"Ternyata rame ya Dam ngedengirin cerita Islam kaya gitu. Kapan-kapan Ceritain lagi ke gw ya" kata Nabila saat mereka duduk di teras Masjid. Adam tersenyum mendengar nya.
"Alhamdulilah kalo Kamu suka. Saya seneng dengernya. Besok mau ikut ngajar lagi? Sekalian besok ada rapat" Nabila berfikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya.
"Gw ga tau Dam. Insyaallah, soalnya mau pergi besok, ga tau jadi ga tau ga engga"
"Eh?"
"Iyah, soalnya malem ini gw mau ikut Harry ke Jakarta. Itu juga kalo dapet ijin" Adam terdiam lalu mengangguk. "Oh"
"Mau langsung pulang?" tanya Adam.
"Iyah. Yuk" Nabila berdiri memakai sepatu nya di ikutin Adam.
Sesampainya di rumah Risti. Nabila dan Adam masuk ke ruang tamu yang ternyata sudah ada Risti dan Harry di sofa.
"Assalamualaikum" salam Nabila dan Adam membuat Risti menoleh dan Harry yang sedang memainkan laptop nya menoleh.
"Waalaikumsalam"
"Kalian dari kapan?" tanya Nabila sambil duduk dekat Harry di sofa. Nabila melihat layar Laptop Harry sedang menampilkan sebuah aplikasi khusus mengedit foto.
"Ah, kita juga baru pulang kok Bil. Tadi sholat Isya dulu di Masjid Raya Bandung" jawab Harry.
"Alhamdulilah. Akhirnya lo mau juga sholat her" Nabila mengangkat dan membuka telapak tangan nya seperti orang memanjat kan doa syukur. Dengan cepat Harry menurunkan tangan Nabila lalu menatap nya kesal. "Lo malu-maluin banget sih Bil. Lo ga tau aja gw itu sebenernya sering sholat"
"Masa?"
"Bodo!"
"Hahaha"
Adam hanya memperhatikan mereka lalu menatap Risti yang sama seperti dirinya saat ini. Menatap mereka.
"Tadi Akbar nyariin kamu Ris" ucap Adam pada Risti, mengalihkan pembicaraan Nabila dan Harry.
"Ihh ko Akbar sih?"
"Loh? Emang Akbar. Emang kamu mau nya siapa?"
"Eh, engga. Terus ka Adam jawab apa?" Risti akan memaki dirinya sendiri jika ia sampai keceplosan.
"Adam bilang. Ristinya lagi pacaran" kali ini Nabila yang menjawab.
"Ehh, engga. Saya jawabnya kamu lagi ada kegiatan lain" Sahut Adam membenarkan. Sedangkan Nabila tertawa tanpa dosa. "Hehe" gumamnya saat melihat Harry yang menggeleng-geleng kepalanya. "Iyah udah maaf. Ris maaf ya gw bercanda hehe" ujar Nabila saat melihat semuanya menatap kearah nya.
"Assalamualaikum, eh pada rame gini" Abi dan Umi masuk lalu mendekati mereka. Semuanya menciumi tangan Umi dan Abi.
"Ini kenalin, Harry temennya Nabila di Jakarta" Nabila mengenalkan Harry kepada Umi dan Abi. "Harry" ucap Harry memperkenalkan dirinya.
"Abi seneng liat Nabila di kerudung kaya gitu" Abi diam-diam memperhatikan ada sesuatu yang beda pada Nabila dan ternyata kerudung.
"Iyah ni Bi, tadi abis kumpul rapat"
"Ah iya. Nak Adam maaf ya saya tadi ga ikut rapat. Kata pak DKM tadi gimana?"
"Iyah ga apa-apa ko Abi. Kata nya besok rapat lagi aja"
"Oh ya sudah kalo gitu. Semuanya Abi sama Umi duluan ya ke kamar, mau nyimpen tas baju" ujar Umi yang di anggukan oleh semua. Mereka kembali pada kegiatan masing-masing. Mengobrol, lalu memperhatikan Harry mengedit foto, dan kembali mengobrol kembali.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukan waktu 9 malam. Harry menutup laptop nya dan memasukan kedalam tas.
