11

Perhatian untuk semua.. tolong menghargai karya orang lain🙏 jangan mudah mengetik sesuatu yang bisa menyinggung perasaan ya.. Disini author juga masih belajar. Jadi mohon, bangkitkan semangat author dalam menulis, bukan membuat author down dengan segala komentar🙏. Jika memang tidak suka lebih baik langsung batalkan favorit dan jangan diteruskan, dari pada harus mencaci author😊 bukannya author tidak menerima komentar untuk memperbaiki karya, hanya saja masih banyak BAHASA HALUS yang bisa digunakan untuk memberikan masukan, bukan dengan cara BAHASA KASAR yang seakan menampar ❤️.

***

Adam masuk kedalam kamarnya, melepaskan kopiah nya. Membuka lemari, mengambil kaos putih polos dan celana boxer hitam nya lalu keluar dari kamarnya dan masuk kedalam kamar mandi. Mengganti baju koko dan sarung nya dengan pakaian santai yang tadi ia bawa dari kamar.

Ada perasaan ragu saat Adam akan masuk kembali ke kamar untuk menyimpan pakaian solat nya. Dengan ragu-ragu Adam masuk kedalam kamar. Menyimpan pakaian solat. Saat akan keluar dari kamar, Adam memperhatikan Nabila yang masih tertidur pulas. Adam menggelengkan kepalanya.

"Astagfirullah" ucap Adam sambil mengusap wajahnya. Dengan cepat Adam keluar dari kamar dan duduk di sofa ruang tamu. Adam membaringkan tubuhnya di sofa dengan satu tangan menutup wajahnya. Biasanya sehabis sholat subuh Adam tidak pernah tidur lagi. Namun untuk hari ini Adam sangat lelah karena Semenjak pulang dari rumah Risti kemarin Adam langsung menyelesaikan laporan di laptop nya dan tidak tidur sama sekali.

---

Makasar.

09.57

Harry dan keluarganya telah berada di sebuah rumah. Dan saat ini mereka sedang duduk di hadapan 4 orang.

"Harry. Kenalin, ini Pa Toni" ucap Ayah Harry. Pa Toni tersenyum. "Ini istri saya, Dewi. Dan ini anak-anak saya. Mikha, Putra" ucap pa Toni memperkenal kan keluarganya.

Harry memperhatikan wajah Mikha yang sepertinya tidak asing.

"Mikha, masih kuliah atau sudah kerja?" tanya Harry.

"Tahun kemaren baru lulus S1. Sekarang kerja jadi Model" jawab Mikha ramah.

"Oh pantesan muka nya ga asing. Kaya pernah liat gitu di Instagram" ucap Harry.

"Wah kebetulan banget. Mikha model, Harry Fotografer nya. Jodoh emang ga kemana" kali ini kakak Harry yang berbicara. Sedangkan Harry hanya menggelengkan kepalanya. 'Punya kakak gini amat sih. Rempong, malu-maluin'

"Ah iyah Her. Ayah dan pa Toni sudah membicarakan hal ini terlebih dahulu. Ayah ga terlalu maksa dan Nak Mikha juga udah setuju. Tinggal kamu" ucap Ayah menggantung. Herry mengerutkan keningnya bingung. Perasaan nya mulai tidak enak.

"Apakah kamu setuju Ayah jodohin sama Mikha?"

"Apa? Di jodohin? Tapi yah, Nabila gimana?"

"Nabila?" tanya Dewi, istri pa Toni bingung.

"Ah Nabila cuma Model Harry aja. Anak saya ini ga punya pacar, dia single"

"Ayah!"

---

Masjid Al-Iqra.

10.29

Semua anggota remaja masjid sudah berkumpul di dalam masjid. Pak Ismail selaku Ketua DKM sudah beberapa kali menanyakan Adam pada yang lain nya untuk memulai rapat, namun Adam tidak ada. karna waktu subuh Adam berkata pada nya laporan untuk kegiatan Ramadhan sudah selesai.

Risti datang bersama Abinya kedalam masjid dan bergabung bersama yang lainnya.

"Maaf Abi sama Risti telat dateng ya. Umi tadi minta anter ke apotek dulu"

"Iyah ga apa-apa bi. Belum mulai rapat nya juga" jawab Akbar.

"Kenapa belum? Adam sama Pak Ismail kemana?" tanya Abi.

"Ka Adam belum dateng dari tadi Bi. Niat kita sih nyamper Ka Adam. Kalo pak Ismail lagi di rumah nya Bi" jawab Rizky.

"Ya udah kalian nyamper Adam duluan ya. Abi mau ke pak Ismail dulu, nanti nyusul. Abi titip Risti ya" ucap Abi lalu berdiri dan berjalan keluar Masjid.

"Yuk ah" ajak Risti semangat.

"Tunggu dulu Ris. Semua nya nyamper ka Adam? Ga kebanyakan?" tanya Akbar.

"Eh iya yah. Terus siapa aja?" tanya Risti.

"5 orang aja yang kesana. Sisanya tunggu di sini. Saya, Risti, Risky, terus siapa lagi?" tanya Akbar.

"Saya sama Amar aja Bar. Sekarang cuaca nya lagi panas. Kasian kalo Cewe ikut" ucap Robby.

"Robby kamu lupa ada saya disini. Saya cowo" ucap Yusuf.

"Eh iyah yah ka. Maksudnya, lebih baik 5 cowo yang kesana nya. Gitu" ucap Robby.

"Tapi aku pingin ikut" ucap Risti.

"Iyah udah ayo"

Sesampainya di depan rumah Adam. Akbar mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum ka Adam" teriak Akbar. Sudah 4 kali namun tidak ada jawaban dari dalam.

"Ka Adam. Di dalem?" teriak Risti. Namun tetap saja tidak ada jawaban. Semuanya bergiliran memanggil Adam dan hasilnya nihil. Sampai Abi menyusulpun Adam belum keluar.

"Kenapa masih pada di luar?" tanya Abi.

"Ka Adam ga keluar-keluar Abi" jawab Risti.

Tok.Tok.Tok.

"Nak Adam. Ini Abi"

"Assalamualaikum. Lagi ngapain ini rame-rame" tanya pak RW.

"Ini pak. Saya manggil Adam ga keluar-luar" jawab Abi.

"Biar saya aja yang coba"

Pak RW pun mengetuk pintu Adam dengan kencang dan memanggil-manggil nama Adam.

Di dalam sana.

Adam membuka matanya pelan,  di dudukan nya tubuh nya di kursi, ia mendengar suara ribut di luar memanggil namanya. Saat Adam melihat jam di tembok 10.54. Seketika itu ia sadar.

"Astagfirullah, saya kesiangan" tanpa pikir panjang Adam membuka pintu rumah nya dan melihat 7 orang sedang menunggunya.

"Maaf pak RW, Abi, Semuanya. Saya bangun kesiangan" ucap Adam. Semua yang melihat Adam seketika terdiam. Risti mengalihkan pandangan nya ke arah lain, wajah nya merah. Bagaimana tidak? Adam hanya memakai kaos putih tipis yang memperlihatkan tubuhnya yang bidang dan memakai celana boxer dengan rambut berantakan.

"Memangnya nak Adam tidur jam berapa?" tanya pak RW.

"Saya ga tidur semaleman pak. Subuh tadi baru tidur" jawab Adam serak.

"Oh ya udah. Dam, kamu mandi aja dulu. Kita tungguin" ucap Abi.

"Silahkan masuk dulu semuanya. Maaf udah nungguin saya" ucap Adam berjalan terlebih dahulu keruang tamu. Semua duduk.

"Ya udah. Nak Adam cepetan mandi" ucap Abi. Adam mengangguk lalu berjalan ke kamarnya untuk mengambil handuk dan pakaian masjidnya. Saat masuk Adam melihat Nabila yang masih tertidur, rambutnya berantakan namun bibirnya bergumam tak jelas, tubuh nya bergerak seperti cacing kepanasan lalu menyibakkan selimutnya. Menampilkan tubuh yang hanya di balut dress hitam ketat di atas lutut nya.

"Astagfirullah. Kenapa Nabila masih disini. Saya kira dia udah pulang" ucap Adam. Buru-buru Adam mengambil handuk dan pakaian gantinya lalu keluar lagi dari kamarnya menuju kamar mandi di dekat dapur.

Di ruang tamu.

"Pak RW abis dari mana?" tanya Abi.

"Saya abis dari rumah RT. Ada yang abis di obrolin, terus nge liat ada yang rame-rame di depan rumah nak Adam, jadi saya kesini. Saya pikir. Sepi juga di rumah. Sekalian aja saya ikut rapat di masjid. Hari ini kan pak?" tanya pak RW pada Abi. Yang lain hanya diam menunggu Adam.

"Iyah pak. Sekarang, biasanya pak RT juga ikut rapat. Cuma jarang akhir-akhir ini" jawab Abi.

Di dalam kamar.

Nabila membuka matanya pelan. Kepalanya pusing. Di dudukan tubuhnya di atas kasur. Mendadak ia mual. Nabila masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamar itu. Di muntahkan nya semua yang membuat dia mual.

"Shit" gumam Nabila saat baju nya terkena muntah sedikit.

Nabila keluar dari kamar mandi. Melepaskan baju nya. Menyimpan di bawah dekat ranjang. Membuka lemari yang ada di kamar itu.

"Harry mana sih? Ini di rumah siapa?" tanya nya sendiri.

Diambilnya kaos hitam yang kebesaran lalu memakai nya.

"Her. Lo dimana?" teriak Nabila. Nabila mendengar suara orang yang sedang berbicara di luar. Nabila pun keluar dari kamarnya.

---

Diruang tamu.

Tiba-tiba pintu kamar Adam terbuka. Semua terdiam saat Seorang perempuan keluar dengan penampilan yang berantakan dan hanya memakai kaos kebesaran milik Adam.

"Nabila? Ngapain kamu di sini!" bentak Abi tak menyangka.

"Abi"

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***