masa sih?

Hana berjalan riang menuju pintu keluar rumah sakit, senyumnya tak pernah luntur dari wajah cantiknya itu, ia sangat senang karna akan bertemu dengan romi sekarang.

Ia sudah menelpon maya untuk bertemu di cafe milik chris sepupu mario, mereka akan bertemu disana, di sana tempatnya nyaman dan juga makanannya enak jadi hana memilih tempat itu, lagi pula cafe chris dekat dengan daerah kantor maya.

Sepanjang perjalanan hana dan romi menuju cafe di isi dengan obrolan asik yang di selingi dengan canda tawa keduanya, benar- benar terlihat dekat.

Hingga akhirnya keduanya pun sampai pada tujuan yaitu cafe soul milik chris, di sana maya sudah menunggu kedatangan keduanya, namun yang maya tau hanya hana yang akan menemuinya petang ini.

Bel yang ada pada pintu cafe berbunyi ketika hana dan romi memasuki cafe.

"Hai chris." Sapa hana dengan nada cerianya

"Oh, hai...gak sama mario?" Tanya chris, karna biasanya jika hana ke cafenya maka akan selalu bersama mario sepupunya itu

"Enggak, hari ini aku lagi ada acara sama temen-temen." Jawab hana

"Kalo gitu aku masuk dulu ya chris." Lanjut hana yang di angguki oleh chris

Sepeninggalan hana, chris pun mengetik pesan pada mario jika hana baru saja datang ke cafenya dengan seorang pria dan terlihat sangat dekat.

Tak tau saja chris jika penerima pesannya itu kini tengah kebingungan, ia juga penasaran perihal siapa romi yang hana sebutkan dalam pesannya siang tadi.

"Apa aku ke cafe si chris aja ya?" Monolog mario

"Malu gak sih kalo ketauan hana? Kenapa aku harus sepenasaran ini coba?" Lanjut mario bermonolog

"Bodoamat yang penting kesana dulu lah." Putus mario segera meraih kunci mobil miliknya untuk menuju cafe chris

Sedangkan di cafe, hana dan kedua temannya sedang asik mengobrol kesana kemari membahas apapun yang terlintas dikepala mereka.

"Jadi sekarang kamu tinggalnya gak di rumah yang dulu han?" Tanya romi, ketiganya baru saja selesai bercerita tentang apa yang terjadi pada hana beberapa bulan terakhir ini

"Hmm, aku tinggal sama orang tua kandung aku sekarang." Angguk hana menjawab pertanyaan romi

"Aku gak nyangka kalo bunda sama ayah buka orang tua kandung kamu han, soalnya mereka juga mirip sama kamu menurut aku." Ucap romi mengeluarkan pendapatnya

"Kamu yakin mereka orang tua kandung kamu han?" Lanjut romi

"Hmm, ya yakin lah, bukan cuma surat pengangkatan anak yang hana temuin di rumah dulunya, tapi juga kenyataan hana punya kembaran yang sama persis kaya hana, jadi udah di pastiin kalo mereka itu bener orang tua kandungnya si hana." Jelas maya

"Kamu punya sodara kembar han? Terus sekarang mana?" Heboh romi

"Sayangnya kembaran hana udah meninggal." Bukan hana, melainkan maya lah yang kembali menjawab pertanyaan romi barusan

"Hah? Kok bisa?" Ucap romi dengan ekspresi bingungnya

"Pertanyaan macem apa itu romi alfaro, ya bisa lah, semua mahluk di dunia ini yang punya nafas bisa aja meninggal, kayanya gara-gara kelamaan di jepang otaknya agak bermasalah ya si romi." Crocos maya menanggapi pertanyaan tak masuk akal romi barusan

"Haduh...udah ah ribut masalah akunya, kamu sendiri gimana rom, dua tahun di jepang ngapain aja?" Ucap hana menengahi keduanya

"Mancing." Cletuk romi asal

"Gak usah asbun ya." Pelotot maya garang

"Ck, dua tahun di tinggal masih galak aja sih maya, tuker tambah temen aja yuk han." Ucap romi yang di hadiahi pukulan pada lengannya oleh maya

"Gak boleh KDRT sayang." Goda romi

"Wleek..sayang peyang." Ucap maya melakukann gesture ingin muntah

"Udah ih, ribut terus." Lerai hana kembali

"Rom..." Panggil hana dengan nada rendah

"Iya iya, ya gak gimana-gimana, mereka akhirnya cerai makanya sekarang aku balik ke sini, buat apa juga kan di sana ada atau gak adanya aku gak berdampak apapun sama keputusan mereka, tetep aja mereka pisah. Aku gak masalah kalo mereka milih pisah mungkin itu juga jalan terbaik buat mama papa tapi mama bawa adek ke LA itu yang buat aku gak terima dan papa diem aja." Cerita romi panjang lebar

Romi, maya dan hana ketiganya sudah menjadi teman sejak mereka kecil, jika maya berteman dengan hana lantaran rumah mereka yang bertetangga, romi justru berteman dengan keduanya karna rumah maya dan hana yang jauh dari rumahnya.

Alasan romi adalah ia ingin punya teman yang rumahnya jauh dari rumahnya supaya jika ia kabur maka kedua orang tuanya tak bisa menemukan dirinya.

Romi hanyalah anak yang kurang kasih sayang, sedari kecil kedua orang tuanya selalu bertengkar tak perduli jika di sana ada romi ataupun tidak.

Setiap pagi hingga sore kedua orang tua romi sibuk bekerja dan jika malam keduanya pulang dan akan di isi dengan pertengkaran-pertengkaran rumah tangga yang saat itu romi pun tak tau apa yang selalu di perdebatkan kedua orang tuanya itu.

