Bab 10

Seperti yang sudah direncanakan hari ini Yarni dan Si bungsu kembali kampung halaman. Dua minggu terasa lama bagi Yarni. Hidup di kota sama sekali tidak disukainya.

"Mak pindah kesini aja ya!" rayu Yos.

"Ga ah, ga enak disini." tolak mak.

"Nanti Yos beliin mak rumah,mak bisa tinggal sama adik - adik nantinya." Yos masih berusah meyakinkan ibunya untuk mau pindah ke kota.

" Ga usah mikirin mak terus,pikirkan juga masa depanmu. Kapan kamu mau menikah, umur semakin bertambah. Ingat umurmu sekarang sudah semakin tua apa tidak sebaiknya kamu mencari pendamping hidup." cerca Yarni pada Yos.

"Itu urusan nanti mak, bukanya ga mau mak tapi belum ada yang cocok." kekeh Yos.

"Kamu aja yang terlalu pemilih." ujar ibu menepuk lembut lengan Yos.

"Cariin dong bu,aku mau istri yang mau menerima ibu apa adanya." kekeh Yos.

"Cari sendiri, cocok ga cocok itu tergantung kamu nantinya."

"Bu, semua sudah rapi. " ujar si bungsu.

"Sudah dicek, apa ada barang yang tidak kelupaan." uajr Yos.

"Udah semuanya bang. " jawab si bungsu.

Yos merapikan barang bawaan ibu. Sudah dua malam ibu dan Si bungsu menginap dirumah Yos. Walau Yos belum beristri tapi rumah tertata dengan rapi.

Malam itu semua anak - anak ibu berkumpul di situ. Yarni begitu terharu melihat anak - anaknya sudah dewasa. Tak terasa waktu cepat berjalan. Air mata Yarni menetes begitu saja dan buru - buru di harusnya agar anak - anak tidak melihatnya.

"Mak besok Reza ga bisa anter." ujar Reza.

"Ga apa - apa." senyum ibu tetap tersungging di bibir keriputnya.

"Mak ga marah kan?" tanya Reza.

"Ga nak ,kerjakan penting yang menurut kamu penting. Mak dan adikmu bisa baik taxi kok ke terminal." Yarni meyakinkan putra sulungnya yang nampak berwajah sendu.

Reza sebenarnya mau mengantar ibunya sampai terminal tapi istrinya sengaja melarangnya dengan alasan besok jadwal kontrol program untuk kehamilan Irma.

"Besok aku yang antar mak." tau - tau Aldi sudah berada di belakang mak.

"Kamu mau anter pakai apa?"tanya Reza ketus.

"Tenang bang, aku ga bakal pinjam mobil abang. Aku bisa pinjam teman kok." sindir Aldi.

"Sudah - sudah ga usah ribut - ribut, mak pusing dengarnya. Ga diantar juga ga apa - apa,mak bisa sendiri kok. " Mak langsung saja pergi meninggalkan semuanya.

"Gara - gara loe tuh mak ngambek." Celetuk Reza membaut hati Aldi panas.

"Bukanya abang yang buat mak kecewa, aku itu tau bang. Abang itu pasti takut sama istrinyakan makanya ga bisa nganter mak. Istri abang itu ga suka sama keluarga kita, abang sih terlalu di butakan dengan cinta." sindir Aldi.

"Jangan sok tau kamu ya." Reza nampak marah pada Aldi.

"Fakta bang. Makanya melek bang,bangun...." kekeh Aldi dengan nada ejekan.

Kalau tidak ditengahi oleh Dezi dan Yos pasti keduanya akan baku hantam.

"Ga usah ribut, besok aku dan Yos yang akan anter mak. Sebaiknya abang dan kamu Aldi pulang saja. Istri kalian sudah menunggu di rumah." Usir Dezi pada saudaranya itu.

Rumah sudah mulai sepi karna penghuninya sudah bergelung dalam selimutnya begitu juga dengan Yarni dan ai bungsu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi kk,thor udh up lg ya kk. Maaf klo sedikit. Terimaksih sdh menunggu dan terimaksih supportnya kk. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😊🙏🙏😘😘

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

mmg reza buta hati krn iatri lupa pengorbanan ibu x ..smoga tdk menyesal kelak reza

2024-12-10

2

Mah Wiwi

Mah Wiwi

banyak typo nya kak, baca nya jdi di raba" apa kata" nya

2025-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!