" bego banget yaa, direndahin gitu malah mungut "
Ucapan-ucapan itu tentu saja terus menggema ditelinga nasya dan membuatnya ingin menangis saat mengingat nya, nasya tau uang itu bukanlah jumlah yang sedikit itu sebabnya itu dia pungut
Nasya sepertinya sudah tidak memikirkan harga dirinya lagi disekolah tersebut setiap hari saja dia sudah terus dipermalukan oleh vanes
" Bego banget sih tuh cewek, segitunya Pengen duit sampai dipungut segala, kayak nggak punya harga diri aja " batin ardan saat melewati koridor sekolah
" Kasihan sih!' tapi biarin aja lah, dia aja nggak ada urat malu gitu memungutinya ngapain gue harus belain " Ucap nya didalam batin kemudian langsung pergi
" Ardan tadi lewat, tapi dia nggak belain aku, pasti karena gosip-gosip tadi pagi, nasya nasya, berharap banget dia juga pasti jaga image nya " batin nasya, setelah puas menertawakan gadis itu mereka semua pun perlahan-lahan mulai bubar
" Duit ini pasti nggak ada apa-apa nya buat orang kaya seperti mereka, makanya dibuang gitu aja, tapi bagi aku duit ini sangat berarti " Ucap nasya, dia kemudian menaruh uang itu disaku bajunya dan berjalan menuju taman sekolah
Nasya duduk sendirian ditaman sekolah seperti biasa'
" Kira-kira mau sampai kapan sih?' cobaannya berakhir ?" Batin nasya, dirinya seperti nya sudah capek untuk menghadapi cobaan itu
" Dulu kamu ditinggalkan dipanti asuhan ini oleh ibu kandung kamu " Ucap mbak dewi saat itu
Perkataan mbak dewi waktu itu seolah-olah kembali terlintas dibenak nasya, dia begitu merasa sedih dan bertanya-tanya siapa orang tua kandungnya
" Maa, kapan jemput nasya?' nasya harap mama bisa jemput nasya dipanti supaya penderitaan ini cepet berakhir " batin nasya air matanya pun mulai terjatuh
Sejak kecil dia begitu berharap orang tua kandungnya menjemput nya dipanti asuhan mulia agar tidak bisa merasakan kasih sayang mereka
\*----\*----\*
Nasya pulang ke panti asuhan mulia seperti biasa nya, dia sedikit merasa lega karena vanes dan teman-teman itu tidak menggangu nya saat pulang sekolah karena biasanya hidupnya itu sudah bagai neraka bila ingin beranjak pulang
" Asalamualaikum "
" Walaikumsalam, anasya kamu itu darimana aja sih?'kok nggak pulang dari semalam, mbak tuh khawatir loh "
" Anasya nginep rumah temen mbak, soalnya kemaren hujan, jadi nggak sempet, dan nasya juga ketiduran, makanya nggak bisa ngabarin mbak, maap yaa "
" Iya nggak papa, yah sudah kamu masuk dulu gih, itu ada sisa makanan dimeja, cuma sedikit soalnya beras nya udah habis, anak-anak panti juga belum makan "
" Hem mbak nasya ada sedikit rezeki, diterima yaa " Ucap nasya dengan memberikan uang yang tadi dia pungut saat dihamburkan vanes
" Nasya, kamu dapat uang sebanyak ini dari mana ?"
" Hemm...tadi ada orang gitu yang ngasih dijalan karena nasya nolongin dia "
" Yah sudah, makasih banyak yaa nasya "
" Sama-sama mbak, kalau gitu nasya masuk dulu "
Nasya kemudian masuk dan merebahkan dirinya itu diatas kasur
" Huss untung aja vanes dan geng nya nggak nyiksa aku pas pulang sekolah tadi, maafin nasya ya mbak terpaksa bohong, habisnya nasya nggak punya pilihan " Ucap nya
\*----\*----\*
Vanessa Bimantara itu memasuki rumahnya dengan wajah riang, dia baru saja diantarkan oleh alex, matanya dibuat heran oleh kedua orang tuanya yang kini berkumpul diruang tamu
Karena biasanya orang tuanya itu jarang sekali berkumpul, apalagi sambil mengobrol karena yang mereka pentingkan hanyalah pekerjaan
" Vanes, ayo duduk, ada yang ingin kami bicarakan " Ucap Vina, ibunya itu
Vanes pun akhirnya duduk, wajahnya terlihat kusut karena melihat Vina yang memegang hasil ulangan nya di semester lalu, yaa dia sudah tau alur pembicaraan kedua orangtuanya itu pasti tidak jauh-jauh dari situ
" Apa ini ?" Ucap vina dengan membuang kertas ujian itu kemeja
" Kamu segajah, buang itu ditempat sampah biar nggak ditemukan papi sama mami kan ?" Bentak pak edwar ayah vanes
" Lagian buat apa dipungut sih nggak penting banget "
" Mami stop uang jajan kamu sekarang, bisa-bisanya bohongin mami sama papi "
" Ta-tapi "
" Nggak ada tapi-tapi pokonya mami akan awasi kamu terus, dan juga tugas dan pr kamu mami akan tanya guru kamu, kalau sampai nggak beres, lihat saja kamu "
" Husss, selalu sibuk kerja, sekali ketemu malah diomelin " gerutu vanes dengan kesal
Dirinya kemudian berjalan keluar dari rumah nya itu dan berencana untuk kerumah bianca karena merasa tidak mood
Vanes menyetir mobilnya itu dengan kecepatan tinggi, dirinya begitu kesal atas sifat kedua orangtuanya itu
\*----\*----\*
" Lo kenapa sih?' gue lihat-lihat kayaknya lagi badmood gitu ?" Tanya bianca sambil bermain laptopnya
" Gue nginep sini. Bianca "
" Hem "
" Lo coba telpon eliza deh suruh tuh anak kesini, gue lagi bosan banget nggak ada yang seru gitu ?"
