Episode 13 Permintaan Marsya

Keesokan harinya....

Marsya sudah bangun pagi-pagi sekali karena memang dia sudah terbiasa bangun pagi-pagi. Marsya membereskan semua pakaiannya karena dia yakin jika hari ini King akan membiarkan dirinya pulang. Tessa mulai menggerakkan tubuhnya dan melihat Marsya yang sedang beres-beres.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Tessa.

Marsya kaget dan langsung menoleh ke arah Tessa. "Nyonya sudah bangun? itu aku sedang beres-beres, Nyonya," sahut Marsya.

"Memangnya kamu mau ke mana?" tanya Tessa kembali.

"Sepertinya aku mau pulang, Nyonya. Sekarang Nyonya sudah sehat dan sudah tidak membutuhkan aku lagi jadi sepertinya Tuan King akan membiarkan aku pulang," sahut Marsya.

"Terus, bagaimana dengan anak-anak? aku yakin jika mereka tidak akan membiarkan kamu pergi begitu saja. Lebih baik kamu tinggal saja di sini, menjadi dokter pribadi untuk kami nanti aku akan bilang sama King untuk menggaji kamu sepuluh kali lipat," ucap Tessa.

"Tidak bisa, Nyonya. Banyak orang yang membutuhkan aku dan aku juga tidak akan enak jika harus tinggal di sini terus," sahut Marsya.

Tidak lama kemudian, pintu kamar Tessa ada yang mengetuk. "Masuk!" seru Tessa.

"Pagi sayang! kamu baik-baik saja 'kan? apa ada yang sakit," ucap King dengan mencium bibir Tessa membuat Marsya memalingkan wajahnya.

"Aku baik-baik saja kok, sayang. Jangan seperti ini, gak enak dilihat sama Dr.Marsya," bising Tessa.

King menoleh ke arah Marsya, tatapannya fokus ke koper yang sudah rapi. "Kamu mau ke mana?" tanya King dingin.

"Nyonya Tessa sudah sembuh, jadi aku mau izin untuk pulang," sahut Marsya.

"Siapa yang menyuruh kamu pulang? tugas kamu belum selesai," ucap King.

Marsya membelalakkan matanya. "Tuan, tugas aku sudah selesai dan Tuan tidak berhak menahan aku untuk keluar dari rumah anda," kesal Marsya.

Tessa sampai melotot melihat keberanian Marsya, selama ini tidak ada yang berani berkata seberani itu kepada King. Bahkan, para pengawal King yang tinggi besar saja tidak berani berkata dengan nada tinggi seperti itu. "Astaga, nyali kamu besar sekali dokter. Kamu tidak takut kepada King?" celetuk Tessa dengan kekehannya.

Marsya menggelengkan kepalanya. "Tidak Nyonya, selama aku di jalan yang benar aku tidak pernah takut kepada siapa pun," sahut Marsya mantap.

King menatap tajam ke arah Marsya, bisa-bisanya wanita biasa seperti Marsya tidak takut kepadanya. Pintu kamar terbuka dengan kencangnya, Arsy dan Ratu berlari memeluk Marsya membuat Marsya kaget. Begitu pun dengan Raja yang ikut masuk juga.

"Bu dokter jangan pergi dari sini, kalau Bu dokter pergi Arsy tidak mau makan dan belajar," rengek Arsy.

"Aku juga tidak mau bicara lagi, dan aku akan mogok makan satu minggu," timpal Ratu.

Marsya kaget dengan ancaman anak-anak itu. "Astaga, kenapa keluarga ini bisanya cuma mengancam saja," batin Marsya dengan kesalnya.

"Arsy, Ratu, Bu dokter harus pulang soalnya banyak pasien yang membutuhkan Bu dokter. Jangan khawatir, nanti Tuan King akan mencarikan pengasuh untuk kalian," bujuk Marsya.

"Tidak mau, pokoknya kita maunya Bu dokter," rengek Arsy.

"Dokter, lihatlah anak-anak inginnya sama kamu. Sudahlah, kamu tinggal saja di sini King akan membayarmu dengan bayaran yang sangat besar, iya 'kan sayang?" Tessa melihat ke arah King meminta persetujuan.

"Iya, kamu mau gaji berapa? bahkan kamu mau apa? aku akan memberikan apa pun yang kamu mau asalkan kamu jangan pergi dan tetap tinggal di sini," sahut King.

"Aku tidak butuh gaji besar Tuan, yang aku mau hanya pulang dan kembali ke klinik aku," ucap Marsya tetap pada pendiriannya.

Arsy menangis semakin kencang, begitu pun dengan Ratu yang nekad akan bunuh diri dengan mengambil pistol yang ada di pinggang Raja. "Baiklah, Bu dokter boleh pergi tapi sebelum Bu dokter pergi, Bu dokter harus melihat mayat aku dulu," ancam Ratu.

"Astaga Ratu, kamu jangan macam-macam Nak, kembalikan pistol Daddy," bujuk Raja.

"Nak, sini pistolnya biar Uncle yang pegang," sambung King berusaha membujuk.

Tessa terlihat sangat panik, bahkan King dan Raja pun sama-sama panik. Berbeda dengan Marsya yang terlihat biasa-biasa saja, tidak ada rasa panik dalam dirinya membuat King merasa sangat geram kepada dokter cantik itu. Pada saat Ratu lengah, Raja dengan cepat mengambil pistol miliknya dan segera memeluk Ratu dengan sangat erat.

"Ikut, aku!" King menyeret Marsya dan membawanya ke ruangan kerjanya.

"Berani sekali kamu menolak permintaan anak-anak!" bentak King.

"Mereka bukan anak-anakku, jadi aku tidak punya alasan untuk menyetujui permintaan mereka. Lagipula, kenapa keluarga ini bisanya cuma mengancam? memangnya kalian pikir aku akan takut sama kalian," ucap Marsya.

King terlihat emosi, dia mengeluarkan pistolnya dan menempelkannya ke kening Marsya. "Apa kamu mau mati!" bentak King.

Marsya membelalakkan matanya. Dia bukannya takut mati, namun dia belum mau mati sebelum dia bisa membalaskan dendamnya. Untuk sesaat keduanya saling pandang dengan tatapan tajam masing-masing.

"Baiklah, aku akan tetap tinggal di sini, tapi dengan satu syarat," ucap Marsya mencoba bernegosiasi.

"Apa?" tanya King dingin.

"Bantu aku menemukan seseorang," ucap Marsya mantap.

Perlahan King menurunkan tangannya dan kembali menatap Marsya. "Siapa?" tanya King kembali.

Marsya menceritakan apa keinginan dia, dan dia yakin jika King bisa menemukan orang itu. Marsya merasa jika King bukan orang sembarangan, jalan satu-satunya untuk bisa menemukan orang itu adalah meminta bantuan kepada King dan Raja. King mendengarkan penjelasan Marsya, dan King mulai bisa menahan emosinya.

"Bagaimana? apa Tuan sanggup?" ucap Marsya.

"Baiklah, aku akan kabulkan permintaan kamu tapi ingat kamu jangan macam-macam di sini tugas kamu hanya menjaga anak-anak," sahut King.

Marsya menganggukkan kepalanya. King pun akhirnya memilih pergi dan meninggalkan Marsya. "Tidak apa-apa aku jadi baby sitter di sini, dan aku akan melakukan apa pun asalkan aku bisa menemukan orang itu dan membalaskan dendam aku," batin Marsya dengan mengepalkan kedua tangannya.

Marsya pun bergegas keluar dari ruangan kerja King, tapi pada saat Marsya keluar Arsy dan Ratu langsung memeluk Marsya. "Terima kasih Bu dokter tidak jadi pulang, kita janji tidak akan nakal dan membuat Bu dokter jengkel," ucap Ratu.

Marsya tersenyum sinis, dia sebenarnya tidak betah tinggal di rumah itu namun dia terpaksa bertahan supaya King bisa membantunya. Raja dan King melihat dari kejauhan, mereka tidak menyangka jika Arsy dan Ratu akan sayang kepada wanita yang baru saja mereka kenal. "Kamu mendapatkan wanita itu dari mana? kenapa anak-anak sayang kepada dia?" tanya Raja.

King hanya tersenyum tipis, dia malas menjawab pertanyaan kakaknya itu.

