9. Rasa Bersalah

" iya tepati janji kamu, jemput anak itu len "

" Iya kamu benar, aku selalu merasa bersalah, karena selalu terhalang untuk menjemput nasya, enta kenapa semenjak kerja ini aku jarang sekali punya waktu, selalu sibuk "

" Terus gimana sama besok!' apa kamu jadi keluar negeri buat ngurusin pekerjaan Len ?"

" Itu dia lusi, aku belum bisa jemput nasya sekarang, karena besok aku harus berangkat keluar negeri, yaa pokonya sepulang dari sana, aku akan langsung menjemput anak itu "

" Iya Len, yah sudahlah, aku tau kamu sibuk banget, jadi aku nggak bisa larang "

\*-----\*-----\*

Nasya berjalan melewati koridor sekolah dan hendak pergi menuju kelasnya namun baru juga tiba didepan pintu kelas suasana hatinya sudah dibuat tidak tenang karena sudah dihalangi vanes dan teman-teman nya itu

" Hai cupu genderuwo " titah bianca, sedangkan nasya hanya menundukkan kepalanya ketakutan

" Jangan ganggu aku pliss "

" Lo mau hidup lo tenang kan?' nih kerjain pr kita semua, terus lo anterin kebelakang sekolah deket gudang, aja kalau lo nggak datang " ancam vanes dia memberikan buku pr mereka semua bahkan termasuk milik alex dan aiden

Sedangkan nasya hanya bisa menurut dia berharap setelah ini mereka bisa berhenti mengganggu nya agar hidupnya yang bagai neraka itu bisa segera berakhir

Nasya pun akhirnya mengerjakan semua tugas itu dikelas, soalnya tidak terlalu sulit tentu saja itu cepat bagi nasya untuk memahami nya apalagi dia sangatlah cerdas dalam bidang akademik

Dia berjalan pergi kebelakang sekolah dan menyerahkan buku itu pada vanes dan juga teman-teman nya

Nasya kemudian membagikan tiap buku itu pada mereka, setelah nya langsung berbalik dan berjalan pergi

" Lo mau kemana?' buru-buru banget gue belum periksa loh hasil pekerjaan lo "

" Tenang aja itu bener semua kok, aku permisi " Tutur Nasya

" Lo kenapa buru-buru banget sih cupu genderuwo ?" Ucap Bianca dengan langsung menarik rambut nasya dengan keras lalu mendorong nya hingga terjatuh

" Mau kalian apa sih?' aku udah ngerjain semua tugas kalian, jadi aku minta lepasin aku, jangan ganggu aku lagi "

" Tenang aja, kita nggak gangguin lo kok, cuma seneng-seneng dikit, Hem alex kayaknya sih cupu genderuwo ini belum tau deh lo siapa?' kasih tau gih "

Alex mengambil sebuah botol dari bianca yang berisi air got lalu menyiram nya keatas kepala nasya

" Lex itu keterlaluan nggak sih?' gimana pun dia udah ngerjain tugas kita " Ucap aiden dengan merasa tak enak dia tidak dijadi dihukum oleh salah satu guru hari ini karena berkat nasya yang sudah mengerjakan semua tugas mereka

" Ada apa nih?' wah lo belain sih cupu genderuwo, hello lex kasih tau kek temen lo itu kalau kita cuma mau senang-senang, yaa hitung-hitung nghibur cewek lo yang kemaren badmood " Ujar bianca

" Lagian itu udah derita dia kali, siapa suruh miskin, cupu genderuwo pakai masuk sini " Ucap Eliza pedas tampah rasa bersalah sama sekali

Aiden pun hanya bisa terdiam dia merasa bersalah, namun tak bisa berbuat apapun salah satunya menghentikan teman-teman nya itu

" Eh asal lo tau, mulai sekarang lo babu kita semua, lo harus kerjain apa yang kita suruh, kalau lo sampai nggak mau, gua bisa nelpon bokap gua donatur disekolah ini, buat keluarin lo dari sekolah, mau lo " ancam alex dengan membentak nasya

Sedangkan gadis tak berdaya itu hanya menunduk ketakutan dengan meremas jemari nya sendiri, dia sepertinya dihadapkan dengan situasi dimana dirinya tak punya pilihan lain

" Iya aku mau, aku mau jadi babu kalian " jawab nasya dengan berlinang air mata

" Nggak usah nangis dong, bisa diam nggak sih lo " lanjut vanes

Ting nun, saatnya masuk kelas ' Ting nun

" Yah udah yuk cabut guys, udah bel " Ucap Bianca kemudian langsung mengambil tas sekolahnya dan beranjak pergi

Semua nya pun pergi mengikuti bianca kecuali aiden yang kelihatan menunggu kedatangan seseorang

Tak lama ardan pun akhirnya datang dengan membawa sebuah seragam ditangannya dengan juga sampo lalu menghampiri aiden

" Nih, thanks udah ngasih tau gua " Ucap ardan dengan memberikan seragam itu pada aiden

" Gua jadi nggak enak maaf ya nggak bisa bantu banyak " jawab ardan kemudian langsung melangkah pergi