Namun semua mulai membaik saat ia kelas dua SMA, saat adik perempuannya lahir rumah yang dulu bagai medan perang mendadak menjadi hangat kembali tanpa terdengar umpatan-umpatan yang selalu keluar dari kedua mulut kedua orang tuanya.

Dan sayangnya itu tak berlangsung lama, ayah dan ibunya kembali bertengkar seperti dulu, padahal adiknya itu masih belum genap satu tahun saat itu.

Perdebatan kali ini tentang siapa ayah dari adik perempuanya, papanya menuduh mama romi telah berselingkuh yang akhirnya hamil adik romi

Tentu saja ibu romi membantah tuduhan tak berdasar suaminya itu, bukan tanpa alasan ayahnya menuduh yang tidak-tidak pada ibunya, pasalnya sang ibu yang baru tiga bulan melahirkan langsung dengan tega meninggalkan bayinya untuk bekerja dan itu pun langsung dinas luar kota bersama atasannya yang ternyata laki laki.

Sampai akhirnya kedua orang tua romi memutuakan untuk kembali memperbaiki hubungan mereka dengan cara mereka semua pindah dan keluar dari pekerjaan mereka masing-masing, mereka akan memulai hidup baru di negara baru.

Namun harapan hanya tinggal harapan, nyatanya setelah dua tahun mereka di negara orang pun orang tua romi tetap tak berubah, keduanya sama-sama punya ego yang tinggi dan tak mau mengalah satu sama lain, kejadian yang sama pun terulang hingga akhirnya keduanya memilih untuk berpisah dengan sang adik yang ikut ibu romi dan romi ikut ayahnya.

Sebenarnya romi tak perduli dengan kedua orang tuanya, ia hanya ingin adiknya, ia ingin sekali membawa adiknya itu untuk tinggal bersamanya alih-alih dengan orang tuanya yang egois, tapi terlambat di hari ia akan membawa adiknya diam-diam justru sang ibu telah bergerak lebih dulu membawa adik prempuannya pergi.

Hana dan maya mengetahui semua cerita hidup romi, dan hanya pada keduanya romi akan bercerita apapun tanpa ragu, karna romi telah menganggap hana dan maya seperti keluarganya bukan lagi sahabat.

Bagi romi sahabat adalah keluarga yang bisa kita pilih langsung, baginya hana dan maya sama pentingnya denga posisi kedua orang tuanya.

Hanya maya dan hana lah yang ada ketika ia sedang terpuruk dan merasa putus asa saat itu dengan hidupnya. Hana dan maya adalah dukungan terbaik untuknya, baginya hadiah pertama dari tuhan yang teramat ia syukuri yaitu mempunyai teman-teman yang baik padanya tanpa pamrih.

"Hana..." Panggil seseorang di tengah-tengah obrolan hana dan kedua temannya itu, hana yang merasa terpanggil pun menoleh ke asal suara

"Loh? Mario? Kok di dini?" Bingung hana

"Chris minta jemput tadi, soalnya ban mobilnya bocor." Bohong mario

"Bohong banget." Cletuk romi yang tentu saja di dengar semua pasang telinga yang ada di sekitarnya

"Eh, denger ya? sorry gak maksud." Cengir romi sama sekali merasa tak bersalah

"Anda siapa? sepertinya kita tidak saling kenal dan menurut saya anda sangat lancang karna mengkritik omongan orang lain yang bahkan tidak anda kenal." Tegas mario, hana dan maya hanya bisa melirik satu sama lain melihat kedua pria di hadapan mereka tengah bertatapan dengan sengit

"Terus anda yang tiba tiba datang dan motong omongan orang lain gak lancang gitu?" Sanggah romi

"Anda yang-"

"Stop! Kalian diem dulu aku pusing." Ucap hana menghentikan perdebatan mario dan romi

"Kamu pusing han? Mau aku anter ke dokter?" Mario terlihat sangat khawatir

"Lebay, di kira hana petani, dia juga dokter tuh." Cletuk romi lagi yang langsung saja di hadiahi tatapan sinis dari mario

"Aku gak papa mar, cuma pusing liat kalian debat jadi berhenti ya." Ucap hana yang di angguki oleh maya

"Maaf, kalo gitu kamu mau pulang jam berapa? Atau mau sekalian aku anter bareng sama chris sekalian." Tawar mario

"Gak usah, hana pulang sama gue, kita masih belum puas kangen-kangenannnya, lo pergi aja dari sini." Ucap romi melupakan kesopanannya menggunakan bahasa gaul jika ke sesama laki-laki

"Iya mar, nanti aku pulang bareng romi sama maya aja, kamu duluan aja sama chris aku gak papa kok." Ucap hana yang tentunya tak bisa mario bantah

"Ya udah kalo gitu aku duluan ya han." Pamit mario, dengan tak rela meninggalkan hana dengan pria yang mario tau bernama romi itu

"Dari tadi kek." Ucap romi yang masih dapat di dengar mario karna posisi mario yang belum pergi terlalu jauh dari mejanya, mario mengepalakan tanganya kuat mendengarnya

"Udah rom, kenapa sih." Ucap hana menghetikan temannya itu untuk mendumeli mario

"Ngeselin mukanya, siapa si han?" Tanya romi

"Bos aku, dan matan kekasihnya kembaran hana yang udah meninggal." Jelas maya

"What! Jangan-jangan dia ngincer kamu han, karna kamu kan punya wajah kembar sama kekasih dia yang udah gak ada." Kaget romi mendengar siapa mario sebenarnya

"Apa sih, nggak lah." Elak hana namun tak ayal itu membuatnya kembali berfikir tentang apa yang romi ucapkan

Masa sih mario kaya gitu? Batin hana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!