Episode 16 Pujian Marsya

Setelah merasa kedua anak itu tenang, Marsya pun melepaskan pelukannya. Tidak lama kemudian, polisi datang karena si tukang ojeg secara diam-diam menghubungi polisi. "Selamat siang, Mbak! apa kedua anak yang diculik mengalami luka-luka?" tanya Polisi.

"Alhamdulillah, tidak Pak," sahut Nina.

Beberapa Polisi langsung meringkus kedua penjahat itu. "Terima kasih Mbak, karena Mbak sudah membantu menangkap dua pelaku itu. Kebetulan sekali mereka memang buronan dalam sindikat penculikan anak-anak," ucap Polisi.

"Sama-sama, Pak. Oh iya, tolong Bapak antarkan anak-anak malang ini soalnya saya harus kembali ke sekolah untuk menjemput anak-anak asuh saya," ucap Marsya.

"Baik, jangan khawatir kami akan mengembalikan kedua anak ini kepada orang tuanya dengan selamat," sahut Polisi.

"Terima kasih Pak, kalau begitu saya pamit. Ayo Bang!" ajak Marsya.

"Siap, Mbak," sahut tukang ojeg.

Si tukang ojeg segera melajukan motornya untuk kembali ke sekolah. "Maaf ya, Mbak. Saya telat lapor Polisi jadi terkesan kaya di film-film India, polisinya selalu datang terlambat setelah penjahatnya dikalahkan," ucap tukang ojeg merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Bang. Yang penting sekarang dua penjahat itu sudah diamankan oleh polisi dan dua anak itu bisa pulang dengan selamat," sahut Marsya.

"Mbak hebat sekali, selain cantik ternyata Mbak juga jago berkelahi," puji tukang ojeg.

Marsya tersenyum, dia malas meladeni obrolan tukang ojeg itu. Hingga tidak membutuhkan waktu lama, Marsya pun sampai di depan sekolah tapi sayang sekolah itu sudah sepi karena sudah waktunya pulang. Ternyata mobil Andrew masih terparkir di depan sekolah menunggu Marsya.

"Ini Bang, bayarannya. Terima kasih," ucap Marsya.

"Sama-sama, Mbak. Terima kasih kembali," sahut Tukang ojeg.

Arsy keluar dari dalam mobil dan berlari memeluk Marsya. "Bu dokter!" teriak Arsya.

Andrew ikut keluar dari dalam mobil. "Kamu dari mana? saya pikir kamu mau kabur makanya saya lapor sama Tuan King," ucap Andrew dingin.

"Mana berani aku kabur, memangnya kamu pikir aku sudah bosan hidup," sahut Marsya.

Marsya pun menarik tangan Arsy dan mengajaknya untuk masuk ke dalam mobil. Andrew yang dari tadi merasa kesal menunggu Marsya akhirnya ikut masuk juga. Sebenarnya Andrew bukan orang penyabar, dia akan langsung menembak siapa pun yang membuatnya kesal tapi untuk Marsya pengecualian dan Andrew harus banyak-banyak menahan sabar.

"Bagaimana sekolah kalian?" tanya Marsya di sela-sela perjalanan pulang mereka.

"Sangat menyenangkan Bu dokter, baru kali ini Arsy mempunyai banyak teman dan itu sangat menyenangkan," sahut Arsy ruang gembira.

"Kalau kamu, bagaimana?" tanya Marsya menoleh ke arah Ratu yang sibuk memainkan ponselnya.

"Lumayan seru dan aku baru saja mempunyai teman dan mereka memberi nomor ponsel mereka kepada aku," sahut Ratu dengan sedikit senyuman.

"Baguslah, kalian harus lebih rajin lagi sekolah," ucap Marsya.

"Sekarang sekolah umum sudah diizinkan, satu lagi yang aku mau," ucap Ratu.

"Apa?" tanya Marsya penasaran.

"Aku ingin jalan-jalan, Bu dokter," sahut Ratu.

"Iya, Bu dokter. Arsy juga ingin pergi ke Mall karena selama ini Arsy belum pernah masuk ke dalam Mall," sambung Arsy.

Marsya menoleh ke arah Andrew. "Apa lihat-lihat? jangan macam-macam kamu, saya tidak mau Tuan King ngamuk," ketua Andrew.

"Tuan Andrew, apa anda tidak kasihan melihat anak-anak ini? mereka memang dibesarkan dengan harta yang melimpah, tapi kasihan sekali mereka belum pernah menginjakan kaki mereka ke dalam Mall. Astaga, yang tidak punya uang saja sudah pernah masuk ke Mall walaupun hanya sekedar jalan-jalan saja, lah ini banyak uang tapi anak-anaknya tidak tahu Mall, memalukan sekali," ledek Marsya.

"Diam kamu! saya tidak mau mengambil resiko, Nona Arsy dan Nona Ratu tidak pernah dibawa keluar karena Tuan King mempunyai alasan. Jangan ngelunjak, sudah beruntung Tuan King mengizinkan Nona Arsy dan Nona Ratu bisa sekolah diluar itu pun karena Nyonya Tessa yang membujuk dan sekarang kamu jangan macam-macam lagi dengan mengajak mereka jalan-jalan!" sentak Andrew.

"Ishh...ishh...anak buah dan bos sama-sama menyebalkan," gerutu Marsya.

"Apa kamu bilang!" bentak Andrew.

Marsya tidak memperdulikan ocehan Andrew. "Sayang, kita langsung pulang saja ya, soalnya Tuan Andrew tidak mengizinkan kita jalan-jalan," ucap Marsya.

"Huawaaaaa....." Tiba-tiba Arsy menangis dengan suaranya yang cempreng.

"Nona, maaf tapi saya tidak bisa membantah perintah Tuan King nanti saja saya minta izin dulu kepada Tuan King," bujuk Andrew.

"Telepon Daddy sekarang!" teriak Arsy.

"Baik Nona, tunggu sebentar." Andrew pun menepikan mobilnya di pinggir jalan.

Andrew pun menghubungi King lewat video call, saat ini King berada di luar Negeri seperti biasa sedang melakukan misi.

"Ada apa?" tanya King.

"Maaf Tuan mengganggu, Nona Arsy dan Nona Ratu ingin pergi jalan-jalan tapi saya tidak mengizinkan karena Tuan King selalu bilang jangan bawa anak-anak ke tempat ramai," sahut Andrew.

Arsy yang kesal berdiri dan langsung merebut ponsel Andrew. "Daddy, Arsy sama Kak Ratu ingin jalan-jalan. Kita ingin merasakan masuk ke dalam Mall," rengek Arsy.

"Sayang, Daddy sudah bilang kalian itu beda dengan anak-anak yang lainnya jadi jangan banyak membantah," sahut King di ujung telepon sana.

"Uncle, 'kan ada Pak Andrew sama Bu dokter yang jagain kita jadi Uncle jangan khawatir," timpal Ratu.

"Tetap gak boleh," tegas King.

Marsya yang duduk di samping Arsy memperhatikan King yang berada jauh di sana. "Gila, Tuan King tampan sekali," batin Marsya.

Marsya untuk pertama kalinya memuji seorang pria. Akibat trauma yang dia dapatkan di masa kecil membuat Marsya benci kepada pria terutama pria tua. Tapi tanpa dia sadari, untuk pertama kalinya dia memuji ketampanan King.

"Kalau Daddy tidak mengizinkan Arsy untuk jalan-jalan, maka Arsy akan mogok makan," kesal Arsy.

"Ratu juga," timpal Ratu.

King mengusap wajahnya kasar, dia memang kejam tapi Arsy merupakan kelemahan King. Dia paling tidak bisa melihat Arsy menangis seperti itu. "Baiklah, nanti Daddy ajak kalian jalan-jalan jika Daddy pulang," sahut King mengalah.

"Kapan Daddy pulang?" tanya Arsy.

"Lusa," sahut King.

"Lama sekali, Daddy. Arsy maunya sekarang," rengek Arsy.

"Nungguin Daddy pulang atau tidak sama sekali!" bentak King.

Seketika Arsy menundukkan kepala karena takut akan bentakkan King. Marsya mengambil ponsel Andrew dan berniat memberikannya kepada Andrew. "Marsya!"

"Iya, Tuan," sahut Marsya.

"Kamu jangan macam-macam dan jangan mempengaruhi anak-anak, ingat nyawa kamu ada ditangan aku," ancam King.

"Baik, Tuan," sahut Marsya.

King pun langsung mematikan sambungan video callnya. Andrew mengambil ponsel miliknya dan mulai melajukan mobil menuju rumah. Anak-anak sudah tidak ada yang rewel lagi, mereka takut akan bentakkan King tadi.

