Tibalah hari dimana mario akan bertemu dengan hana, sesuai dengan yang mereka sepakati weekend ini mario dan hana akan bertemu di cafe soul siang ini.
Mario mengendarai mobilnya dengan cepat untuk menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan dokter hana, ia sudah tak sabar.
Tak sampai tiga puluh menit mario pun sudah sampai di cafe tersebut, kemudian ia segera memarkirkan mobilnya dan turun memasuki cafe.
Cafe soul itu nama tempatnya, tidak lain adalah cafe milik chris sepupu mario, mario berencana menunjukan dokter hana pada chris agar sepupunya itu percaya padanya jika ada seseorang yang sama persis seperti gina.
"Hai chris." Sapa mario pada seseorang yang berdiri di belakang mesin kasir cafe, itu adalah chris
Chris sedikit terkejut dengan kedatangan mario karna sepupunya itu tak memberitahunya bahwa ia akan mampir hari ini.
"Tumben, ada apa nih?" Tanya chris penasaran
"Hari ini aku ada janji sama seseorang di sini." Jelas mario
"Siapa? Rekan bisnis lagi? Weekend kali mar, jangan kerja terus." Gurau chris, maksudnya agar mario bisa fokus ke hal lain selain pekerjaanya
"Enggak kok, aku ada janji temu sama dokter hana hari ini." Jawab mario tersenyum pada chris
"Dokter hana? Siapa?" Tanya chris bingung, tunggu sepertinya ia ketinggalan sesuatu kenapa ia tak mengenal seseorang yang bernama hana di sekitar sepupunya itu
"Kamu ingat kan sama cerita aku? yang aku bilang kalo aku ketemu sama orang yang persis mirip sama gina." Ucap mario mulai menjelaskan, memenuhi rasa penasaran chris
"Oh..iya ingat." Angguk chris semangat, mencondongkan tubuhnya kedepan yang artinya ia akan serius mendengarkan cerita mario
"Nah, orang itu ya dokter hana, nanti kamu bisa lihat sendiri seberapa mirip mereka, tapi aku minta kamu jangan pingsan oke." Ucap mario, menepuk bahu sepupunya dan berjalan menuju salah satu meja yang ada di cafe untuk menunggu dokter hana
Memangnya semirip apa orang yang bernama hana ini dengan gina sampai-sampai mario menyuruhnya jangan sampai pingsan segala, oke chris tak selemah itu, mario saja yang berlebihan.
Tak lama, 10 menit kemudian terdengar suara pintu cafe terbuka, itu tanda jika ada seseorang yang masuk, dan benar saja seseorang itu adalah dokter hana dan juga maya di sebelahnya.
Dokter hana yang melihat keberadaan mario duduk di salah satu kursi cafe itu pun langsung berjalan menghampiri mario.
Sedangkan chris yang telah melihat dokter hana secara langsung hanya bisa melebarkan mulutnya terkejut dengan sorot mata yang tak lepas dari wanita yang ia ketahui bernama hana itu, dia shock karna dia kira yang dia lihat barusan adalah gina.
"Maaf saya terlambat." Ucap dokter hana pada mario yang tak sadar akan kehadiran dirinya karna mario yang sibuk memainkan ponselnya
Mario yang terkejut langsung mengangkat kepalanya dan membulatkan matanya, orang yang ia tunggu sudah datang rupanya.
"Oh, gak kok saya juga baru sampai." Jawab mario sedikit gugup
"Hallo pak." Sapa maya ikut mendudukan dirinya di samping hana
"Iya hallo may, kalo di luar kantor panggil mario aja may." Pinta mario, rasanya tak enak mendengar sebutan pak selain di lingkungan pekerjaan
"Saya coba pak, eh- mario maksudnya, maaf belum terbiasa." Maya tersenyum kaku, situasi macam apa sebenarnya sekarang, tak pernah terlintas di fikirannya untuk bisa duduk santai di cafe bersama atasnya itu, ini sangat canggung bagi maya
"Gak papa, jadi kalian mau pesan apa?" Tanya mario pada hana dan maya
"Mojito saja." Jawab hana
Deg...
Mario yang terkejut dengan pesanan dokter hana pun terdiam sejenak dan menatap dokter hana tanpa berkedip.
Dokter hana yang melihat itu mencoba menyadarkan mario dari lamunannya dengan melambaikan telapak tangannya ke depan wajah mario sembari memangilnya.
"Pak mario tidak apa-apa?..pak!" Panggil hana menyadarkan mario dari keterdiamannya
"Akh..maaf, tadi saya sedang kepikirkan sesuatu." Jawab mario yang tersadar dari lamunannya, hana mengangguk mengerti
"Kalo kamu mau pesen apa may?" Lanjut mario yang kini bertanya pada maya
"Samain aja sama hana pak,eh-mar." Lagi, maya hanya bisa tersenyum kaku di depan bosnya itu, sedang mario hanya tersenyum tipis, ia mengerti jika maya canggung pada dirinya saat ini
Mario pun kemudian memanggil waiters untuk mengatakan pesanan mereka.
