Mulai tertarik

"Kami pamit balik ya Pak Buk, do'akan perjalanan kami lancar selamat sampai tujuan." Ucap Damian kepada kedua orang tuanya.

"Iya Le, hati-hati di jalan. Jangan lupa berdo'a dulu sebelum berangkat." Jawab kakek Dina.

"Ingat Le, jaga istrimu baik-baik, berilah dia kenyamanan, jangan membuat dia tertekan, meskipun dia masih muda, Ibuk percaya dia mampu dan memang jodohmu. Jangan sakiti dia. Jalani saja dulu. Seiring dengan waktu pasti dia akan bisa menyesuaikan keadaan. Juga, jaga cucu Ibuk, jangan sampai dia merasa cemburu dan kurang kasih sayang." pesan nek Arum yang dibalas dengan anggukan oleh Damian.

"Nduk cah ayu. Sekarang ini kamu bukan hanya teman cucu ibuk, juga menantu ibuk. Belajarlah terbuka ya nduk, manut kersane Gusti, jalani seperti air mengalir. Sayangi suami dan anak sambungmu. berbahagialah ya nduk." sambung nek Arum yang berganti memberi pesan untuk menantunya.

"Dan untuk cucu kesayangan simbah. Bantulah mama barumu ya nduk. Kamu juga semoga bahagia selalu."

"Iya nek, pasti." Jawab Dina.

"Kami langsung ya Pak Buk. Assalamu'alaikum," pamit Damian.

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullah."

Mereka bertiga bergantian menyalami dan mencium tangan kedua orang tua tersebut. Lalu pergi.

.......

Mobil memasuki halaman rumah. Alhamdulillah mereka sampai dengan selamat. Damian melirik kesamping dan menengok kebelakang. Ternyata kedua gadis itu tertidur pulas. "Mereka terlihat benar-benar lelah." batin Damian. Namun, mau gak mau dia harus membangunkan mereka. Tidak mungkin kan Damian bolak balik keluar masuk untuk menggendong kedua gadis tersebut secara bergantian.

"Zaa, bangun, kita sudah sampai." Ucap Damian membangunkan Azalea dengan tepukan pelan pada lengan tangannya.

"Emmhhh,,, udah sampai ya Om." Azalea bangun sambil mengucek matanya pelan. Azalea tak kaget kalau dia pulang bukan ke rumahnya melainkan ke rumah laki-laki yang telah menjadi suaminya.

Damian pun keluar duluan dan membukakan pintu Azalea. Setelah itu gantian membangunkan anaknya.

"Dina, bangun sayang, kita sudah sampai di rumah."

Dina pun terbangun dan langsung keluar dari mobil.

Tok Tok Tok

Tak lama pintu pun terbuka dari dalam.

"Eh Den, sudah pulang." Tanya pembantu di rumah itu dan dibalas dengan anggukan oleh Damian.

"Iya Mbok, tolong bawakan barang kami masuk ya Mbok. Ada di bagasi mobil. Kami mau langsung ke kamar untuk bersih-bersih dulu, lalu tolong siapkan makan malam kami." perintah Damian yang diikuti oleh istri dan anaknya.

"Siap Den." Ucapnya singkat.

Gegas pembantu yang dipanggil Simbok itu keluar untuk mengambil barang bawaan yang ada di bagasi mobil.

"Zaa, kamu ikut Om. Dina segera masuk kamar untuk bersih-bersih." Perintah Damian.

Mereka nurut saja. Azalea langsung mengekori suaminya. Damian menuju kamar.

"Zaa, kamu tau maksud Om kan? mulai saat ini kamar kamu di sini bersama Om. Apa kamu keberatan?" Tanya Damian pada istrinya.

"Enggak Om." Jawab Azalea yang sudah tidak terlalu gugup seperti sebelumnya, kini dia mulai terbiasa meski kadang masih terasa canggung. Lagian bukan masalah besar baginya, bukankah sebelumnya dia juga sudah tidur satu kamar dengan Damian, bahkan satu ranjang.

"Hm, kamu bisa bersih-bersih duluan, nanti baru gantian Om." Ucap Damian.

"Iya Om." Azalea langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih-bersih. Dia tak ingin lama-lama karena takutnya Damian menunggu terlalu lama. Tapi, sesaat dia tersadar, dia tak membawa baju ganti di sana, hanya ada handuk. Dia mondar mandir di depan pintu.

"Aduh, gimana nih? masak aku harus keluar begini. Atau aku minta tolong Om Damian saja buat mengambilkan pakaianku. Tapi aku malu." batin Azalea, niat hati tak mau berlama-lama malah menjadi semakin lama.

Tok Tok Tok

"Zaa, apakah masih lama?" Ucap Damian sambil mengetuk pintu kamar mandi karena Azalea tidak keluar-keluar dari dalam sana.

Ceklek,

pintu terbuka sedikit. Lalu kepala Azalea nongol keluar.

"Em, Om, Zaazaa lupa gak bawa ganti ke dalam. hehe" Ucap Azalea nyengir.

Damian yang paham langsung keluar dari kamar. Membiarkan Azalea ganti terlebih dahulu. Karena jika dia ingin mengambilkan gantinya pasti dia malu. Setelah itu nanti gantian dia akan bersih-bersih.

Kini mereka berada di meja makan. Azalea pun melayani suaminya, dan mereka bertiga makan dengan tenang, tak ada obrolan apapun.

Setelah selesai makan, baru mereka mengobrol santai.

"Kalian, masuk kuliah kapan?" Tanya Damian.

"Masih 3 mingguan lagi, Pa." Jawab Dina

"Hm, masih lama ya." Ucap Damian sambil memangguk-manggukkan kepala.

Obrolan mereka ngalir begitu saja.

"Sudah malam, ayo kita istirahat, lanjut besok lagi." Ucap Damian mengajak kedua gadis tersebut untuk segera beristirahat.

Mereka pun masuk ke dalam kamar masing-masing.

Di dalam kamar.

"Zaa, besok Om tinggal kerja ya, kamu baik-baik di rumah sama Dina. Kalau butuh apa-apa sama simbok Nur aja." Ucap Damian pada istrinya.

"Iya Om." Hanya balasan singkat yang Azalea ucapkan.

"Kalau begitu, istirahatlah."

Mereka berdua pun langsung tidur, tak ada obrolan lagi, mereka terlihat lelah, tidur mereka pun nyenyak dan begitu pulas.

.......

Seperti biasa suara adzan subuh membangunkan Azalea. Dia membuka matanya, tanpa dia duga ternyata posisi tidurnya sedang memeluk perut suaminya. Dia membulatkan mata karena syok. Dia mendongak ke atas untuk melihat wajah Damian. Dia memfokuskan pandangannya, ternyata kalau diamati Damian ini meskipun sudah berumur tapi cakep juga seperti Oppa Oppa, penuh kharisma, memiliki rahang yang tegas. Sejenak dia berpikir, "Tak salah aku menjadi istrinya. Gak akan menyesal. Ah apa ini? Sepertinya aku mulai tertarik kepada suamiku ini. Ahh suami. Iya suami. hihi" Batin Azalea.

"Apa kamu begitu mengagumi Om, Zaa? sampai kapan kamu betah memeluk Om begini?" Ucap Damian secara tiba-tiba dengan kondisi masih memejamkan matanya. Sebenarnya Damian sudah bangun sebelum Azalea, tapi karena posisi tidurnya yang memeluk dirinya, alhasil dia urungkan untuk beranjak ataupun membangunkan Azalea. Ternyata tak lama Azalea ikut bangun.

Ah dasar modus ya kan?

Blusshhhh!!

Sontak Azalea kaget. Seketika wajah Azalea memerah karena malu. Ingin rasanya dia tenggelam ke dasar lautan. Dirasa Azalea akan melepas pelukannya, Damian menahannya. Azalea pun kaget.

"Tak apa, tenanglah, biarkan begini sebentar saja. Tapi, lama-lama kalau begini Om juga bisa khilaf, giaman?" Ucap Damian.

