Episode 11 Siuman

Menjelang sore, Marsya sedang main bersama Arsy dan Ratu di ruangan tengah. Seperti biasa, King hanya memperhatikan ketiganya dari pantai dua. Tawa Arsy dan Ratu pecah kala melihat tingkah Marsya yang memperagakan tokoh dalam buku cerita yang dibacanya.

"Bu dokter lucu sekali," ucap Arsy dengan tawanya.

"Bu dokter, mau tidak ajak aku jalan-jalan? sudah lama banget aku tidak jalan-jalan keluar," pinta Ratu.

"Arsy juga mau Kak, Arsy ingin melihat dunia luar. Arsy ingin ke Mall, sepertinya asyik," timpal Arsy.

Marsya menghentikan kegiatannya dan berjongkok di hadapan Arsy dan Ratu, lalu dia memegang kedua pundak anak malang itu. "Serius kalian belum pernah keluar dari rumah ini?" tanya Marsya.

Keduanya menggelengkan kepala secara bersamaan. "Uncle King, tidak membiarkan kita keluar dari rumah ini bahkan dia juga tidak mau kita punya teman," sahut Ratu sedih.

"Iya, padahal Arsy ingin sekolah bareng teman-teman," sambung Arsy.

Marsya pun memeluk kedua anak itu. Marsya merasa iba melihat kedua anak itu karena tidak bisa seperti anak-anak yang lainnya. Padahal mereka punya segalanya, harta yang melimpah dan semua keinginan mereka bisa mereka dapatkan dengan sekejap namun sayang yang keduanya butuhkan adalah kebebasan bukannya harta yang melimpah.

"Sabar ya sayang, mungkin Tuan King tidak mau melihat kalian terluka kalau pergi keluar. Kalian kan anak orang kaya jadi mungkin terlalu bahaya jika kalian main diluar," sahut Marsya menenangkan keduanya.

Arsy dan Ratu melepaskan pelukan mereka. "Bagaimana kalau Bu dokter yang minta izin kepada Uncle untuk membawa kita jalan-jalan keluar sebentar, Ratu yakin Uncle akan mengizinkannya," pinta Ratu.

"Tidak bisa sayang, Bu dokter tidak berani minta izin kepada Tuan King. Lagipula, kalian pasti sudah tahu apa jawaban dari Tuan King," sahut Marsya.

Arsy dan Ratu tampak sedih, mereka berdua menundukkan kepalanya bahkan Marsya melihat jika Arsy sudah meneteskan air matanya. Marsya sangat bingung dengan keadaan ini, di satu sisi dia kasihan melihat kedua anak itu tapi di sisi lain dia sama sekali tidak berani bicara kepada King. Sementara itu, King yang dari tadi melihat interaksi ketiganya memilih pergi dan masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Jangan nangis, baiklah Bu dokter akan mencoba bicara kepada Tuan King. Tapi, jika Tuan King menolak dan tidak mengizinkan maka kalian harus nurut, oke," ucap Marsya.

"Oke, Bu dokter," sahut Arsy dan Ratu bersamaan.

Marsya bangkit dari duduknya, dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Marsya pun naik ke lantai dua dan berniat ingin menemui King. Pada saat Marsya menghampiri pintu kamar King, seorang anak buah King menghadang Marsya.

"Mau ke mana?" tanyanya.

"Maaf, aku mau bertemu dengan Tuan King," sahut Marsya.

"Ada keperluan apa?" tanyanya kembali lagi.

"Aku hanya ingin bertemu langsung dengan Tuan King dan anda tidak perlu tahu itu," sahut Marsya.

Pada saat anak buah King ingin menyeret Marsya, tiba-tiba King keluar dari ruangan kerjanya. "Ada apa ini?" tanya King dengan suara basnya.

"Dokter ini memaksa untuk masuk ke dalam kamar Tuan," sahut si anak buah.

"Mau apa kamu?" tanya King dengan menatap tajam ke arah Marsya.

"Ada yang perlu aku bicarakan dengan Tuan, bisakah kita bicara sebentar," ucap Marsya.

"Masalah Tessa?" tanya King.

"Bukan, ini masalah anak-anak," sahut Marsya.

"Masuk!" perintah King.

Marsya menghempaskan tangannya yang dari tadi di cengkram oleh anak buah King. "Lain kali jangan coba-coba menyentuhku," ucap Marsya dengan tatapan tajamnya.

Marsya pun berlari segera masuk ke dalam ruangan kerja King. Andrew segera menutup pintu ruangan kerja dan dia membiarkan King untuk berbicara dengan Marsya berdua saja. Marsya berdiri di hadapan King, dia memberanikan diri untuk menatap King.

"Apa yang mau kamu bicarakan denganku?" tanya King dingin.

"Ini masalah anak-anak, Tuan. Tadi mereka bilang kalau mereka ingin sekolah umum seperti anak-anak yang lain, karena mereka merasa kesepian dan ingin bermain bersama anak-anak yang sebaya dengan Arsy dan Ratu," jelas Marsya.

"Arsy dan Ratu bukan anak-anak sembarangan, aku tidak mengizinkan mereka untuk keluar dari rumah ini dan mereka tidak butuh teman," tegas King.

"Menurut Tuan, mereka tidak butuh teman tapi pada kenyataannya mereka ingin bermain bersama teman-teman yang lainnya bahkan mereka juga ingin bisa keluar jalan-jalan dari rumah ini, kasihan seharusnya anak-anak seusia mereka itu dibiarkan menikmati masa bermain dan bersenang-senang bukannya di kekang seperti itu," ucap Marsya dengan memberanikan diri.

Bruakkkk....

King memukul meja membuat Marsya memejamkan matanya saking kagetnya. "Kamu berani mengaturku?" bentak King.

"Bukannya mengatur, tapi Tuan sebagai orang tua jangan egois hanya mementingkan diri sendiri. Kasihan mental mereka, Tuan mau mereka mengalami trauma dan anti sosial nantinya?" ucap Marsya mantap.

King mencengkram wajah Marsya namun entah kenapa Marsya tidak merasa takut sama sekali. "Tahu apa kamu dengan mereka? kamu baru beberapa hari di sini dan aku tahu apa yang terbaik untuk mereka," geram King.

"Kalau begitu biarkan aku pergi dari sini," ucap Marsya.

"Kamu-----"

Ucapan King terhenti kala mendengar pintu ruangannya di ketuk. "Tuan, Nyonya Tessa sudah siuman!" teriak Andrew.

King membelalakkan matanya, dia melepaskan Marsya dan segera berlari keluar. Sedangkan Marsya masih terdiam menetralkan jantungnya yang seakan mau loncat dari tempatnya. Marsya tidak memperdulikan lagi akan nyawanya, padahal jika dia berani melawan kepada King bisa saja dia langsung mati saat itu juga.

"Sayang, ini aku," ucap King dengan menggenggam tangan Tessa.

Perlahan Tessa mulai membuka matanya dan melirik ke arah King. Marsya pun baru saja masuk ke dalam kamar Tessa, dengan wajah yang masih terlihat pucat. Marsya memperhatikan interaksi antara King dan Tessa, terlihat sekali King begitu mencintai Tessa.

"Cepat kamu periksa Tessa, kenapa kamu malah diam saja!" bentak King.

"Ba--baik, Tuan."

Marsya bergegas mengambil alat-alat medisnya dan memeriksa keadaan Tessa. "Semuanya baik-baik saja, Tuan. Detak jantung dan denyut nadinya pun sudah kembali normal," ucap Marsya.

"Aku sangat merindukanmu, Tessa. Terima kasih kamu sudah bertahan dan kembali," ucap King.

"Ternyata Tuan King akan luluh hanya kepada Nyonya Tessa. Memang benar yang dikatakan orang-orang, pria itu akan lembut kepada wanita yang dia cintai saja," batin Marsya.

Ada perasaan lega di hati Marsya, melihat Tessa siuman karena itu artinya dia akan cepat keluar dari rumah yang bagaikan penjara itu. "Baguslah, aku akan segera keluar dari rumah ini," batin Marsya.

Terpopuler

Comments

Moertini

Moertini

kasihan Marsya apakah selamanya akan terkurung dirumah King apakah akan ada pertolongan untuk Marsya penasaran niii Thor dilanjutin jangan lama ditunggu semangat

