Di kantor
Miko berjalan mondar-mandir seperti setrikaan, Dimas hanya diam melihat tingkah tuan mudanya itu
"Aaaaa Hhhhh," Miko berteriak kesal.
"Aku harus apa? "
"Tuan, apa kau sudah gila? " ingin rasanya Dimas bertanya seperti itu, pasalnya sudah hampir 2 jam Miko berteriak dan mondar-mandir tidak jelas
"Dimas, apa kau pernah membuat seorang gadis, menangis dan ketakutan saat melihatmu"
" Eh, maaf Tuan muda, saya terlahir dengan muka yang menyenangkan, jadi tidak pernah ada gadis yang takut dengan saya "
"Maksudmu! aku terlihat menyeramkan, Dimas kamu sudah bosan bekerja denganku! "
Hawa dingin terasa di ruangan itu...
"Saya tidak pernah membuat gadis menangis karena saya tidak pernah dekat dengan gadis Tuan, seumur hidup saya hanya dekat dengan Tuan, mengabdikan hidup untuk Tuan," Ucap Dimas menghibur Tuannya itu
"Ya kau benar juga, salah aku menanyakan tentang gadis dengan jomblo senior macam kamu"
"Maafkan kejombloan saya Tuan,
tapi biasanya hati wanita akan luluh karna mendapat hadiah Tuan"
"Apa itu bener? "
"Benar Tuan, tapi memilih hadiah untuk wanita itu tidak mudah Tuan"
"Maksudmu??, jelaskan! "
"Setiap wanita itu punya sifat masing-masing tuan, ada yang suka di belikan barang mewah, ada yang suka hanya dengan di manjakan saja,
dan ada yang suka mendapat hadiah yang tak perlu mahal, tapi cukup berkesan"
"Jadi jika untuk gadis itu, sebaiknya aku berikan apa? "
"Gadis itu?" Dimas menatap ke arah tuannya itu
"Apa kau belum jelas! "
"Saya mengerti tuan, mungkin kalok di lihat dari Nona muda, dia suka benda yang sederhana, atau lucu, mungkin bunga juga bagus untuknya Tuan"
"Bunga kah?" menatap langit-langit ruangan.
....... ...
Di rumah
"Shina," Suara Denis terdengar memanggilnya
"Kak Denis," melihat Denis yang membawa bunga Lily putih kesukaan shina,
"Bagaimana bisa kau tau aku menyukai bunga Lily kak"
"Haha, bagaimana bisa aku tidak tau, sedangkan di pojok taman, banyak sekali tanaman bunga Lily"
"Seperti itu?, " sina tersenyum melihat Denis yang juga tersenyum ke arahnya
"Shina, bukannya kebanyakan wanita menyukai bunga mawar?"
Shina tertawa kecil, mendengar pertanyaan Denis itu?
"Kenapa kau malah tertawa? "
"Habisnya pertanyaan kak Denis, seperti dejavu buat Shina? "
"Siapa yang menanyakannya Shina? apakah Miko? "
"Tidak mungkin Tuan muda.
kak Bian, ketua penjaga di rumah ini"
"wah, perhatian juga Bian? "
"Dia hanya menganggapku sebagai adiknya"
"Adik ketemu gede ya? "
"Trimakasih ya kak Denis, Shina menyukai bunga ini"
"Tak apa, hitung-hitung ucapan maaf karna membuatmu jadi kena marah Miko," Denis menepuk lembut kepala Shina
Dari jauh terlihat sang Tuan muda yang menatap kebersamaan Shina dan Denis
"Percuma! untuk apa aku membelikan dia bunga mawar ini!, ternyata dia sudah mendapatkan bunga kesukaannya dari seorang yang menyayanginya," Miko terlihat kesal, dia membuang mawar itu ke kotak sampah, dia pergi menuju kamarnya
"Shina aku pamit dulu ya? jangan rindu, rindu itu.. "
"Rindu itu apa? gak mempan kak"
"Wah gak ampuh ternyata kalok buat kamu, hahaha"
-Di ruang tengah
Shina sedang merangkai bunga Lily ke dalam vas, di taruhnya di pojok ruangan, matanya melirik bunga berwarna merah di kotak sampah..
"Eh bunga mawar ini sangat indah, sayang sekali siapa yang membuangnya,"
shina mengambil bunga mawar itu, di susunnya bunga itu di vas bunga, dia membawanya ke kamarnya,
"Ah sudah lama tidak menghirup bunga mawar, sayang sekali kau harus masuk kotak sampah, " Ucapnya ke pada mawar itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Avril
🤣🤣
2025-02-26
0
( >\\\< ) I'm boy!!
plek *💔
2022-03-24
1
Nuraisyah Syarifudin
mico kamu cemburu
2021-10-22
0