“Bu dhe panggilin Tio dulu sebentar buat nganter kamu ke terminal. Hampir maghrib, pamali anak gadis pergi sendiri,” seru Bu dhe.
Azizah mengangguk. Dia melihat wanita tua itu mencari anak bungsunya yang terlihat baru pulang mengaji, bahkan mesin motonya baru saja dimatikan.
“Yo, anter mbak mu ke terminal bentar,” seru Bu dhe.
“Lho kok udah mau pergi, Bu?” taya Tio.
“Udah nggak usah tanya-tanya. Anterin aja ya,” ujar Bu dhe
Azizah pamit dengan keluarga Bu dhe Sum lainnya, dan diantar Tio ke terminal yang berada cukup jauh di jalan nasional yang terletak di kecamatan.
Sore itu, banyak calon penumpang yang sudah menunggu bus yang akan membawa mereka ke kota, untuk merantau mencari nafkah.
Motor Tio telah sampai di depan salah satu agen bus yang ada di sana. Azizah pun turun dan melepas helm yang sedari tadi dipakainya.
“Ini, Yo. Kamu langsung pulang aja ya. Nggak usah nungguin mbak. Nanti keburu gelap,” seru Azizah.
Wanita itu mengembalikan helm kepada Tio yang segera diraih oleh pemuda tersebut.
“Kalo Ibu tanya gimana Mbak?” tanya Tio.
“Bilang aja Mbak yang suruh,” sahut Azizah.
Dia meraih dompet dari dalam tasnya dan mengambil beberapa lembar uang pecahan lima puluh ribu.
“Ini buat beli kuota kamu, Yo,” seru Azizah.
Tio terlihat ragu menerimanya. Dia terlanjur mendengar omongan warga dusun tentang Azizah, yang kabarnya kerja sebagai pelacur di kota.
“Nggak usah, Mbak. Lagian aku nggak main game online, jadi nggak butuh banyak kuota,” sahut Tio.
Mendengar penolakan itu, Azizah nampak mendengus pelan.
“Ya sudah,” ucap Azizah.
Dia tak banyak bertanya karena sudah tahu jelas alasan penolakan Tio. Wanita cantik itu pun kembali menyimpan uangnya ke dalam tas dan kembali meminta keponakannya untuk cepat pulang.
Tio pun pamit dan meninggalkan Azizah di sana.
Tepat pukul lima sore, bus yang ditunggu datang. Orang-orang mulai berjejer mengantri naik ke dalam bus tersebut, begitupun Azizah.
Wanita itu hanya membawa sebuah tote bag berisikan beberapa helai pakaian yang dibawanya sejak datang ke dusun.
Dia menyusuri lorong bus, dan melihat dua kursi yang masih kosong. Azizah pun duduk disana, di kursi yang berada di dekat jendela.
Dalam diam, pikirannya terus terbayang momen terakhirnya dengan sang ibu beberapa hari lalu.
“Ibu pengin kamu berhenti, Nak. Ibu nggak mau kamu ikut ibu ke neraka nanti,” ucap sang ibu dalam kelemahannya.
Wanita tua yang terbaring sakit-sakitan selama beberapa tahun itu merasa bersalah, karena menganggap dirinya telah menjerumuskan putrinya ke jalan sesat, sama sepertinya dulu.
“Ibu ngomong apa sih? Lagian kalo nggak jadi p*rek, aku bisa kerja apa, Bu? Sekolah aja nggak tamat SD kok. Mau makan dari mana kita?” sahut Azizah.
Wanita cantik berambut panjang itu seolah tak peduli dengan permintaan tulus sang ibu disaat terakhir hidupnya.
Namun dibalik itu, ada hati yang hancur dan takut, melihat sosok tua penyakitan yang sudah tak berdaya akibat kanker lambung yang dideritanya semenjak beberapa tahun lalu.
Ibu yang mencoba sebisa mungkin menyelamatkan putri satu-satunya, namun dihancurkan sendiri oleh sang ayah yang hanya tau judi dan mabuk-mabukan.
Setetes bening meluncur dari pelupuk mata indah itu, kala membayangkan perjalanan hidupnya yang jauh dari kala indah.
Keadaan memaksanya menutup mata hati, mematikan perasaan dan membuang jauh-jauh keinginan akan masa depan yang bahagia.
“Permisi, Mbak. Disini kosong kan?” tanya seseorang yang membuyarkan lamunan Azizah.
Dia dengan cepat menyeka air matanya, tanpa menoleh ke orang yang bertanya.
“Nggak ada” sahut Azizah ketus.
Bersambung ▶️▶️▶️
Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
DeanPanca
mm, gimana ya? kalau dibandingkan dengan koruptor, pekerjaan ini lebih baik. tapi balik lagi ke agama,... duh berat. sabar ya rel.
2025-03-11
2
Maylani NR
seperti nya jadi pembantu rumah tangga lebih baik 🥺 kali aja ada majikan yg baik terus di- 😌
2025-03-12
1
Ejaa 💤
ceritamu menarik Thor, semangat up terus ... aku bacanya nyicil yah, di jamin balik, sudah q subscribe 😉
2025-03-12
1