Sedangkan Elda terduduk atas kejadian yang baru saja menimpa dirinya. Sedangkan teman-temannya yang lain merasa terikat masalah baru karna perbuatan Saviera.

"Untuk kalian semua, silahkan hubungi orang tuanya masing-masing!" tegas rektor membuat Elda and the geng ketakutan.

...****************...

Di perusahaan, Gunawan mendapat kabar kalau atas apa yang di lakukan anaknya kepada orang-orang yang bermasalah dengannya.

"Kamu sangat tangguh" ucap Gunawan dapat di dengar oleh Nola yang baru saja memasuki ruang kerja suaminya itu.

"Siapa yang tangguh pa?" tanya Nola yang masuk tanpa izin dan langsung duduk di sofa yang sudah tersedia di ruangan Gunawan.

"Buat apa kamu ke sini?" tanya Gunawan yang tidak menjawab pertanyaan istrinya itu.

"Aku kesini mau berkunjung aja kok pa, sekalian aku mau ngasih tau terkait anak-anak" ucap Nola.

"Katakan!" ucap Gunawan tegas tidak ingin buang-buang waktu.

"Gini loh pa,, Sandra kan dia juga kuliah di kampus yang sama dengan Saviera, nah Sandra cerita kalau Saviera menggoda mahasiswa laki-laki di kampus dan di ajak ke hotel,,, hmmmmm,,, seterusnya aku gak tau, Sandra udah berusaha ngelarang Saviera bersikap seperti itu, tapi dia malah membentak Sandra,,, katanya dia berlaku seperti itu untuk nambah uang jajan" ucap Nola mencoba mengadu domba papa dana anak itu.

"Nola,,, kau tau aku tidak suka dengan manusia ular" ucap Gunawan.

"H-ee,,, ia pa" ucap Nola gugup.

"Dan aku juga tidak suka dengan manusia yang suka mengadu domba orang lain" ucap Gunawan.

Ucapan Gunawan berhasil membuat Nola langsung membeku.

"Apa mas Gunawan gak percaya lagi dengan aku?" gumam Nola.

"Lebih baik kau pulang, urusi dirimu dan anakmu sebaik mungkin sebelum kau dan anakmu itu menjadi gelandangan" ucap Gunawan.

"Gelandangan? Maksud papa apa?" tanya Nola kaget dengan apa yang di katakan suaminya itu.

"Saya rasa kamu paham dengan apa yang saya maksud" ucap Gunawan lalu memanggil satpam kantor untuk membawa istrinya keluar dari ruangannya itu.

"Pa? Maksud papa apa sih??? Papa mau pisah begitu?" tanya Nola.

Disaat Gunawan hendak menjawab pertanyaan Nola, satpam pun datang lalu membawa Nola keluar dari ruangannya.

"Aku harus mencari bukti agar mempermudah diriku untuk bercerai" ucap Gunawan.

...****************...

"Bagaimana?" tanya Rosa kepada Saviera yang baru saja memasuki kelas.

"Ok" ucap Saviera singkat.

Mahasiswa di kelas cukup terkejut dengan kedatangan Saviera tanpa menangis malahan lebih santai seperti orang yang sudah menghempaskan dendamnya.

"Saviera, karna kamu baru masuk,,, soal penjelasan materi perkuliahan ini kamu bisa tanya kepada teman sebangkumu atau sama ketua kelas" ucap dosen yang mengajar.

"Baik bu" ucap Saviera.

Selanjutnya dosen pun melanjutkan materi perkuliahan hari ini sampai jam mata kuliahnya usai.

"Saviera" panggil dosen itu.

"Ia Bu, kenapa Bu?" tanya Saviera ketika ia hendak meninggalkan kelas.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya dosen itu.

"Baik bu" ucap Saviera lalu tersenyum karna ia menyadari ada dosen yang juga memperhatikan pemilik tubuh ini sedari lama.

"Hufff,,, ibu takut kenapa-kenapa dengan dirimu" ucap dosen itu (kita panggil nama dosennya ibu Dilla).

"Ibu tidak perlu hawatir saya baik-baik saja" ucap Saviera menenangkan dosennya itu.

"Saviera maafkan ibu yang tidak bisa membantumu, ibu gagal menjadi Tante yang baik untukmu" ucap Dilla.

