Dengan bantuan papi, aku mendapat tempat kos yg hanya perlu waktu 5 menit berjalan kaki ke kantor. Lumayan uang transporku nantinya bakal utuh. Hehe... Pemilik kos ini temen sma papi, jadi aku dapat harga temen. Memang ini yang namanya rejeki anak baik....
Menjelang pindah, aku lumayan repot memilah-milah barang, beres-beres, packing.... Aku berulang kali mengingat, barang apa yang harus aku bawa, jangan sampai ada yang ketinggalan.
"Van, baju yang kamu bawa cuma sekoper itu ?", tanya mami.
"Iya mi, sekoper ini isinya cuma baju dan pakaian dalam, ini aja sudah penuh, mi".
"Bawa baju resminya lebih banyak, nak, untuk kamu kerja, kan kamu masi dalam masa percobaan belum dikasi seragam".
'Memang Vania belum dapet seragam, tapi untungnya selama masa percobaan harus pakai atasan putih dan bawahnya item, mau rok atau celana nggak masalah, jadi masih gampang, mi", jawabku
"Kalau gitu, nanti mami antar kamu ke mall kita belanja baju untuk seragam kerjamu", ajak mami.
"Nggak usah mi ! kemaren itu Vania sudah beli atasan empat, rok bawahan dua, sama celana panjang. Lagian Vania sendiri sudah punya yang lama. itu yang Vania pake pas magang dulu, kan waktu itu juga harus pake putih item. Jadi sudah cukup kok, mi".
"Ya sudah kalo gitu. Itu foto-foto nggak kamu bawa ?", tanya mami sambil menunjuk foto yang ada di meja belajarku.
"Vania bawa dua, mi. Foto Vania sama papa mama dan satu lagi yang foto sama papi mami ini", jawabku sambil mengambil dua foto yang aku maksud.
"Sayang, kok kamu bawa foto yang itu sih? kenapa nggak bawa yang ini aja?", tanya mami sambil memegang foto yang dimaksud.
Foto yang mau aku bawa itu foto kami lagi lucu-lucuan, lagi pasang muka jelek, sedangkan foto yang mami pegang adalah fotoku bersama mereka saat aku diwisuda.
"Nggak ah! Vania suka yang ini. Foto yang itu taruh di sini aja. Buat mami liat kalo kangen Vania", jawaku.
"Van... kalo foto itu diliat temen kos kamu kan bikin mami malu, nak ! Coba itu liat foto mami, mata melotot, mulut kayak bebek, pipi kembung.... nggak ada cantik-cantiknya! kamu nggak malu apa ?", tanya mami dengan wajah kesel
"Hahaha.... ya nggaklah!! Ngapain malu?? Mami Vania kan memang cantik, udah pasang muka jelek aja masih cantik kok...
Pokoknya Vania bawa foto yang ini. Lucu soalnya ! Bikin Vania ketawa kalo ngeliat".
"Ya sudahlah... terserah kamu ! Mami ngikut aja, yang penting kamu seneng, nak. Mami itu sayang sama kamu, Van", mami mencium pipiku.
"Vania juga sayaaannggg, pake banget sama mami", aku peluk mami erat.
Aku pun meneruskan packing barang-barang dibantu mami. Agak lama juga sih, soalnya sekalian aku juga memilih barang-barang yang nggak aku pakai, untuk dibuang atau diberikan ke orang.
Hari Sabtu pagi, papi sama mami membantu aku memasukkan barang-barangku ke mobil. Nggak terlalu banyak sih, cuma 1 koper dan 2 buah dos. Hari ini aku akan pindah ke Jogja.
Aku balik ke kamarku, memeriksa ulang, barangkali ada barang penting yang tertinggal. Bener aja charger hp ku ketinggalan, segara kuambil dan aku masukkan ke tas selempang yang akan kubawa nanti.
Aku duduk di kursi meja belajarku, aku mengedarkan pandangan ke seluruh kamar... Kamar yang selama 4 tahun ini menjadi sahabat bisuku. Kamar yang menemaniku begadang saat belajar, kamar yang sudah menampung suka duka, tangis dan tawaku.
Yah... Selama setahun sejak orangtuaku meninggal, hampir setiap hari aku menangis, tapi tangis itu hanya kutumpahkan di kamar ini. Aku memang sangat terluka kala itu. Dihadapan papi mami aku bisa bersikap biasa, aku tidak pernah menangis di depan mereka, karena aku tidak mau mereka sedih. Selama setahun itu juga secara perlahan-lahan aku berhasil menyembuhkan luka itu.
Kupandangi sekali lagi ruangan kamar ini, ada sejuta rasa yang tertinggal di sini. Ahh...!! Sudah cukup melownya!! Mengasihani diri sendiri itu nggak guna!! Aku harus kuat!! Aku harus semangat!! Aku harus bisa mengisi hariku dengan hal yang baik, yang berguna untuk menyongsong masa depan yang penuh harapan. Sesuai janjiku pada mama papa, aku harus menjadi lebih baik setiap harinya.
Saat aku keluar dan menutup pintu kamarku, terdengar suara mami memanggilku untuk sarapan.
Setelah sarapan kami langsung berangkat. Papi sama mami mengantarku ke Jogja naik mobil. Papi lewat jalan tol, jadi lebih cepat sampai tujuan.
Sampai di Jogja kami berhenti makan siang dulu. Setelah itu mobil papi langsung menuju tempat kos. Mami membantuku beberes dan merapikan kamar kosku. Papi menunggu di bawah, ngobrol sama temannya yang pemilik kos ini.
Perlu waktu tiga jam untuk membuat kamar baruku rapi dan tampak nyaman ditempati. Untung ada mami yang bantuin, kalau aku sendiri yang beberes.... bisa sampai besok mungkin selesainya.
Urusan kamar sudah beres. Papi sama mami mengajakku keluar makan malam terus ikut menginap di hotel tempat mereka bermalam.
**********
Terimakasih sudah baca novel aku yang 🙏 berjudul RASA ITU ADA.....😍😄
Ikuti kelanjutan ceritanya....
Semoga kalian suka. ❤❤❤
Jangan lupa vote, komen dan like, ya....👍👍
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments