ADARA DAN RAHASIA KEVIN

Banyak perbincangan di antara mereka. Canda tawa dan suara ceria para wanita memenuhi sudut kafe itu. Mereka tampak menikmati waktu bersama, membicarakan banyak hal, mulai dari cerita masa lalu hingga rencana masa depan. Namun, satu per satu akhirnya harus meninggalkan meja tersebut karena ada urusan masing-masing yang tidak bisa ditunda.

Kini, hanya tersisa lima wanita di meja itu. Suasana menjadi lebih tenang meskipun sesekali masih terdengar tawa kecil.

"Sekarang tinggal kita. Jadi, kita mau ke mana ini?" tanya Livi, si wanita supel dan cerewet. Suaranya yang ceria menghidupkan suasana, membuat yang lain tersenyum. Livi memang dikenal sebagai wanita yang selalu bersemangat, penuh energi, dan tidak pernah kekurangan ide untuk mengisi waktu luang.

"Emm, ke mana ya?" sahut Vera sambil memainkan jari tangannya di bibir. Kebiasaannya itu sering muncul saat dia berpikir keras.

Sementara itu, Elina, Adara, dan Zara hanya saling menatap. Mereka menikmati keheningan kecil yang jarang terjadi di antara obrolan mereka. Namun, keheningan itu segera terpecah ketika ponsel Elina berdering, memecah suasana.

Tring... Tring... Tring...

Elina mengangkat panggilan itu.

"Halo?" sapanya lembut, meskipun ada nada bingung di suaranya.

Suara seseorang terdengar dari seberang, berbicara cukup panjang. Elina mendengarkan dengan saksama sebelum menjawab.

"Maaf, aku sedang bersama teman-temanku."

Dia berhenti sejenak, mendengarkan lagi. Lalu katanya, "Kami sekarang sedang berada di kafe Nusa Bhakti."

Setelah berbicara beberapa saat lagi, Elina memutuskan panggilan sementara dan menoleh ke teman-temannya dengan ragu.

"Maaf, teman-teman. Ini teman lamaku. Dia ingin bertemu denganku. Bisakah dia datang ke sini?" tanyanya hati-hati.

Ketiga temannya saling berpandangan. Mereka seolah berbicara tanpa kata-kata sebelum akhirnya mengangguk setuju.

"Boleh saja," jawab Adara lebih dulu. Nada suaranya tenang namun terdengar tulus. Yang lain pun memberikan persetujuan dengan anggukan atau senyuman kecil.

"Ya, silakan saja," sambung Vera, mencoba memberikan semangat.

Mereka memahami situasi Elina. Dia adalah asli dari kota ini, tetapi baru saja kembali dari luar negeri. Wajar jika ada teman-temannya yang ingin bertemu.

"Baik, boleh saja," ujar Elina lagi. Dia kembali ke telepon untuk menyampaikan persetujuan tersebut. Setelah itu, panggilan pun berakhir, dan Elina kembali menatap teman-temannya.

"Dia siapa, Elina?" tanya Vera dengan rasa penasaran yang tak bisa disembunyikan.

Elina tersenyum kecil, sedikit malu. "Dia dulunya teman semasa lesku. Tapi entah mengapa, dia selalu mendekatiku, bahkan selama aku di Amerika," jawabnya jujur.

"Dia pria?" tanya Adara langsung dengan nada datar namun penuh arti.

Elina mengangguk, rona merah menghiasi pipinya.

"Dia sepertinya menyukaimu, Elina," ujar Livi sambil mengedipkan matanya, mencoba menggoda.

Elina hanya tersenyum kecil. Jujur, dia awalnya tidak menyukai pria ini. Namun, melihat perjuangannya yang konsisten selama bertahun-tahun, dia mulai berpikir bahwa mungkin pria itu memang serius.

"Kita lihat saja nanti. Apakah pria itu akan menjadi pasangan hidup Elina, atau hanya menjadi pelajaran hidupnya," celetuk Zara santai.

Semua tertawa mendengar ucapan itu. Namun, tawa mereka mendadak terhenti oleh suara berat yang tiba-tiba terdengar dari arah depan.

"Elina!"

Semua menoleh ke arah sumber suara. Seorang pria dengan jas rapi berdiri di sana. Wajahnya tampan, tubuhnya terlihat kekar, dan auranya memancarkan kepercayaan diri.

Elina langsung berdiri. Senyum lebarnya menandakan rasa bahagia sekaligus gugup. Namun, Adara, Zara, Livi, dan Vera hanya menatap pria itu dengan pandangan datar.

Pria itu berjalan mendekat, matanya memandang satu per satu wajah wanita di meja itu, seolah berusaha mengenali siapa saja mereka. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti saat matanya tertuju pada satu sosok yang tidak berdiri.

"Adara?" panggil pria itu dengan nada penuh keterkejutan.

Adara, yang dipanggil, menatap pria itu dengan pandangan dingin dan datar.

"Mengapa kau ada di sini?" tanyanya dingin.

Elina tampak bingung, memandang mereka berdua bergantian.

"Kau kenal Adara? Dia ini temanku," kata Elina memperkenalkan dengan senyuman kecil.

Pria itu adalah Kevin. Dia tidak menyangka akan bertemu Adara di sini, bersama Elina dan teman-temannya. Namun, Adara tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya meraih tasnya, lalu bergegas pergi tanpa sepatah kata pun.

"Adara!" panggil teman-temannya serentak, mencoba mengejarnya.

---

Sementara itu, di rumah lain, di ruang tamu yang luas dan nyaman, keluarga sedang berkumpul. Clarissa duduk bersama Arga, Karina, dan Davin. Wajahnya berseri-seri, penuh semangat.

"Mama, Papa, Kak, aku sudah tidak sabar bertemu dengan suamiku. Dia akan segera pindah ke sini untuk selamanya bersamaku," ujarnya dengan penuh kebahagiaan.

Karina, ibunya, tersenyum lembut meskipun ada bayangan kesedihan di matanya.

"Mama bahagia mendengarnya, sayang. Jadi, apakah kalian akan membeli rumah baru, ataukah tinggal bersama kami?" tanyanya dengan nada hati-hati.

Clarissa tampak menyadari perubahan ekspresi ibunya. Dia tahu, ibunya tidak ingin kehilangan dirinya.

"Mama, aku tidak akan pergi ke mana-mana. Kami akan tinggal di sini. Kita akan tetap bersama seperti sekarang," jawab Clarissa sambil memeluk ibunya erat.

Karina tersenyum lega. Dia membelai rambut putri kesayangannya dengan penuh kasih. Arga, sang ayah, hanya tersenyum kecil, menikmati momen hangat keluarga itu.

Namun, Davin terlihat berbeda. Wajahnya murung, pikirannya melayang jauh.

Ada bayangan masa lalu yang tiba-tiba muncul di benaknya, membuatnya merasa gelisah.

Dia teringat pada sosok yang sudah lama tidak ditemuinya.

"Adara..." gumamnya pelan, hampir tidak terdengar.

Adara, adiknya. Davin baru menyadari bahwa selama ini dia terlalu sibuk dengan kehidupannya sendiri, sampai melupakan keluarganya. Terakhir kali, dia meninggalkan ibunya dalam kondisi yang tidak waras. Sekarang, rasa bersalah itu mulai menghantuinya.

Episodes
1 MASA LALU KELAM
2 BAYANGAN LUKA DI BALIK KELUARGA
3 DARA, NAMA YANG TERLUPAKAN
4 GENG ADARA
5 ADARA DAN RAHASIA KEVIN
6 PERANG DALAM KELUARGA
7 PRIA ASING
8 DOSEN PENGAWAS
9 KELUARGA BIMA
10 ANTARA IPAR DAN DOSEN
11 PRIA MISTERIUS
12 ANGGUN DIBALIK DENDAM
13 DEAN: SAHABAT TAK TERUCAP
14 MANTAN KEKASIH
15 WAKTU SEDIKIT TERHIBUR
16 PESONA YANG MENIPU
17 SATU BULAN-PRIA ASING
18 ANTARA ELINA DAN KEVIN
19 API CEMBURU CLARISSA
20 KARINA TERSULUT EMOSI
21 RAHASIA VERA
22 ADARA, DAVIN, DAN KENANGAN LUKA
23 TIPU MUSLIHAT ADARA
24 DIBALIK POHON REHABILITAS
25 KEBURUKAN ADARA DI MATA KEVIN
26 SANTI - SOSOK TIDAK BERARTI LAGI?
27 ANTARA ARGA DAN ADARA
28 KEHANGATAN TANGAN ARGA
29 SEKALI MENJADI AKRAB- ARVAN
30 PERTEMUAN DI JALAN SEPI
31 DI MEJA MAKAN
32 FLASHBACK: DIBALIK TAWA ADARA
33 PELUKAN PERPISAHAN
34 PERPISAHAN DI SENJA BANDARA
35 DIBURU DI JALAN SEPI - KARYA BARU
36 PENYERANGAN ADARA
37 TERSANGKA MALAM HARI - CLARISSA
38 SENYUM KEMENANGAN ADARA
39 DI KAMAR ADARA
40 SISI LAIN LEON
41 PEMBALASAN AWAL-SAKITNYA DITINGGALKAN
42 ARVAN DAN KARINA
43 KEADAAN CLARISSA MEMBURUK
44 GILA?
45 WISUDA YANG HAMPA
46 MEREKA DATANG?
47 KEVIN SEBUAH KESALAHAN
48 MISTERI DIBALIK SUATU BUNGA
49 MISI TERAKHIR
50 MENJALANKAN MISI TERAKHIR
51 MABUK
52 SISI LAIN LEON
53 KEADAAN ARGA
54 ARGA MENINGGAL
55 MENGAMATI PEMAKAMAN
56 SECARIK KERTAS DARI ARGA
57 PRIA ITU LAGI
58 MENGENAL (PENGUMUMAN)
59 JANJI MASA KECIL
60 SEMAKIN MENGGILA
61 ANAK ASING
62 DICULIK
63 DALANG DIBALIK
64 PERTEMPURAN TERAKHIR
65 AKHIR CERITA
66 PROMOSI KARYA BARU
67 KARYA BARU NIH!
Episodes