"Apa tadi sulit mencari lokasi cafenya dokter hana?" Tanya mario sebagai pembuka untuk pembicaraan mereka
"Ah..tak sesulit itu, oh ya anda bisa memanggil ku hana saja karna ini bukan di rumah sakit jadi santai saja." Ucap hana
"Baiklah hana, kau juga bisa lebih santai, cukup memanggilku dengan nama saja, mario." Timpal mario yang di angguki hana
"Jadi ada kepentingan apa sampai-sampai kamu ngajak aku ketemu hari ini mar?" Tanya hana to the point, tak seperti maya, hana benar-benar tak merasa canggung dan bersikap santai seperti kesepakatannya dengan mario tadi
"Hmm..apa kamu suka minum mojito?" Tanya mario sebagai pertanyaan pembuka, karna ia bingung harus mulai dari mana sebenarnya
"Ya, aku lumayan menyukai jenis minuman itu." Jawab hana, sedang maya hanya mengangguk pelan menyimak pembicaran teman dan atasannya itu
Lalu kemudian mario menunjukan sebuah foto pada hana, ya foto itu adalah foto gina.
"Ini? aku?" Bingung hana karna yang ada di foto terlihat seperti dirinya namun ia ingat bahwa ia tak pernah berfoto bersama mario sebelumnya, mengenalnya pun baru kemarin, tak berbeda jauh maya bahkan sudah tersedak ludahnya sendiri setelah melihat foto yang mario tunjukan
"Han, kamu pernah jalin hubungan sama mario? Tega banget gak kasih tau aku." Cecar maya pada hana yang duduk di sampingnya
"Kenal aja baru kemaren, jalin hubungan apa coba." Hana tak habis fikir pada sahabatnya itu, bagaimana ia bisa ia mengenal orang lain selain dirinya jika hidupnya hanya bolak-balik rumah sakit dan rumah
"Bukan, dia adalah gina kekasih saya." Jelas mario menghentikan perdebatan kedua sahabat itu, maya dan hana kompak menoleh ke arah mario bersamaan
"Tapi gimana bisa mirip banget sama hana? Gak ini bukan mirip lagi sih, tapi sama persis." Tanya maya tak sabar, ayolah ia sudah sangat penasaran sekarang, sedang hana hanya menganggukan kepala setuju dengan apa yang sahabatnya ucapkan barusan
"Aku rasa bukan cuma wajah yang sama, postur badan rambut bahkan minuman kesukaan kalian pun sama, kecuali titik hitam yang ada di bawah mata kanan kamu, kalian terlihat sangat sama." Jelas mario lagi
"Wah iya, yang ini gak ada tahi lalatnya han." Heboh maya setelah melihat lagi foto gina
"Tapi gimana bisa? Terus dimana dia sekarang mar?" Tanya hana penasaran
"Dia, udah gak ada, gina udah meninggal dunia satu tahun lalu." Jawab mario dengan raut wajah sedih
"Maaf, aku turut sedih dengarnya." Ucap hana sembari menunjukan ekspresi tak enak karna dia merasa salah bertanya
Sejenak ketiganya terdiam satu sama lain.
"Mar, apa kamu ngira kalo aku itu gina sebelumnya." Tanya hana pelan pada mario, maya memilih diam dan hanya mendengarkan, karna ia fikir ini cukup serius biarkan atasan dan temannya itu menyelesaikan semuanya
"Hmm..awalnya aku ngira kamu memang gina, tapi setelah tau kamu orang yang beda aku sadar dan kembali ke kenyataan." Jelas mario dengan mimik muka yang sendu
Pembicaran mereka terhenti sejenak karna kedatangan waiters yang mengantarkan makanan dan minuman pesanan mereka.
"Terimakasih mbak." Ucap hana pada waiter yang mengantarkan makanan mereka sembari melempar senyum manisnya
Mario yang melihat hana tersenyum pun terpesona, ia ingat ginanya juga dulu punya senyuman itu.
Ada perasaan senang dan sedih ketika mario melihat senyum itu, ia senang karna dapat melihat senyum itu kembali namun ia juga sedih bahwa senyum itu sekarang bukanlah milik kekasihnya gina, melainkan seseorang yang terlihat sama dengannya yaitu hana.
Chris yang meperhatikan pertemuan antara mario dan hana dari tempatnya berdiri pun hanya bisa menghela nafasnya pelan, setidaknya ia bisa tau apa yang tengah sepupunya itu rasakan sekarang hanya dari raut wajah yang mario tunjukan, ia hanya berharap semoga bahagia mau kembali pada kehidupan mario.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments