Episode 2 Pertemuan Pertama

Dorrrr...

Dorrrr..

Dorrr...

Suara tembakan terdengar sangat nyaring di malam hari ini. Seorang pria dengan berpakaian serba hitam, berlari dengan dikejar-kejar oleh beberapa orang di belakangnya. Pria itu memegang lengannya yang sudah berdarah akibat terkena tembakan.

Pria itu langsung bersembunyi di gang-gang gelap berharap dia tidak akan bisa ditemukan. "Arrghh, kurang ajar tanganku sakit," batin pria itu.

Darah dan keringat sudah mengalir membasahi tubuhnya, tapi dia harus tetap bersembunyi sampai orang-orang yang mengejarnya pergi.

"Ke mana dia?"

"Sepertinya sudah kabur."

"Sial, padahal kita sudah berhasil menembaknya tapi dia masih kuat kabur."

"Sudahlah kita kembali ke markas."

Orang-orang yang diperkirakan sepuluh orang itu akhirnya lebih memilih pergi karena mereka mengira kalau target sudah kabur karena pria itu terkenal akan kegesitannya. Orang-orang itu pun masuk ke dalam mobil mereka dan pergi dari sana. Pria yang dari tadi bersembunyi merasa sangat lega karena mereka tidak bisa menemukannya.

Pria itu mengambil ponselnya dan menghubungi anak buahnya untuk menjemputnya. Tidak membutuhkan waktu lama, beberapa orang datang dan membatu si pria berjalan. Baju yang dipakainya sudah berlumuran darah, bahkan wajah si pria sudah sangat pucat.

"Kita harus ke rumah sakit, Tuan," seru salah satu anak buahnya.

"Rumah sakit dari sini sangat jauh, aku sudah tidak kuat cari saja klinik terdekat yang buka selama dua puluh empat jam," sahut si pria.

"Baik, Tuan."

Anak buah pria itu celingukan mencari klinik yang buka, dan tidak lama kemudian terlihat sebuah klinik namun klinik itu sudah tutup karena memang itu sudah tengah malam.

"Bos, di depan sana ada sebuah klinik tapi sudah tutup," seru si anak buah.

Pria yang ternyata bernama King Roderick itu melihat ke arah depan, lalu melihat ke arah bangunan yang berada di atas klinik, terlihat cahaya remang-remang di sana.

"Tekan saja belnya, sepertinya ada orang di atas," seru King.

Lalu anak buah King menghentikan mobilnya di depan klinik itu, anak buah King segera keluar dari dalam mobil dan dengan cepat menekan tombol bel.

"Tekan saja terus sampai pemiliknya keluar," seru King.

"Baik, Tuan."

King kembali melihat ke arah atas. "Aku yakin pemilik klinik ini tinggal di sini juga," batin King.

Marsya yang merasa mendengar suara bel, langsung terbangun. Marsya melihat jam dinding dan ternyata baru menunjukkan pukul 01.00 subuh. Dengan setengah sadar, dia pun bangun dan terduduk di atas tempat tidur berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Siapa yang menekan bel jam segini?" batin Marsya.

Marsya mengambil kardigan, lalu mengintip dari balik jendela dan bersamaan dengan King yang melihat ke arahnya. Marsya langsung menutupnya dan menyandarkan tubuhnya di balik dinding. Marsya tahu itu bukan orang baik-baik, namun Marsya berusaha tenang.

"Aku tahu kamu ada di dalam, cepat buka!" teriak King.

Jantung Marsya berdebar sangat kencang, tiba-tiba kaca jendela pecah karena ada yang melempar menggunakan batu. "Astaga, siapa mereka?" gumam Marsya khawatir.

Marsya melihat batu itu dibalut dengan kertas, perlahan Marsya mengambil batu itu dan membuka kertas yang membungkusnya.

"Saya terluka, cepat buka klinik ini dan bantu obati saya atau klinik ini akan saya bakar sekarang juga."

Marsya membelalakkan matanya melihat tulisan dalam kertas itu, apalagi tulisan itu menggunakan darah. Akhirnya dengan perasaan yang sangat cemas, Marsya pun terpaksa turun ke bawah untuk membuka pintu klinik. Tangan Marsya mulai gemetar saat membuka pintu itu, pada saat sudah terbuka, seorang pria mencengkram tangan Marsya dengan sangat kencang membuat Marsya meringis kesakitan.

"Lama sekali, mau klinik ini hancur!" bentaknya.

"Ma-maaf, Tuan," sahut Marsya gagap.

"Bos kami mengalami luka, tangannya terkena tembakan jadi kami minta kamu keluarkan pelurunya," titah si pria.

"Ma-af Tu-an, tapi saat ini obat biusnya habis jadi saya tidak bisa mengeluarkan pelurunya," sahut Marsya berusaha tetap bersikap tenang.

"Keluarkan pelurunya tanpa bius, aku bisa menahannya," seru King.

Marsya membelalakkan matanya. "Ta-pi Tu-an-----"

"Cepat laksanakan, atau hidup kamu akan berakhir sampai detik ini," ancam salah satu pria itu.

Marsya sangat bingung dengan situasi ini, jika tidak dilaksanakan mereka akan membakar klinik miliknya. Sedangkan jika dilaksanakan, apa orang itu akan kuat jika dirinya nanti mengeluarkan peluru dari lengannya. Tiba-tiba Marsya tersentak kaget saat King menggebrak meja kerja Marsya.

"Kamu tuli ya! kenapa malah diam!" bentak King.

"Ba-baik, aku segera menyiapkan alat-alatnya dulu," ucap Marsya.

Marsya pun dengan cepat menyiapkan alat-alat yang akan dia gunakan. "Tolong bawa orang itu ke sini," ucap Marsya.

King berbaring di atas ranjang pasien. "Maaf, bisa tolong anda lepaskan bajunya," pinta Marsya.

Anak buah King membantu King membuka jaket dan baju kaos yang di pakai King. Tampaklah tubuh atletis King dengan perutnya yang bagaikan roti sobek itu sampai-sampai membuat Marsya sedikit salting. Kulitnya putih dan di bagian samping perut terdapat tato naga yang lumayan besar.

"Apa anda yakin, bisa menahannya?" tanya Marsya meyakinkan.

"Kenapa kamu banyak sekali bertanya, cepat laksanakan!" bentak King dengan wajah yang penuh dengan keringat.

"Baiklah."

Tanpa ragu-ragu, Marsya langsung melaksanakan tugasnya untuk mengeluarkan peluru di lengan King. Reflek King mencengkram pinggiran ranjang sembari berteriak kesakitan membuat para anak buahnya memalingkan wajah. Sedangkan Marsya sedikit pun tidak merasa terganggu akan teriakan King.

Selama proses pengeluaran peluru, King tidak berhenti menatap Marsya. Hingga satu jam pun berlalu, dan akhirnya peluru pun bisa dikeluarkan. Marsya segera menjahit lengan King dan mengobatinya lalu menyuntikan obat penahan rasa sakit dan tidak membutuhkan waktu lama, King mulai memejamkan matanya efek dari obat itu.

"Semuanya baik-baik saja, lebih baik pasien biarkan istirahat dulu sampai lukanya sedikit pulih," ucap Marsya.

Salah satu anak buah King mencengkram lengan Marsya. "Jangan sampai ada yang tahu jika Tuan King ada di sini, kalau sampai ada yang tahu, kami tidak akan segan-segan untuk membunuh kamu," ancamnya.

Marsya menghempaskan tangannya sembari mengangguk pelan, dia hendak melangkahkan kakinya tapi lagi-lagi anak buah King menahannya. "Kamu mau ke mana?" tanyanya.

"Aku mau ke kamar, mau tidur," sahut Marsya.

"Tidur di sofa saja, karena kami tidak mau kamu sampai menelepon polisi secara diam-diam," sambungnya lagi.

Marsya yang memang malas untuk berdebat, memilih menurut saja dan tidur di sofa dengan posisi duduk. Marsya sedikit mengintip, para anak buah King tidak ada yang tidur mereka semua siaga di depan pintu.

"Siapa mereka sebenarnya? aku yakin, pasti mereka orang jahat atau jangan-jangan dia buronan polisi," batin Marsya.

Malam ini Marsya merasa kesal karena tidurnya terganggu oleh segerombolan orang yang sama sekali tidak dia kenal.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

mau di obatin tapi kok galak ....obat penahan rasa sakit itu apa gak sama kaya obat bius ya kak .. atau antibiotik ya itu tuh