Azalea sedikit melototkan matanya namun, pasrah saja dan langsung menenggelamkan kepalanya pada dada suaminya.

Damian tersenyum "rasanya nyaman sekali." batin Damian

Damian menepati janjinya, tak lama mereka bangun dan melaksanakan kewajibannya, mereka shalat subuh berjamaah.

.......

Setelah selesai sarapan, Damian pun pamit pada istri dan anaknya untuk berangkat bekerja.

"Zaa, Om pamit dulu, kalau ada apa-apa nanti hunungin Om." Ucap Damian.

"Dih, papa. Disini kan ada Dina, ngapain minta hubungin papa, kelamaan dong. Udah nanti Zaazaa kalau ada mau apa biar sama Dina aja, Pa." Ucap Dina.

"Iya Om. Nanti, kalau ada apa-apa atau butuh apa, Zaazaa sama Dina aja. Om fokus aja sama pekerjaan Om. Di rumah juga ada Mbok Nur. Om tenang saja." Ucap Azalea.

"Noh, Pa. Dengar sendiri kan? Udah sih Papa berangkat sana, keburu kesiangan nanti dijalan macet." Ucap Dina sedikit kesal dengan papanya, sebenatnya Dina tahu kalau papanya ini sedikit mau modus.

"I-iya sayang, ini Papa juga mau berangkat kok. Sini salim." Ucap Damian menyuruh kedua gadis tersebut untuk menyalami tangannya.

Damian pun lenggang pergi.

"Hah, mau ngapain nih, Din? Rasanya kok gabut bener ya!!!" Ucap Azalea.

"Emb,, kita keluar gimana?" Jawab Dina.

"Enggak ah, gimana kalau kita nonton aja yuk, di rumah aja. Pakai Laptop." Ucap Azalea.

"Ya udah, kita ambil cemilan dulu terus nontonnya di kamar aku aja." Ucap Dina. Azalea pun mengangguk.

Azalea dan Dina pun hanya di rumah saja. Tak ada niatan ingin keluar rumah. Mereka sepakat untuk menonton drama saja di rumah. Lagian badan mereka masih terasa lelah karena perjalanan jauh kemarin. Mereka berdua ini tak seperti anak orang kaya seperti biasanya yang doyan keluar buat main, shopping, atau sebagainya. Mereka berdua pun tak memiliki kekasih hati sebelumnya. Bukan tak ada yang mau dengan mereka, banyak yang mengejar dan menyatakan cinta. Tapi emang dasar mereka belum mau memikirkan atau menjalani sebuah hubungan dengan lawan jenis. Yah, apesnya atau dapet durian runtuh untuk Azalea, sekalinya punya ikatan hubungan malah kejenjang serius. Itupun karena kesalahpahaman. Takdir mana ada yang tahu.

