Sekarang mario tengah berada di depan gedung tempat di mana acara wisudanya akan di selenggarakan, menunggu sang pujaan hati agar bisa masuk bersama kedalam gedung tersebut karna hari ini adalah hari wisuda untuk mereka.
Mario yang sedari tadi gelisah menunggu gina yang tak kunjung datang ke gedung terus saja mencoba menelpon sang kekasih, sampai akhirnya terdengar suara teriakan memanggil namanya.
"Mario...." Teriak gina dari sebrang jalan bersamaan dengan kedua orang tuanya.
Gina telat karna harus menjemput kedua orang tuanya terlebih dahulu, dan jarak rumah gina ke gedung itu lumayan jauh.
Mario yang mengenal suara itu pun langsung menoleh ke asal suara tersebut, terlihat raut wajah yang lega pada mario karna telah melihat wajah orang yang telah ia nanti sedari tadi.
Gina bergegas menyebrang dengan tangannya yang penuh oleh topi toga miliknya, sedang ayah dan ibunya juga berdiri disebelah kanan dan kirinya.
Mario langsung memberi salam pada kedua orang tua gina dan di sambut kembali oleh ayah dan ibu gina.
"Udah lama nunggunya mario?" Tanya ibu gina pada mario, tak lupa dengan senyumnya yang masih saja terlihat cantik walaupun usianya kini telah menginjak angka lima puluhan, cantik persis seperti gina menurut mario
"Ouh, nggak kok bu 30 menit mah sebentar, hehe.." Jawab mario dengan menampilkan deretan giginya, wajah mario saat ini terlihat konyol menurut gina
"Kalo gitu ayo masuk sekarang." Ajak ayah gina pada semua
"Ayo yah." Setuju gina
Baru saja mereka melangkahkan kaki mereka tiba² angin berhembus menerpa mereka, pelan namun mampu membuat topi toga yang ada pada tangan gina terlepas dari genggamannya dan terbang.
"Ya ampun, apalagi sih ini." Gerutu gina kesal karna sudah tak sabar untuk ke acara wisudanya, dengan langkah cepat gina menuju topi miliknya yang terbang terbawa angin barusan
Seolah alam tak cukup membuat gadis cantik itu kesal, gina yang telah hampir mengambil topi miliknya justru barang itu kembali terbang tertiup angin hingga ke tengah jalan
Gina menghembuskan nafasnya kasar kemudian langsung bergegas mengambilnya tanpa melihat kiri kanannya terlebih dahulu.
"GINAAAAA!!!!" Teriak mario sangat keras.
Belum sempat gina menoleh, tiba-tiba terdengar suara " Braakkkk!!"
Sebuah mobil menabrak tubuh gina, dan membuat tubuh gina terhempas sejauh dua meter.
Mario dan kedua orang tua gina yang menyaksikan itu seketika shock dan membuat ketiganya mematung, sekujur tubuh mario terasa sangat lemas kini, ia sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia saksikan di depan matanya.
Dengan cepat ia menyadarkan dirinya dari keterkejutan barusan dan langsung berlari dengan cepat menghampiri gina, tapi pertahanannya langsung runtuh ketika melihat tubuh gina yang sudah bersimbah darah
Kepala gina yang penuh darah sampai pakaian yang gina kenakan semua basah karna darah gina yang keluar sangat banyak.
Mario langsung meletakkan kepala gina pada pahanya, berharap agar pendarahan gina sedikit terhenti.
Ia memandangi wajah kekasihnya dengan air mata yang sudah siap jatuh kapan saja.
"Mario, sepertinya kita gak bisa pergi ke wisuda sama-sama deh." Ucap gina dengan suaranya yang lemah karna menahan sakit akibat lukanya.
"Nggak, kamu gak boleh ngomong macem-macem gin kita pasti bakalan wisuda bareng, sebentar lagi ambulance datang aku mohon bertahan ya." Ucap mario terisak karna melihat keadaan gina yang semakin melemah.
"Dengerin aku mar, kamu boleh sedih karna aku tapi aku mohon jangan terlalu lama ya..
Maaf karna aku gak nepatin janji aku buat selalu sama-sama, aku mohon maafin aku mar, aku cin..." Belum sempat menyelesaikan ucapannya, gina terlihat mengerang kemudian kehilangan kesadarannya, menutup kedua mata indahnya dengan menitikan air mata.
Mario yang melihat kekasihnya seperti itu hanya bisa menangis histeris dan memeluk tubuh gina yang penuh darah.
"Gina, aku mohon jangan kaya gini, aku mohon bertahan gin aku gak bisa kalo gak ada kamu." Ucap mario sambil menangis dan memeluk tubuh kekasihnya itu.
Mencoba membangunkan sang kekasih namun hasilnya nihil.
Sampai akhirnya ambulance datang dan langsung membawa gina kerumah sakit.
*
*
*
Sesampainya di rumah sakit disana sudah ada kedua orang tua gina, mario, dan juga kedua orang tua mario. Karna kedua orang tua mereka sudah mengetahui prihal hubungan anak-anaknya dan mereka menyetujui itu.
Semua memasang wajah khawatir dan sedih menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan gina keluar dari ruangan IGD. Mario yang tak bisa tenang menangis sembari mondar-mandir di depan pintu ruang pemeriksaan, begitu pula kedua orang tua gina yang sangat terpukul atas kejadian itu.
"Tuhan, ku mohon dengan segenap hatiku jangan ambil gina dariku, aku sangat mencintainya." Doa mario dalam hatinya
Sekitar 30 menit dokter berusaha menangani gina, akhirnya dokter keluar dari ruangan.
Mario dengan cepat menghampiri sang dokter dengan tatapan sedihnya ia bertanya "Bagaimana keadan kekasih saya dok?"
Sang dokter yang menangani gina saat ini hanya menundukan kepalanya membuat mario kehilangan kesabarannya dan kembali menayakan pada dokter sembari meremas kuat bahu dokter tersebut
"Bagaimana keadaan kekasih saya dok!" Nada mario sedikit meninggi.
"Maafkan kami, pendarahan pada kepala yang terjadi pada pasien membuat pasien tak mampu bertahan. Saya harap keluarga yang di tinggalkan bisa bersabar, sekali lagi kami mohon maaf, waktu kematian pasien 18 september 2023 pukul 11.00." Ucap sang dokter dengan nada sedih
Bagai petir di siang bolong, mario tak mampu berkata-kata dan berekspresi dia hanya terdiam mendengarkan penjelasan dari dokter, seketika tubuhnya lemas yang membuatnya ambruk di tempat, sorot mata mario jelas terlihat kosong saat ini, ia masih tak bisa menerima kenyataan yang baru saja terjadi.
"Gimana? Gimana bisa kamu ninggalin aku gin, aku harus apa kalo kamu gak ada di samping aku." Racau mario menangis dengan sedihnya, meremas dadanya yang terasa sakit dan sesak karna tak bisa menerima kenyataan jika sang kekasih kini pergi untuk selama-lamanya.
Keadaan kedua orang tua gina pun tak jauh beda dengan mario, di tinggal sang anak untuk selama-lamanya tentu itu cukup membuat orang tua mana saja kehilangan akal sehatnya.
"Mario, kamu yang sabar ya nak, yang tegar sayang." Ucap ibu mario sembari memeluk sang anak untuk menenangkannya.
"Aku harus gimana mah? aku harus apa? supaya gina tetap di sini." Racau mario dalam pelukan sang mamah dan menangis sejadi-jadinya.
Mario yang tak bisa menerima kenyataan bahwa gina telah pergi untuk selamanya, membuat mario kehilangan akal sehatnya
...*****...
Sejak hari dari rumah sakit tak henti hentinya mario memangil-manggil nama gina kekasih hatinya itu, saat ini mario tinggal di rumah orang tuanya, mereka khawatir jika mario tinggal sendirian di apartemennya dengan kondisi mario saat ini yang masih tidak stabil.
Satu bulan berlalu semenjak kepergian gina, mario hanya mengurung dirinya di kamar tak melakukan aktivitas apapun bahkan makan jika tidak mamahnya memaksa dan menyuapinya mario tidak akan makan
Seperti mayat hidup itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan mario saat ini.