" Kenapa?' lo mau jalan-jalan?' atau ke mall, shopping gitu atau apa lah ?"
" Ihss gue lagi kesel sama bokap, nyokap bianca "
" Kesel kenapa ?"
" Mereka ributin soal nilai raport gue semester kemaren "
" Yah udah biarin aja, intinya nilai-nilai lo besok-besok harus bagus "
" Lo nyuruh gue belajar mati-matian?' malas banget "
" Hahah, maksud gue itu bukan lo "
" Terus ?"
" Suruh aja sih cupu genderuwo yang ngerjain ribet amat. Gini yaa vanes kan sih cupu itu pinter, makanya dia dapat beasiswa tuh, gue yakin ngerjain tugas kita semua itu hal kecil buat dia "
" Ya iya tapi tetep aja gue nggak yakin dia mau, kalau misalnya dia ngisi sembarangan terus nilai gue jelek gimana?' inget ya bianca gue nggak mau ambil resiko nyuruh dia "
" Bokap nya alex itu donatur sekolah, dia nggak mungkin bisa nolak kalau takut dikeluarin, lagian lumayan tau bisa kita suruh-suruh kalau dia dijadiin babu, sekalian dikerjain juga, lo nggak pengen apa?' yaa kalau lo nggak mau sih nggak papa "
" Kayaknya ide lo seru juga, tapi gue pengen nya hari ini ngasih pelajaran ke tuh cewek "
" Sabar aja lagi, tunda besok, enaknya itu tadi sebelum pulang, tapi lo malah main cabut aja, padahal gue udah bawain surprise tau nggak buat sih cupu genderuwo "
" Masah?' kok lo nggak bilang sih?' kalau gitukan kita seneng-seneng dulu ?"
" Hem udah deh, simpan besok aja surprise nya "
" Nggak asik lo "
\+----\+----\+
Setelah malam harinya ardan makan malam bersama keluarganya itu dimeja makan
" Gimana sekolah kamu?' mama dapat laporan kamu bolos lagi?' apa... " Tutur lusi yang belum selesai berbicara namun sudah dipotong oleh anaknya itu
" Mama ngurusin aja papah dirumah sakit, ardan bisa ngurus diri ardan sendiri "
" Ardan kamu nggak bisa begitu dong, kamu masih berfikir kecelakaan yang menimpah papah kamu itu salah mama ?"
" Terus siapa?' papah masuk rumah sakit gara-gara jatuh dari tangga ngeliat mama sama laki-laki lain " bentak ardan kemudian melangkah pergi dari meja makan
" Ardan... Ardan, mama belum selesai bicara, pak edwar itu papahnya vanes dia rekan kerja mama, mama nggak ada hubungan apa-apa sama dia " jelas lusi sepertinya ardan tak ingin mendengar penjelasannya
Yaa dibalik sikap cuek pria itu kepada orang-orang sekitarnya padahal dia juga punya masalah yang dihadapi
Setelah selesai makan malam lusi pun duduk seorang diri diruang tamu, dia masih merasa bersalah atas kejadian yang menimpah suaminya itu namun dirinya tak bisa berbuat apapun karena memang suaminya yang salah paham saat itu
Tok
Tok
" Mbok bukain pintu " teriak lusi,
" Iya nyonya " jawab seorang wanita paruh baya kemudian membuka pintu
Terlihat seorang wanita kemudian memasuki rumah itu kemudian duduk diruang tamu menghampiri teman terdekatnya itu yaa itu adalah leni yang sedang menghampiri lusi dengan duduk disampingnya
" Kamu kenapa sih?' ribut lagi sama ardan ?"
" Aku udah capek ngomong sama anak itu Len?' yaa kamu kan tau sendiri dia gimana, dia berfikir kalau aku selingkuh sama pak edwar padahal kami nggak punya hubungan apapun "
" Yah sudah nanti aku coba bicara sama anak itu "
" Makasih yaa len, aku bingung harus ngomong apa sekarang, sepertinya tidak gampang untuk menjelaskan pada ardan dia itu salah paham "
" Iya, sekalian ada yang mau aku tanyakan sama dia "
" Tanya apa yaa?' kalau aku boleh tau ?"
" Soal nasya, sekarang aku sudah sukses lusi, yaa itu semua juga berkat aku kerja dikantor suami kamu, dan sekarang aku sudah punya perusahaan sendiri " jelas leni yang sudah lama ingin menjemput nasya namun selalu sibuk
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments