Nasya berjalan menuju kantin sekolah setelah jam istirahat pertama dia mencoba untuk membeli sesuatu yang ada dikantin itu namun sepertinya uang nya tidak cukup apalagi melihat lebel harga yang tertera semua nya cukup mahal
Kantin itu terlihat sangat bersih dan rapi semua makanan disitu ditata dengan rapi dan bahkan sudah ada lebel harga diatas minuman dan lain-lain
Nasya memegang perutnya yang kini dirasa telah keroncongan karena menahan rasa laparnya dia mencoba mengambil uang yang ada disaku bajunya namun hanya lima ribu rupiah
Tentu saja itu tidak cukup, bahkan hanya membeli satu makanan pun, sepertinya mbak dewi lupa untuk memberikan uang jajan padanya
Nasya melihat sebuah uang selembar yang tergeletak dilantai dengan nominal Rp 100.000 ribu dia kemudian mencoba melangkah untuk mengambil uang tersebut
Namun saat hendak coba menyentuh nya uang tersebut bergerak lebih jauh seolah sedang mempermainkannya nasya tidak menyerah dia terus saja mengejar nya
Namun selalu tak berhasil untuk mendapatkan nya, yaa sudah jelas itu semua perbuatan vanes dia segajah mengikat tali pada selembar uang itu dan terus saja mempermainkan nasya yang hendak memunguti uang tersebut
Nasya tak menyadari bahwa dia sudah menjadi pusat tertawaan para murid yang ada dikantin sekolah termasuk alex dan juga teman-temannya, mata nasya terus saja tertuju pada selembar uang tersebut karena perutnya yang dirasa semakin keroncongan
Bianca mengulurkan kakinya nasya yang hanya berfokus pada uang tersebut pun akhirnya jatuh kelantai dan ditertawakan terbahak-bahak oleh seluruh seisi kantin
" Teryata aku dikerjain, teryata mereka benar-benar jahat yaa " batin nasya, setelah terjatuh dirinya pun menoleh dan akhirnya menyadari itu setelah vanes mengambil kembali uang tersebut yang teryata dia ikat dengan sebuah tali
" Aduh sih cupu kasihan banget sih, makanya kalau nggak punya duit nggak usah sok-sokan kekantin, mending beli gorengan aja didepan sekolah " Pintah vanes seisi kantin kembali tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan nya
" Hahahah, aduh lex bantuin kek cewek lo " Ucap Aiden salah satu teman dekat alex
" Ogah itu sih bukan cewek gua, tapi babu " jawab alex membuat mereka semua kembali tertawa-tawa terbahak-bahak
" Nah kalau sih cantik ini baru cewek gue " Ucap alex kemudian merangkul pundak vanes dengan tatapan nya yang terukir senyuman
" Kamu bisa aja deh " jawab vanes tentu saja ucapannya itu membuat seisi kantin merasa iri apalagi dirinya dengan alex benar-benar cocok dan merupakan pasangan yang sangat serasi
Nasya berusaha bangkit setelah terjatuh tadi, dirinya kemudian berjalan keluar dari kantin dengan malu hal itu membuat dirinya begitu benci dengan vanes dan teman-teman nya namun dirinya tak bisa berbuat apapun
Vanessa adalah anak yang cukup populer dan kaya raya, sedangkan dirinya hanyalah anak panti asuhan yang syukur-syukur bisa mendapatkan beasiswa disitu
Nasya berjalan dan duduk di rooftop sekolah seorang diri dia memperhatikan langit-langit sambil menahan perutnya yang terus saja keroncongan
" Kalau lapar itu nyari makan diluar nggak usah ditahan " Ucap seorang pria dengan memberikan roti pada nasya
Nasya menoleh setelah menerima roti tersebut dia mencoba mengingat nya,
" Kasihan juga tuh cewek " batin salah satu seorang pria yang sekelas dengan nasya
" Kalau lo bisa ngerjain sendiri kenapa harus kelompok?' kebayakan dari mereka itu cuma numpang nama doang "
Yaa itu adalah orang yang sama pria yang sekelas dengan nasya yang terlihat sedikit simpatik padanya namanya Ardan Julians Putra Alakso pria itu biasa disapa ardan dan selalu cuek dengan sekitar nya
Namun entah kenapa dia sedikit merasa kasihan dengan nasya yang baru hari pertama sudah dijadikan bahan lelucon oleh vanes dan teman-teman nya
" Kita sekelas, panggil gue ardan " Ucapnya melangkah menuju salah satu tempat duduk yang ada disitu
Dia kemudian merebahkan dirinya disitu dan menutupi mukanya dengan sebuah buku yang dia pegang
Nasya menikmati roti itu dengan tampah bertanya apapun apalagi dengan kondisi perutnya yang lapar, setelah selesai makan dia meminum air putih yang tadi dia bawa dari panti asuhan
" Dia kenapa malah tidur disitu sih nggak masuk kelas!' batin nasya setelah melihat jam dilayar ponselnya itu
" Kamu nggak masuk kelas?' udah bel " Tanya nasya dengan suara yang cukup nyaring sehingga ardan tersadar dari tidurnya
" Nggak " jawab nya singkat membuat nasya bertanya-tanya dan merasa sangat bingung dengan jawaban nya
" Hah nggak masuk kelas!' terus ngapain dia kesekolah kalau nggak mau belajar ?" Batin nasya dia sedikit bingung dengan sikap ardan baginya tujuan murid kesekolah untuk belajar
