Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Sombong

episode 14

Di kantor

"Wih pengantin baru, udah ke kantor aja" ucap Denis

"Beringsik!!, kalok cuma mau ngegoda mending lo keluar, gue lagi kerja! "

"Ah gak asik lo boy, gue kerumah lo aja dech godain Shina, siapa tau kalok lo dah cerai sama dia, dia bisa nikah sama gue, " Ucap Denis melirik Miko

"Berani lo menggoda gadis itu, gue patahkan kaki sama tangan lo"

"Widih ngeri bener! Jangan-jangan lo udah pakai hati ya boy, jangan serakah boy pilih Shina atau Sandra, bagi-bagilah sama yang jomblo"

"Gue gak mungkin jatuh cinta sama gadis bodoh itu, cinta gue cuma sama Sandra"

"Lo itu jenius masalah bisnis, tapi lo bodoh masalah hati, mulut lo bisa bohong tapi hati lo bakal jujur, " Denis berjalan meninggalkan ruangan Miko

.......... ...

"Sore Shina, apa yang sedang kau lakukan disini?"

"Eh kak Denis sejak kapan kak Denis berada di taman ini? "

" Sejak satu jam lalu, aku memandangimu yang menatap ke arah bunga-bunga itu"

"Masak iya sudah selama itu"

"Tidak Shina, begitu saja di percaya, kau kenapa Shina?, mukamu terlihat sedih, bukanya harusnya kau bahagia karena pernikahanmu dan Miko sudah resmi."

"Bolehkah aku senang kak," Shina mendongak menatap Denis,

"Istri sah?? bukannya ini hanya setatus tertulis kak, cepat atau lambat aku akan menjadi mantan istri, " Shina menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

Denis berjongkok di depan Shina dia membuka telapak tangannya...

"Tatap mataku Shina, aku tau kau gadis baik, Tuhan tau yang terbaik untuk hidup mu, sebagai teman dari Miko aku juga bertanggung jawab untuk menasehati nya, Shina percaya padaku, Miko sebenarnya baik hanya saja jika menyangkut orang yang dia sayangi dia lebih mengerikan dari pada singa yang kelaparan,

Shina sebenarnya apa yang terjadi antara kau dan Miko, sampai Miko membencimu?"

"Pastilah kak Denis sudah mendengar ceritanya dari tuan Miko"

"Bener aku sudah mendengar nya dari Miko, tapi aku belum mendengarkan ceritanya darimu, jujur saja Shina katakan, anggaplah aku sebagai sahabat mu sendiri"

"Sahabat? bukan seorang kakak? "

"Kalau sahabat masih bisa saling mencintai, tapi kalok jadi seorang kakak hanya bisa saling mengasihi," Ucapnya menggoda Shina

Shina hanya tersenyum mendengar gombalan Denis.

"Sebenarnya bukan aku yang menabrak mobil tuan Miko waktu itu, tapi kakak perempuan ku tapi karna kakak ku akan menikah dengan seorang CEO, aku harus berkorban untuk kakak ku. Masa depannya sudah terlihat sedangkan aku baru lulus kuliah pacarku juga tidak jelas asal usulnya, jadi Ibuku memutuskan agar aku menggantikan kakak ku menebus kesalahannya"

"Astaga! kau bercanda Shina? kau mengorbankan masa depanmu untuk menebus kesalahan kakakmu, apa kau berhati malaikat? atau kau sudah Gila? bagaimana bisa kau menanggung kesalahan orang lain, aku benar-benar heran,

aku akan bicarakan ini dengan Miko

"Jangan kak, nasi sudah menjadi bubur, minggu depan kakak ku akan bertunangan dengan kekasihnya, aku tidak mau pertunangan kakak ku sampai gagal ( tak terasa air mata shinaide sudah membasahi pipinya) aku juga sudah mengikhlaskan semua yang telah terjadi.

kak aku mohon jangan katakan pada tuan muda Miko, ku mohon" Bersimpuh Shina di kaki Denis memohon.

"Bangun Shina, hapus air matamu, aku tidak suka melihatnya, meski kita baru kenal tapi entah mengapa, aku seperti ingin melindungimu" Denis mengusap air mata Shina dengan lembut, di peluknya Shina