Part 2

Nadin yang baru saja dari dapur membawakan minum untuk bu ningsih langsung terdiam mendengar ocehan mertuanya. Baginya itu sudah biasa, karena setiap datang ke rumah selalu saja nadin jadi bahan cercaannya.

"ini diminum dulu ma" ucap nadin menyodorkan segelas teh hangat untuk mertuanya.

Prankkkkk.....

Gelas tersebut pecah berserakan di lantai.

"aduuuhhhhh... Tanganku" teriak bu ningsih.

Nadin yang kaget langsung mendekati bu ningsih, ia segera meraih tangan mertua nya.

"maaf ma, aku nggak sengaja. sini aku liat tangannya ma" ucap nadin khawatir takut mertuanya kenapa kenapa.

Bu ningsih menghempaskan pegangan tangan nadin,

"kamu itu sengaja ya mau buat saya terluka? Iya kan? " bentak nya.

"enggak ma, nadin beneran nggak sengaja"

"ada apa sih ma ribut ribut mulu" ucap andreas yang baru turun dari atas.

"ini nih perempuan kampung ini, dia sengaja mau bikin mama terluka. Tadi mama hanya nanya kenapa masakannya cuma ada tahu sama tempe, dia marah langsung menyiram mama dengan teh panas itu" ucap bu ningsih sekaligus menunjuk gelas teh yang telah berserakan di lantai.

"kau! " bentak andreas. Ia mencengkeram kuat lengan nadin.

"berani berani nya kau melukai mama saya! "

"enggak mas, aku beneran nggak sengaja. Tadi aku cuma mau ngasih teh sama mama, tapi teh nya terjatuh" jawabnya.

"dia bohong ndre, liat ini tangan mama melepuh, mana mungkin dia mau mengaku" tangis bu ningsih dibuat buat.

andreas menarik lengan nadin dan menghempaskan nya ke lantai.

"dasar wanita tak tau diuntung, harusnya dari awal aku tidak menikahi mu! "

nadin meringis kesakitan, ia mengusap pergelangan tangannya yang terbentur kaki meja.

"aku nggak bohong, aku benar benar nggak sengaja" lirih nadin.

"nggak usah dengerin dia ndre, lihat aja tuh diatas meja, masa kamu cuma dikasih makan tahu sama tempe doang. Dia pikir tinggal di kampung ya makanya anak saya dikasih makan itu"

andre melirik piring yang ada di atas meja.

Prankkkk..

lagi lagi andreas melempar piring tersebut kelantai, untung saja tidak mengenai nadin.

"dasar istri tak berguna! Susah kalo nikah sama orang miskin kampungan gini ma,udah dikasih uang tapi makan nya ini terus.mangkanya aku nggak betah makan dirumah" ucap andreas menghina nadin.

"kemana saja uang yang dikasih anak saya? Kamu kasih ke orang tua kamu yang miskin itu? " tanya bu ningsih.

"demi Allah enggak ma, aku nggak pernah ngasih orang tua aku uang yang diberikan mas andreas"

"uang yang dikasih mas andreas nggak cukup ma, semua nya ditanggung disitu, belum beli beras, listrik dan lainnya. "

"halaah, alasan. Mangkanya jadi istri pinter pinter pegang duit, bukannya boros" timpal bu ningsih.

"udah ma, kita pergi aja. Bisa naik darah aku lama lama disini" ucapnya membawa bu ningsih menjauh.

Bu ningsih tersenyum sinis melihat nadin yang meringis kesakitan. Sebenarnya bu nadin sengaja menghempaskan gelas tersebut, agar andreas tambah murka terhadap nadin.

andreas mengambil kunci mobil nya, lalu pergi meninggalkan rumahnya bersama bu ningsih.

Nadin menarik nafas dalam dalam. Sejak awal menikah bu ningsih memang tidak menyukainya karena ia hanya istri pengganti buat andreas, apalagi ia dari keluarga miskin. Nadin hanya dijadikan alat untuk menutupi aib keluarga nya. sedangkan casandra calon menantu tak jadi nya adalah keluarga konglomerat. pupus sudah harapannya untuk hidup dengan foya foya dan bergelimang harta dari casandra.

