Pabrik Lothar Industries

Pagi itu, Kael berdiri di depan cermin kecil yang menggantung di dinding kamar kumuhnya. Wajah yang ia lihat disana bukanlah wajahnya—itu wajah Zayne, seorang bocah yang telah kehilangan segalanya. Tapi kini, wajah itu adalah miliknya, dan ia akan menggunakannya untuk menggapai tujuannya.

"Aku tidak akan membiarkan kematianmu sia-sia Zayne," bisiknya pada pantulan di cermin. "Aku akan menemukan kebenaran, menghancurkan Cobra Zone, dan memastikan nama mereka dihapus dari dunia ini."

Kael menyeringai tipis. Untuk pertama kalinya sejak ia bangkit, ia merasa bahwa Zayne bukan hanya tubuh baru untuknya. Bocah ini, dengan segala penderitaannya, adalah awal dari kebangkitan Kael Draxon yang sesungguhnya.

...****************...

Kael menatap pakaian lusuh yang melekat di tubuhnya—sebuah seragam kerja pabrik yang lebih mirip kain bekas dengan tambalan di sana-sini. Ia berdiri di antrean panjang pekerja di depan sebuah pabrik besar di distrik bawah Aldane. Gedung pabrik itu menjulang tinggi, dengan asap tebal mengepul dari cerobongnya. Suara mesin terdengar keras bahkan dari luar, menciptakan irama monoton yang tak henti-henti.

"Nomor 437, masuk," panggilan seorang penjaga keamanan memecah lamunannya. Kael melangkah maju dengan tenang memasuki pabrik.

Di sisi lain, tanpa di ketahui Kael, terdapat seseorang yang mengamatinya dengan tatapan yang tajam. Orang itu menyeringai, lalu pergi meninggalkan antrean.

...****************...

Pabrik tempat Kael bekerja adalah salah satu dari banyak fasilitas milik Lothar Industries, perusahaan yang dikenal memproduksi berbagai macam barang elektronik dan perangkat teknologi.

Semulanya Zayne bekerja sebagai pengangkut barang-barang rongsokan yang sudah tidak dipakai di pabrik. Namun, karena tubuhnya yang lemah dia akhirnya tak sadarkan diri akibat kerja terlalu keras.

Kael, di pindah tugaskan ke jalur perakitan, memasang komponen kecil pada perangkat yang tidak ia pahami sebelumnya.

Kael duduk di lantai pabrik, memperhatikan setiap detail ruangan yang di tempatinya. Kamera pengawas tersebar ke seluruh ruangan, mengawasi pekerja dengan ketat. Penjaga bersenjata patroli di lorong-lorong, memastikan tidak ada yang melanggar aturan.

Kael kembali fokus merakit komponen kecil yang tampak seperti bagian dari sebuah perangkat elektronik canggih. Tugas ini melelahkan dan membosankan. Ia melihat sekelilingnya, suara mesin besar mendominasi ruangan, semua pegawai terpaku pada pekerjaannya, namun ada beberapa yang bercakap-cakap saat pengawas tidak memperhatikan.

Di sebelahnya duduk seorang pria muda, kira-kira berusia dua puluh lima tahun, dengan rambut kusut dan wajah yang terlihat tua dari usianya. Pria itu memperhatikan Kael sejak tadi dan akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.

"Hei bocah, ini hari pertama kau disini ya? Jangan terlihat terlalu lambat kalau kau tidak ingin mendapat masalah," katanya sambil memasang komponen dengan cekatan.

Kael melirik pria itu sekilas, lalu kembali bekerja. "Kau siapa?" tanya Kael.

Pria itu tersenyum kecil. "Nama aku Taron. Sekedar saran, kalau ingin bertahan lama disini, jangan terlalu mencari perhatian. Pengawas di sini tidak suka dengan orang yang lambat dan banyak omong."

Kael mengangkat bahu, tetapi ia tahu bahwa ini kesempatannya untuk mendapatkan informasi. "Pabrik ini keras ya? Semua orang keliatan takut." Tanya Kael dengan nada bingung.

Taron tertawa kecil, suara tawa itu terdengar seperti menyindir. "Takut? Tentu saja, tempat ini bukan cuma pabrik biasa. Kamu mau tau yang menguasai tempat ini sebenarnya?"

Kael tersenyum tipis, sepertinya dia berhasil memancing informasi berharga dari Taron. "Memangnya siapa?" Tanya Kael.

Taron menunduk, memastikan tidak ada pengawas di sekitar, lalu berbisik. "Cobra Zone. Mereka pakai pabrik ini buat cuci uang, sekaligus produksi barang ilegal. Kalau kamu mengerti, lebih baik kamu tutup mulut dan mata soal ini. Kalau tidak kamu bakalan hilang tanpa jejak."

Kael menahan diri untuk tidak bereaksi terlalu keras, meskipun hatinya bergejolak mendengar nama itu lagi. Ia mencoba menggali lebih dalam. "Barang ilegal? Maksudnya apa? Mereka menjual senjata atau semacamnya?"

Sebelum Taron bisa menjawab, suara berat menginterupsi percakapan mereka.

"Hei, kalian berdua! Apa yang kalian bisikkan?"

Kael dan Taron menoleh serempak. Di depan mereka berdiri seorang penjaga bersenjata dengan tubuh besar, wajahnya penuh dengan ekspresi curiga. Pria itu membawa senapan otomatis yang terlihat lebih modern daripada apa pun yang pernah Kael lihat sebelumnya.

Taron langsung menunduk, menunjukan sikap patuh. "Maaf tuan, kami hanya membicarakan tugas kami."

Penjaga itu menyipitkan matanya, tatapannya berpindah ke Kael. "Kamu baru di sini ya?"

Kael tidak mundur, tetapi iya tahu, tidak bijak untuk menantang penjaga ini secara langsung. "Ya Tuan, saya hanya bertanya tentang prosedur kerja kepada dia."

Penjaga itu mendekat, senapannya berayum sedikit kearah Kael. "Jangan banyak bicara. Kau ada di sini untuk bekerja, bukan untuk berteman. Jika aku mendengar kalian ngobrol lagi, akan aku pastikan kalian mendapatkan 'perhatian khusus' mengerti?"

Kael menundukkan kepala, menahan amarah yang mulai membara. "Mengerti Tuan."

Penjaga itu memandangi mereka beberapa detik sebelum pergi, langkahnya berat dan tegas. Setelah memastikan penjaga itu cukup jauh, Taron menghela napas panjang.

"Saya udah bilang, jangan cari perhatian," gumamnya dengan suara rendah, kembali ke pekerjaannya. "Penjaga kayak dia gak bakal ragu buat ngasih pelajaran ke kita, kalau mereka curiga."

Kael mencerna semuanya dalam diam. Cobra Zone mengontrol lebih dalam dari yang kupikirkan. Bahkan penjaga mereka bersenjata seperti pasukan militer, dan semua pekerja hidup dalam ketakutan. Ini bukan sekedar pabrik—ini benteng operasi mereka. Batinnya

Episodes
1 Prolog
2 Kebangkitan Raja
3 Dunia Baru Yang Kejam
4 Bayangan Masa Lalu
5 Pabrik Lothar Industries
6 Garth Si Perusuh
7 Rahasia di Dalam Pabrik
8 Masa Lalu Kael
9 Percakapan Dengan Kakek Marvin
10 Elira, Wanita Penolong
11 Kamar Zayne
12 Nexus Core
13 Jalan-Jalan di Kota
14 Menyelamatkan Elira
15 Sekutu?
16 Markas Edgar
17 Iris, Gadis Hacker
18 Eksekutif Cobra Zone
19 Gadis di Balik Layar
20 Rencana
21 Markas Hancur
22 Rencana Yang Gagal
23 Pengkhianat
24 Lukas
25 Dante
26 Penyelamatan
27 Melarikan diri
28 Mansion Dante
29 Pembunuh Bayaran
30 Mimpi Buruk
31 Langkah Awal
32 Serangan Pertama
33 Konferensi Pers
34 Waktu Luang
35 Membangun Rencana
36 Sekutu Baru
37 Bounty
38 Rendra Graves
39 Pertempuran Di Legend's Lounge
40 Mengurung Diri
41 Membuat Barrier
42 Pencarian Mansion Dante
43 Perburuan di Bukit Eldenvale
44 Interogasi
45 Tantangan Untuk Lukas
46 Kedatangan Lukas
47 Adu Pukul
48 Aura Sang Raja
49 Genjatan Senjata?
50 Rencana Thomas
51 Kael dan Lucien
52 Pertempuran Kael dan Lucien
53 Pelatihan Zayne
54 Minggu Pertama Latihan
55 Malam Penyerangan
56 Hancurnya Markas Cabang
57 Kesepakatan
58 Pesta
59 Kampung Halaman Edgar
60 Kota Vendell
61 Masa Lalu Edgar
62 Masa Lalu Edgar 2
63 Masa Lalu Edgar 3
64 Masa Lalu Edgar 4
65 Masa Lalu Edgar 5
66 Liora
67 Pertemuan
68 Sekutu baru
69 Pasar Gelap
70 Aiden
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Kebangkitan Raja
3
Dunia Baru Yang Kejam
4
Bayangan Masa Lalu
5
Pabrik Lothar Industries
6
Garth Si Perusuh
7
Rahasia di Dalam Pabrik
8
Masa Lalu Kael
9
Percakapan Dengan Kakek Marvin
10
Elira, Wanita Penolong
11
Kamar Zayne
12
Nexus Core
13
Jalan-Jalan di Kota
14
Menyelamatkan Elira
15
Sekutu?
16
Markas Edgar
17
Iris, Gadis Hacker
18
Eksekutif Cobra Zone
19
Gadis di Balik Layar
20
Rencana
21
Markas Hancur
22
Rencana Yang Gagal
23
Pengkhianat
24
Lukas
25
Dante
26
Penyelamatan
27
Melarikan diri
28
Mansion Dante
29
Pembunuh Bayaran
30
Mimpi Buruk
31
Langkah Awal
32
Serangan Pertama
33
Konferensi Pers
34
Waktu Luang
35
Membangun Rencana
36
Sekutu Baru
37
Bounty
38
Rendra Graves
39
Pertempuran Di Legend's Lounge
40
Mengurung Diri
41
Membuat Barrier
42
Pencarian Mansion Dante
43
Perburuan di Bukit Eldenvale
44
Interogasi
45
Tantangan Untuk Lukas
46
Kedatangan Lukas
47
Adu Pukul
48
Aura Sang Raja
49
Genjatan Senjata?
50
Rencana Thomas
51
Kael dan Lucien
52
Pertempuran Kael dan Lucien
53
Pelatihan Zayne
54
Minggu Pertama Latihan
55
Malam Penyerangan
56
Hancurnya Markas Cabang
57
Kesepakatan
58
Pesta
59
Kampung Halaman Edgar
60
Kota Vendell
61
Masa Lalu Edgar
62
Masa Lalu Edgar 2
63
Masa Lalu Edgar 3
64
Masa Lalu Edgar 4
65
Masa Lalu Edgar 5
66
Liora
67
Pertemuan
68
Sekutu baru
69
Pasar Gelap
70
Aiden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!