Ketemu Salwa

Setelah berpamitan dengan semua keluarga. Ammar dan Safa akhirnya berangkat jalan-jalan bersama. Tujuan utama mereka kali ini adalah ke panti asuhan sesuai keinginan sang istri.

Ammar tersenyum melihat istrinya dekat dengan para anak panti seperti ibu dan juga kedua adiknya. Yayasan panti asuhan ini berdiri di tanah yayasan keluarganya.

"Kelihatannya kamu sudah siap memiliki anak dek?? Tanya Ammar dengan senyuman manis.

" Aku memang ingin punya anak kak, tapi se dikasihnya saja". Ucapnya sambil menggendong bayi mungil berusia sebulan itu.

"Memang kamu tidak keberatan?? Dan bagaimana dengan kuliahmu??

" Kan aku katakan se dikasihnya saja kak, kita tidak tahu cepat atau lambat, kakak kan tahu itu adalah takdir Allah, walau kita berusaha jika belum diberi kepercayaan, ya mau bagaimana??

Ammar tersenyum manis mendengar perkataan istrinya itu. Dibalik pengetahuan yang minim akan agama, dia punya keyakinan kuat kepada Takdir Allah.

"Iya dek, kita hanya akan berusaha saja, kita akan serahkan segalanya pada Allah saja". Ucap Ammar mengelus kepala sang istri.

" Anak yang cantik, aku berharap jika punya anak nanti, aku ingin anak kembar". Ucapnya dengan kegirangan melihat bayi kembar mungil itu.

"Kembar?? Kamu yakin?? Tanya Ammar dengan khawatir

" Memang kenapa kak?? Tanyanya tidak mengerti karena suaminya memasang wajah khawatir.

Ammar menghela nafas berat. Dia jadi membayangkan repotnya umminya saat mengurus sikembar Aryan dan Arjun, belum lagi mereka semua masih kecil-kecil. Jarak mereka saja dekat hanya dia dan kakaknya yang jarak 3 tahun.

"Aku hanya khawatir jika anak kembar dek, aku menyaksikan sendiri ummi pusing saat mengurus kami yang berusia jarak dekat". Ucap Ammar dengan senyum khawatir.

" Iya sih kak, tapi itu takdir Allah kak, aku dikasih ya alhamdulillah, kalau tidak juga tidak apa-apa, mungkin menurut Allah aku belum mampu". Ucapnya tersenyum

"Iya dek, kita berusaha saja, oh iya kita jadi jalan-jalan lagi??

" Aku ingin pergi beli baju couple sama kakak boleh??

"Tentu sayang, apapun keinginan tuan putri selama hamba bisa, maka hamba laksanakan". Ucap Ammar dengan senyum jenaka.

Safa tertawa melihat tingkah suaminya yang kadang-kadang random tidak jelas itu, tapi dia sangat suka. Dia berpikir jika itu akan membuat hubungan mereka semakin dekat.

"Apaan sih kak, aneh banget, kakak tidak marah kan?? Tanya hati-hati.

" Lah, marah kenapa memang dek?? Tanya Ammar tidak mengerti.

"Kita kan baru menikah, terus kakak dan keluarga kakak sudah mengeluarkan banyak uang untuk semua ini. Belum lagi uang yang kakak beri kepada abangku itu". Ucap Safa berubah sendu.

Dirinya takut dicap sebagai istri mata duitan dan tidak tahu diri menguras uang suaminya.

"Selama aku mampu, aku akan memberikannya dek, lagian jika aku membahagiakan istriku tentu saja harus perlu modal, modal tampang, modal uang, modal segalanya. walau aku tidak sempurna, tapi aku akan mengusahakan yang terbaik yang kubisa untuk membahagiakanmu karena itu caraku menarik rejeki". Ucap Ammar memeluk sang istri.

"Terima kasih". Safa membalas pelukan suaminya dan menangis Haru.

Sungguh dia ucapkan beribu terima kasih kepada Allah, pada ibunya karena memilihkan lelaki baik ini untuknya.

" Sama-sama sayangku, jangan sungkan meminta apapun, selama aku mampu aku akan memenuhi nya".

Safa menganggukkan kepalanya dan tersenyum haru. Sungguh dia beruntung bisa mendapatkan lelaki sempurna dengan keluarga baik juga.

"Ayo jalan, kebetulan kakak juga hanya punya baju sedikit karena tidak terlalu tahu mencari pakaian, biasanya ummi yang pilihkan. Sekarang kakak punya istri, urusan itu akan teralihkan padamu". Ucapnya Ammar.