"ya Allah, apa salah ku? Kenapa aku selalu direndahkan begini. Apa kemiskinan membuat aku sehina ini? " gumam nadin lirih.

"ma, kenapa sih mama sampe kepikiran nyuruh aku nikah sama tuh perempuan itu? " tanya andreas sambil menyetir mobilnya.

"mama sih enggak kepikiran, cuma mau bagaimana lagi. Daripada kita malu pernikahan kamu batal, ya mending gitu aja. Ini gara gara casandra kurang ajar itu. Berani berani nya dia ninggalin kamu di acara pernikahan kalian" emosi bu ningsih.

"udah ah ma, aku lagi nggak mau bahas dia" potong andreas cepat. Ia masih sangat sakit hati pada casandra meskipun sudah beberapa bulan berlalu. Bahkan ponsel casandra tidak dapat dihubungi sampai sekarang.

Nadin membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai, ia mengambil pecahan pecahan tersebut dengan sangat hati hati.

"Ya Allah, kenapa takdir ku begini? Aku salah apa ya Allah. Kenapa mereka ibu mertua ku sangat membenci ku ya Allah, suami ku sendiri juga malah ikut merendahkan ku" gumam nadin sambil mengusap air mata nya yang berlinangan.

Selesai membereskan pecahan gelas dan mengepelnya, nadin kembali ke belakang melanjutkan cucian nya yang belum selesai.

Drttt... Drttt.. Drttt...

Ponsel nadin yang terletak di atas rak dekat mesin cuci berbunyi. Bergegas ia mengelap tangannya dan meraih ponsel tersebut.

"siapa ini menelepon pakai nomor baru" gumam nadin. Lalu ia menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinga.

"hallo.. " sapanya.

"hallo, nadin? " sapa seberang sana.

"iya, maaf ini siapa ya? " tanya nadin.

"ini aku nad, tania. "

"tania? Beneran ini tania? " tanya nadin tak percaya.

"iya, masa aku bohong sih, gimana kabar kamu sekarang nad? Kabar nya kamu udah nikah ya? Kok nggak undang undang aku sih" goda tania.

"kabar aku alhamdulillah sehat tan. hehe iya aku udah nikah, maaf ya waktu itu acara nya dadakan banget tan, jadi nggak sempat kasih kabar"

"lah kok dadakan? Gimana cerita nya? "

"aku nikah sama anak mantan majikan ibu ku dulu tan. "

Akhirnya nadin menceritakan seluruh kejadian saat ia akan menikah dengan andreas.

FLASHBACK ON

"bi arum! " teriak bu ningsih masuk ke dalam rumah tergesa gesa memanggil pembantunya.

"iya bu, ada apa" jawab bi arum buru buru jalan dari dapur.

"kamu punya anak perempuan kan? Dimana dia? "

"hmm iya bu, ada. Anak saya ada di rumah bu. Maaf kenapa ya bu"

"suruh anak kamu kesini sekarang juga. Dia akan menikah dengan andreas" perintahnya.

"apa? tapi kenapa bu? anak saya salah apa? kenapa harus menikah dengan den andreas"

"nggak usah banyak tanya. Kamu ingat, kamu punya hutang banyak sama saya buat biaya sekolah anak kamu itu. Jadi sekarang saya ingin anak kamu menikahi anak saya"

"enggak bu. Maafkan saya bu. Saya janji saya akan melunasi hutang hutang saya sama ibu. Kalo perlu saya enggak usah digaji bu, biar hutang hutang saya lunas"

"kalo begitu saya mau kamu bayar sekarang hutang kamu"

"sekarang.. Saya belum punya uang bu. Saya mau pinjam kemana? Kasih saya waktu bu. Saya janji akan melunasi semua hutang hutang saya sama ibu" ucap bu arum yang sudah tak dapat membendung tangisnya.

HAPPY READING♥

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA SAYANGKU♥

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Yuk mampiirrr
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 part 100
101 Part 101
102 part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Cerita Baru
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 Part 116
117 Bab 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Yuk mampiirrr
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
part 100
101
Part 101
102
part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Cerita Baru
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
109
110
Part 110
111
Part 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
Part 116
117
Bab 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!