Memiliki Orang Tua

"Selamat malam om,,, haiiiiii" ucap Monica menyapa Gunawan dan Saviera.

Saviera yang melihat tingkah Monica cuma bisa menghembuskan nafasnya pelan.

"Malam, silahkan duduk,,,, kita makan dulu" ucap Gunawan mempersilahkan ketiga teman putrinya itu duduk.

Mereka pun makan bersama. Gunawan juga bisa melihat kalau teman Saviera yang di bawa nginap di rumah merupakan orang baik-baik.

Selesai makan malam, Gunawan mengajak teman Saviera untuk menuju ruang keluarga.

"Bi,,, bikinkan makanan penutup ya" ucap Saviera sebelum ia melangkahkan kaki menuju ruang keluarga.

"Baik nona" ucap pelayan di sana.

Saat ini mereka berlima duduk di sofa, tidak lama pelayan membawakan hidangan penutup untuk tuan, nona dan teman-teman nonanya.

"Terimakasih bi" ucap Monica kepada pelayan itu.

"Sama-sama non, saya permisi dulu" ucap pelayan itu lalu meninggalkan mereka berlima di ruang keluarga.

"Perkenalkan saya Rosa, ini Jenifer dan ini Monica om" ucap Rosa yang sedari tadi sadar kalau Gunawan belum mengetahui nama mereka.

"Oh,,, ia,,, sudah berapa lama kalian berteman dengan Saviera?" tanya Gunawan.

"Sudah lama om" ucap Monica cepla ceplos

"Hmm,,, ia pa,, mereka teman aku dari kecil" ucap Saviera merusaha membuat papanya tidak bertanya bertanya lebih dalam.

"Hmmm,,, sepertinya papa terlalu jauh melupakan kamu, sampai-sampai papa tidak tau siapa teman-teman mu,, maafkan papa Saviera" ucap Gunawan sendu.

"Sudah pa,,, tidak apa-apa" ucap Saviera.

Melihat hubungan anak dan bapak yang harmonis membuat mata Monica berkaca-kaca. Bagaimana tidak selama ini ia tidak pernah di perlakukan seperti itu karna ia sendiri tidak tahu kemana kedua orang tuanya. Sedangkan Jenifer sadar kalau Monica seorang yang sangat sensitif dalam hal hubungan keluarga.

"Tenang lah" ucap Jenifer pelan tapi dapat di dengar orang semua orang yang berada di sana.

Gunawan yang mendengar ucapan Jenifer langsung melihat ke arah Jenifer yang sedang berusaha menenangkan Monica.

"Monica kenapa?" tanya Gunawan hawatir kepada teman anaknya itu.

"Monica orangnya sensitif pa" ucap Saviera.

"Sensitif?" tanya Gunawan bingung.

"Ia, dia sensitif dengan namanya keluarga" ucap Saviera.

"Monica kesini" panggil Gunawan kepada Monica.

Monica yang sedari tadi menahan rasa sedih berusaha bangkit dan menghampiri Gunawan.

"Duduk lah di sini" ucap Gunawan menyuruh Monica duduk di samping kirinya.

"K-kenapa om?" ucap Monica yang kesulitan untuk bicara karna sedang menahan perasaan sedih yang sangat mendalam.

Gunawan langsung memeluk Monica, tidak lupa ia mengelus kepala Monica.

"Kamu bisa anggap saya sebagai papamu" ucap Gunawan.

"Hiks,,,,Hiksss,,,, papa" ucap Monica sambil menangis. Ia tidak menyangka jikalau Gunawan mau di anggap papa oleh dirinya.

"Ia,,, papa akan anggap kamu sebagai anak papa,,, jadi janganlah bersedih lagi, anggap papa ini orang tuamu" ucap Gunawan lembut seraya mengelus kepala Monica lembut.

"Hikss,,,,hikss,,,, t-erimakasih pa" ucap Monica memeluk Gunawan erat. Sungguh di luar dugaannya, Monica yang selalu berfikir kalau tidak ada orang yang mau menjadi orang tua bagi dirinya. Ternyata ia mendapatkan semua itu dari orang tua sahabatnya sendiri.

Saviera mendengar penuturan papanya merasa bahagia, karna papanya bisa menganggap Monica sebagai anaknya sendiri dan itu sangat bagus bagi Monica yang sangat haus dengan rasa kasih sayang dari orang tua, meskipun itu hanya di dapat dari papanya.