" Ayo kak, aku akan membeli pakaian couple yang banyak untuk kita". Safa menggandeng suaminya dengan penuh semangat.

Mereka berdua berjalan mengitari pusat perbelanjaan gamis dan baju couple milik keluarga besarnya. Ya Toko ini adalah toko keluarga Ammar yang Ammar buat karena untuk mendedikasikan anak-anak didik pesantren yang memang berbakat membuat pakaian.

Safa tidak tahu jika itu adalah milik keluarga suaminya jadi dia senang-senang saja. Setelah memilih barang keduanya sampai dikasir.

"Loh pak Ustad Ammar ada disini?? Tanya para karyawan dengan sopan dan menundukkan kepalanya.

" Iya, tolong hitungkan belanjaan istri saya". Ucapnya sambil memandang istrinya.

"Apa tidak dimasukkan ke pencatatan pribadi ustad Ammar saja?? Tanya lagi.

" Tidak perlu, karena bukan adik saya yang membeli jadi tidak perlu". Ucapnya dengan senyuman pada istrinya.

"Baik pak ustad". Ucap mereka kemudian menghitung belanjaan istrinya dengan perlahan.

Pakaian yang dibeli Safa beranekaragam mulai dari pakaian tidur, pakaian dinas malam dan baju couple untuk pergi jalan, ke acara kondangan dan yang lainnya.

" Ini ustad totalnya 10 juta pas ". Ucap Kasir kepada Ammar.

Ammar memberikan kartu debitnya untuk membayar belanjaan itu sedangkan istrinya yang berada di sebelahnya, malah melongo mendengar jumlah belanjaan yang dia beli. Dan juga penasaran kenapa suaminya sangat akrab dengan para karyawan toko.

"Kamu kenapa dek?? Tanya Ammar begitu mengambil barang belanjaan istrinya kemudian mengalihkan pandangannya kepada sang istri.

" Tidak apa kak, hanya saja, ternyata belanjaan ku banyak banget sampe menghabiskan uang sebanyak itu". Cicitnya pelan memandang suaminya dengan tatapan bersalah.

"Tidak apa sayang, toh belanjaannya memang banyak apalagi bajunya memang couple jadi wajar jika bayarannya banyak". Ammar mengelus kepala sang istri agar tidak merasa bersalah.

" Makasih kak".

"Sama-sama sayang, yuk kita jalan lagi, mau nonton kan??

Safa mengangguk cepat dan penuh semangat. Sudah lama dia ingin berkencan dengan menonton film di bioskop, tapi tidak pernah kesampaian karena bundanya dulu cukup protektif kepadanya sehingga jika pergi-pergi tidak bisa sembarangan.

Keduanya sampai di gedung bioskop dan ternyata mereka bertemu dengan Salwa adik dari Shifa sepupu Safa.

"Kalian ada disini, mau nonton juga?? Ucap Salwa dengan mata berbinar tepatnya saat melihat Ammar berada di hadapannya.

" Iya kami mau nonton juga, kamu sama siapa kesini?? Tanya Safa dengan kening mengkerut.

Dia merasa sepupunya ini bertingkah genit kepada suaminya karena sejak tadi seperti menggodanya. Tapi dia berusaha menahan kekesalannya agar tidak membuat suaminya malu karena ini ditempat umum.

"Aku sendirian, tadinya sama teman tapi temanku ada urusan mendadak jadi langsung pulang. Kita bareng aja ya". Ucap Salwa dengan genit dan penuh nada manja menggoda Ammar.

Ammar yang risih akhirnya bersuara. " Maaf yah, kami sedang ingin menikmati waktu berdua karena kami sedang honeymoon jadi tidak bisa bergabung". Ucap Ammar dengan sopan tanpa melihat sepupu istrinya itu

Dia sangat tahu wanita dihadapannya itu sedang menggodanya, itulah sebabnya dia tidak mau berdekatan apa lagi bergabung dengannya. Terlihat sekali jika dia sengaja, padahal dia tahu jika Ammar adalah suami sepupunya.

Safa yang mendengar ucapan suaminya mengulum senyumnya, ternyata suaminya tahu dan risih pada sepupunya karena mencoba menggoda suaminya makanya berkata seperti itu.

"Iya benar kata suami aku, maaf yah kami belum bisa gabung karena kami sedang menikmati waktu kebersamaan kami".

Salwa yang mendengarnya pun memaksakan senyumnya, dia mengumpat dalam hati kepada Safa karena tidak membujuk suami nya padahal dia berniat untuk mendekati Ammar.