Terpopuler

Comments

Naysila mom's arga

Naysila mom's arga

king jadi orang cuma bisa ngancem terus gedek bgt sama dia

2025-01-21

0

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

keluarga tukang ngancam 😂🤭

2025-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Pertemuan Pertama
3 Episode 3 Dr.Marsya
4 Episode 4 Rencana Dr.Rey
5 Episode 5 Pria Menyeramkan
6 Episode 6 Perubahan Ratu
7 Episode 7 Predator Anak
8 Episode 8 Ancaman King
9 Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10 Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11 Episode 11 Siuman
12 Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13 Episode 13 Permintaan Marsya
14 Episode 14 Mencari Tahu
15 Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16 Episode 16 Pujian Marsya
17 Episode 17 Kecurigaan Marsya
18 Episode 18 King Mulai Curiga
19 Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20 Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21 Episode 21 Jalan-jalan
22 Episode 22 Kemarahan King
23 Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24 Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25 Episode 25 Terungkap
26 Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27 Episode 27 Misi Penyelamatan
28 Episode 28 Sedikit Luluh
29 Episode 29 Mabuk
30 Episode 30 Melarikan Diri
31 Episode 31 Terbongkar Semuanya
32 Episode 32 Menyesal
33 Episode 33 Hamil
34 Episode 34 Mulai Uring-uringan
35 Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36 Episode 36 Orang Tua Marsya
37 Episode 37 Tangisan Bahagia
38 Episode 38 Bertekad Sembuh
39 Episode 39 Sembuh Total
40 Episode 40 Tobatnya Takeda
41 Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42 Episode 42 Kematian Takeda
43 Episode 43 Pindah Negara
44 Episode 44 Bertemu Megan
45 Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46 Episode 46 Kepanikan Marsya
47 Episode 47 Pertemuan Pertama
48 Episode 48 Akal-akalan King
49 Episode 49 Kebahagiaan King
50 Episode 50 Mulai Posesif
51 Episode 51 Sisi Lain King
52 Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53 Episode 53 Cemburu
54 Episode 54 Saling Merindukan
55 Episode 55 Sebuah Permintaan
56 Episode 56 Menolong King
57 Episode 57 King Yang Manja
58 Episode 58 Ipar Adalah Maut
59 Episode 59 Bimbang
60 Episode 60 Menikah
61 Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62 Episode 62 Rencana Kepindahan
63 Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64 Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65 Episode 65 Permohonan Raja Part II
66 Episode 66 Sebuah Rencana
67 Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68 Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69 Episode 69 Akting Para Benalu
70 Episode 70 Dendam Marisa
71 Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72 Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73 Episode 73 Hamil
74 Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75 Episode 75 Hot Daddy
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Pertemuan Pertama
3
Episode 3 Dr.Marsya
4
Episode 4 Rencana Dr.Rey
5
Episode 5 Pria Menyeramkan
6
Episode 6 Perubahan Ratu
7
Episode 7 Predator Anak
8
Episode 8 Ancaman King
9
Episode 9 Bagai Burung Dalam Sangkar
10
Episode 10 Siapa King Sebenarnya?
11
Episode 11 Siuman
12
Episode 12 Kepulangan Raja Roderick
13
Episode 13 Permintaan Marsya
14
Episode 14 Mencari Tahu
15
Episode 15 Marsya, Wanita Tangguh.
16
Episode 16 Pujian Marsya
17
Episode 17 Kecurigaan Marsya
18
Episode 18 King Mulai Curiga
19
Episode 19 Asal Usul Arsy dan Ratu Part I
20
Episode 20 Asal Usul Arsy dan Ratu Part II
21
Episode 21 Jalan-jalan
22
Episode 22 Kemarahan King
23
Episode 23 Mencoba Melarikan Diri
24
Episode 24 Identitas King Sebenarnya
25
Episode 25 Terungkap
26
Episode 26 Penculikan Arsy dan Ratu
27
Episode 27 Misi Penyelamatan
28
Episode 28 Sedikit Luluh
29
Episode 29 Mabuk
30
Episode 30 Melarikan Diri
31
Episode 31 Terbongkar Semuanya
32
Episode 32 Menyesal
33
Episode 33 Hamil
34
Episode 34 Mulai Uring-uringan
35
Episode 35 Pertemuan Marsya Dan Anggun
36
Episode 36 Orang Tua Marsya
37
Episode 37 Tangisan Bahagia
38
Episode 38 Bertekad Sembuh
39
Episode 39 Sembuh Total
40
Episode 40 Tobatnya Takeda
41
Episode 41 Balas Dendam Dimulai
42
Episode 42 Kematian Takeda
43
Episode 43 Pindah Negara
44
Episode 44 Bertemu Megan
45
Episode 45 Kebersamaan Megan Dan King
46
Episode 46 Kepanikan Marsya
47
Episode 47 Pertemuan Pertama
48
Episode 48 Akal-akalan King
49
Episode 49 Kebahagiaan King
50
Episode 50 Mulai Posesif
51
Episode 51 Sisi Lain King
52
Episode 52 Kebersamaan King Dan Megan
53
Episode 53 Cemburu
54
Episode 54 Saling Merindukan
55
Episode 55 Sebuah Permintaan
56
Episode 56 Menolong King
57
Episode 57 King Yang Manja
58
Episode 58 Ipar Adalah Maut
59
Episode 59 Bimbang
60
Episode 60 Menikah
61
Episode 61 Resiko Punya Istri Galak
62
Episode 62 Rencana Kepindahan
63
Episode 63 Kembali Ke Indonesia
64
Episode 64 Permohonan Raja Part 1
65
Episode 65 Permohonan Raja Part II
66
Episode 66 Sebuah Rencana
67
Episode 67 Marsya Yang Menyeramkan
68
Episode 68 Marsya Bukan Wanita Lembut
69
Episode 69 Akting Para Benalu
70
Episode 70 Dendam Marisa
71
Episode 71 Memulai Kebahagiaan
72
Episode 72 Kegaduhan Di Pagi Hari
73
Episode 73 Hamil
74
Episode 74 Kebahagiaan Yang Luar Biasa
75
Episode 75 Hot Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!