Taman bermain & Apartment mario

Sebulan telah berlalu sejak mario dan hana saling mengenal, kini mereka jadi semakin dekat.

Mereka sering menghabiskan waktu bersama walau hanya untuk sekedar makan bersama.

Mario yang nyaman bersama dengan hana begitupun hana pada mario.

Chat room

Hana...

^^^Ya mar..^^^

Besok ada waktu gak?

^^^Kenapa mar?^^^

Nggak, aku cuma mau ajak kamu jalan aja,

Mau gak?

^^^Ok, jemput di rumah ibu ya^^^

Siap..jam 10 ya aku udah sampe.

 

Sudah dari dua minggu yang lalu hana tinggal dengan ibu dan ayahnya karna permintaan ibunya.

Hana pun setuju karna hana yang tinggal sendiri lantaran kedua orang tua angkatnya telah meninggal, setidaknya hana bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga kembali.

Waktu yang mereka telah sepakati pun tiba, mario tengah mengendarai mobilnya untuk menjemput hana di rumah ibunya.

Sesampainya mario di kediaman hana, ia pun memencet bel rumah tersebut, hana yang mendengar suara bel berbunyi pun langsung berlari kecil menuju pintu, ia tau siapa yang datang karna sedari tadi ia menunggu orang tersebut.

"Oh mar, udah dateng." Sapa hana dengan senyum cantiknya

"Hmm...gimana, mau langsung atau kamu mau siap-siap dulu?" Tanya mario sembari tersenyum

Hana menggelengkan kepalanya pelan.

"Langsung aja yuk, aku juga udah izin sama ibu." Kata hana, mario pun mengangguk kemudian menggandeng tangan hana menuju ke mobilnya.

Mario membukakan pintu mobilnya untuk hana dan mempersilahkan hana untuk masuk kemudian menutup kembali pintu itu.

Hana yang mendapat perlakuan lembut dari mario pun merasa berdebar ketika berada di dekat mario.

Belakangan ini sejak hana mulai dekat dengan mario dan sering mendapat perlakuan yang lembut dari mario membuat hana sering merasakan debaran aneh yang ada di dadanya.

Namun lebih anehnya lagi hana menyukai perasaan berdebar itu, ia tau bahwa ia harus menahan dirinya untuk perasaan yang bergejolak di hatinya itu.

"Udah siap?" Tanya mario menatap ke arah hana. Mario melihat jika hana belum memasang sabuk pengamannya, reflek mario memajukan badannya untuk memasangkan sabuk pengaman milik hana.

Hana yang terkejut dengan aksi mario hanya bisa terdiam mematung dan menahan nafasnya, wajahnya dan wajah mario kini sangat dekat bahkan hana bisa mendengar suara nafas mario dengan jelas.

Hana yang di posisi itu pun mendadak wajahnya menjadi panas dan merona.

"Ayo berangkat." Ucap mario tersenyum pada hana

Hana hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju, dan mario mulai menjalankan mobilnya.

Kini mereka telah sampai ke tempat yang ingin mario tuju, karna hana tak tau menau tentang rencana mario yang akan mengajak hana ke tempat itu.

"Mar, kenapa kamu ajak aku ke sini?" Tanya hana mengerenyitkan kedua alisnya

"Ayolah coba dulu, ini tempat favorit gina han." Jawab mario

"Tapi kamu kan tau kalo aku gak nyaman ada di taman hiburan." Hana sedikit kesal sekarang

Mario mengerti, walaupun hana kehilangan ingatannya waktu ia terpisah dengan orang tuanya di taman hiburan, tapi mungkin alam bawah sadarnya masih mengingat perasaan itu.

"Pegang tangan aku, aku yakin kamu pasti suka." Ucap mario meyakinkan hana

Hana tampak ragu, namun melihat keyakinan mario hana pun jadi merasa percaya pada mario jika dia bisa menjaganya dengan baik di dalam sana.

Hana pun meraih uluran tangan mario.

Kini mereka telah berada di dalam taman hiburan tersebut, di tengah keramaian hana terhenti sesaat.

"Mar, kayanya aku mau keluar aja deh." Ucap hana yang sudah berkeringat dingin dan memegangi dadanya, rasanya seperti ia akan muntah sekarang

Mario yang sadar kondisi hana pun mulai menenangkan hana.

"Ada aku di sini hmm...gak usah takut, aku mau kamu ilangin ketakutan kamu han, pegang tangan aku, aku gak akan ninggalin kamu." Ucap mario pelan membelai pipi hana dengan lembut memberikan ketenangan pada hana

Hana yang mendengar kata-kata dari mario pun perlahan jadi sedikit tenang, nafasnya yang semula tak teratur kini mulai kembali normal.

Kemudian mario kembali menggandeng hana menuju sebuah wahana yaitu wahana kincir angin.

"Bisa gak kita pulang aja mar." Ucap kana memelas

"Oke kita pulang, tapi setelah kita naik ini gimana?" Jawab mario, hana pun hanya bisa menganggukan kepalanya pasrah, dan itu membuat mario tersenyum lebar sekarang

Saat ini mereka pun akhirnya berada dalam wahana tersebut.

"Hana lihat keluar kamu pasti suka." Ucap mario pada hana yang sedari tadi hanya diam menatap kakinya.

Hana pun menoleh, melihat ke arah yang di tunjukan oleh mario, mario benar pemandanganya terlihat sangat indah dari atas sini, tanpa sadar hana pun menarik sudut bibirnya keatas.

Mario meraih tangan hana yang berada di depannya.

"Apa kamu masih ngerasa gak nyaman?" Tanya mario perhatian

"Sedikit." Jawab hana pelan, mario pun mengangguk karna mengerti perasaan hana sekarang

"Tapi aku bisa lakuin ini semua berkat kamu, makasih mar." Lanjut hana sembari tersenyum dan mario pun kembali tersenyum pada hana.