"Bil. Gw pulang duluan ya. Lo jadi ikut?" Tanya Harry.
"Jadi. Minta ijin dulu sama Umi Abi"
"Mamah papa lo mana?"
"Mamah Papa ke rumah dulu. Tidur di rumah lama, besok mulai pindahannya"
"Risti, Adam. Saya pulang balik ke jakarta dulu ya, kapan-kapan kesini lagi" pamit Harry.
"Eh iya, Ga kerasa udah jam 9 lagi. Saya juga pamit ya " ucap Adam.
"Risti panggilin Umi sama Abi dulu ya" tak lama setelah Risti pergi, Risti kembali bersama Abi.
"Udah pada mau pulang ya? Maaf Umi udah tidur duluan, kecapean kaya nya"
"Iyah ga apa-apa Bi, saya pamit dulu ya. Rumah lagi kosong"
"Oh iyah nak Adam. Hati-hati di jalan ya"
"Iyah Bi. Semua nya saya pamit duluan ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab semua.
Setelah Adam pamit pulang kini giliran Harry yang meminta ijin.
"Abi saya juga pulang dulu ya. Sekalian minta ijin mau ngajak Nabila ke Jakarta semalem, besok siang saya anterin lagi ke sini"
"Mau ngapain? Nanti Nabila tidur dimana? Mamah Papa kamu udah tau?" tanya Abi.
"Ada barang Nabila yang masih ketinggalan Bi, Mamah Papa udah tau. Nabila juga tidur di Apartment yang dulu"
"Ya udah kalo Mamah Papa kamu udah tau. hati-hati di jalan nya ya" ucap Abi.
"Iyah Bi, Ris, Assalamualaikum" ucap Harry dan Nabila berpamitan. Nabila masuk kedalam kamarnya untuk mengganti pakaian nya dengan sedikit terbuka namun ia tutupi dengan jaket. Sedangkan Harry menunggu nya di luar rumah.
---
"Yakin mau langsung ke Jakarta?" tanya Harry di tengah perjalanan.
"Ya iyah lah. Emang mau kemana lagi?"
"Ayo lah Bill. Udah berapa hari kita ga nge-dugem"
Nabilla sedikit berfikir.
"Iyah juga ya. Ayo lah. Nge-dugem dimana nih?"
"Hemm. Mumpung lagi di Bandung, kita ke diskotik daerah sini aja. Ada temen gue juga di sana. Jadi DJ dia"
"Oke lah kesana aja. Ngomong-ngomong gimana tadi jalan sama Risti?"
Harry melirik sebentar kearah Nabilla lalu tersenyum.
"Anak nya baik, nurut, sumpah cantik banget tuh anak. Gue jadi mulai suka sama cewe turunan arab-indo. Gue sengajain aja ambil foto dia banyak tadi. Alis nya tebel, idung nya mancung, kulitnya putih, badannya.."
"Stoppp! Ga usah di terusin. Ohh, sekarang ga suka sama cewe indo bule gitu?"
"Jadi kurang suka aja sih. Tapi ke Nabilla tetep suka kok. Lagian lo aneh banget sih. Bocah kelas 3 SMA lo cemburuin" ucap Harry di iringi tawanya.
"Yeee. Siapa juga yang cemburu" Nabilla memajukan bibir bawahnya cemberut.
"Udah, ga usah cemberut dong. Nih sekarang kita udah nyampe"
Mereka berdua turun dan begitu masuk kedalam Bar suara kencang menyambut mereka. Bau asap rokok sangat menyengat. Ruangan redup namun bercahaya seperti kilat ini dipenuhi banyak remaja. Saat DJ berwajah amerika-indonesia yang umurnya sekitar 20 tahun memainkan musik, disko pun dimulai. Para wanita bersorak girang sambil mulai menari-nari di dance floor.
---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ummy Elliza
parah nih si Harry...
2021-06-23
0
Sri Suwarti
lanjut
2021-03-13
0
srimusvita
wah..Harry ngajakin Nabila yg gak bener kiranya....parah nih...
2021-02-12
0