Updated 67 Episodes

1
MASA LALU KELAM
2
BAYANGAN LUKA DI BALIK KELUARGA
3
DARA, NAMA YANG TERLUPAKAN
4
GENG ADARA
5
ADARA DAN RAHASIA KEVIN
6
PERANG DALAM KELUARGA
7
PRIA ASING
8
DOSEN PENGAWAS
9
KELUARGA BIMA
10
ANTARA IPAR DAN DOSEN
11
PRIA MISTERIUS
12
ANGGUN DIBALIK DENDAM
13
DEAN: SAHABAT TAK TERUCAP
14
MANTAN KEKASIH
15
WAKTU SEDIKIT TERHIBUR
16
PESONA YANG MENIPU
17
SATU BULAN-PRIA ASING
18
ANTARA ELINA DAN KEVIN
19
API CEMBURU CLARISSA
20
KARINA TERSULUT EMOSI
21
RAHASIA VERA
22
ADARA, DAVIN, DAN KENANGAN LUKA
23
TIPU MUSLIHAT ADARA
24
DIBALIK POHON REHABILITAS
25
KEBURUKAN ADARA DI MATA KEVIN
26
SANTI - SOSOK TIDAK BERARTI LAGI?
27
ANTARA ARGA DAN ADARA
28
KEHANGATAN TANGAN ARGA
29
SEKALI MENJADI AKRAB- ARVAN
30
PERTEMUAN DI JALAN SEPI
31
DI MEJA MAKAN
32
FLASHBACK: DIBALIK TAWA ADARA
33
PELUKAN PERPISAHAN
34
PERPISAHAN DI SENJA BANDARA
35
DIBURU DI JALAN SEPI - KARYA BARU
36
PENYERANGAN ADARA
37
TERSANGKA MALAM HARI - CLARISSA
38
SENYUM KEMENANGAN ADARA
39
DI KAMAR ADARA
40
SISI LAIN LEON
41
PEMBALASAN AWAL-SAKITNYA DITINGGALKAN
42
ARVAN DAN KARINA
43
KEADAAN CLARISSA MEMBURUK
44
GILA?
45
WISUDA YANG HAMPA
46
MEREKA DATANG?
47
KEVIN SEBUAH KESALAHAN
48
MISTERI DIBALIK SUATU BUNGA
49
MISI TERAKHIR
50
MENJALANKAN MISI TERAKHIR
51
MABUK
52
SISI LAIN LEON
53
KEADAAN ARGA
54
ARGA MENINGGAL
55
MENGAMATI PEMAKAMAN
56
SECARIK KERTAS DARI ARGA
57
PRIA ITU LAGI
58
MENGENAL (PENGUMUMAN)
59
JANJI MASA KECIL
60
SEMAKIN MENGGILA
61
ANAK ASING
62
DICULIK
63
DALANG DIBALIK
64
PERTEMPURAN TERAKHIR
65
AKHIR CERITA
66
PROMOSI KARYA BARU
67
KARYA BARU NIH!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!