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

.king sini q tensi ya.. biar tau darting apa gk 🤭marah2 trs

2025-02-09

0

Naysila mom's arga

Naysila mom's arga

king mah kerjanya cuma marah2 doang bisanya

2025-02-08

0

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

awas kena darting king 🤣🤣

2025-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Pertemuan Pertama
3 Episode 3 Dr.Marsya
4 Episode 4 Rencana Dr.Rey
5 Episode 5 Pria Menyeramkan
6 Episode 6 Perubahan Ratu
7 Episode 7 Predator Anak
8 Episode 8 Ancaman King
9 Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10 Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11 Episode 11 Siuman
12 Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13 Episode 13 Permintaan Marsya
14 Episode 14 Mencari Tahu
15 Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16 Episode 16 Pujian Marsya
17 Episode 17 Kecurigaan Marsya
18 Episode 18 King Mulai Curiga
19 Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20 Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21 Episode 21 Jalan-jalan
22 Episode 22 Kemarahan King
23 Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24 Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25 Episode 25 Terungkap
26 Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27 Episode 27 Misi Penyelamatan
28 Episode 28 Sedikit Luluh
29 Episode 29 Mabuk
30 Episode 30 Melarikan Diri
31 Episode 31 Terbongkar Semuanya
32 Episode 32 Menyesal
33 Episode 33 Hamil
34 Episode 34 Mulai Uring-uringan
35 Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36 Episode 36 Orang Tua Marsya
37 Episode 37 Tangisan Bahagia
38 Episode 38 Bertekad Sembuh
39 Episode 39 Sembuh Total
40 Episode 40 Tobatnya Takeda
41 Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42 Episode 42 Kematian Takeda
43 Episode 43 Pindah Negara
44 Episode 44 Bertemu Megan
45 Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46 Episode 46 Kepanikan Marsya
47 Episode 47 Pertemuan Pertama
48 Episode 48 Akal-akalan King
49 Episode 49 Kebahagiaan King
50 Episode 50 Mulai Posesif
51 Episode 51 Sisi Lain King
52 Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53 Episode 53 Cemburu
54 Episode 54 Saling Merindukan
55 Episode 55 Sebuah Permintaan
56 Episode 56 Menolong King
57 Episode 57 King Yang Manja
58 Episode 58 Ipar Adalah Maut
59 Episode 59 Bimbang
60 Episode 60 Menikah
61 Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62 Episode 62 Rencana Kepindahan
63 Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64 Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65 Episode 65 Permohonan Raja Part II
66 Episode 66 Sebuah Rencana
67 Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68 Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69 Episode 69 Akting Para Benalu
70 Episode 70 Dendam Marisa
71 Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72 Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73 Episode 73 Hamil
74 Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75 Episode 75 Hot Daddy
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Pertemuan Pertama
3
Episode 3 Dr.Marsya
4
Episode 4 Rencana Dr.Rey
5
Episode 5 Pria Menyeramkan
6
Episode 6 Perubahan Ratu
7
Episode 7 Predator Anak
8
Episode 8 Ancaman King
9
Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10
Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11
Episode 11 Siuman
12
Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13
Episode 13 Permintaan Marsya
14
Episode 14 Mencari Tahu
15
Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16
Episode 16 Pujian Marsya
17
Episode 17 Kecurigaan Marsya
18
Episode 18 King Mulai Curiga
19
Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20
Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21
Episode 21 Jalan-jalan
22
Episode 22 Kemarahan King
23
Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24
Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25
Episode 25 Terungkap
26
Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27
Episode 27 Misi Penyelamatan
28
Episode 28 Sedikit Luluh
29
Episode 29 Mabuk
30
Episode 30 Melarikan Diri
31
Episode 31 Terbongkar Semuanya
32
Episode 32 Menyesal
33
Episode 33 Hamil
34
Episode 34 Mulai Uring-uringan
35
Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36
Episode 36 Orang Tua Marsya
37
Episode 37 Tangisan Bahagia
38
Episode 38 Bertekad Sembuh
39
Episode 39 Sembuh Total
40
Episode 40 Tobatnya Takeda
41
Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42
Episode 42 Kematian Takeda
43
Episode 43 Pindah Negara
44
Episode 44 Bertemu Megan
45
Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46
Episode 46 Kepanikan Marsya
47
Episode 47 Pertemuan Pertama
48
Episode 48 Akal-akalan King
49
Episode 49 Kebahagiaan King
50
Episode 50 Mulai Posesif
51
Episode 51 Sisi Lain King
52
Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53
Episode 53 Cemburu
54
Episode 54 Saling Merindukan
55
Episode 55 Sebuah Permintaan
56
Episode 56 Menolong King
57
Episode 57 King Yang Manja
58
Episode 58 Ipar Adalah Maut
59
Episode 59 Bimbang
60
Episode 60 Menikah
61
Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62
Episode 62 Rencana Kepindahan
63
Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64
Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65
Episode 65 Permohonan Raja Part II
66
Episode 66 Sebuah Rencana
67
Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68
Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69
Episode 69 Akting Para Benalu
70
Episode 70 Dendam Marisa
71
Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72
Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73
Episode 73 Hamil
74
Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75
Episode 75 Hot Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!