Pagi ini mario telah bersiap-siap dari pagi buta untuk berangkat ke kantor, tentu saja bukan tanpa alasan ia ingin segera pergi ke kantor pagi-pagi.
Chris yang melihat sepupunya yang tak seperti biasa pun sedikit bingung sembari memiringkan kepalanya berfikir menatap ke arah mario yang masih grasak-grusuk untuk pergi ke kantor
Tumben nih anak pagi² udah rapih aja, fikir chris
"Mar, sarapannya belum siap, mau tunggu sebentar gak?" Tanya chris pada mario, karna memang setiap hari chris lah yang menyiapkan sarapan untuk keduanya
"Gak usah chris, nanti biar aku sarapan di kantor aja." Jawab mario sembari berjalan menuju pintu depan untuk lekas berangkat ke kantornya.
Chris yang bingung pun hanya bisa melihat ke arah mario dan mengangkat kedua bahunya ke atas, kemudian ia lebih memilih untuk melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda yaitu membuat sarapan untuk dirinya sendiri karna mario sudah pergi ke kantor.
Sedangkan di sisi lain, di gedung perkantoran yang menjulang tinggi terlihat mario yang duduk di kursi pojok lobby sedang memperhatikan orang-orang yang keluar masuk kantornya dengan teliti.
Dengan cermat mengamati satu persatu aktivitas orang-orang yang berada di lobby kantornya sampai-sampai tak terasa waktu menunjukan pukul 12.00 siang yang artinya sudah setegah hari mario menunggu di lobby dan hasilnya nihil.
Mario pun beranjak dari tempatnya duduk kemudian pergi menuju ke ruangannya, sesampainya di ruangan miliknya mario mendudukan dirinya di kursi kerja sembari menghembuskan nafas berat.
"Gimana caranya biar aku ketemu kamu lagi? Atau jangan-jangan bener kalo itu semua cuma ilusi aku." Gumam mario, ia masih menimbang-nimbang apakah yang ia lihat pada rekaman cctv itu benar atau hanya ilusi matanya lantaran terlalu merindukan sang kekasih
"Jean, tolong ke ruangan ku." Ucap mario pada telpon intercomnya.
Mario memanggil asistennya itu untuk masuk keruangannya.
"Ada yang bisa saya bantu pak." Tanya jean ketika ia telah masuk dan berdiri di depan mario atasannya
"Ini, tolong kamu cari tahu tentang orang ini, apakah dia bekerja di perusahaan ini, dan kalo iya periksa di bagian apa." Perintah mario pada asistennya itu
"Baik pak, saya akan memberikan informasinya ke bapak jika sudah berhasil saya dapatkan."
"Oh iya, tolong saya mau itu cepat ya." Titah mario dengan raut wajah yang seolah menuntut
"Baik pak." Jawab jean sembari menganggukan kepalanya tanda memahami titah sang bos.
Jean pun melangkah keluar dari ruangan mario.
Setelah asistennya itu keluar mario kembali berkutat dengan fikiran-fikirannya yang sedari tadi mengganggunya.
Apa aku perlu cerita ke chris tentang hal ini?
Tapi nanti dia anggap aku gila gimana?
Mendingan aku pastiin dulu siapa dia sebenarnya
*
*
*
*
*
Sekarang mario telah pulang dari kantornya, dan ia sedang duduk santai di sofa ruang tengah apartementnya sembari memangku laptop.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka, dan itu adalah chris ia baru pulang dari cafenya.
"Baru pulang? Belakangan kayanya pulang telat terus kamu chris?"tanya mario pada sepupunya itu, ia sedikit khawatir melihat raut wajah lelah yang akhir-akhir ini sering ia dapati pada wajah chris
"Iya, cafe lagi lumayan rame soalnya akhir-akhir ini." Jawab chris sambil menganggukan kepala
"Kamu udah makan malam? aku bawa nasi goreng kesukaan kamu dari cafe nih." Chris menyerahkan bungkusan di tangannya pada mario
"Belum nih, kebetulan kalau gitu aku juga udah laper." Dengan cengir kudanya mario langsung menerima bingkisan tersebut
"Kalo gitu ayo makan." Ajak chris
Mario menganggukan kepalanya tanda setuju, mereka makan malam sembari mengobrol ringan seperti biasanya yang mereka lakukan, hanya obrolan seputar kegiatan seharian mereka masing-masing.
Namun sesuatu masih mengganjal di hati mario, ia pun mencoba menanyakannya pada sepupunya itu sembari mereka makan malam.
"Hmmmm....chris.." Mulai mario dengan ragu
"Ya.." Chris memandang mario penuh tanya
"Apa kamu bakalan anggap aku gila kalo aku bilang aku lihat seseorang yang persis mirip gina?" Tanya mario ragu
Chris yang bingung dengan pertanyaan mario pun mengerutkan kedua alisnya lalu bertanya pada mario.
"Siapa orang itu mar?" Tanya chris pelan, ia takut membuat suasana hati sepupunya itu buruk, dan itu tak bagus untuk mario chris tau itu
Mario melebarkan kedua matanya ia terkejut dengan reaksi sepupunya itu, ia kira chris akan menyuruhnya untuk sadar dan berhenti memikirkan gina seperti biasanya.
"Hmmm..aku juga belum tau pasti dia siapa, dua hari lalu aku papasan sama orang itu di lobby kantor." Jelas mario
"Terus sekarang apa yang pengen kamu lakuin?"tanya chris
"Aku udah nyuruh jean buat cari tau tentang orang itu, apa dia kerja di perusahaan atau nggak, semoga besok udah bisa dapat informasinya."
"Oke, mar aku cuma minta kamu harus bisa control diri kamu kalo nanti yang kamu dapatin gak sesuai sama apa yang kau harapin, aku mau kamu bisa nerima itu semua, aku gak mau kamu terpuruk atau pun sedih kaya dulu lagi." Ucap chris sembari menatap sendu sepupunya itu
"Aku bakalan coba buat nguatin hati aku chris, makasih buat selama ini karna kamu selalu ada di saat-saat paling buruk buat aku." Ucap mario tersenyum
"Kaya sama siapa aja, habisin makanan kamu, udah mulai dingin tuh." Ucap chris mengalihkan suasana, ia tak suka dengan suasana sedih haru biru barusan
"Terharu kek, ngerusak suasana aja." Sungut mario membuat chris pun terkekeh geli pada sepupunya itu, mario memang berbeda darinya yang tak suka terlalu menunjukan apa yang tengah ia rasakan, mario lebih ekspresif di banding dirinya
Mereka pun melanjutkan makan malam mereka sembari bercerita ringan tentang hal-hal random.
--------------------------------------
Mario kini sedang duduk di kursi kantornya, dengan mata yang tertuju pada layar komputer, hari ini mario lumayan sibuk dengan pekerjaannya.
Sampai suara ketukan pintu terdengar dan membuat mario berhenti sejenak.
Tok...tok..tok..
"Masuk." Suara mario
"Oh, ada apa jean?," tanya mario pada asistennya.
Yang mengetuk pintu ruangan mario adalah jean asistennya.
"Ini informasi yang bapak inginkan kemarin." Jawab jean sembari mengulurkan tangannya memberikan sebuah map pada mario.
Mario pun membuka map yang di berikan oleh jean, namun hanya wajah bingung yang mario tunjukan setelah melihat isi dari map tersebut.
"Ini orang yang beda sama foto yang saya kasih ke kamu kemarin jean." Tanya mario bingung
"Ya benar pak, dia maya karyawan kantor ini dan bekerja di bagian pemasaran, lalu untuk orang yang bapak cari itu jelas ada hubungannya dengan maya tapi dia bukan karyawan kantor kita." Jelas jean
"Bagimana kamu tau kalo orang yang saya cari ada hubungannya dengan maya?" Tanya mario lagi
"Kemarin dari rekaman cctv yang bapak berikan, pihak keamanan pun menelusuri kemana orang tersebut pergi dan siapa yang ia temui di kantor ini, dan ternyata itu maya yang dia temui di sini." Jelas jean kembali
"Baiklah, besok suruh maya menghadap saya." Titah mario
"Baik pak." Jawab jean patuh kemudian ia meninggalkan ruangan mario
Mario membuang nafas beratnya dengan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi yang tengah ia duduki kini.
Sebentar lagi, aku akan tau siapa kamu.
Fikirannya berkecamuk, entah senang, sedih, ragu atau takut yang saat ini mario rasakan, mario lebih memilih memejamkan matanya dengan tubuh yang masih bersandar pada kursi kantornya, ia ingin menenangkan hatinya yang merasa resah saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Victorfann1dehange
Author keren! Jangan pernah berhenti menulis ya, saya tak sabar menunggu kelanjutannya!
2025-03-10
1