Wanita tidak tahu malu

Keesokan harinya suasana terasa hangat. Jika hari-hari sebelumnya terlihat canggung, hari ini mereka seperti tak ada masalah apapun. Setelah sarapan papa Damian langsung pamit.

"Dek, Mas langsung berangkat ya, takut di jalan keburu macet, apalagi mau ada meeting." Ucap papa Damian

"Iya Mas, hati-hati di jalan ya." menyalami dan mencium punggung tangan suaminya dan kali ini papa Damian pun membalas dengan mengecup pucuk kepala istrinya. Azalea tersenyum bahagia.

"Ciee,,sepertinya sudah tumbuh benih-benih cinta nih." Ledek Dina

"Kamu ini, jangan meledek mama kamu, papa berangkat dulu. Jangan nakal ya. Assalamu'alaikum." Ucap papa Damian, Dina pun mengerucutkan bibirnya. Azalea yang melihatnya ingin tertawa tapi dia tahan.

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullah."

Gegas papa Damian masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya. Setelah mobil papa Damian tak terlihat, Azalea dan Dina masuk ke dalam rumah.

"Din, aku mau ke Restoran, kamu mau ikut enggak?" tanya Azalea

"Traktir sekalian kalau ngajak aku, gimana?" Jawab Dina

"Hayuk siapa takut. Untuk sahabat sekaligus anak aku yang cantik nan manis ini apa sih yang enggak." Ucap Azalea sambil mencubit kedua pipi Dina. Azalea tertawa dengan ekspresi Dina yang kesal.

.....

Di Restoran

Azalea dan Dina sudah berada di Restoran, suasana terlihat sedikit ramai. Azalea meminta Dina untuk duduk dan memesan apa yang ingin dia pesan. Sedang Azalea pamit sebentar untuk menemui Pak Reno. Setelah dirasa semua aman terkendali. Azalea yang berniat mau menyusul Dina pun berhenti sesaat. Azalea meliha Dina sedang mengobrol dengan wanita. Azalea tahu siapa wanita itu, gegas Azalea langsung menghampiri Dina.

"Ada apa Din?" tanya Azalea

Wanita yang tadi mengobrol dengan Dina pun langsung menoleh ke pusat suara.

"Kamu, kamu yang kemarin kan, yang kata Damian sahabat Dina? tanya tante Vani.

"Iya, aku sahabat Dina. Lalu kenapa?" Jawab Azalea

"Zaa,, ka---"

Ssttt,,, Ucapan Dina terpotong seketika karena telunjuk Azalea menempel dibibir Dina.

"Cuma sahabat tapi berani-beraninya kamu mengajak makan bareng sama Damian. Cuihhh,,, kamu itu gak level. Bocah bau ingus aja sok. Gak punya harga diri banget. Mur*han." Hina tante Vani

Plakk,,,,

Azalea kaget,, Dina tiba-tiba menampar pipi tante Vani,,,

"Dina, kenapa kamu nampar tante? Kamu bela sahabatmu ini? Hati-hati sama perempuan ini. Kecil-kecil kok sudah berani menggoda laki-laki matang." Ucap tante Vani yang gak terima karena dapat tamparan.

"Cukup tante. Tante menghina mamaku. Aku gak bisa diam aja. Justru tante ini yang murah*n. Tante fikir aku gak tau akal bulus tante." Dina yang emosi.

"Apa? Mama? haha,,,, bocah ingusan ini? haha,," Tante Vani yang gak percaya dan malah tertawa.

"Lalu kenapa kalau saya bocah ingusan tante Vani? Asal suami saya mau dengan saya. Dina juga mau dengan saya. Lagi pula kita sudah menikah sah agama dan negara. Sedang tante, sana sini mau. Siapa yang lebih murah*an di sini?" Ucap Azalea dengan santai tapi tegas.

Tante Vani mengambil minuman di meja lain dimana itu minuman pengunjung lain. Lalu minuman itu dia tumpahkan di kepala Azalea. Akhirnya Azalea pun basah karenanya.

"Ini rasakan. Jadi karena kamu Damian memutuskan hubungan secara sepihak? Aku gak terima dengan semua ini, akan aku balas kamu. Awas saja. Akan ku buat kamu menyesal bocah ingusan, dasar murah*n." Tante Vani bicara dengan nada yang keras. Padahal di dalam sedang banyak pengunjung. Semua mata sedari tadi menyorot ke ketiga perempuan itu. Bahkan ada juga yang mengabadikannya.

Satpam pun datang.

"Ada apa ini? Kenapa ramai sekali? Eh non." Satpam mengangguk hormat pada Azalea

"Seret wanita ini, jangan sampai wanita ini masuk ataupun menginjakkan kaki di Restoran lagi." Azalea memerintahkan satpam tersebut.

"Siapa kamu mengusirku hhaahhhh, berani-beraninya." Tante Vani semakin emosi

"Anda yang sopan dengan pemilik restoran ini, lebih baik Anda diam, jangan membuat keributan di sini, ayok keluar." Satpam pun menyeret tente Vani keluar dari Restoran tersebut.

*Dasar wanita tidak tahu malu.* Sorak pelanggan lain pada tante Vani.

"Sial!!! Awas akan ku balas kalian semua." Gerutu tante Vani

"Maaf atas ketidaknyamanannya, silahkan makannya dilanjutkan." Ucap Azalea sopan.

Setelah Dina selesai makan, Azalea mengajaknya masuk ke ruangannya. Sambil menunggu jam makan siang, mereka berdua beristirahat di sana.

....

Papa Damian pun menepati janjinya menjemput istrinya di Restoran. Dina tidak ikut karena lebih baik dia berada di rumah. Akhirnya Dina dipesankan taxi dan sepasang pasutri langsung menuju ke diaman Atmadja.

Mereka pun sampai. Gegas papa Damian turun dan berputar untuk membukakan pintu istrinya.

"Silahkan ratuku." Ucap papa Damian

"Mas, apa sih? malu tau." jawab Azalea

Mereka berdua pun langsung masuk.

"Assalamu'alaikum,,," Ucap Azalea

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullah, Eh, sayang, Ya Allah, bunda kangen banget." bunda Wulan langsung memeluk putrinya karena saking rindunya.

Papa Damian juga menyalami tangan bunda Wulan. Walau terasa aneh tapi mau gimana, mertua masak didiemin. haha

"Kok gak ngabarin bunda sih sayang, kalau ngabarin kan bunda bisa masakin makanan kesukaan kamu." Ucap bunda Wulan

"Iya maaf ya Bun,"

"Ya udah, kalian belum makan siang kan, ayo kita makan bereng." Ajak bunda Wulan

"Ayah gak pulang Bun?" tanya Azalea

"Enggak, katanya ada meeting siang ini. Riki juga belum pulang kalau jam segini mah." Jawab bunda Wulan

Akhirnya mereka bertiga pun makan siang. Seperti biasa Azalea akan melayani suaminya terlebih dahulu baru dirinya. Bunda Wulan yang melihat hubungan anaknya pun tersenyum haru. Tak ada obrolan, hening.

Selesai makan bunda Wulan menyuruh Azalea untuk mengajak suaminya beristirahat di kamar dulu. Dan ya, mereka berdua kini berada di kamar Azalea.

"Mas, aku mau bicara." Azalea memulai obralan.

"Ada apa sayang?" Jawab papa Damian lembut.

"Tadi, tante Vani ke Restoran, entah tadinya dia ngobrolin apa sama Dina, tapi waktu aku datang dia menghina aku lagi. Mas tau? Dina nampar tante Vani karena gak terima aku dihina. Akhirnya aku bilang kalau aku ini istrinya Mas, dia semakin emosi dan gak terima, terus dia numpahin jus ke kepalaku karena dia gak terima diputusin sepihak sama Mas. Apa aku salah Mas?" Azalea menceritakan semua yang  terjadi tadi.

"Dia melakukan itu? Benar-benar gak bisa dibiarkan. Besok Mas selesaikan semuanya. Aku gak mau istriku yang mungil ini merasa sedih ataupun tersakiti. " Jawab papa Damian

"Teruslah seperti ini ya sayang, selalu terbuka dengan Mas." Imbuh papa Damian yang menggenggam tangan mungil istrinya itu dan mengecup pucuk kepalanya.

Azalea yang diperlakukan seperti itu pun langsung merah pipinya karena malu.

"Ihhh Mas, aku jadi terhuru hara deh." manja Azalea

Mereka berdua memutuskan menginap satu malam.

....

Malam pun tiba, waktunya malam malam. Azalea dan suaminya sedari tadi tak keluar kamar. Sehingga di saat makan malam ayah Leo kaget. Bunda Wulan juga tak bilang kalau anak mantunya telah berkunjung dan akan menginap.

"Ayah,,,, " Azalea langsung menghampiri ayahnya dan memeluknya.

"Loh, kapan datang sayang? Eh sama mantu. haha" Ayah Leo kaget juga senang

"Emang bunda gak bilang sama Ayah?" tanya Azalea yang dibalas gelengan kepala.

Azalea langsung duduk disebelah suaminya. Tak lama Riko pun datang.

"Wah, kakak kapan datang? aku kira kakak udah melupakan kita semua." Ucap Riko langsung duduk disebelah bunda Wulan.

"Yeeee,,, ya gak bakallah kakak lupa, kakak hanya belum ada waktu aja. hehe" Jawab Azalea

"Sudah-sudah, ayo kita mulai makan. Zaa, cepat layani suamimu," Ucap bunda Wulan. Azalea yang nurut dan langsung melayani suaminya.

Mereka makan malam dengan khusyuk nan khidmat.

Setelah makan, bunda Wulan dan Azalea lanjut menonton TV. Sedang ayah Leo dan papa Damian main catur dan ngobrol ngalor ngidul. Kapan lagi ya kan? Riko sendiri langsung masuk ke kamar, dia masih ada tugas yang harus dia kerjakan segera.

