PRIA ASING

Sebelum membersihkan dirinya, Adara menatap pergelangan tangannya yang berdarah. Dia tersenyum miring melihat itu lalu langsung menuju kamar mandi. Tetesan darah di tangannya memberikan sensasi yang sedikit menyakitkan, tetapi juga memberikan kesan bahwa dia masih bisa merasakan sesuatu. Sesuatu yang, meskipun menyakitkan, membuatnya merasa lebih hidup dari sekadar rutinitas yang terus berputar. Dilema dalam pikirannya adalah apakah harus membiarkan dirinya merasakan perasaan itu atau terus mengabaikannya. Namun, keputusan sudah diambil, dan Adara tidak ingin terhanyut lebih lama dalam luka yang tak bisa sembuh dengan cepat.

Keesokan paginya, semua keluarga Adara berkumpul untuk makan siang bersama satu anggota baru yang duduk bersama mereka. Tidak lain adalah suami Clarissa. Suasana di meja makan terasa berbeda, ada semacam ketegangan yang mengisi udara, mungkin karena kehadiran Leon yang baru saja menjadi bagian dari keluarga mereka. Clarissa dan Leon duduk berdampingan, sementara yang lainnya mencoba berbicara untuk mengisi kesunyian yang aneh.

"Tolong panggilkan Adara, Kevin!" ucap Davin teringat akan adik perempuan keduanya yang selalu menjadi pusat perhatian mereka.

"Dia sudah pergi, Davin." jawab Karina tanpa melihat orang lain. Dia memang tadi sempat melihat Adara yang pergi dini hari sekali, namun dia malas menegurnya. Seringkali Adara memilih untuk pergi sendiri tanpa memberi penjelasan kepada siapa pun. Dia sudah terbiasa dengan sikap Adara yang seperti itu.

"Kalian membicarakan siapa?" tanya Leon, suami Clarissa, dengan nada sedikit penasaran. Dia duduk di sisi Clarissa yang sedang menyiapkan sarapan dengan teliti. Clarissa yang sedang menyiapkan sarapan Leon memberhentikan tangannya sejenak lalu kembali menyiapkan.

"Adara itu saudara kami juga, mas." jawab Clarissa dengan suara lembut, berusaha memberikan penjelasan yang lebih jelas.

"Apa? Sejak kapan? Mengapa aku baru tau?" tanya Leon kaget. Bagaimana bisa? Memangnya dia tidak datang sewaktu hari pernikahan mereka? Leon merasa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan informasi yang diberikan kepadanya.

"Benar, dia adikku juga. Dia tidak bisa hadir sewaktu pernikahan kalian." jawab Davin. Semua percakapan itu berlangsung dengan nada yang agak aneh bagi Leon. Leon merasa ada yang aneh, namun dia memilih untuk tidak memperpanjang masalah tersebut. Ada perasaan curiga yang muncul, tapi dia lebih memilih untuk diam.

Leon mengangguk pelan walaupun sebenarnya dia merasa ada yang aneh, namun karena dia juga harus buru-buru, dia tidak ingin memperpanjang pembicaraan. "Kau akan pergi hari ini juga, mas?" tanya Clarissa manja karena tahu hari ini suaminya akan langsung pergi ke universitas tempat dia akan bekerja. Clarissa ingin sedikit mengalihkan perhatiannya dari rasa penasaran yang mengganjal.

"Hm, iya sayang. Kamu juga ada pemotretan kan hari ini?" tanya Leon, merasa sedikit tidak enak. Kenapa tidak? Dia baru aja sampai semalam, dan sekarang harus langsung bekerja. Tetapi, mau bagaimana lagi, posisinya sebagai dosen atasan memang sangat penting.

"Tidak sekarang sayang. Hari ini hanya ada rapat modeling saja, aku tidak tahu di mana aku akan melakukan pemotretannya." jawab Clarissa jujur, merasa sedikit bingung dengan jadwal yang belum pasti. Memang hari ini adalah penentuan untuk pemotretan brand besar yang akan melibatkan dirinya.

"Benarkah?" tanya Karina bangga, merasa sangat senang dengan prestasi Clarissa yang semakin dikenal.

"Iya, ma. Clarissa ditunjuk sebagai model untuk brand luar negeri." jawab Clarissa dengan sedikit bangga, meskipun ada perasaan cemas yang tak bisa disembunyikan.

"Lalu bagaimana jika kau akan melakukan pemotretannya di luar negeri juga, Cla?" tanya Kevin, ikut penasaran. Semua orang tahu bahwa Clarissa kini sudah terpilih untuk pemotretan yang sangat penting. Namun, mereka tidak tahu pasti apa yang akan terjadi setelah ini.

Clarissa sendu mendengarnya. Semua saja tidak, batinnya. Ia merasakan ketidakpastian yang ada di dalam dirinya, namun ia berusaha menutupi perasaan itu dengan senyum.

"Sudah sudah, selesaikan makan kalian. Kalian harus bekerja hari ini." ujar Arga yang sedari tadi dengan khidmat menikmati makannya. Pikirannya terkadang memikirkan anak perempuan yang seperti musuhnya sekarang, yaitu Adara. Terkadang dia merasa bingung dengan sikap Adara yang begitu berbeda, dan dia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Adara membuatnya merasa terjebak dalam situasi yang semakin rumit.

Adara yang pergi dini hari ternyata tidak langsung ke kampus ataupun bekerja ke tempat Ama dan Apanya di kantor. Dia pergi ke sebuah taman yang sedari kecil sering dia kunjungi. Taman itu adalah tempat di mana Adara merasa bisa menemukan ketenangan, tempat di mana semua masalah dunia bisa sedikit terlupakan.

Adara menyeruput kopi yang ada di tangannya. Rasa kopi yang pahit sedikit mengurangi ketegangan yang ada dalam dirinya. Dia menatap sekitar taman yang masih terlihat sepi, tentu saja hari masih sangat pagi, bahkan burung-burung baru berkicau dan tanaman-tanaman mengembun basah. Semuanya terlihat damai, tetapi di dalam dirinya ada perasaan yang jauh dari ketenangan itu.

Adara menghela nafas panjang dengan berat, merasa sedikit lega meskipun hanya sesaat. Hingga sebuah langkah terdengar mendekatinya. Berisik rerumputan terdengar di telinganya, seolah-olah seseorang sedang mendekatkan dirinya dengan niat yang tak terduga. Ada orang mengangkat kepalanya dan menatap seseorang itu. Adara yang awalnya sedikit terkejut, berusaha tetap tenang.

"Kau masih suka kopi ternyata." ujar seseorang yang datang mendekatinya dengan suara yang tenang. Seseorang itu memakai topi hitam dan scarf yang menutupi setengah wajahnya serta pakaian panjang yang dipakainya. Adara merasa sangat asing dengan orang tersebut. Sepertinya dia tidak pernah melihatnya sebelumnya.

"Siapa kau?" tanya Adara was-was, khawatir jika orang itu adalah musuhnya yang datang untuk mengganggunya. Dia langsung berdiri sigap, siap untuk melawan jika perlu.

Pria itu terkekeh dan malah duduk di tempat kursi panjang di samping tempat duduk Adara tadi. "Duduk saja, aku bukan orang jahat." jawabnya santai, lalu melipat kedua kakinya dengan gaya yang tidak terburu-buru.

"Sekarang, rasa apa yang kau suka?" Masih campuran kopi dan cokelat?" tanya pria itu lagi dengan nada yang sangat santai. Adara merasa aneh dengan pertanyaan tersebut. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Namun, dia tidak merasa nyaman dengan orang ini.

Adara tidak menjawab. Dia mengangkat tangannya untuk membuka scarf pria itu, namun tangannya langsung ditahan dengan cepat oleh pria tersebut.

"Sudah aku katakan, aku bukan orang jahat!" ujarnya dengan suara yang sedikit lebih dingin, namun sorot matanya lembut dan penuh pengertian. Adara mengamati bola mata itu dengan saksama. Bola mata yang berwarna kebiruan mengingatkan Adara pada seseorang, namun dia lupa siapa orang itu. Mungkin seseorang dari masa lalu yang pernah dekat dengannya. Terlihat tidak asing, tapi Adara tidak bisa mengingatnya.

"Duduklah, aku tahu kau lelah walaupun hari baru dimulai." pria itu melembutkan suaranya, mencoba meyakinkan Adara untuk tidak merasa cemas. Adara yang memang masih sangat lelah dan terbawa suasana, akhirnya tanpa sadar duduk di samping pria itu, meskipun ada rasa tidak nyaman yang terus mengganggunya.

"Apa rencanamu hari ini?" tanya pria itu. Adara menatapnya kaget. Pertanyaan itu membuatnya terhenyak. Rencananya hari ini? Dia tidak tahu harus menjawab apa, karena hari-harinya semakin terasa sulit.

"Maksudmu?" tanya Adara, mencoba mencari tahu maksud dari pertanyaan pria itu.

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

Mungkin Abangnya yang menyamar untuk mendekatkan diri pada adiknya yang selalu cuek...

2025-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 MASA LALU KELAM
2 BAYANGAN LUKA DI BALIK KELUARGA
3 DARA, NAMA YANG TERLUPAKAN
4 GENG ADARA
5 ADARA DAN RAHASIA KEVIN
6 PERANG DALAM KELUARGA
7 PRIA ASING
8 DOSEN PENGAWAS
9 KELUARGA BIMA
10 ANTARA IPAR DAN DOSEN
11 PRIA MISTERIUS
12 ANGGUN DIBALIK DENDAM
13 DEAN: SAHABAT TAK TERUCAP
14 MANTAN KEKASIH
15 WAKTU SEDIKIT TERHIBUR
16 PESONA YANG MENIPU
17 SATU BULAN-PRIA ASING
18 ANTARA ELINA DAN KEVIN
19 API CEMBURU CLARISSA
20 KARINA TERSULUT EMOSI
21 RAHASIA VERA
22 ADARA, DAVIN, DAN KENANGAN LUKA
23 TIPU MUSLIHAT ADARA
24 DIBALIK POHON REHABILITAS
25 KEBURUKAN ADARA DI MATA KEVIN
26 SANTI - SOSOK TIDAK BERARTI LAGI?
27 ANTARA ARGA DAN ADARA
28 KEHANGATAN TANGAN ARGA
29 SEKALI MENJADI AKRAB- ARVAN
30 PERTEMUAN DI JALAN SEPI
31 DI MEJA MAKAN
32 FLASHBACK: DIBALIK TAWA ADARA
33 PELUKAN PERPISAHAN
34 PERPISAHAN DI SENJA BANDARA
35 DIBURU DI JALAN SEPI - KARYA BARU
36 PENYERANGAN ADARA
37 TERSANGKA MALAM HARI - CLARISSA
38 SENYUM KEMENANGAN ADARA
39 DI KAMAR ADARA
40 SISI LAIN LEON
41 PEMBALASAN AWAL-SAKITNYA DITINGGALKAN
42 ARVAN DAN KARINA
43 KEADAAN CLARISSA MEMBURUK
44 GILA?
45 WISUDA YANG HAMPA
46 MEREKA DATANG?
47 KEVIN SEBUAH KESALAHAN
48 MISTERI DIBALIK SUATU BUNGA
49 MISI TERAKHIR
50 MENJALANKAN MISI TERAKHIR
51 MABUK
52 SISI LAIN LEON
53 KEADAAN ARGA
54 ARGA MENINGGAL
55 MENGAMATI PEMAKAMAN
56 SECARIK KERTAS DARI ARGA
57 PRIA ITU LAGI
58 MENGENAL (PENGUMUMAN)
59 JANJI MASA KECIL
60 SEMAKIN MENGGILA
61 ANAK ASING
62 DICULIK
63 DALANG DIBALIK
64 PERTEMPURAN TERAKHIR
65 AKHIR CERITA
66 PROMOSI KARYA BARU
67 KARYA BARU NIH!
Episodes

Updated 67 Episodes

1
MASA LALU KELAM
2
BAYANGAN LUKA DI BALIK KELUARGA
3
DARA, NAMA YANG TERLUPAKAN
4
GENG ADARA
5
ADARA DAN RAHASIA KEVIN
6
PERANG DALAM KELUARGA
7
PRIA ASING
8
DOSEN PENGAWAS
9
KELUARGA BIMA
10
ANTARA IPAR DAN DOSEN
11
PRIA MISTERIUS
12
ANGGUN DIBALIK DENDAM
13
DEAN: SAHABAT TAK TERUCAP
14
MANTAN KEKASIH
15
WAKTU SEDIKIT TERHIBUR
16
PESONA YANG MENIPU
17
SATU BULAN-PRIA ASING
18
ANTARA ELINA DAN KEVIN
19
API CEMBURU CLARISSA
20
KARINA TERSULUT EMOSI
21
RAHASIA VERA
22
ADARA, DAVIN, DAN KENANGAN LUKA
23
TIPU MUSLIHAT ADARA
24
DIBALIK POHON REHABILITAS
25
KEBURUKAN ADARA DI MATA KEVIN
26
SANTI - SOSOK TIDAK BERARTI LAGI?
27
ANTARA ARGA DAN ADARA
28
KEHANGATAN TANGAN ARGA
29
SEKALI MENJADI AKRAB- ARVAN
30
PERTEMUAN DI JALAN SEPI
31
DI MEJA MAKAN
32
FLASHBACK: DIBALIK TAWA ADARA
33
PELUKAN PERPISAHAN
34
PERPISAHAN DI SENJA BANDARA
35
DIBURU DI JALAN SEPI - KARYA BARU
36
PENYERANGAN ADARA
37
TERSANGKA MALAM HARI - CLARISSA
38
SENYUM KEMENANGAN ADARA
39
DI KAMAR ADARA
40
SISI LAIN LEON
41
PEMBALASAN AWAL-SAKITNYA DITINGGALKAN
42
ARVAN DAN KARINA
43
KEADAAN CLARISSA MEMBURUK
44
GILA?
45
WISUDA YANG HAMPA
46
MEREKA DATANG?
47
KEVIN SEBUAH KESALAHAN
48
MISTERI DIBALIK SUATU BUNGA
49
MISI TERAKHIR
50
MENJALANKAN MISI TERAKHIR
51
MABUK
52
SISI LAIN LEON
53
KEADAAN ARGA
54
ARGA MENINGGAL
55
MENGAMATI PEMAKAMAN
56
SECARIK KERTAS DARI ARGA
57
PRIA ITU LAGI
58
MENGENAL (PENGUMUMAN)
59
JANJI MASA KECIL
60
SEMAKIN MENGGILA
61
ANAK ASING
62
DICULIK
63
DALANG DIBALIK
64
PERTEMPURAN TERAKHIR
65
AKHIR CERITA
66
PROMOSI KARYA BARU
67
KARYA BARU NIH!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!