Jam 16.30 aku sudah selesai mandi, sekarang lagi duduk manis di sofa ruang tamu menunggu papa sama mama pulang. Tadi kan mama bilang jam 5 sudah sampai rumah.
Pukul 17.00 belum terlihat tanda-tanda kedatangan mereka. Ah.... paling juga kejebak macet, pikirku.
Tapi aku ngerasa sedikit aneh, kok tumben ya nggak ada info apa-apa. Aku coba telpon mama. Ada nada tersambung, tapi nggak diangkat. Begitu pun dengan nomer papa.
Setengah jam berlalu, orangtuaku belum sampai rumah juga. Biasanya kalau sudah janji dan meleset, mama pasti ngabarin aku. Aku cek di wa, nggak ada pesan. Aku lihat log telpon, nggak ada missed call
Aku coba telpon mama lagi, kali ini malah telponnya nggak aktif. Aku coba chat, terkirim...., tapi nggak diterima. Aku lihat history wa mama, terakhir dilihat 14.41.
Aku coba telpon lagi ke no hp papa,....sama kayak nomer mama, nggak aktif katanya, sedangkan history wa papa, terakhir dilihat malah pagi tadi jam 07.48.
Aku ulang-ulang terus panggilan ke no hp papa sama mama, tetap aja diinfo nomernya nggak aktif. . Sampai jam 18.30, mereka masih belum bisa dihubungi. Aku mulai resah, kuatir, karena tanpa kabar seperti ini bukan kebiasaan orangtuaku.
Aku menekan no hp mami Heni, nadanya nyambung, tapi pada saat itu ada suara mobil dan bel rumahku berbunyi. Aku langsung mematikan sambungan telpon dan berlari keluar untuk membuka pintu, karena aku mengira orangtuaku pulang .
Sesampai di depan, ternyata yang datang justru mami Heni dan papi Ricky.
"Papi, mami...., Vania kira papa sama mama. Ayo masuk dulu", sapaku sambil mengajak mereka masuk
"Vania, kamu ganti baju gih, terus ikut mami, kita ke tempat papa sama mama", kata mami Heni sambil memeluk dan menciumku.
"Papa sama mama itu ke Malang mi, dan mereka nggak bermalam di sana, jadi buat apa kita susul?", tanyaku bingung, "tadi mama juga bilang jam 5 nyampai rumah, tapi nggak tau kenapa sampai sekarang belum datang juga".
"Vania, papa sama mama kamu sudah di Surabaya, mereka sekarang ada di rumah sakit", jawab mami.
Di rumah sakit? Siapa yang sakit mi? Kok mereka nggak ngabari Vania sih? ", tanyaku makin bingung.
"Sayang.... tenang dulu ! mami harap kamu kuat ! ", kata mami sambil menggenggam tanganku
"Maksud mami apa?"
"Sayang, mami minta kamu tenang, ya !"
Aku mengangguk, meski sebenernya aku masih bingung maksud mami apa ngomong gitu.
"Van..., Mami baru terima kabar dari rumah sakit, orangtuamu mengalami kecelakaan", mami Heni memelukku sambil menahan tangis.
"Apa? Kecelakaan? Hiks.. Hiks.. Hiks....Hiks... Gimana keadaan mereka mi? Kenapa bisa kecelakaan? Kecelakaannya di mana? Kenapa Vania baru dikabarin mi?", aku langsung nyerocos sambil menangis mendengar kabar itu.
"Sejak jam 5 sore tadi Vania sudah berusaha menghubungi mereka, tapi nggak tersambung. Vania coba terus sampe papi mami datang tadi. Vania sudah ngerasa ada yang nggak beres, soalnya mama papa nggak pernah telat ngabarin Vania ". Tangisku makin menjadi.
"Cup sayang..., sudah jangan nangis ! Kita ke rumah sakit sekarang, ya...", ajak mami sambil mengusap air mataku.
"Ayo mi...ayo... kita langsung berangkat sekarang aja! Vania mau ketemu papa sama mama, Vania mau ngeliat mereka", sambil terus menangis, aku mengunci rumah dan langsung masuk ke mobil papi Ricky.
'Tenang ya sayang, saat ini yang bisa Vania lakukan cuma berdoa, serahkan semuanya pada Tuhan, nak", papi Ricky berusaha menenangkan aku.
Mami Heni duduk di jok belakang nemenin aku. Mami memelukku erat dan aku nangis sesunggukan di pelukan mami. Aku masih kaget, cemas dan takut.
********************
Terimakasih sudah baca novel aku yang berjudul RASA ITU ADA.....🙏🙏
Ikuti kelanjutan ceritanya....😄😊😍
Semoga kalian suka. ❤❤❤
Jangan lupa vote, like n komen, ya....👍👍👍
**********************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Silfitria Ningsih
kisah sedih nya dimulai kyaknya :( hiks :( :'(
2020-04-03
1
Maria Cresentia
9
2019-12-18
1