Episodes
1 Lulus
2 Mendapat izin
3 Berangkat liburan
4 Apa yang telah terjadi?
5 Berubah status
6 Belajar menerima
7 Mulai tertarik
8 Siapa wanita itu?
9 Maaf
10 Tak sengaja mendegar
11 Terluap sudah
12 Wanita tidak tahu malu
13 Pasrah sudah
14 Lagi
15 Membuktikan kebenaran
16 Kampus hari pertama
17 Masih sabar
18 Dasar wanita gila
19 Terkejut
20 Jatuh miskin
21 Istri mungilku
22 Weekend
23 Terlihat aneh
24 Gagal
25 Azalea keguguran
26 Mengikhlaskan
27 Memberi pelajaran
28 Rencana Resepsi
29 Masakan Padang
30 Jadian
31 Menemui W.O
32 Jalan berdua
33 Kejutan untuk Dina
34 Wanita dari masalalu Leo
35 Acara Reuni
36 Dina tenggelam
37 Akhirnya Dina sadarkan diri
38 Beli Bakso
39 Bertemu orang aneh
40 Roy
41 Roy ditahan
42 Acara resepsi
43 Azalea hamil
44 Azalea Ngidam
45 Ngidamnya rujak
46 Pembantu apa?
47 Terlihat s3k si
48 Ngomel tidak jelas
49 Ulang tahun Dina
50 Bertemu Amel
51 Sebuah teguran
52 Soto racikan Leo
53 Masuk perangkap
54 Tak berdaya
55 Berterus terang
56 Jatuh harga diri
57 Akhirnya pulang juga
58 Menjenguk Azalea
59 Rencana 7 bulanan
60 Ayu
61 Ziarah ke makam ayu
62 Syukuran 7 bulanan
63 Lamaran
64 Hanya alasan
65 Azalea cerewet
66 Berasa momong anak
67 Apes atau rejeki?
68 Apes
69 Bertamu
70 Ada apa dengan Riko?
71 Surat undangan
72 Menghadiri resepsi
73 Hanya mimpi
74 Manja tak peka
75 Sakit
76 Zidan dan Zahra
77 Si kembar
78 Bocil punya bocil
79 Siapa?
80 Hanya kenangan
81 Tak sengaja
82 first kiss
83 Termakan drama sendiri
84 Naluri
85 Menyebalkan
86 Salah tingkah
87 Merawat Dina
88 Pertunangan
89 Rumor
90 Mempermalukan diri sendiri
91 Saling menyalahkan
92 Jatuh pingsan
93 Ide lucu
94 Zidan pulang
95 Zahra malu
96 Penantian terbayar lunas
97 Lamaran
98 Jogging
99 Sah. End.
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Lulus
2
Mendapat izin
3
Berangkat liburan
4
Apa yang telah terjadi?
5
Berubah status
6
Belajar menerima
7
Mulai tertarik
8
Siapa wanita itu?
9
Maaf
10
Tak sengaja mendegar
11
Terluap sudah
12
Wanita tidak tahu malu
13
Pasrah sudah
14
Lagi
15
Membuktikan kebenaran
16
Kampus hari pertama
17
Masih sabar
18
Dasar wanita gila
19
Terkejut
20
Jatuh miskin
21
Istri mungilku
22
Weekend
23
Terlihat aneh
24
Gagal
25
Azalea keguguran
26
Mengikhlaskan
27
Memberi pelajaran
28
Rencana Resepsi
29
Masakan Padang
30
Jadian
31
Menemui W.O
32
Jalan berdua
33
Kejutan untuk Dina
34
Wanita dari masalalu Leo
35
Acara Reuni
36
Dina tenggelam
37
Akhirnya Dina sadarkan diri
38
Beli Bakso
39
Bertemu orang aneh
40
Roy
41
Roy ditahan
42
Acara resepsi
43
Azalea hamil
44
Azalea Ngidam
45
Ngidamnya rujak
46
Pembantu apa?
47
Terlihat s3k si
48
Ngomel tidak jelas
49
Ulang tahun Dina
50
Bertemu Amel
51
Sebuah teguran
52
Soto racikan Leo
53
Masuk perangkap
54
Tak berdaya
55
Berterus terang
56
Jatuh harga diri
57
Akhirnya pulang juga
58
Menjenguk Azalea
59
Rencana 7 bulanan
60
Ayu
61
Ziarah ke makam ayu
62
Syukuran 7 bulanan
63
Lamaran
64
Hanya alasan
65
Azalea cerewet
66
Berasa momong anak
67
Apes atau rejeki?
68
Apes
69
Bertamu
70
Ada apa dengan Riko?
71
Surat undangan
72
Menghadiri resepsi
73
Hanya mimpi
74
Manja tak peka
75
Sakit
76
Zidan dan Zahra
77
Si kembar
78
Bocil punya bocil
79
Siapa?
80
Hanya kenangan
81
Tak sengaja
82
first kiss
83
Termakan drama sendiri
84
Naluri
85
Menyebalkan
86
Salah tingkah
87
Merawat Dina
88
Pertunangan
89
Rumor
90
Mempermalukan diri sendiri
91
Saling menyalahkan
92
Jatuh pingsan
93
Ide lucu
94
Zidan pulang
95
Zahra malu
96
Penantian terbayar lunas
97
Lamaran
98
Jogging
99
Sah. End.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!