Nasya hanya diam menatap mereka dia seolah tak mengerti kenapa dua pria itu mau membantu nya padahal mereka bisa saja pergi meninggalkan nya apalagi itu hanya akan membuang-buang waktu mereka

" Nih, bersihin diri lo, tenang aja itu ukurannya pas kok " Ucap aiden dengan menyerahkan seragam itu pada nasya

" Maka.... " Ucap Nasya yang hendak berbicara namun sudah terpotong terlebih dahulu oleh ucapan aiden

" Nggak usah makasih, itu imbalan karena lo udah ngerjain tugas gua " ketus pria itu kemudian langsung pergi meninggalkan nasya

Nasya hanya diam bercampur aduk bingung, tidak aiden tidak ardan selalu saja orang yang menolongnya itu dengan wajah datar

Nasya kemudian berlari ke toilet sekolah dia menyadari bahwa bel masuk sudah berbunyi sejak tadi dirinya kemudian membersihkan diri di toilet sekolah itu dengan buru-buru

Setelah selesai dia langsung berlari kekelas dengan membawa tas sekolahnya itu tampah menyisir rambutnya karena takut guru sudah terlebih dulu masuk

Nasya berlari cepat dan langsung masuk kelas, dirinya merasa bersyukur karena guru yang belum masuk dan banyak murid yang masih mengobrol

" Kok dia bersih sih?' padahal gue udah berharap dia jadi tertawaan anak-anak hari ini, ihss gagal lagi ini pasti ulah ardan " Batin Vanes, dia begitu merasa kesal

" Pagi semuanya " Ucap guru yang memasuki kelas

" Huh untung aja aku cepet, kalau nggak udah dihukum " batin nasya dengan mengembuskan napas lega

" Maaf ibu agak telat hari ini, karena ada macet dijalan " tutur guru tersebut

" Nggak papa buu, tiap hari aja telatnya " jawab salah satu siswa sedangkan kan yang lain hanya tersenyum dan sedikit tawa mendengarkan ucapannya itu

" Oke kita mulai absen ya " Ucap guru tersebut kemudian mulai mengabsen

\*----\*----\*

Setelah jam istirahat nasya menyusuri koridor sekolah lalu pergi ketaman sekolah untuk makan bekalnya sambil menikmati aroma bunga-bunga disitu

" Hai cupu " Ucap vanes yang menghampiri nya bersama bianca

" Tenang aja nggak usah takut, Hem lo dapat seragam itu darimana ?" Tanya bianca

" Yaelah, nggak usah ditanya udah pasti dari ardan, bener kan?' jujur aja lo gue lihat ardan bawa seragam tadi "

" Iya itu dari ardan " jawab nasya menunduk sambil terus menikmati makanannya

" Eh lihat deh bii, kecian sih cupu genderuwo makanya cuma pakai itu, eh lo mau gue beliin ayam, kayaknya duit lo nggak mampu deh buat beli yang lebih bermerek "

" Hahahaha " tawa kedua nya

" Eh sini lo " panggil Vanes pada salah satu murid

" Nih duit, lo beliin ayam buat sih nasya dikantin, " Ucap vanes memberikan selembar uang pada murid tersebut

Nasya bingung ingin menjawab apa mau mengucapkan terimakasih tapi mereka selalu berbuat jahat padanya bahkan memberi pun sambil menghina nya

" Dan lo cupu genderuwo, selesai makan lo nyamperin kita diklub musik, kita lagi nonton alex nyanyi disana " Ucap Bianca nasya hanya menjawab nya dengan sebuah anggukan

" Nggak usah dilanjut, nanti lo makan pakai ayam yang gue beli, tenang aja nggak ada racunnya kok, itu ucapan terimakasih karena nilai kita semua hari ini bagus " Ucap Vanes

" Dan Lo buruan lari, nanti keburu nasi sih cupu abis " bentak Vanes pada murid tersebut yang masih berdiri melongo sejak tadi

Dirinya kemudian langsung berlari kekantin membeli apa yang di suruh Vanes, sedangkan vanes dan bianca, pergi menyusul alex dan yang lainnya di klub musik sekolah

Setelah selesai membeli nya siswa tersebut menghampiri nasya dan memberikan itu, setelah nya nasya mengucapkan terimakasih lalu pria itu pun pergi meninggalkan nya

\*----\*----\*

Eliza terlihat duduk dipangkuan alex sambil menyuapinya sebuah eskrim

" Nih sayang habisin dong " Ucap nya, kejadian itu hanya bisa ditonton oleh aiden yang hanya diam sejak tadi

" Udah aku udah kenyang " jawab alex singkat

Eliza langsung berusaha bangun saat mendengar langkah kaki yang hendak memasuki klub musik, namun dirinya belum sempat melangkah pergi tapi vanes dan bianca sudah terlebih dulu masuk menghampiri

" Hai guys, " sapa bianca dengan seyum diwajahnya

" Zaa lo kenapa?' kok kayaknya tegang gitu ?"Tanya vanes dengan tawa tentu saja hal itu membuat bianca sedikit tertawa

" Hem ini nggak kayak apa yang lo lihat kok, gue berdiri disamping alex karena mau ambil mice gue mau nyanyi "

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!