PML 4 - Digrebek Warga

Semenjak hari itu, Naomi memilih untuk tidak menganggap Gilang ada di dekatnya. Dia juga enggan melihat wajah Gilang meski setiap pagi mereka selalu bertemu di depan rumah atau di jalan menuju tempat bekerja.

Naomi juga akhir-akhir ini terlihat semakin dekat dengan Raka karena setiap pulang bekerja dia terpaksa pulang diantarkan Raka karena cuaca di desa yang sering hujan dan tidak memungkinkannya pulang berjalan kaki.

Kedekatan Naomi dan Raka membuat Sindy semakin panas saja melihatnya. Karena tak dapat menahan rasa kesalnya sendiri, Sindy memberanikan diri menghampiri Naomi ke kontrakannya sore itu setelah tak lama Raka pergi meninggalkan rumah Naomi.

“Mbak Sindy. Ada apa datang kemari?” Tanya Naomi ramah.

Sindy sama sekali tak menunjukkan keramahan pada Naomi. Aura wajahnya nampak gelap dan menunjukkan kalau suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.

“Aku minta sama kamu supaya jangan dekat dengan Mas Raka lagi. Karena Mas Raka itu sudah dijodohkan sama aku dan dalam waktu dekat ini kami akan menikah!” Seru Sindy.

Naomi terkesiap. Kaget mendengar perkataan Sindy. “Benarkah begitu?” Tanyanya memastikan. Pasalnya, Raka selalu mengatakan padanya jika dirinya masih single.

Sindy mengangguk cepat. “Sebagai pendatang di desa ini, kamu gak usah kecentilan deh. Apa lagi berusaha menarik semua perhatian lelaki di desa ini pada kamu. Sadar diri kalau kamu cuma pendatang. Bersikaplah layaknya pendatang yang baik di sini!” Tegas Sindy.

Naomi sedang tidak ingin berdebat. Dia mengangguk saja mengiyakan perkataan Sindy. Cukup Naomi ambil kesimpulan untuk selanjutnya dia jangan lagi menerima tawaran dari Raka untuk pulang bersamanya.

Di sebelah rumah kontrakan Naomi, Gilang yang sudah berada di rumah mendengar percakapan Naomi dan Sindy. “Ternyata mereka bukan pasangan kekasih.” Gumam Gilang mengambil kesimpulan dari perkataan Sindy pada Naomi barusan.

Setelah kepergian Sindy, Naomi masuk ke dalam rumah dan mengatur napasnya yang terasa sesak. “Kenapa aku merasa makin tak nyaman saja tinggal di sini. Aku rasanya mau pulang saja.” Keluh Naomi. Padahal dia merasa sudah menjadi pendatang yang sangat baik di sana. Tidak pernah membuat masalah dan bersikap sewajarnya. Tapi masih banyak saja warga yang tidak menyukai kehadirannya. Terutama kaum wanita muda seperti Sindy yang merasa tersaingi oleh dirinya.

“Mama, ayo jemput Naomi. Naomi udah gak betah di sini.”

**

Beberapa hari setelah memberikan peringatan pada Naomi, Sindy terus memperhatikan gerak-gerik Naomi. Meski Naomi menuruti perintahnya gar tak lagi pulang bersama Raka. Namun, Naomi masih terlihat dekat dengan Raka saat sedang berada di puskesmas.

“Dia memang tidak bisa dikasih tahu dengan bahasa manusia!” Gerutu Sindy. Kini, Sindy jadi berpikir keras bagaimana caranya agar Naomi segera pergi dari desa secepatnya sebelum masa pengabdiannya selesai.

Malam itu, hujan terdengar turun sangat deras. Naomi yang sedang berada di dalam kamar meringkuk ketakutan sambil memanggil-manggil nama mamanya. Hal seperti inilah yang sangat ditakuti oleh Naomi. Tinggal sendirian tanpa ada orang yang bisa menenangkan dirinya ketika ketakutan seperti saat ini.

Di tengah ketakutan yang melanda, Naomi turun dari atas ranjang menuju dapur hendak membuat makanan untuk mengisi perutnya yang terasa lapar dan sudah meronta-ronta sejak tadi meminta diisi. Meski takut, ternyata efek dari kelaparan membuat Naomi melupakan rasa ketakutannya.

