" Ngakuu " bentak nya nasya hanya diam menundukkan kepalanya dan berharap hari itu akan cepat berakhir
" Eh genderuwo cupu, budek yaa lo " lanjut Vanes yang juga membentak nya
" Tau jawab dong " Ucap Bianca
" Udah guys, pastinya dia itu segajah, nggak usah kalian tanya lagi, kalau masih kurang tambah aja pelajaran nya " Ucap Eliza dia kemudian memotret nasya dengan ponselnya itu lalu menyebarkan nya digrup sekolah dengan caption 'sih cupu genderuwo'
" Sih cupu genderuwo, julukan barunya hahahah " Ucap eliza dengan tertawa puas
" Yah udah yuk cabut, kayaknya buang-buang waktu deh disini " Ucap aiden yang sejak tadi hanya mengamati mereka
Dirinya tak ingin ikut-ikutan karena baginya itu sudah sangatlah keterlaluan walaupun dia setuju dengan teman-teman nya itu yang merundung gadis tak bersalah itu namun dirinya tak menyangka bahwa mereka akan sejahat itu
" Yah udah lah ayo pergi aja, bau bangkai banget disini, gue nggak tahan " Ucap vanes
Mereka semua pun akhirnya pergi meninggalkan tempat itu, dan membiarkan nasya yang kini hanya duduk dengan melemah dan juga air matanya yang sulit untuk dia bendung
" Kalau tuh cowok nggak ngajakin mereka pergi, mungkin neraka ini belum berakhir, aku bakalan bales kalian semua, lebih sakit dari ini " Ucap nasya dengan menghapus air matanya
Rasanya dirinya ingin sekali membalas perbuatan mereka namun bingung apa yang harus dia lakukan dirinya tak mungkin bisa melawan mereka semua seorang diri
Setelah tempat itu cukup sepi nasya pun akhirnya berusaha bangkit dan mulai berjalan pergi
Dia melewati jalan raya yang begitu ramai dirinya bingung hendak melangkah pergi kemana karena seperti nya dia sudah tidak tau arah apalagi dengan kepalanya yang terasa pusing dan tatapan nya yang tiba-tiba seolah memudar
Nasya sudah mabuk berat akibat minuman basi yang dicampurkan dengan alkohol oleh mereka, yang dipaksakan gadis itu meminumnya sampai membuat gadis itu begitu tersiksa
Brukkkk
Nasya jatuh pingsan dipinggir jalan raya yang begitu ramai itu karena sudah tak sanggup lagi berjalan karena tatapan nya yang kosong
Sebuah mobil berhenti ditengah jalan raya yang terlihat sepi itu, seorang pria turun dari dalam mobil kemudian langsung menggendong nasya dan membawa masuk kedalam mobil tersebut
Nasya tersadar kepalanya masih terasa pusing dia memegang kepalanya itu kemudian bangkit dirinya melihat sekeliling dia sedang berada didalam mobil yang terlihat sangatlah asing baginya
" Aku dimana ?" Tanya nya singkat dengan nada lemah
" Gue harap mata lo nggak buta, lo bisa lihat lagi ada dimana sekarang "
" Kamu mau bawa aku kemana?' kamu siapa sih ?" Tanya nasya pria itu hanya diam tampah menjawab pertanyaan nya
Nasya kemudian merasa mual karena meminum minuman basi tersebut yang sudah tertelan di lidah nya itu
Pria itu kemudian memberhentikan mobilnya secara mendadak karena mendengar nasya yang merasa mual, nasya langsung turun dari mobil nya
Dan muntah ditengah jalan setelah mengeluarkan semua nya nasya pun akhirnya merasa lega hanya saja kepala nya masih terasa pusing karena mabuk
Nasya hanya diam dan duduk didekat jalan raya itu rasanya dirinya benar-benar menyerah dan ingin bunuh diri saja, baru hari pertama disekolah tersebut namun hidupnya sudah seperti neraka
" Buruan naik, emang lo tau jalan pulang ?" Tanya pria misterius itu dari dalam mobil
Nasya kemudian mengangguk dan masuk kembali kedalam mobil tersebut dirinya tidak tau lagi hendak kemana dan bahkan pasrah jika pria tersebut orang jahat dan ingin membunuhnya
Setelah nasya masuk pria tersebut kemudian melanjutkan menyetir mobilnya itu dan berhenti didepan sebuah salon
" Badan lo bau banget dari tadi, kayak orang habis kecebur got, buruan turun " perintah nya nasya hanya bisa menurut
Kemudian mengikuti langkah nya itu memasuki salon
" Ardan " Ucap nya terkejut saat melihat ardan tengah duduk sendirian sambil bermain ponselnya di kursi yang sudah tersedia disalon tersebut
" Sesuai perintah saya udah bawa dia kesini bos " Ucap pria asing itu
" Bagus, sekarang lo nyuruh orang salon ngurusin nih cewek, habis itu anterin dia pulang "
" Kamu siapa sih!' dan kenapa baik sama aku?' oke kita emang temen sekelas tapi kan nggak deket " tanya nasya dengan heran atas sikap ardan yang begitu simpatik padanya padahal semua orang membenci nya karena dia dari kalangan kelas bawah