2025-02-26

0

Naysila mom's arga

Naysila mom's arga

king sama anak buah nya gx ada rasa bersukur bgt minta tolong kok maksa,,,

2025-01-07

0

🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ

🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ

pukul 01.00 dini hari bukan subuh ya Thor, artinya lewat tengah malam

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Pertemuan Pertama
3 Episode 3 Dr.Marsya
4 Episode 4 Rencana Dr.Rey
5 Episode 5 Pria Menyeramkan
6 Episode 6 Perubahan Ratu
7 Episode 7 Predator Anak
8 Episode 8 Ancaman King
9 Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10 Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11 Episode 11 Siuman
12 Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13 Episode 13 Permintaan Marsya
14 Episode 14 Mencari Tahu
15 Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16 Episode 16 Pujian Marsya
17 Episode 17 Kecurigaan Marsya
18 Episode 18 King Mulai Curiga
19 Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20 Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21 Episode 21 Jalan-jalan
22 Episode 22 Kemarahan King
23 Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24 Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25 Episode 25 Terungkap
26 Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27 Episode 27 Misi Penyelamatan
28 Episode 28 Sedikit Luluh
29 Episode 29 Mabuk
30 Episode 30 Melarikan Diri
31 Episode 31 Terbongkar Semuanya
32 Episode 32 Menyesal
33 Episode 33 Hamil
34 Episode 34 Mulai Uring-uringan
35 Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36 Episode 36 Orang Tua Marsya
37 Episode 37 Tangisan Bahagia
38 Episode 38 Bertekad Sembuh
39 Episode 39 Sembuh Total
40 Episode 40 Tobatnya Takeda
41 Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42 Episode 42 Kematian Takeda
43 Episode 43 Pindah Negara
44 Episode 44 Bertemu Megan
45 Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46 Episode 46 Kepanikan Marsya
47 Episode 47 Pertemuan Pertama
48 Episode 48 Akal-akalan King
49 Episode 49 Kebahagiaan King
50 Episode 50 Mulai Posesif
51 Episode 51 Sisi Lain King
52 Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53 Episode 53 Cemburu
54 Episode 54 Saling Merindukan
55 Episode 55 Sebuah Permintaan
56 Episode 56 Menolong King
57 Episode 57 King Yang Manja
58 Episode 58 Ipar Adalah Maut
59 Episode 59 Bimbang
60 Episode 60 Menikah
61 Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62 Episode 62 Rencana Kepindahan
63 Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64 Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65 Episode 65 Permohonan Raja Part II
66 Episode 66 Sebuah Rencana
67 Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68 Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69 Episode 69 Akting Para Benalu
70 Episode 70 Dendam Marisa
71 Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72 Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73 Episode 73 Hamil
74 Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75 Episode 75 Hot Daddy
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Pertemuan Pertama
3
Episode 3 Dr.Marsya
4
Episode 4 Rencana Dr.Rey
5
Episode 5 Pria Menyeramkan
6
Episode 6 Perubahan Ratu
7
Episode 7 Predator Anak
8
Episode 8 Ancaman King
9
Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10
Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11
Episode 11 Siuman
12
Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13
Episode 13 Permintaan Marsya
14
Episode 14 Mencari Tahu
15
Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16
Episode 16 Pujian Marsya
17
Episode 17 Kecurigaan Marsya
18
Episode 18 King Mulai Curiga
19
Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20
Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21
Episode 21 Jalan-jalan
22
Episode 22 Kemarahan King
23
Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24
Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25
Episode 25 Terungkap
26
Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27
Episode 27 Misi Penyelamatan
28
Episode 28 Sedikit Luluh
29
Episode 29 Mabuk
30
Episode 30 Melarikan Diri
31
Episode 31 Terbongkar Semuanya
32
Episode 32 Menyesal
33
Episode 33 Hamil
34
Episode 34 Mulai Uring-uringan
35
Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36
Episode 36 Orang Tua Marsya
37
Episode 37 Tangisan Bahagia
38
Episode 38 Bertekad Sembuh
39
Episode 39 Sembuh Total
40
Episode 40 Tobatnya Takeda
41
Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42
Episode 42 Kematian Takeda
43
Episode 43 Pindah Negara
44
Episode 44 Bertemu Megan
45
Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46
Episode 46 Kepanikan Marsya
47
Episode 47 Pertemuan Pertama
48
Episode 48 Akal-akalan King
49
Episode 49 Kebahagiaan King
50
Episode 50 Mulai Posesif
51
Episode 51 Sisi Lain King
52
Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53
Episode 53 Cemburu
54
Episode 54 Saling Merindukan
55
Episode 55 Sebuah Permintaan
56
Episode 56 Menolong King
57
Episode 57 King Yang Manja
58
Episode 58 Ipar Adalah Maut
59
Episode 59 Bimbang
60
Episode 60 Menikah
61
Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62
Episode 62 Rencana Kepindahan
63
Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64
Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65
Episode 65 Permohonan Raja Part II
66
Episode 66 Sebuah Rencana
67
Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68
Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69
Episode 69 Akting Para Benalu
70
Episode 70 Dendam Marisa
71
Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72
Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73
Episode 73 Hamil
74
Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75
Episode 75 Hot Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!