"Iya tidak apa-apa, Have Fun yah!! ". Ucapnya dengan senyum paksa.

Dia harus merencanakan sesuatu agar bisa mendapatkan lelaki itu bagaimanapun caranya.

Episodes
1 Kejadian Setelah Pemakaman
2 Berapa Yang Harus Kubayar
3 Surat Wasiat
4 Rencana Pernikahan
5 Pernikahan
6 Pengenalan Keluarga
7 Ammar si Jahil 1
8 Ammar Si jahil 2
9 Rencana Honeymoon
10 Keluarga Hangat dan Pengertian
11 Ketemu Salwa
12 Harus Hati-hati
13 Jangan Lihat Covernya
14 Terbongkarnya Identitas Ubaidillah
15 Pernikahan Yang tidak diInginkan
16 Apa Yang sebenarnya terjadi
17 Nikahi Gadis Itu
18 Perjuangan cinta Fahira
19 Memaafkan
20 Kalian Anak Kami
21 Keharmonisan Keluarga
22 Salwa Berulah
23 Kemarahan Gibran
24 Kedatangan Keluarga Fahira 1
25 Kedatangan Keluarga Fahira 2
26 Pelindung Fahira
27 Dukungan Moril Keluarga
28 Jalan-jalan
29 Pertengkaran Ammar dan Safa
30 Amarah Ammar
31 Kedatangan Keluarga Salwa
32 Obsesi Salwa
33 Ubaidillah Mengamuk
34 Masuk ke penjara
35 Jangan sentuh Istriku
36 Kesombongan menghancurkan Diri
37 Ingin belajar Parenting
38 Rasa Iri Pada Fahira
39 Nasehat Sang Menantu
40 Syukuran kelulusan Safa
41 Pertengkaran 2 keluarga
42 Tingkah Random para suami
43 Kehamilan Safa
44 Shifa Diculik
45 Pulang Babak Belur
46 Kabar Duka Keluarga Ahmad
47 Pemakaman Shifa dan pertengkaran
48 Ini sudah takdir
49 Bertemu Salwa
50 Safa Masuk Rumah sakit
51 Kedatangan Shofiyah
52 Shofiyah bertindak
53 Pernikahan Salwa
54 Tingkah Random
55 Safa bertemu Sang Kakak
56 Safwan ingin Uang
57 Fahira melahirkan
58 Ammar dan Ahmad kecelakaan
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Kejadian Setelah Pemakaman
2
Berapa Yang Harus Kubayar
3
Surat Wasiat
4
Rencana Pernikahan
5
Pernikahan
6
Pengenalan Keluarga
7
Ammar si Jahil 1
8
Ammar Si jahil 2
9
Rencana Honeymoon
10
Keluarga Hangat dan Pengertian
11
Ketemu Salwa
12
Harus Hati-hati
13
Jangan Lihat Covernya
14
Terbongkarnya Identitas Ubaidillah
15
Pernikahan Yang tidak diInginkan
16
Apa Yang sebenarnya terjadi
17
Nikahi Gadis Itu
18
Perjuangan cinta Fahira
19
Memaafkan
20
Kalian Anak Kami
21
Keharmonisan Keluarga
22
Salwa Berulah
23
Kemarahan Gibran
24
Kedatangan Keluarga Fahira 1
25
Kedatangan Keluarga Fahira 2
26
Pelindung Fahira
27
Dukungan Moril Keluarga
28
Jalan-jalan
29
Pertengkaran Ammar dan Safa
30
Amarah Ammar
31
Kedatangan Keluarga Salwa
32
Obsesi Salwa
33
Ubaidillah Mengamuk
34
Masuk ke penjara
35
Jangan sentuh Istriku
36
Kesombongan menghancurkan Diri
37
Ingin belajar Parenting
38
Rasa Iri Pada Fahira
39
Nasehat Sang Menantu
40
Syukuran kelulusan Safa
41
Pertengkaran 2 keluarga
42
Tingkah Random para suami
43
Kehamilan Safa
44
Shifa Diculik
45
Pulang Babak Belur
46
Kabar Duka Keluarga Ahmad
47
Pemakaman Shifa dan pertengkaran
48
Ini sudah takdir
49
Bertemu Salwa
50
Safa Masuk Rumah sakit
51
Kedatangan Shofiyah
52
Shofiyah bertindak
53
Pernikahan Salwa
54
Tingkah Random
55
Safa bertemu Sang Kakak
56
Safwan ingin Uang
57
Fahira melahirkan
58
Ammar dan Ahmad kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!