Saat kakinya baru saja masuk ke area dapur, Naomi berteriak keras melihat sebuah tikus besar yang terlihat sedang berlari di atas meja kompir.

“Tikus!!” Teriakan Naomi yang terdengar cukup keras terdengar oleh Gilang yang juga sedang berada di dapur kontrakannya.

“Kenapa dia ribut sekali!” Gumam Gilang. Awalnya Gilang tidak memperdulikan teriakan Naomi. Namun, saat teriakan tersebut terdengar makin keras karena efek hujan yang sudah mulai reda. Membuat Gilang kesal dan akhirnya memutuskan keluar dari dalam rumah kontrakannya menuju kontrakan Naomi.

Di saat bersamaan, Sindy yang sedang melintas di depan kontrakan Naomi menggunakan motor dibuat heran melihat Gilang yang sedang berdiri di depan pintu kontrakan Naomi.

“Ngapain Mas Gilang berada di sana. Apa jangan-jangan dia mau berbuat mesum dengan Naomi?” Dari pada memastikannya langsung pada Gilang, Sindy memilih untuk terus melajukan motor miliknya menuju rumah.

“Aku harus sampaikan hal ini pada pemuda desa supaya menggrebek mereka!” Senyuman licik seketika terbit di wajah Sindy setelah memikirkan ide untuk membuat Naomi pergi dari desanya.

Sementara itu, Gilang masih berada di depan rumah kontrakan Naomi sambil mengetuk pintu. Karena suara teriakan Naomi terdengar masih keras dan membuat dirinya penasaran apa yang terjadi pada wanita itu, membuat Gilang tanpa pikir panjang membuka handle pintu. Tak disangka pintu langsung terbuka begitu saja. Sepertinya tadi Naomi lupa mengunci pintu rumahnya.

“Hei, ada apa denganmu?” Tanya Gilang setelah berada di dekat Naomi yang sedang berusaha memukul tikus dengan sapu.

Naomi terkesiap melihat Gilang yang kini berada di dalam rumahnya dan berada dengan jarak yang sangat dekat dengannya. “Kamu! Ngapain kamu masuk ke kontrakan aku?!” Seru Naomi. Ketakutannya pada tikus seketika sirna begitu saja karena melihat keberadaan Gilang di rumahnya. Apa lagi saat ini kondisinya sedang tidak menggunakan hijab. Membuat Gilang bisa melihat auratnya.

“Seharusnya aku yang bertanya, ngapain kamu ribut-ribut dari tadi. Buat telinga orang sakit aja mendengarnya tahu gak!” Seru Gilang balik.

Naomi menatap sebal wajah Gilang. Kenapa justru pria itu yang marah pada dirinya. Padahal dirinya yang harusnya marah karena Gilang masuk ke dalam rumahnya tanpa permisi.

“Aaa!” Belum sempat Naomi mengeluarkan suara memarahi Gilang balik, dia sudah berteriak saat merasa tikus yang sejak tadi berusaha ia musnahkan lewat di kakinya. Spontan saja Naomi langsung mendekat ke arah Gilang dan melompat kepelukan Gilang.

“Hei, apa yang kamu lamukan!” Gilang tersentak kaget karena Naomi tiba-tiba saja naik melompat dan memeluk tubuhnya.

“A-aku takut. Tolong jangan lepaskan aku!” Balas Naomi. Efek rasa takut yang menghantui, membuat Naomi tidak bisa menggunakan akal sehatnya agar tidak bersentuhan dengan Gilang.

“Sialan. Sungguh merepotkan sekali dia!” Gerutu Gilang dalam hati. Meski kesal, tapi Gilang membiarkan Naomi tetap memeluk tubuhnya dengan posisi tangannya menahan tubuh Naomi agar tidak turun.

Brak!!

Gilang dan Naomi yang masih berada dalam posisi yang cukup intim tersentak kaget mendengar pintu rumah yang tiba-tiba didobrak dari luar dan memperlihatkan banyak warga di sana.

“Apa yang sedang kalian lakukan?!” Seru salah satu warga yang kaget melihat kondisi Gilang dan Naomi saat ini. Raka yang tadi ikut memastikan perkataan Sindy kalau Gilang masuk ke dalam kontrakan Naomi ikut dibuat kaget melihat wanita yang disukainya kini berada di dalam pelukan seorang pria.

Brugh

Gilang seketika melepaskan pegangan tangannya di tubuh Naomi hingga membuat tubuh Naomi terjatuh di atas lantai.

“Sungguh memalukan. Kalian membuat mesum di desa kami!” Seru Sindy yang kini semakin menggebu mengompori warga agar tersulut emosi melihat perbuatan Naomi dan Gilang.

***

Hari ini update 2 bab. Semoga semakin banyak dukungannya. Shy makin banyak lagi uplod babnya🤗

Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.

Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa

Terima kasih🌺

Terpopuler

Comments

Nurma septina🤍💙

Nurma septina🤍💙

Apes kmu Naomi,gara gara kmu takut tikus terus kmu jdi teriak" karna takut,jadilah Gilang denger teriakan kmu terus dia langsung nyelonong aja masuk kontrakan kmu tanpa ketuk pintu.
Eh c tikus nya mlh nyamperin kaki kmu,jdi deh kmu kaget dan langsung meluk Gilang karna takut.
Eh warga dateng ngeliat semuanya,karna dikomporin.C Sindy

2025-03-11

2

Teh Yen

Teh Yen

waduh mana adeganya bikin warga salfok lagi ,,duh nih satu perempuan maen fitnah aj lagi hadeuuh kl udh gini kan berabe jdnya 🙈

2025-03-11

2

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Kayaknya desa ini tertinggal banget ya, padahal aku juga dari desa tp warganya gak gini amat. Baik n seneng klu ada pendatang. Ini mah aneh, banyak yg iri n julidin.