Hingga 2 bulan kemudian mario kembali mau melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamarnya, kedua orang tuanya yang melihat itu merasa sangat gembira melihat itu, dan langsung memeluk putra mereka.
"Mah, pah aku mau balik tinggal di apartemen ku lagi." Ucap mario
"Tapi nak bukannya lebih baik di sini sama mamah papah supaya kamu gak sendiri." Jawab mamah mario dengan hati-hati, ia takut membuat anaknya itu tersinggung dan berakhir mengurung diri lagi di kamarnya
"Mario mohon mah, pah." Ucap mario dengan raut wajah memohon dan sedih.
"Oke, tapi kamu harus di temenin sama chris ya, mamah ga mau kamu sendirian." Final sang mamah
Chris adalah sepupu sekaligus tetangga mario, jadi mereka sangat dekat sampai mario berpacaran dengan gina yang akhirnya membuat mario sibuk dengan kegiatan pacarannya dengan gina.
Dengan sedikit enggan akhirnya mario pun menyetujui syarat dari sang mamah.
*
*
*
*
*
Sesampainya mario dan chris di apartement, mario hanya diam tak bersuara dan langsung menuju kamar milik gina dulu, ia melihat kamarnya masih sama seperti waktu terakhir kali di tinggalkan oleh pemiliknya untuk berangkat ke acara wisuda mereka
Baju bekas yang gina kenakan masih ada di atas kasur, begitu pula barang-barang gina yang lain masih tertata di tempatnya masing-masing.
Menghembuskan nafas kasar, mario melihat sekeliling tak terasa matanya mulai terasa panas dan kembali mengeluarkan air mata, dadanya terasa sesak mengingat kejadian tragis yang merenggut ginanya, dan itu membuatnya tersungkur ke lantai tak kuat menahan sakitnya ketika bayang-bayang kejadian mengerikan itu kembali terlintas di kepalanya
Mario meringkukkan tubuhnya dengan tangan memeluk kedua kakinya, ia menangis lirih.
Hingga malam tiba, chris yang tak melihat adanya kegiatan mario pun akhirnya berinisiatif mengetuk pintu kamar yang di masuki mario siang tadi.
"Mar, yuk kita makan malam dulu." Ajak chris setelah mengetuk pelan pintu kamar mario
Namun tak kunjung ada jawaban dari mario, chris pun akhirnya membuka pintu kamar mario dan terkejut melihat mario yang berbaring telungkup di lantai.
"Mario..! Kamu kenapa?" Tanyanya sambil membantu mario duduk.
"Aku nyerah chris, aku gak sanggup kalo harus tanpa gina di sini, aku kangen banget sama gina chris." Ucap mario menangis menatap sedih mata chris.
Chris melihat keadaan sepupunya yang seperti itu, tak mampu untuk menahan rasa sedihnya dan langsung memeluk mario, sedikit banyak ia tahu perjalanan cinta mario dan gina, dan menurutnya wajar jika mario sampai kehilangan arah seperti ini kala gina meninggalkannya karna mario dan gina memang sangat saling mencintai satu sama lain.
"Kita semua bakalan bantu kamu mar, kamu musti kuat demi om sama tante, juga orang-orang yang sayang sama kamu, aku bakalan stay di sini sama kamu." Peluk chris sembari menepuk punggung mario pelan menenangkan sepupunya itu.
Di dalam kamar yang gelap itu tak henti-hentinya mario menumpahkan kesedihan pada sepupunya itu, sedang chris hanya mampu memeluk dan memberikan elusan lembut pada bahu yang biasanya ia lihat kokoh kini tengah bergetar menangis dalam pelukannya.
Chris hanya berharap semoga sepupunya itu segera pulih dari sedihnya, ia juga sedih melihat keadaan mario yang jauh dari kata baik saat ini, kenapa takdir sungguh tega pada sepupunya itu.
**TBC**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
AQya_
emm crhis itu cowok apa cewek ya?🤔
2025-03-17
1