Memaafkan

Setelah puas berbincang dengan mertuanya, Fahira masuk kedalam kamar membawa makanan pesanan Ubay.

"Kenapa lama sekali??tanya Ubay begitu mwlihat istrinya masuk ke kamar.

" Maaf yah kak, tadi aku ngobrol sama ummi, tidak enak jika aku meninggalkan ummi begitu saja". Ucapnya meletakkan makanan, di meja sofa kamar mereka.

Kamar berukuran luas bahkan 5 kali dari kamarnya dirumah, memang dilengkapi fasilitas lengkap dan memadai sangat berbeda dengan kehidupan keluarganya yang bisa saja.

Ubay tidak menjawab perkataan istrinya, dia berjalan kemeja makan kemudian memakan makanan tanpa sepatah kata.

"Ini vitamin kakak, tadi ummi memberikannya kepadaku, katanya kakak gampang sakit jadi tolong diminum vitaminnya ". Fahira menyiapkan vitamin itu dihadapan Ubay karena makanan yang dia bawah tidak bercampur dalam satu piring karena dia tidak tahu selera suaminya.

Fahira mengambilkan air minum di dispenser kamar mereka. Dan meletakkannya dihadapan suaminya kemudian duduk disebelahnya untuk menemani suaminya makan.

"Apa yang dikatakan ummi kepadamu?? tanya Ubay ketika suasana sunyi kamar ini melekat.

" Hanya membahas yang tidak terlalu penting kak, hanya tadi ummi khawatir pada kakak karena kakak baru pulang dan pergi tanpa mengatakan apapun". Ucap Shifa memandang suaminya itu.

Ubay menghela nafasnya mendengar perkataan istrinya, dia memang harus belajar lebih mengontrol emosinya, walau wajar jika dia marah dan kecewa.

"Tidak apa, nanti saja aku akan bicara dengan orang rumah".

" Iya kak, kakak habisin makanannya, katanya itu makanan kesukaan kakak". Fahira kembali mengambil nasi dan lauk kepiting Ubay karena tadi dia hanya mengambilnya sedikit kepiring ubay.

"Terima kasih". Ubay tersenyum tipis melihat tindakan istrinya itu. Sangat persis dengan umminya memperlakukan abinya.

Setelah makanannya habis, dia membereskan piringnya kemudian mengambil tissue untuk membersihkannya tapi istrinya juga lebih cepat membersihkannya duluan setelah itu mereka kembali duduk mengobrol.

" Bisakah aku bertanya, kenapa kau melakukan semua ini??

Fahira menunduk mendengar perkataan suaminya, dia paham apa yang ditanyakan suaminya.

"Apa kakak akan percaya padaku jika aku memberitahukan kisahku pada kakak??

" Asal tidak berbohong, tentu saja". Sebenarnya Ubay sudah mengetahui alasan utama istrinya itu hanya saja dia ingin mendengar langsung apa yang menjadi pokok permasalahan istrinya sampai nekat melakukan hal gila begini. Apa dia tidak takut dipenjara karena menipu orang??

"Kaka pasti tahu jika aku terlahir dari keluarga sederhana, ayahku suka memukul dan berjudi. Dulu hidup kami makmur tapi ketika ayahku telibat dengan judi semuanya berubah. Sejak kehidupan yang lumayan kini menjadikan kami tak memiliki apapun karena habis dijual untuk menutupi hutang judi ayah".

"Aku yang harusnya masih bisa bermain dengan anak-anak sebayaku harus bekerja mengusahakan untuk perutku dan juga sekolahku sendiri sampai aku dewasa. Saat aku tamat SMA ayah menyuruhku bekerja di sebuah perusahaan yaitu perusahaan kakak, tapi saat itu kakak belum memimpinnya karena masih kuliah.

"Setiap hari aku memiliki 3 pekerjaan dan pulang larut malam hanya untuk membiayai keperluan makan keluarga karena ayahku yang tidak mau bekerja karena merasa telah memilikiku sebagai tukang punggung kwluarga.

" Ayahku berutang kepada rentenir dan akan diberikan uang ratusan juta seperti yang kakak dengar di lamaran itu. Lelaki itu adalah orangtua bahkan anaknya seumuran denganku, memiliki istri 4 dan aku akan jadi istri kelima setelahnya. Aku sudah lelah dengan semua keadaan ku selama ini jadi aku mengambil tindakan ekstrim sekalian.