Episodes
1 Lulus
2 Mendapat izin
3 Berangkat liburan
4 Apa yang telah terjadi?
5 Berubah status
6 Belajar menerima
7 Mulai tertarik
8 Siapa wanita itu?
9 Maaf
10 Tak sengaja mendegar
11 Terluap sudah
12 Wanita tidak tahu malu
13 Pasrah sudah
14 Lagi
15 Membuktikan kebenaran
16 Kampus hari pertama
17 Masih sabar
18 Dasar wanita gila
19 Terkejut
20 Jatuh miskin
21 Istri mungilku
22 Weekend
23 Terlihat aneh
24 Gagal
25 Azalea keguguran
26 Mengikhlaskan
27 Memberi pelajaran
28 Rencana Resepsi
29 Masakan Padang
30 Jadian
31 Menemui W.O
32 Jalan berdua
33 Kejutan untuk Dina
34 Wanita dari masalalu Leo
35 Acara Reuni
36 Dina tenggelam
37 Akhirnya Dina sadarkan diri
38 Beli Bakso
39 Bertemu orang aneh
40 Roy
41 Roy ditahan
42 Acara resepsi
43 Azalea hamil
44 Azalea Ngidam
45 Ngidamnya rujak
46 Pembantu apa?
47 Terlihat s3k si
48 Ngomel tidak jelas
49 Ulang tahun Dina
50 Bertemu Amel
51 Sebuah teguran
52 Soto racikan Leo
53 Masuk perangkap
54 Tak berdaya
55 Berterus terang
56 Jatuh harga diri
57 Akhirnya pulang juga
58 Menjenguk Azalea
59 Rencana 7 bulanan
60 Ayu
61 Ziarah ke makam ayu
62 Syukuran 7 bulanan
63 Lamaran
64 Hanya alasan
65 Azalea cerewet
66 Berasa momong anak
67 Apes atau rejeki?
68 Apes
69 Bertamu
70 Ada apa dengan Riko?
71 Surat undangan
72 Menghadiri resepsi
73 Hanya mimpi
74 Manja tak peka
75 Sakit
76 Zidan dan Zahra
77 Si kembar
78 Bocil punya bocil
79 Siapa?
80 Hanya kenangan
81 Tak sengaja
82 first kiss
83 Termakan drama sendiri
84 Naluri
85 Menyebalkan
86 Salah tingkah
87 Merawat Dina
88 Pertunangan
89 Rumor
90 Mempermalukan diri sendiri
91 Saling menyalahkan
92 Jatuh pingsan
93 Ide lucu
94 Zidan pulang
95 Zahra malu
96 Penantian terbayar lunas
97 Lamaran
98 Jogging
99 Sah. End.
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Lulus
2
Mendapat izin
3
Berangkat liburan
4
Apa yang telah terjadi?
5
Berubah status
6
Belajar menerima
7
Mulai tertarik
8
Siapa wanita itu?
9
Maaf
10
Tak sengaja mendegar
11
Terluap sudah
12
Wanita tidak tahu malu
13
Pasrah sudah
14
Lagi
15
Membuktikan kebenaran
16
Kampus hari pertama
17
Masih sabar
18
Dasar wanita gila
19
Terkejut
20
Jatuh miskin
21
Istri mungilku
22
Weekend
23
Terlihat aneh
24
Gagal
25
Azalea keguguran
26
Mengikhlaskan
27
Memberi pelajaran
28
Rencana Resepsi
29
Masakan Padang
30
Jadian
31
Menemui W.O
32
Jalan berdua
33
Kejutan untuk Dina
34
Wanita dari masalalu Leo
35
Acara Reuni
36
Dina tenggelam
37
Akhirnya Dina sadarkan diri
38
Beli Bakso
39
Bertemu orang aneh
40
Roy
41
Roy ditahan
42
Acara resepsi
43
Azalea hamil
44
Azalea Ngidam
45
Ngidamnya rujak
46
Pembantu apa?
47
Terlihat s3k si
48
Ngomel tidak jelas
49
Ulang tahun Dina
50
Bertemu Amel
51
Sebuah teguran
52
Soto racikan Leo
53
Masuk perangkap
54
Tak berdaya
55
Berterus terang
56
Jatuh harga diri
57
Akhirnya pulang juga
58
Menjenguk Azalea
59
Rencana 7 bulanan
60
Ayu
61
Ziarah ke makam ayu
62
Syukuran 7 bulanan
63
Lamaran
64
Hanya alasan
65
Azalea cerewet
66
Berasa momong anak
67
Apes atau rejeki?
68
Apes
69
Bertamu
70
Ada apa dengan Riko?
71
Surat undangan
72
Menghadiri resepsi
73
Hanya mimpi
74
Manja tak peka
75
Sakit
76
Zidan dan Zahra
77
Si kembar
78
Bocil punya bocil
79
Siapa?
80
Hanya kenangan
81
Tak sengaja
82
first kiss
83
Termakan drama sendiri
84
Naluri
85
Menyebalkan
86
Salah tingkah
87
Merawat Dina
88
Pertunangan
89
Rumor
90
Mempermalukan diri sendiri
91
Saling menyalahkan
92
Jatuh pingsan
93
Ide lucu
94
Zidan pulang
95
Zahra malu
96
Penantian terbayar lunas
97
Lamaran
98
Jogging
99
Sah. End.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!