Lalu untuk apa mereka kesekolah kalau hanya untuk bolos dan tidur setelah tiba disekolah apalagi biayanya cukup mahal
Nasya hanya diam kemudian kembali kekelas nya sebaliknya ardan justru heran dengan sikapnya "nggak capek apa belajar muluh?" Batin ardan
Suasana kelas kini sedikit sepi semua murid seolah-olah fokus dengan materi hari itu termasuk nasya dirinya mencatat beberapa materi yang penting
Sepulang sekolah nasya mengemasi buku-bukunya dan melangkah keluar dari dalam kelas dia berjalan melewati koridor sekolah dan akhirnya berjalan keluar dari gedung sekolah yang begitu besar
Namun langkah nya tiba-tiba terhenti saat dia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, saat hendak menoleh tampah disadari
Vanes langsung menutupi mulut dan hidungnya itu dengan sebuah kain yang sepertinya sudah ditaruh sesuatu sehingga membuat gadis itu langsung jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri
" Cepetan bantuin gue " perintah vanes pada kedua temannya itu bianca dan eliza
Mereka pun akhirnya membawa nasya masuk kedalam mobil dan membawa gadis itu ke suatu tempat
Yaa itu adalah rumah kosong yang sudah lama terbengkalai
" Gue udah bawah hiburan kita kali ini buat acara ulang tahun alex " Udah bianca dengan tersenyum
" Oh sih cupu " gumam aiden dengan tawa
" Bukan tapi genderuwo, badannya aja mirip setan " Jawab vanes yang membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak
Nasya tersadar dan membuka matanya perlahan karena suara tawa yang begitu menggema ditelinga nya dia terkejut setelah mendapati dirinya ditempat yang terlihat asing baginya
Apalagi disitu sudah ada vanes, bianca, eliza, alex dan aiden
" Aku dimana?' kalian ngapain bawa aku kesini ?" Tanya nasya kebingungan mukanya terlihat takut
Dirinya khawatir mereka akan berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan padanya, apalagi jika mbak dewi khawatir karena dirinya belum kunjung pulang
" Banyak nanya deh lo, guyss buruan pegangin dia " Ucap Vanes, bianca dan eliza pun langsung memegang kedua tangan nasya dengan erat sehingga gadis itu merasa kesulitan untuk bergerak
Vanes langsung menarik rambut gadis itu dengan keras sehingga membuat nya menjerit kesakitan sedangkan alex hanya tersenyum puas saat melihat nasya diperlakukan dengan buruk
" Hai guys " Ucap vanes mengeluarkan botol berisi air got dari dalam tas nya
" Apaan sih itu ?" Tanya bianca dengan jijik saat melihat botol berisi air peceran yang sepertinya sangatlah jorok
" Udah lo berdua agak minggir, pegangin yaa nih cewek, jangan sampai lepas " titah vanes kemudian membuka botol berisi air got itu dan langsung menyiram nya keatas kepala nasya
Sedangkan gadis itu hanya menunduk ketakutan dengan terus saja menutupi kedua bola matanya agar air got tersebut tidak mengenai matanya
Nasya hanya mengepalkan tangannya dengan erat sambil menahan amarahnya yang sangatlah memuncak ingin rasanya dia menonjok gadis itu, namun itu tak akan merubah apapun dan hanya akan menambah masalahnya
" Iiuu baik aja deh guys, baunya udah ke mana mana " tutur vanes dengan jijik dengan menutup hidungnya
" Lo udah puas kan!', nih cewek kayaknya udah tersiksa banget " Ucap bianca pada alex
Alex hanya diam tersenyum smiris bianca tak mengerti apa maksud pria itu dia hanya menyingkir saat alex berjalan ke arah nasya dengan membawa sebuah botol berisi minuman basi yang dicampurkan dengan alkohol
Alex kemudian mengakat kepala gadis itu keatas dia membuka tutup botolnya dan langsung menerobos minuman itu kedalam mulut nasya
Nasya tak bisa berbuat apapun tangan nya seolah dipegang erat oleh vanes dan eliza, nasya begitu tersiksa meminum minuman itu rasanya sangat aneh dan bahkan membuat gadis itu mabuk
Sedangkan mereka semua hanya tertawa terbahak-bahak dan tersenyum puas saat melihat nya tersiksa apalagi saat nasya berusaha memberontak dan bahkan sampai menurunkan air matanya
Setelah minuman itu habis alex pun akhirnya membuang botol itu ke sembarang arah mereka begitu gembira saat melihat gadis itu menangis dan begitu tersiksa dengan keadaan nya
" Itu hukuman buat cewek gatel yang udah ngedeketin cowok gue " Ucap Vanes dengan melototi nasya sedangkan gadis tak berdaya itu hanya menunduk dan bahkan tak berani untuk menatapnya
" Lo itu sengaja kan tadi pagi nempel-nempel sama gue, sampai fotonya kesebar di grup sekolah hemm?" Tanya alex serius dengan tatapan yang terlihat menyeramkan
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Dinda Herli
Semangat up kak 😁
2025-03-06
3