18. Fitnah Dan Tuduhan'

" coba lo cek lagi deh, atau mungkin lo udah naruh dalam kotak tapi nggak sadar ?"

" Aduu buruan dong, panas banget tau ini, duit berapa sih?' gue ganti aja sekalian " kesal vanes

" Hem coba periksa deh, siapa tau aja kan ada pencuri " Ucap Bianca

" Nggak mungkin, siapa yang ngambil?' nggak ada yang bawa dompet disini, seragam kita juga nggak ada sakunya, dimana maling nya umpetin ?" Tanya wakil osis itu dengan bingung

" Eh cupu genderuwo lo bawa tas ?" Ucap salah satu anggota osis,

Sebutan cupu genderuwo itu memang sudah tersebar luas apalagi saat fotonya ditempel dimading sekolah karena ulah vanes dan teman-temannya itu

" Coba buka tas lo, biasanya anak panti yang nggak punya duit itu kebayakan jadi maling " Ucap salah satu siswi

" Lama ah " Ucap wakil osis langsung menarik tasnya dan membuka isi didalam tas itu

" Apa nih?' lo nyolong duit sumbangan ?" Tanya wakil osis itu dengan memperlihatkan sejumlah uang bernilai lima ratus ribu

" Nggak, aku nggak tau, aku juga bingung kenapa uang itu ada didalam tas aku " jawab nasya dengan jujur

" Bener lo yang ngambil, oh iya tadi pas ke toilet kalau nggak salah tas itu gue taruh diluar " Ucap nana

" Kecian banget, butuh duit berapa sih lo?' uang sumbangan aja dicolong " Ucap vanes mereka semua pun tertawa mendengar ucapan nya

" Atau jangan-jangan panti lo mau digusur yaa " Ucap Bianca

" Tapi sumpah aku nggak ada ngambil uang itu, dan aku juga nggak tau kenapa... " Jelas nasya dia belum selesai berbicara namun ucapannya itu sudah dipotong oleh wakil osis

" Nggak usah banyak ngomong lo, kita capek-capek minta sumbangan sampai dapat Omelan, lo tinggal nyolong, nggak ikut lo diam aja disitu gue aduin perbuatan lo bk, ayo guys " Ucap wakil osis itu dengan marah pada nasya

Mereka semua kemudian pergi dan meninggalkan nasya sendirian dipinggir jalan itu dengan air mata yang mulai menangis

" Mereka benar-benar jahat, aku nggak bisa diam terus, tapi aku nggak punya pilihan lain, siapa aku?' nggak mungkin bisa lawan orang-orang berada seperti mereka " batin nasya

\*"""\*"""\*

Anasya duduk ditaman sekolah seorang diri, dirinya berjalan kembali kesekolahan tadi karena sudah ditinggal oleh anak-anak yang lain

Felicia yang lewat tak segajah melihat nya sendirian pun akhirnya langsung datang menghampiri

" Lo nggak ikut minta sumbangan ?" Tanya nya setelah duduk

" Aku ditinggal mereka, gara-gara nemu uang sumbangan di tas aku, aku juga nggak tau kenapa uang itu ada didalam tas aku "

" Siapa yang nemuin ?"

" Wakil osis "

" Parah banget, kok bisa sih duit itu ada didalam tas lo, lo sendiri ngapain coba minta sumbangan bawa tas kan mereka jadi curiga ?" Tanya felicia dengan heran dan juga sedikit curiga namun dirinya tidak yakin karena dia tau betul nasya adalah anak baik-baik

" Bianca ngancem aku, dia nyuruh aku pakai tas yang dia kasih, yaa aku nurut aja karena nggak mau masuk kedalam masalah "

" Ya itu artinya mereka mau ngejebak lo, kok lo totol banget sih?' mau aja dibegoin ?" Ucap felicia, dia merasa tidak enak telah berkata seperti itu karena nasya hanya diam tak menjawab perkataan nya

" Sorry, gue nggak bermaksud buat ngatain lo, cuma lo nggak boleh terus diam karena bisa dalam masalah kalau berurusan sama mereka "

" Aku nggak tau harus ngapain, aku nggak mau dalam masalah, mereka itu punya segalanya, sedangkan aku?' kamu nggak ngerti ada diposisi aku, nggak usah ikut campur " jawab nasya kemudian beranjak pergi

Nasya berjalan melewati koridor sekolah dia hendak pergi kekelas nya, namun langkahnya terhenti saat mendengar sebuah pengeras suara yang berasal dari guru bk

" Atas nama anasya mahesra putri dari kelas Xl.A silahkan ke ruang bk sekarang "

Nasya membulatkan matanya, dia sedikit terkejut ini adalah kedua kalinya dia memasuki ruangan bk itu sudah pasti jika mendapat kartu merah mbak dewi akan dipanggil besok kesekolah

" Ada apa lagi sih ini?' perasaan masalah aku nggak selesai-selesai ?" Batin nasya kemudian melangkah pergi keruang bk

\*---\*---\*

" Kamu tau apa alasan saya memanggil kamu kemari ?" Tanya guru bk itu dengan serius

" Saya nggak tau bu " tutur nasya dengan lembut

" Oh saya pikir kamu seharusnya sudah tau, anak yang suka mencuri, apalagi uang sumbangan, sudah seharusnya masuk ruangan ini "

" Sumpah demi allah bu, saya nggak ngambil uang itu, saya juga bingung kenapa uang itu bisa ada didalam tas saya " jelas nasya namun sepertinya guru itu tidak percaya dengan ucapannya karena sudah jelas uang itu ditemukan didalam tas nya

" Sudah nggak usah bawa-bawa nama allah untuk kebohongan kamu itu, sudah jelas-jelas kok uang itu ditemukan didalam tas kamu "

" Saya yakin ada yang mencoba memfitnah saya buu, saya emang cuma anak panti asuhan yang mendapatkan beasiswa disini, tapi saya nggak pernah mencuri, apalagi uang sumbangan yang akan dipakai untuk korban bencana "

" Sudah saya nggak mau lagi dengar alasan kamu, dan sekarang silahkan kamu pulang, jangan masuk sekolah besok sebelum membawa wali kamu untuk menemui saya "

" Buu saya mohon jangan pernah libatkan mbak dewi atas masalah ini buu, saya mohon " Ucap nasya memohon dengan air mata yang mulai turun

Dia tak ingin mbak dewi merasa kecewa padanya apalagi mbak dewi sudah sangatlah percaya pada dirinya itu selama ini

" Simpan air mata buaya kamu itu, dan sekarang keluar dari dalam ruangan saya sekarang juga " Ucap guru bk itu dengan tegas. Nasya hanya menjawab dengan anggukan kemudian langsung keluar dari dalam ruangan nya

Nasya mengambil tasnya didalam kelas kemudian memasukkan semua buku-buku nya felicia yang sedang duduk mencatat pun menjadi bingung dengan sikap nya itu

" Lo mau balik sya?' belum bel loh "

" Aku nggak izinin ikut pelajaran sebelum bawa wali aku besok buat nemuin guru bk "

" Lo yang sabar yaa, tenang aja gue bakalan berusaha cari bukti kok, dan nunjukin kalau lo itu nggak bersalah " Ucap felicia menyemangati nya

" Makasih, aku bingung mau kemana fel, aku nggak mungkin pulang sekarang, mbak dewi pasti kecewa banget samaku kalau sampai dapat surat itu " jawab nasya dengan sedih

Dia kemudian beranjak pergi lalu keluar dari gedung sekolah yang begitu besar dan luas itu

Nasya berjalan sendirian ditengah jalan raya, pikiran nya sekarang sedang tidak baik-baik saja dia seolah begitu bingung dan tak tau langkah apa yang akan dia ambil selajutnya

Nasya duduk sendirian ditempat duduk ditaman kota dan menatap jalan raya yang begitu ramai itu dengan mobil yang lalu-lalang disekitarnya

" Aku mesti ngapain sekarang?' apakah pulang dengan menyerahkan surat ini dan membuat mbak dewi kecewa sama aku?' ya allah aku udah sering buat mbak dewi kecewa apalagi mbak kania. Jadi aku mohon jangan tambah masalah aku lagi "

Nasya tentu saja menangis sejadi-jadinya disitu dia tidak sanggup untuk menahan nya dia begitu bingung harus menjawab apa ketika mbak dewi bertanya nanti

\*\*\*

Felicia sedang berbicara serius dengan ardan dikantin sekolah sambil menikmati makanan dirinya sudah menceritakan semua kejadian itu pada ardan

" Kasihan nasya, dia pasti sedih banget sekarang, bang ardan gue yakin nasya itu nggak bersalah, jadi kita wajib nolongin dia "

" Apa rencana lo ?"

Felicia kemudian memberitahu semua rencana nya dengan berbisik pada ardan suaranya sangatlah kecil hingga hampir tak terdengar oleh orang sekitar

Dia kemudian mengeluarkan ponselnya lalu mencoba menelpon seseorang dan mengajaknya untuk bertemu, setelah itu mereka berdua pun berjalan pergi dari kantin

Felicia menemui bianca di rooftop sekolah sedangkan ardan bersembunyi dan merekam semua kejadian tersebut

" Apa tujuan lo manggil gue kesini?' hemm "

" Gue cuma mau minta lo jujur sama gue, ini antara kita berdua, gue cuma mau mastiin gue yakin anasya nggak bersalah, dan lo pasti jebak dia kan ?"

" Kok lo bisa seyakin itu sih?' atau lo ketipu sama muka polos nya nasya?' habisnya dia kalau ekting bagus banget sih "

" Bianca gue tau siapa lo sebenernya, lo nggak perlu ngumpetin muka lo, lo sendiri tau kan gue udah tau semua sifat lo "

" Okee, mungkin gue nggak perlu ekting kali buat jujur soal temen lo yang bego itu "

" Apa maksud lo?' jadi emang bener lo ngejebak nasya ?"

" Kalau iya kenapa?' oh lo mau marah?' atau ngaduh lagi ke bk, emangnya punya bukti ?"

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!