" Gue cuma kasihan sama lo, nggak usah geer " jawab nya singkat kemudian langsung keluar dari dalam salon
Nasya hanya melihatnya dari kaca jendela salon tersebut ardan menaiki motornya dan mengendarai nya pergi dari situ
Salah satu pelayan kemudian menghampiri nasya dengan menyodorkan sebuah sabun mahal dan juga sampo yang bermerek
" Apa ini ?" Tanya nya dengan tak mengerti
" Cepetan kamu mandi, dikamar mandi sebelah sana, dan bersihkan diri kamu setelah ini kami akan... " Ucap pelayan itu belum selesai berbicara nasya sudah pergi meninggalkan nya dengan masuk kedalam kamar mandi dengan membawa sabun dan sampo itu
Setelah selesai membersihkan dirinya nasya kemudian keluar dan menghampiri pria asing itu dan mengajaknya untuk pulang, pria itu langsung mengangguk setuju tampah bertanya apapun
Selama didalam mobil nasya hanya diam dengan menatap keluar dan fokus dengan pikiran nya sendiri, dia sudah cukup lelah dengan hari pertamanya itu namun juga beruntung karena sudah tertolong oleh ardan
" Hari pertama yang buruk, apapun yang terjadi aku harap besok baik-baik saja " batin nya perbuatan vanes dan teman-teman nya kembali terlintas dibenak nasya
Bahkan membuat nya merasa trauma saat mengingat nya
" Nggak, aku nggak boleh nyerah, aku harus inget janji aku sama mbak dewi akan belajar dengan giat, semangat nasya walaupun mereka bikin kamu terluka hari ini tapi setidaknya ada yang menolong mu " batin nasya dengan terus menyemangati dirinya sendiri
Setelah sampai di panti asuhan mulia itu nasya pun akhirnya turun dari mobil tampah berbicara apapun dia memasuki panti asuhan mulia itu dengan wajah sanyu
Terlihat semua anak sudah tertidur lelap sepertinya mereka sudah lama menunggu kedatangan nasya termasuk mbak dewi untuk bertanya tentang hari pertama nya itu disekolah
Nasya kemudian melangkah masuk kedalam kamar nya mengganti pakaian lalu merebahkan dirinya itu diatas kasur, tak butuh waktu lama dirinya sudah tertidur pulas karena kondisi kepala nya yang masih sakit
\+---\+---\+
Vanes memasuki rumahnya itu dengan tersenyum puas seperti nya dia sangat gembira karena berhasil membuat nasya merasa sangat menderita dihari pertama nya dan berharap bahwa gadis itu akan meyerah begitu saja dan memutuskan untuk pindah sekolah
" Hai sayang " sapa seorang wanita yang kira-kira berusia 22 tahun
" Tante " Seyum vanes kemudian langsung memeluk wanita tersebut
" Hem tante kangen banget sama kamu, jadi kapan mau pindah ke ausi ?" Tanya wanita itu dengan membalas pelukan ponakan nya itu
" Nggak dulu deh tante, aku nggak bisa jauh-jauh dari alex "
" Kalau teryata dia nyakitin kamu gimana!' apa bakalan nyusul tante kesana ?"
" Nggak, hal itu nggak akan pernah terjadi, dan nggak mungkin terjadi, karena aku tau alex sayang banget sama aku tant "
" Iya mudah-mudahan yaa, walaupun tante nggak yakin sih, kalau alex itu pria yang baik "
" Wah kalau itu sih karena tante belum kenal aja "
" Oh iya mami sama papi kemana?' kok rumah sepi banget sih ?" Tanya tantenya itu yang mengalihkan pembicaraan
" Huss tante kayak nggak tau mereka aja, mana ada waktu " jawab vanes singkat kemudian langsung menaiki tangga menuju kamar nya
" Vanessa nggak boleh gitu dong, mereka itu juga kerja buat kamu " Ucap wanita itu yang diabaikan oleh vanes dan langsung masuk kedalam kamarnya
Yaa kehidupan Vanessa Bimantara itu memang seperti itu dia jarang menghabiskan waktu bersama keluarganya karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan
Itulah yang membuat nya merasa sangat kesepian untung saja ada alex yang selalu ada untuknya itu sebabnya dia sangatlah mencintai alex dan pria itu segala nya baginya
Tante nya tinggal diaustralia, dan hanya sekali-sekali kembali ke Indonesia hanya untuk menjenguk ponakan nya itu
***
Anasya perlahan membuka matanya dan melihat jam dilayar ponselnya itu teryata waktu sudah menunjukkan jam delapan malam, dirinya merasa perutnya sedikit lapar kamudian bangkit dan keluar dari dalam kamarnya
Anak-anak panti asuhan bermain kejar-kejaran dan terlihat sangatlah ramai didalam rumah itu walaupun dengan waktu yang sudah menunjukkan pukul delapan malam
" Eh ini anak-anak belum tidur ?" Tanya nasya dengan ukiran seyuman pada mereka
" Kita belum denger cerita dari kak nasya "
" Loh cerita apa ?"
" Kita semua pengen denger kak " Ucap salah satu anak
" Iya bener " Ujar yang lainnya dengan semangat
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments