Menyelamatkan Elira

Malam itu, suasana di daerah dekat pabrik terlihat seperti biasa. Namun di mata Kael dan Taron, ada perasaan yang menegangkan yang sangat berbeda dari malam-malam lainnya. Jalanan yang siang tadi penuh dengan kehidupan kini hening, hanya diterangi oleh lampu jalan yang samar-samar menyinari aspal dingin. Kael dan Taron berjalan menyusuri gang sempit menuju gedung tua yang disebutkan dalam pesan. Wajah mereka tegang, masing-masing tenggelam dalam pikiran sendiri. Angin malam yang dingin seperti menusuk hingga ke tulang, namun mereka tidak peduli. Ada hal yang lebih penting dari rasa dingin—menyelamatkan Elira.

“Gedungnya di depan,” bisik Taron, menunjuk sebuah bangunan tua yang berdiri dengan bayangannya yang gelap. Cat dindingnya mengelupas, jendelanya pecah, rerumputan liar yang tumbuh dan banyak lumut yang menempel di tembok gedung tua itu.

Kael menggenggam gagang pintu itu perlahan, berhenti sejenak sebelum membukanya. “Kau siap?” tanyanya, menatap Taron dengan serius.

Taron mengangguk. “Aku selalu siap.”

Kael mendorong pintu itu, dan suara deritan nya menggema, membuat suasana semakin mencekam. Mereka melangkah masuk ke dalam, disambut oleh aroma apek dan debu. Lampu redup bergantung di langit-langit ruangan itu, menciptakan bayangan yang bergerak-gerak di dinding.

"Bi... bi. Dimana kamu bibi?" suara Kael menggema ke seluruh lantai satu gedung itu. Mereka menyusuri lantai satu dengan teliti, namun tidak ada siapa pun di lantai satu.

"Sepertinya Elira tidak ada di lantai ini Zayne, kalau begitu, ayo kita ke atas."

Kael dan Taron menuju lantai atas, sama seperti lantai sebelumnya. Tidak ada tanda Elira di sini. Namun, mereka mendengar suara gesekan tali dan juga kursi yang bergerak.

"Kau dengar itu Taron?"

"Iya, sepertinya Elira diikat di atas, ayo bergegas Zayne."

Mereka pun naik ke lantai 3 gedung itu. Menyusuri seluruh ruangan yang ada, namun hasilnya nihil juga. Hanya tersisa satu ruangan besar di ujung lorong gedung ini.

"Hanya ruangan ini yang tersisa, semoga saja Elira ada di dalam."

Kael perlahan membuka gagang pintu ruangan itu.

Di tengah ruangan, mereka melihat Elira. Dia duduk di sebuah kursi kayu yang sudah lapuk, tangannya diikat ke belakang, dan mulutnya dibekap kain. Matanya memandang Kael dan Taron dengan campuran rasa takut dan harapan.

“Elira!” seru Taron, melangkah maju.

Namun langkah mereka terhenti saat suara tepuk tangan pelan terdengar dari balik bayangan. Pria botak yang pernah melaporkan Kael pada bos misterius itu keluar dari kegelapan, diikuti oleh beberapa pria berwajah garang. Ada setidaknya delapan orang yang berdiri mengelilingi ruangan, semua dengan senyum penuh kesombongan.

“Kalian benar-benar datang. Hahaha, berani juga kalian.” kata pria botak itu, suaranya berat dan dingin. “Tapi kalian bodoh. Datang tanpa persiapan. Apa kalian pikir ini lelucon?”

Kael menatap pria itu tajam. “Lepaskan dia. Aku tidak peduli siapa kau, tapi jika sesuatu terjadi padanya, kau akan menyesal.”

Pria botak itu terkekeh. “Kau sombong sekali, bocah. Tapi di sini, akulah yang pegang kendali. Kalau kalian ingin melepaskan wanita itu, tunjukkan apa yang bisa kalian lakukan.”

Tanpa peringatan, salah satu anak buah pria botak itu menyerang. Kael dengan cepat menghindar, langkahnya gesit seperti bayangan. Dia memutar tubuh dan memberikan tendangan keras ke arah liver pria itu, membuatnya terjatuh ke belakang dengan bunyi keras. Nice shoot. Tendangan dwichagi—taekwondo yang tepat mengenai sasaran.

"Arghh," terdengar erangan kesakitan dari pria itu.