2025-01-19

0

Naysila mom's arga

Naysila mom's arga

semoga saja Marsya tapi kyk nya gx mgkin deh

2025-01-17

0

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

amnesia bagus gak tuh buat tessa 😁

2025-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Pertemuan Pertama
3 Episode 3 Dr.Marsya
4 Episode 4 Rencana Dr.Rey
5 Episode 5 Pria Menyeramkan
6 Episode 6 Perubahan Ratu
7 Episode 7 Predator Anak
8 Episode 8 Ancaman King
9 Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10 Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11 Episode 11 Siuman
12 Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13 Episode 13 Permintaan Marsya
14 Episode 14 Mencari Tahu
15 Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16 Episode 16 Pujian Marsya
17 Episode 17 Kecurigaan Marsya
18 Episode 18 King Mulai Curiga
19 Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20 Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21 Episode 21 Jalan-jalan
22 Episode 22 Kemarahan King
23 Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24 Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25 Episode 25 Terungkap
26 Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27 Episode 27 Misi Penyelamatan
28 Episode 28 Sedikit Luluh
29 Episode 29 Mabuk
30 Episode 30 Melarikan Diri
31 Episode 31 Terbongkar Semuanya
32 Episode 32 Menyesal
33 Episode 33 Hamil
34 Episode 34 Mulai Uring-uringan
35 Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36 Episode 36 Orang Tua Marsya
37 Episode 37 Tangisan Bahagia
38 Episode 38 Bertekad Sembuh
39 Episode 39 Sembuh Total
40 Episode 40 Tobatnya Takeda
41 Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42 Episode 42 Kematian Takeda
43 Episode 43 Pindah Negara
44 Episode 44 Bertemu Megan
45 Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46 Episode 46 Kepanikan Marsya
47 Episode 47 Pertemuan Pertama
48 Episode 48 Akal-akalan King
49 Episode 49 Kebahagiaan King
50 Episode 50 Mulai Posesif
51 Episode 51 Sisi Lain King
52 Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53 Episode 53 Cemburu
54 Episode 54 Saling Merindukan
55 Episode 55 Sebuah Permintaan
56 Episode 56 Menolong King
57 Episode 57 King Yang Manja
58 Episode 58 Ipar Adalah Maut
59 Episode 59 Bimbang
60 Episode 60 Menikah
61 Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62 Episode 62 Rencana Kepindahan
63 Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64 Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65 Episode 65 Permohonan Raja Part II
66 Episode 66 Sebuah Rencana
67 Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68 Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69 Episode 69 Akting Para Benalu
70 Episode 70 Dendam Marisa
71 Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72 Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73 Episode 73 Hamil
74 Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75 Episode 75 Hot Daddy
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Pertemuan Pertama
3
Episode 3 Dr.Marsya
4
Episode 4 Rencana Dr.Rey
5
Episode 5 Pria Menyeramkan
6
Episode 6 Perubahan Ratu
7
Episode 7 Predator Anak
8
Episode 8 Ancaman King
9
Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10
Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11
Episode 11 Siuman
12
Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13
Episode 13 Permintaan Marsya
14
Episode 14 Mencari Tahu
15
Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16
Episode 16 Pujian Marsya
17
Episode 17 Kecurigaan Marsya
18
Episode 18 King Mulai Curiga
19
Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20
Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21
Episode 21 Jalan-jalan
22
Episode 22 Kemarahan King
23
Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24
Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25
Episode 25 Terungkap
26
Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27
Episode 27 Misi Penyelamatan
28
Episode 28 Sedikit Luluh
29
Episode 29 Mabuk
30
Episode 30 Melarikan Diri
31
Episode 31 Terbongkar Semuanya
32
Episode 32 Menyesal
33
Episode 33 Hamil
34
Episode 34 Mulai Uring-uringan
35
Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36
Episode 36 Orang Tua Marsya
37
Episode 37 Tangisan Bahagia
38
Episode 38 Bertekad Sembuh
39
Episode 39 Sembuh Total
40
Episode 40 Tobatnya Takeda
41
Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42
Episode 42 Kematian Takeda
43
Episode 43 Pindah Negara
44
Episode 44 Bertemu Megan
45
Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46
Episode 46 Kepanikan Marsya
47
Episode 47 Pertemuan Pertama
48
Episode 48 Akal-akalan King
49
Episode 49 Kebahagiaan King
50
Episode 50 Mulai Posesif
51
Episode 51 Sisi Lain King
52
Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53
Episode 53 Cemburu
54
Episode 54 Saling Merindukan
55
Episode 55 Sebuah Permintaan
56
Episode 56 Menolong King
57
Episode 57 King Yang Manja
58
Episode 58 Ipar Adalah Maut
59
Episode 59 Bimbang
60
Episode 60 Menikah
61
Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62
Episode 62 Rencana Kepindahan
63
Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64
Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65
Episode 65 Permohonan Raja Part II
66
Episode 66 Sebuah Rencana
67
Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68
Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69
Episode 69 Akting Para Benalu
70
Episode 70 Dendam Marisa
71
Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72
Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73
Episode 73 Hamil
74
Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75
Episode 75 Hot Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!