...**********...

Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya, di apartment mario sudah brisik sedari pagi-pagi sekali.

"Kamu itu ngapain sih mar, masih pagi gini udah berisik aja." Tanya chris yang sedikit terganggu dengan suara bising akibat kegiatan mario

"Oh, hana mau main ke sini nanti siang." Jawab mario dengan senyum lima jarinya

"Hmm? siang? Tapi ini masih jam tujuh pagi mar, kamu udah grasak grusuk kaya orang mau perang." Tak habis fikir chris dengan sepupunya itu

"Gimana dong? Udah lama gak ada yang main ke rumah aku jadi nervous." Cengir mario

"Wah, aku cepu in ke hana ahhh....kalo ada yang nervous nih mau ketemu sama dia." Ledek chris sembari berjalan menuju dapur

"Chriiiiiiiiiiiissssss...tega banget kamu jadi sodara, aku lagi butuh dukungan nih." Rengek mario

"Iya..iya..semangat ya bujang." Ledek chris kembali

Mario hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya.

Chris yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala sembari tersenyum.

--------------------------------------

Ting...tong...

Bel apartement mario berbunyi

Ceklek

"Hai mar..." Sapa hana sembari tersenyum manis pada mario

"Oh...udah sampai, ayo masuk." Jawab mario yang terdengar tenang, tapi yang sesungguhnya mario sangat nervous sekarang

Hana pun melangkahkan kakinya masuk ke apartement mario, dengan perasaan berdebar tentunya.

"Sepupu kamu chris dimana mar?" Tanya hana, karna hana tau jika mario itu tinggal berdua dengan sepupunya yang bernama chris

"Oh, kalo jam segini dia udah ada di cafe, jam enam sore nanti baru pulang." Jawab mario

Hana menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Wahhhh....apartement kamu luas ya mar." Ucap hana sembari melihat sekeliling

"Cuma apartement 3 kamar kok, ayo duduk...mau minum apa hana?" Tanya mario

"Apa aja boleh mar." Jawab hana sembari mendudukan badannya di sofa ruang tamu mario

Tak lama, kemudian terlihat mario berjalan mendekat pada hana untuk membawakan minuman dan ikut duduk bersama di sofa.

"Oh iya, kenapa kamu nyuruh aku kesini mar?" Tanya hana

"Gak papa, ibu sama ayah lagi keluar kota kan?" Tak menjawab, mario justru balik bertanya pada hana

"Iya kok kamu tau?" Bingung hana

"Iya, ibu bilang sama aku, makanya aku nyuruh kamu kesini, ibu gak mau kamu sendirian di rumah, tadinya aku mau jemput kamu sih cuma semalem lembur sampe pagi jadi kesiangan deh bangunnya, he he..." Jelas mario sembari menunjukan deretan giginya, bohong tentu saja karna sedari pagi ia sudah sibuk kesana kemari untuk bersiap menyambut hana sampai lupa waktu untuk menjemput hana, tapi perihal lembur mario memang tak bohong

"Oh, pantesan pagi-pagi ibu udah nyuruh aku buat kesini aja, padahal aku di rumah juga gak papa loh, aku kan bukan anak kecil."

"Takut kamu ilang lagi katanya." Gurau mario

"Apaan sih emang aku balita" Jawab hana, menggelengkan kepalanya tak habis fikir dengan gurauan pria di depannya itu

Mario sangat gemas melihat berbagai ekspresi hana sekarang, sekilas mario teringat gina, gina juga suka menggelengkan kepalanya ketika mendengar gurauannya yang tak lucu menurut gina, namun mario sadar yang di depannya itu bukan gina tapi hana.

Setidaknya hana bisa sedikit mengobati rindunya pada gina.

Mereka kemudian asik mengobrol dan bertukar cerita masing-masing, bahkan sekarang sedang bermain PS di ruang tengah apartement mario.

Sangking asiknya, mereka sampai lupa waktu, tak terasa jam di ding-ding mario menunjukan pukul 20.00 hana yang melihat itu pun terkejut.

Ya ampun...udah malem ternyata, Batin kana

Hana membalikan tubuhnya melihat orang yang duduk di belakangnya sedari tadi diam tak bersuara.

"Pantesan tenang baget, tidur toh." Gumam hana pelan karna takut membangunkan mario

Kaya cape benget mukanya, padahal habis lembur tapi sempetin buat nemenin aku, batin hana sembari tersenyum memandang wajah pulas mario di depannya

Sesekali hana tersenyum melihat mario yang tertidur kaya baby lanjut batin kana.

Kemudian hana bangkit berjalan menuju kesebuah kamar, ya kamar yang di tuju hana adalah kamar mario.

Ia bermaksud mengambilkan selimut untuk menyelimuti mario yang tertidur tadi.

Di bukanya kamar tersebut, bau khas mario langsung menyambut indra penciuman hana, ia langsung menuju ke arah kasur untuk mengambil selimut.

Hana terhenti sejenak di depan meja kecil di samping tempat tidur mario, ia melihat di sana terpajang foto-foto kebersamaan mario dengan gina.

"Kamu sangat mencintai gina mar." Gumam hana

Kemudian hana kembali dengan tujuannya mengambil selimut dan bergegas keluar, lalu hana menyelimuti mario yang masih tertidur tanpa terganggu sama sekali.

Setelah selesai hana pun berjalan pelan keluar untuk pulang, meninggalkan mario yang tertidur dengan pulas sendirian.

Padahal mario bilang sepupunya itu biasa pulang jam enam sore, tapi entah kenapa sampai malam seperti ini pun belum ada tanda-tanda sepupu mario itu akan pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!