Taron, di sisi lain, mengayunkan tongkat logam yang sudah dia bawa-bawa sebelum berangkat ke tempat ini, memukul salah satu pria yang mencoba mendekat dari belakang. Dua petarung musuh sudah tumbang. Tersisa enam orang yang masih berdiri tegap.

 Pertarungan menjadi kacau dalam hitungan detik. Kael berhadapan dengan tiga orang sekaligus, menghindari pukulan dan serangan dengan gerakan yang tajam dan presisi. Meski tubuh Zayne belum sepenuhnya berada dalam performa terbaik, Kael memanfaatkan semua pengalaman bertarungnya dari kehidupan sebelumnya.

Salah satu pria mencoba menyerang dengan pisau, tapi Kael menangkap pergelangan tangannya, memutarnya hingga pria itu menjatuhkan senjatanya dengan teriakan kesakitan. Kael menggunakan momentum itu untuk menghantam wajahnya dengan sikunya, membuatnya roboh.

Di sisi lain, Taron sedang bergulat dengan dua orang sekaligus. Dia terpojok, tapi senyum kecil tetap terpampang di wajahnya. Dengan satu gerakan cepat, dia menendang salah satu musuhnya di selangkangan. Membuat preman itu merasakan kesakitan dan ngilu luar biasa.

"Arrghhh..." preman itu meringis sambil loncat-loncat dan memegang telur kehidupannya.

Taron memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan pukulan keras ke wajah preman satunya lagi.

Kael, yang kini hanya berhadapan dengan pria botak, maju dengan perlahan. “Kau punya kesempatan terakhir. Serahkan Elira, atau aku tidak akan berbelas kasihan.”

Pria botak itu menyeringai, mengeluarkan pisau besar dari balik jaketnya. “Kau terlalu percaya diri, bocah.”

Pertarungan antara mereka berlangsung sengit. Pria botak itu lebih kuat dari anak buahnya, serangannya cepat dan mematikan. Tapi Kael memiliki keunggulan dalam strategi. Dia memanfaatkan kekuatan pria itu melawan dirinya sendiri, menghindari serangan demi serangan hingga akhirnya menemukan celah. Dengan gerakan yang cepat, Kael menendang lutut pria itu, membuatnya kehilangan keseimbangan, lalu menghantamkan pukulan keras ke pelipisnya. Pria itu terjatuh, tak sadarkan diri.

Taron, yang sudah selesai dengan lawannya, segera berlari menuju Elira. Dia dengan cepat melepas ikatan di tangan dan kaki Elira. “Kau baik-baik saja?” tanyanya dengan nada cemas.

Elira mengangguk, air mata mengalir di pipinya. “Aku baik-baik saja... tapi kita harus pergi sekarang. Tempat ini tidak aman.”

Namun, sebelum mereka bisa bergerak, suara langkah kaki berat terdengar dari arah lorong. Seorang pria dengan tubuh besar dan wajah penuh bekas luka muncul dari kegelapan. Dia mengenakan setelan hitam yang rapi dengan jaket berbulu, tapi aura dingin dan mematikan terpancar darinya.

“Sudah ku duga, mereka bahkan tidak bisa menangani anak kecil,” katanya dengan suara rendah yang mengintimidasi. Dia menatap Kael dan Taron dengan mata tajam seperti pisau.

Kael berasumsi kalau pria ini adalah bos dari pria botak yang barusan dia habisi. Dia bisa merasakan bahwa pria ini bukan lawan biasa. “Siapa kau?” tanya Kael, meski dia sudah tahu bahwa jawabannya mungkin lebih rumit dari yang dia harapkan.

Pria itu tersenyum tipis. “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, siapa kalian? Kenapa kalian mencoba menggagalkan rencana kami?"

Kael, Taron dan Elira terkejut mendengar itu. Memang apa yang kami lakukan sampai membuat rencana mereka gagal? Apa mungkin gara-gara kejadian kemarin.

"Apa yang kau maksud? Kami bahkan tidak pernah berurusan denganmu." tanya Zayne dengan raut muka bingung namun tetap menunjukan kewaspadaan.

"Jangan banyak alasan, kalian pasti sekutu dari Cobra Zone." jawab pria berbadan kekar itu dengan tatapan yang tajam.

Lagi- lagi Kael, Taron dan Elira di buat bingung. Mereka saling tatap, mempertanyakan kenapa pria kekar itu menuduh mereka sebagai sekutu Cobra Zone.