"Kau tidak takut masuk penjara karena menipu orang??

" Itu jauh lebih baik dibandingkan menikah dengan tua bangka sialan itu kak, aku tidak mau mengorbankan hidupku diatas penderitaan, setelah semua pengorbanan yang kulakukan untuk keluargaku, tidak bisakah aku berbahagia?? Tidak bisakah aku mendapatkan kehangatan keluarga??". Ucap Fahira menangis tersedu-sedu.

"Aku juga seorang anak yang ingin disayangi dan dicintai keluarga dan memiliki pendamping yang baik, apakah aku tak pantas mendapatkan nya?? Tanyanya dengan tangisan tiada henti.

Sakit sekali rasanya berada di posisinya saat ini, dia tahu jika dia salah maka dia tetap meminta maaf dan berjuang, dia hanya ingin meraih kebahagiaannya walau caranya salah, toh dia tidak mengambil suami orang.

Ubay menghela nafas berat, dia berusaha menerima segalanya, biar bagaimanapun perempuan dihadapannya sekarang adalah istrinya. Benar kata ummi nya, dia harus belajar menerima istrinya karena itu sudah kewajibannya, itu sudah berlalu dan akan menjadi masa lalu.

"Tidak apa-apa sudah jangan menangis lagi, aku sudah memaafkanmu". Ubay membawa istrinya kepelukannya, dia tidak menyangka hidup gadis yang dia nikahi begitu berat sampai seperti ini.

" Aku hanya ingin seperti orang lain yang bisa merasakan kebahagiaan, dicintai dan disayangi". Ucapnya masih tersedu-sedu.

Karena kelelahan menangis akhirnya fahira tertidur dipelukan Ubay. Ubay menghapus jejak air mata istrinya kemudian menggendong istrinya yang tampak sangat ringan digendong annya, baru dia sadari jika istrinya sangat kurus.

Keesokan harinya, setelah mereka sholat shubuh berjamaah kemudian dilanjutkan sarapan bersama. Barulah mereka melakukan sidang keluarga jika akan membahas sesuatu.

"Akhirnya kita bisa berkumpul lengkap disini karena ada ketiga menantu juga". Ucap Sang Abi memulai sesi rapat keluarga.

" Baiklah anak-anak kita akan membahas hal yang paling sensitif dirumah ini yaitu masalah kabar yang beredar. Dan kejelasan siapa Aryan, arjun dan juga Ubay dirumah ini".

"Apa maksudnya bunda aku dan kak Aryan??

" Aryan mendapatkan surat dari seseorang yang tidak dikenal mengaku sebagai ayahnya dan kemaren dia protes tentang hal ini maka kami akan membahas nya sekarang

"Itu benar, aku mendapatkan surat saat aku di asrama kemaren sebelum pernikahan kak Ubay, itulah sebabnya aku bertanya langsung pada ummi tentang maksud surat itu.

Didalam suratnya orang itu berkata dia ayah kandung kita yang menjadi korban keserakahan ummi yang mengambil seluruh harta keluarga kita dan tak menyisahkan apapun untuknya padahal ktanya dia ayah kita, dan dia juga bilang jika ummi dalang dari meninggalnya ibu kita sendiri.

Aryan menerawang dan menjelaskan secara rinci apa yang dia alami sehingga bertanya seperti itu kepada ibunya

"Surat apaan ini, kok atas nama ku yah?? ". Ucapnya melihat sekitarnya tapi tak menemukan orang lain.

Dia membuka dan membaca isinya, dahinya mengkerut membaca surat yang berisi hal tidka masuk akal baginya.

" Aku harus bertanya pada ummi tentang semua ini, aku tak mungkin menyimpannya sendiri".

"Assalamualaikum ummi".

"Walaikum salam nak, kamu kenapa seperti nya ada yang kamu pikirkan?? Tanya Shofiyah melihat anaknya terlihat ragu bertanya.

" Apa aku dan Arjun bukan anak ummi??

Episodes
1 Kejadian Setelah Pemakaman
2 Berapa Yang Harus Kubayar
3 Surat Wasiat
4 Rencana Pernikahan
5 Pernikahan
6 Pengenalan Keluarga
7 Ammar si Jahil 1
8 Ammar Si jahil 2
9 Rencana Honeymoon
10 Keluarga Hangat dan Pengertian
11 Ketemu Salwa
12 Harus Hati-hati
13 Jangan Lihat Covernya
14 Terbongkarnya Identitas Ubaidillah
15 Pernikahan Yang tidak diInginkan
16 Apa Yang sebenarnya terjadi
17 Nikahi Gadis Itu
18 Perjuangan cinta Fahira
19 Memaafkan
20 Kalian Anak Kami
21 Keharmonisan Keluarga
22 Salwa Berulah
23 Kemarahan Gibran
24 Kedatangan Keluarga Fahira 1
25 Kedatangan Keluarga Fahira 2
26 Pelindung Fahira
27 Dukungan Moril Keluarga
28 Jalan-jalan
29 Pertengkaran Ammar dan Safa
30 Amarah Ammar
31 Kedatangan Keluarga Salwa
32 Obsesi Salwa
33 Ubaidillah Mengamuk
34 Masuk ke penjara
35 Jangan sentuh Istriku
36 Kesombongan menghancurkan Diri
37 Ingin belajar Parenting
38 Rasa Iri Pada Fahira
39 Nasehat Sang Menantu
40 Syukuran kelulusan Safa
41 Pertengkaran 2 keluarga
42 Tingkah Random para suami
43 Kehamilan Safa
44 Shifa Diculik
45 Pulang Babak Belur
46 Kabar Duka Keluarga Ahmad
47 Pemakaman Shifa dan pertengkaran
48 Ini sudah takdir
49 Bertemu Salwa
50 Safa Masuk Rumah sakit
51 Kedatangan Shofiyah
52 Shofiyah bertindak
53 Pernikahan Salwa
54 Tingkah Random
55 Safa bertemu Sang Kakak
56 Safwan ingin Uang
57 Fahira melahirkan
58 Ammar dan Ahmad kecelakaan
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Kejadian Setelah Pemakaman
2
Berapa Yang Harus Kubayar
3
Surat Wasiat
4
Rencana Pernikahan
5
Pernikahan
6
Pengenalan Keluarga
7
Ammar si Jahil 1
8
Ammar Si jahil 2
9
Rencana Honeymoon
10
Keluarga Hangat dan Pengertian
11
Ketemu Salwa
12
Harus Hati-hati
13
Jangan Lihat Covernya
14
Terbongkarnya Identitas Ubaidillah
15
Pernikahan Yang tidak diInginkan
16
Apa Yang sebenarnya terjadi
17
Nikahi Gadis Itu
18
Perjuangan cinta Fahira
19
Memaafkan
20
Kalian Anak Kami
21
Keharmonisan Keluarga
22
Salwa Berulah
23
Kemarahan Gibran
24
Kedatangan Keluarga Fahira 1
25
Kedatangan Keluarga Fahira 2
26
Pelindung Fahira
27
Dukungan Moril Keluarga
28
Jalan-jalan
29
Pertengkaran Ammar dan Safa
30
Amarah Ammar
31
Kedatangan Keluarga Salwa
32
Obsesi Salwa
33
Ubaidillah Mengamuk
34
Masuk ke penjara
35
Jangan sentuh Istriku
36
Kesombongan menghancurkan Diri
37
Ingin belajar Parenting
38
Rasa Iri Pada Fahira
39
Nasehat Sang Menantu
40
Syukuran kelulusan Safa
41
Pertengkaran 2 keluarga
42
Tingkah Random para suami
43
Kehamilan Safa
44
Shifa Diculik
45
Pulang Babak Belur
46
Kabar Duka Keluarga Ahmad
47
Pemakaman Shifa dan pertengkaran
48
Ini sudah takdir
49
Bertemu Salwa
50
Safa Masuk Rumah sakit
51
Kedatangan Shofiyah
52
Shofiyah bertindak
53
Pernikahan Salwa
54
Tingkah Random
55
Safa bertemu Sang Kakak
56
Safwan ingin Uang
57
Fahira melahirkan
58
Ammar dan Ahmad kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!