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 PML 1 - Pertemuan Tak Terduga
2 PML 2 - Tinggal Bersebelahan
3 PML 3 - Gilang Yang Menyebalkan
4 PML 4 - Digrebek Warga
5 PML 5 - Jalan Keluar
6 PML 6 - Tidak Punya Pilihan
7 PML 7 - Kenapa Harus Menikah Dengannya?
8 PML 8 - Tidur Di Rumah Yang Sama
9 PML 9 - Tolong Jaga Naomi
10 PML 10 - Aku Tidak Pulang
11 PML 11 - Kejadian Lima Tahun Lalu
12 PML 12 - Jangan Mengabaikannya
13 PML 13 - Menunggu Penjelasan
14 PML 14 - Jangan Ikut Campur
15 PML 15 - Aku Hanya Memastikannya
16 PML 16 - Amarah Gilang
17 PML 17 - Frustrasi?
18 PML 18 - Sudah Biasa Seperti Ini
19 PML 19 - Kepulangan Melvina
20 PML 20 - Mengabdi Kembali?
21 PML 21 - Melvina…
22 PML 22 - Aneh Sekali
23 PML 23 - Cemburu
24 PML 24 - Tidak Mau Ikut
25 PML 25 - Gilang Yang Menyebalkan
26 PML 26 - Merindukan Naomi
27 PML 27 - Sekretaris Baru Gilang
28 PML 28 - Berdebat Lagi
29 PML 29 - Tidak Perlu Mengajaknya
30 PML 30 - Menikah Ulang?
31 PML 31 - Tidak Sibuk
32 PML 32 - Apa Dia Serius?
33 PML 33 - Jangan Berbohong!
34 PML 34 - Takut Darah?
35 PML 35 - Mengintrogasi Debby
36 PML 36 - Mode Cemburunya Kambuh
37 PML 37 - Hubungan Yang Lebih Baik
38 PML 38 - Semakin Tidak Ramah
39 PML 39 - Tidak Senang
40 PML 40 - Aku Tidak Nyaman
41 PML 41 - Jantungkuuu
42 PML 42 - Melawan
43 PML 43 - Nikahi Saja Dia!
44 PML 44 - Tidak Akan Berpisah!
45 PML 45 - Jauhi Melvina?
46 PML 46 - Debby Ikut Marah
47 PML 47 - Kembali Memaafkan
48 PML 48 - Berjalan Sesuai Harapan (Sah!!)
49 PML 49 - Ridho Suami?
50 PML 50 - Meminta Hak Sebagai Suami
51 PML 51 - Unboxing!!
52 PML 52 - Sama-sama Menjaga Hati
53 PML 53 - Jangan Salahkan Naomi!
54 PML 54 - Dia Mencintaiku?
55 PML 55 - Aku Tahu Kamu Mencintainya
56 PML 56 - Drama Melvina
57 PML 57 - Apa Kamu Sudah Yakin?
58 PML 58 - Perdebatan Panas
59 PML 59 - Menjodohkan Melvina
60 PML 60 - Perjodohan
61 PML 61 - Malu-malu Mau
62 PML 62 - Bagaimana Kalau Hamil?
63 PML 63 - Jelas, Aku Mencintaimu
64 Bab 64 - Sejak Kapan Mencintaiku?
65 Bab 65 - Terpaksa Berpura-pura
66 Bab 66 - Semoga Berjodoh
67 Bab 67 - Berpikirlah, Naomi…
68 Bab 68 - Sungguh Tak Nyaman
69 Bab 69 - Pacaran!!
70 Bab 70 - Sama-sama Menjaga
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PML 1 - Pertemuan Tak Terduga
2
PML 2 - Tinggal Bersebelahan
3
PML 3 - Gilang Yang Menyebalkan
4
PML 4 - Digrebek Warga
5
PML 5 - Jalan Keluar
6
PML 6 - Tidak Punya Pilihan
7
PML 7 - Kenapa Harus Menikah Dengannya?
8
PML 8 - Tidur Di Rumah Yang Sama
9
PML 9 - Tolong Jaga Naomi
10
PML 10 - Aku Tidak Pulang
11
PML 11 - Kejadian Lima Tahun Lalu
12
PML 12 - Jangan Mengabaikannya
13
PML 13 - Menunggu Penjelasan
14
PML 14 - Jangan Ikut Campur
15
PML 15 - Aku Hanya Memastikannya
16
PML 16 - Amarah Gilang
17
PML 17 - Frustrasi?
18
PML 18 - Sudah Biasa Seperti Ini
19
PML 19 - Kepulangan Melvina
20
PML 20 - Mengabdi Kembali?
21
PML 21 - Melvina…
22
PML 22 - Aneh Sekali
23
PML 23 - Cemburu
24
PML 24 - Tidak Mau Ikut
25
PML 25 - Gilang Yang Menyebalkan
26
PML 26 - Merindukan Naomi
27
PML 27 - Sekretaris Baru Gilang
28
PML 28 - Berdebat Lagi
29
PML 29 - Tidak Perlu Mengajaknya
30
PML 30 - Menikah Ulang?
31
PML 31 - Tidak Sibuk
32
PML 32 - Apa Dia Serius?
33
PML 33 - Jangan Berbohong!
34
PML 34 - Takut Darah?
35
PML 35 - Mengintrogasi Debby
36
PML 36 - Mode Cemburunya Kambuh
37
PML 37 - Hubungan Yang Lebih Baik
38
PML 38 - Semakin Tidak Ramah
39
PML 39 - Tidak Senang
40
PML 40 - Aku Tidak Nyaman
41
PML 41 - Jantungkuuu
42
PML 42 - Melawan
43
PML 43 - Nikahi Saja Dia!
44
PML 44 - Tidak Akan Berpisah!
45
PML 45 - Jauhi Melvina?
46
PML 46 - Debby Ikut Marah
47
PML 47 - Kembali Memaafkan
48
PML 48 - Berjalan Sesuai Harapan (Sah!!)
49
PML 49 - Ridho Suami?
50
PML 50 - Meminta Hak Sebagai Suami
51
PML 51 - Unboxing!!
52
PML 52 - Sama-sama Menjaga Hati
53
PML 53 - Jangan Salahkan Naomi!
54
PML 54 - Dia Mencintaiku?
55
PML 55 - Aku Tahu Kamu Mencintainya
56
PML 56 - Drama Melvina
57
PML 57 - Apa Kamu Sudah Yakin?
58
PML 58 - Perdebatan Panas
59
PML 59 - Menjodohkan Melvina
60
PML 60 - Perjodohan
61
PML 61 - Malu-malu Mau
62
PML 62 - Bagaimana Kalau Hamil?
63
PML 63 - Jelas, Aku Mencintaimu
64
Bab 64 - Sejak Kapan Mencintaiku?
65
Bab 65 - Terpaksa Berpura-pura
66
Bab 66 - Semoga Berjodoh
67
Bab 67 - Berpikirlah, Naomi…
68
Bab 68 - Sungguh Tak Nyaman
69
Bab 69 - Pacaran!!
70
Bab 70 - Sama-sama Menjaga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!