Sebenarnya darimana semua masalah ini dimulai?

Episodes
1 Prolog
2 Kebangkitan Raja
3 Dunia Baru Yang Kejam
4 Bayangan Masa Lalu
5 Pabrik Lothar Industries
6 Garth Si Perusuh
7 Rahasia di Dalam Pabrik
8 Masa Lalu Kael
9 Percakapan Dengan Kakek Marvin
10 Elira, Wanita Penolong
11 Kamar Zayne
12 Nexus Core
13 Jalan-Jalan di Kota
14 Menyelamatkan Elira
15 Sekutu?
16 Markas Edgar
17 Iris, Gadis Hacker
18 Eksekutif Cobra Zone
19 Gadis di Balik Layar
20 Rencana
21 Markas Hancur
22 Rencana Yang Gagal
23 Pengkhianat
24 Lukas
25 Dante
26 Penyelamatan
27 Melarikan diri
28 Mansion Dante
29 Pembunuh Bayaran
30 Mimpi Buruk
31 Langkah Awal
32 Serangan Pertama
33 Konferensi Pers
34 Waktu Luang
35 Membangun Rencana
36 Sekutu Baru
37 Bounty
38 Rendra Graves
39 Pertempuran Di Legend's Lounge
40 Mengurung Diri
41 Membuat Barrier
42 Pencarian Mansion Dante
43 Perburuan di Bukit Eldenvale
44 Interogasi
45 Tantangan Untuk Lukas
46 Kedatangan Lukas
47 Adu Pukul
48 Aura Sang Raja
49 Genjatan Senjata?
50 Rencana Thomas
51 Kael dan Lucien
52 Pertempuran Kael dan Lucien
53 Pelatihan Zayne
54 Minggu Pertama Latihan
55 Malam Penyerangan
56 Hancurnya Markas Cabang
57 Kesepakatan
58 Pesta
59 Kampung Halaman Edgar
60 Kota Vendell
61 Masa Lalu Edgar
62 Masa Lalu Edgar 2
63 Masa Lalu Edgar 3
64 Masa Lalu Edgar 4
65 Masa Lalu Edgar 5
66 Liora
67 Pertemuan
68 Sekutu baru
69 Pasar Gelap
70 Aiden
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Kebangkitan Raja
3
Dunia Baru Yang Kejam
4
Bayangan Masa Lalu
5
Pabrik Lothar Industries
6
Garth Si Perusuh
7
Rahasia di Dalam Pabrik
8
Masa Lalu Kael
9
Percakapan Dengan Kakek Marvin
10
Elira, Wanita Penolong
11
Kamar Zayne
12
Nexus Core
13
Jalan-Jalan di Kota
14
Menyelamatkan Elira
15
Sekutu?
16
Markas Edgar
17
Iris, Gadis Hacker
18
Eksekutif Cobra Zone
19
Gadis di Balik Layar
20
Rencana
21
Markas Hancur
22
Rencana Yang Gagal
23
Pengkhianat
24
Lukas
25
Dante
26
Penyelamatan
27
Melarikan diri
28
Mansion Dante
29
Pembunuh Bayaran
30
Mimpi Buruk
31
Langkah Awal
32
Serangan Pertama
33
Konferensi Pers
34
Waktu Luang
35
Membangun Rencana
36
Sekutu Baru
37
Bounty
38
Rendra Graves
39
Pertempuran Di Legend's Lounge
40
Mengurung Diri
41
Membuat Barrier
42
Pencarian Mansion Dante
43
Perburuan di Bukit Eldenvale
44
Interogasi
45
Tantangan Untuk Lukas
46
Kedatangan Lukas
47
Adu Pukul
48
Aura Sang Raja
49
Genjatan Senjata?
50
Rencana Thomas
51
Kael dan Lucien
52
Pertempuran Kael dan Lucien
53
Pelatihan Zayne
54
Minggu Pertama Latihan
55
Malam Penyerangan
56
Hancurnya Markas Cabang
57
Kesepakatan
58
Pesta
59
Kampung Halaman Edgar
60
Kota Vendell
61
Masa Lalu Edgar
62
Masa Lalu Edgar 2
63
Masa Lalu Edgar 3
64
Masa Lalu Edgar 4
65
Masa Lalu Edgar 5
66
Liora
67
Pertemuan
68
Sekutu baru
69
Pasar Gelap
70
Aiden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!