"Ha?" kejut Saviera ketika ibu Dilla mengaku tantenya.

"E-h,,, ibu pergi dulu ya,,," ucap ibu Dilla langsung lalu pergi meninggalkan Saviera yang masih penasaran tentang apa yang baru saja ia sampaikan.

"Gue perlu bertanya kepada papa" ucap Saviera yang melihat punggung ibu Dilla yang telah menjauh dari pandangannya.

Sedangkan Dilla setelah sadar dengan apa yang disampaikannya merasa ketakutan akan keselamatan Saviera. Ia takut Saviera akan menjadi incaran berikutnya bagi musuh keluarganya.

"Emely,,, maafkan aku, aku tidak bisa memberitahu putrimu saat ini, tapi aku berjanji akan menangani semuanya secepat mungkin" gumam Dilla.

Dilla dan Emely merupakan saudara kandung dan berasal dari keluarga konglomerat. Orang tua Dilla dan Emely sudah tiada karena adanya perang antara kelompok mafia. Orang tua Dilla yang berusaha melindungi anak-anaknya harus merelakan anak mereka di titipkan di panti asuhan dan akan mengambil mereka di saat masalah dunia bawah selesai.

Namun, waktu terus berlalu orang tua Dilla dan Emely tidak kunjung datang di karnakan gugur di saat menghadapi musuh. Lalu pada suatu hari ada sepasang suami istri yang mengadopsi Dilla dan berakhir memisahkan kakak dan adik itu.

Tahun demi tahun Dilla lalu dengan kehidupan yang jauh lebih baik dari pada kehidupan di panti dan tidak lupa pendidikan yang di berikan oleh orang tuanya membuat Dilla bisa menjadi orang yang sukses.

Sedangkan Emely harus berjuang untuk makan dan sekolah. Karna perjuangannya itu membuat Gunawan jatuh cinta kepada dirinya saat pertemuan pertama mereka.

Setelah sukses Dilla memilih untuk mencari tahu soal kedua orang tuanya dan Emely. Setelah lima bulan melakukan pencarian Dilla mendapatkan kalau kedua orang tuanya sudah tiada karna terkena tembakan oleh musuh dan ia juga mengetahui kalau Emely sudah tiada lalu meninggalkan seorang putri.

Awalnya Dilla sedih mendengar kalau saudaranya sudah tiada tapi ia bahagia ada sosok putri cantik yang telah di lahirkan saudaranya itu. Namun di saat mencari bagaimana keadaan Saviera, membuat Dilla emosi karna kehidupan keponakannya di penuhi rasa sakit tanpa henti. Hal itu membuatnya datang ke kampus dan menjadi dosen padahal ia memiliki segudang kesibukan di kantornya sendiri dan di kantor orang tua angkatnya yang sudah tiada.

...****************...

"Kenapa?" tanya Jenifer yang saat ini menunggu Saviera di parkiran.

"Tidak papa, gue balik dulu,,, ada janji sama bokap" ucap Saviera lalu di angguki oleh ketiga temannya.

Selah itu Saviera memasuki mobil lalu langsung tancap gas ke perusahaan papanya.

Karna sebelumnya papa mengubungi dirinya untuk menjemputnya di perusahaan.

Dua puluh lima menit kemudian, Saviera sudah sampai di gerbang perusahaan miliki Gunawan.

"Cari siapa neng?" tanya satpam.

"Saya menunggu papa saya" ucap Saviera yang baru saja mengirimkan pesan kepada papanya bahwa ia sudah sampai dan menunggu di depan pos satpam.

"Papa neng siapa namanya?" tanya satpam yang usianya sepantaran dengan Saviera.

"Itu papa saya" ucap Saviera ketika melihat papanya berjalan ke arahnya.

Dua satpam tadi terkejut, pasalnya papa yang di maksud Saviera itu adalah atasan mereka. Mereka tidak tahu kalau yang mereka tanya barusan putri bos mereka.

"Apa kamu di tahan?" tanya Gunawan saat sudah sampai di mobil putrinya.

"Tidak, mari kita berangkat" ucap Saviera.

"Baik lah, papa yang akan menyetir" ucap Gunawan akan mengambil alih kemudi.

Terpopuler

Comments

Pakde

Pakde

up dong

2025-04-01

0

Pakde

Pakde

lanjut

2025-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!