Sedangkan Jenifer dan Rosa ikut bahagia melihat sahabatnya bisa mendapatkan kasih sayang orang tua, meskipun tidak lengkap. Saat itu ruangan keluarga di penuhi dengan rasa bahagia bagi Saviera dan temanya.

"Sudah, jangan menangis lagi nak,,," ucap Gunawan menangkan putri angkatnya itu.

Monica yang di perlakukan seperti itu langsung menuruti ucapan Gunawan. Ia menghapus air mata dengan tisu yang tersedia di meja.

"Terimakasih pa,,, " ucap Saviera kepada Gunawan.

"Ia,, kamu tidak keberatan bukan?" tanya Gunawan.

"Tentu tidak dong pa" ucap Saviera sambil tersenyum.

"Baiklah,,, papa akan mengurus kartu keluarga baru dengan beranggotakan lima orang" ucap Gunawan membuat Saviera kaget pasalnya papanya cuma mengatakan Monica menjadi anak angkatnya lalu siapa lagi anggota lain itu

"Lima anggota? Siapa saja om? Bukannya tiga anggota ya om?" tanya Jenifer.

"Lima anggota itu berisikan papa, Saviera, Monica, Jenifer dan Rosa,,, Saviera mengatakan kalau kalian semua merupakan anak yatim piatu, karna dari itu saya akan menjadikan kalian anak serta saudara bagi Saviera" ucap Gunawan.

"Ha?? Se-serius om?" tanya Jenifer lagi.

"Ya" ucap Gunawan.

Jenifer dan Rosa langsung menghampiri Gunawan lalu memeluk Gunawan erat. Mereka tidak menyangka kalau masa ini akan datang, masa dimana mereka memiliki orang tua.

"Te-terimakasi" ucap Rosa menahan rasa harunya.

"Sama-sama" ucap Gunawan memeluk ketiga putri angkatnya.

"Is,, main peluk-peluk bokap gue,,, gue anaknya juga mau di peluk" ucap Saviera lalu ikut nimbrung memeluk Gunawan.

Gunawan, Monica, Jenifer dan Rosa mendengar penuturan Saviera cuma bisa tertawa.

...****************...

"Kamu mau kemana Kevin?" tanya Ajeng melihat Kevin sudah berpakaian rapi seperti hendak keluar.

"Mau nongkrong ma" ucap Kevin.

"OOO,,, kamu ajak Karlina sekalian ya, kasihan dia belum tau kota ini" ucap Ajeng yang terus mendorong Kevin untuk dekat dengan Karlina.

"Gak bisa ma, aku nongkrong sama cowok semua,,,, gak ada cewek" tolak Kevin.

"Kalau begitu, kamu gak usah pergi nongkrong,,, mending pergi jalan-jalan sama Karlina" ucap Ajeng tidak kehabisan akal.

"Ma,,, aku tu mau nongkrong bukan mau jalan-jalan, kalau Karlina mau jalan-jalan pergi sama mama aja,,, jangan nyuruh aku ma" ucap Kevin kesal dengan sikap mamanya.

"KEVIN!!! Kok kamu bisa ngomong kek gitu sama mama?" ucap Ajeng emosi dengan sikap anaknya itu.

"Tante,,, mending biarin Kevin pergi nongkrong tan, lagian aku juga mau pulang tan" ucap Karlina.

"Loh kok pulang sih,,, kamu kan bisa nginap di sini" ucap Ajeng kepada Karlina

"Kevin lebih baik kamu turuti keinginan mama" ucap Ajeng lagi.

"Ada apa sih ini ribut-ribut" ucap Gio yang baru keluar dari ruang kerjanya.

"Ini loh pa, Kevin mau pergi nongkrong terus mama suruh bawa Karlina dia gak mau alasannya karna di tempat tongkrongannya itu gak ada cewek, ya udah aku minta dia gak usah pergi nongkrong mending pergi jalan-jalan sama Karlina sekalian memperkenalkan kota ini kepada Karlina" jelas Ajeng.

"Ma,,, kalau anak kita gak mau bawa Karlina kamu gak usah maksa dia, lagian ini juga udah malam,,, seharunya cewek baik-baik tidak di luar apa lagi di rumah laki-laki yang tidak mau berdekatan dengan dia" ucap Gio menyindir Karlina.

"Pa,,, kok papa ngomong gitu sih" ucap Ajeng tidak terima dengan apa yang di katakan suaminya

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

Gedeg bgt nih ama mamahnya kevin

2025-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!