Bab 4

Roda itu berputar kadang dibawah kadang diatas. Begitu juga kehidupan tidak selamanya kita akan berada dibawah jika kita rajin berusaha insya Allah nasib pasti akan berubah.

Seperti bu Yarni derajat keluarga diangkat derajat anak - anaknya. Reza, Dezi dan Yos telah sukses di rantau orang. Hanya Aldi yang kurang beruntung hanya bergantung pada uluran tangan abang - abangnya.

Yarni masih tinggal dikampung karna dua anak perempuannya masih sekolah di sana. Tiap bulan Yarni selalu dapat kiriman dari anak - anaknya. Tapi Yarni tidak pernah merasa sombong dengan perubahan ekonomi keluarganya.

Sifatnya masih sama seperti dulu,rendah hati dan tidak sombong. Ia juga masih suka berkebun dan beternak. Tidak ada yang membuatnya merubah kebiasaannya selama ini.

"Mak, apa ga sebaiknya mak istirahat di rumah aja, ga usah berkebun dan beternak lagi." ujar Dezi saat menghubungi maknya m3llau ponsel milik adiknya.

"Mak kalau diam dirumah ga ngelanjutin apa - apa rasanya badan mak pegal - pegal." bantah mak.

"Tapi mak kan udah tua,kasihan di paksaan kerja terus nanti mak kecapean lalu jatuh sakit gimana?"

"Insya Allah mak sehat,percaya sama mak." Begitulah Yarni jawaban Yarni setiap ditanyai anaknya.

"Mak liburan nanti kita jadi kerumah abang?" tanya si kecil setelah maknya berkomunikasi dengan abangnya.

"Kita liat aja nanti. Lebih baik kamu belajar yang bener biar nilai - nilai kamu dapatnya bagus terus." Yarni pergi meninggalkan anak bungsunya kekamar.

"Kak, kakak jadi kuliah di kota?" tanya si bungsu pada kakak perempuannya yang bernama Fani.

"Insya Allah, doakan kakak lolos seleksi ya." Gani dan si bungsu kadang terlihat sangat akrab kadang kala seperti tom dan Jerry.

Begitulah kehidupan kakak adik. Walau sering bertengkar tapi didalam hatinya saling sayang.

Berkat usaha dan perjuangan Fani akhirnya diterima di sebuah perguruan tinggi di kota. Mak kehilangan anaknya untuk kesekian kalinya. Hanya tinggal si bungsu yang setia menemani mak karna masih sekolah.

Sepati janjinya waktu itu mak mengajak si bungsu liburan ke kota dimana abang - abangnya merantau. Si bungsu begitu bahagia karna cita - cita tercapai untuk menginjakkan kaki di Ibu kota.

Ia sudah punya planing nanti kalau sudah dikota ia kan mengajak abangnya ke monas melihat ikon jakarta yang katanya di puncaknya ada emasnya.

Perjalan dari kampung lumayan jauh,butuh waktu dua hari baru sampai. Antara ibu kota dan kampung terletak di pulau yang berbeda.

Saat turun dari bis nampak Reza sudah menunggu." Mak." Reza berlari kecil memeluk mak dan adiknya baru membantu mengambil barang bawaan mak dari kampung.

"Ini mobil siapa,bang?" tanya Si bungsu kagum.

"Mobil abang." jawab Reza tanpa menoleh dan fokus pada jalanan.

"Widih, abang hebat. Punya mobil sendiri." puji si bungsu.

"Gimana perjalanannya mak?" tanya Reza menganti topik pembicaraan.

"Alhamdulillah lancar,ini kita mau kemana dulu nak?" tanya ya mak.

"Kerumah aku dulu,mak. Nanti baru keruamh yang lain."

Yarni habis itu tidak lagi berbicara begitu juga dengan si bungsu. Mereka berdua menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju rumah Reza.

Ada rasa bangga saat melihat putranya sulungnya sudah sukses seperti sekarang. Yarni berdoa moga anak - anaknya yang lain bisa mengikuti jejak si sulung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selamat pagi kk,udh pada bangun blm? Terimaksih sudh menunggu dan terimaksih support.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor makin semangat melanjutkan bab berikutnya 😘🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!