Part 5

"mama. mbak dea, mau belanja juga? " sapa nadin sopan.

"ya iya lah mau belanja, kamu pikir kita kesini mau minta minta" jawab mbak dea sinis.

Dea merupakan sepupu andreas, anak dari kakak bu ningsing. Ia sudah menikah dan suaminya beker di luar kota, dan ia lebih memilih tinggal bersama bu ningsing, karena suaminya hanya pulang setahun sekali bahkan dua tahun sekali.

Nadin memilih sayur dan tempe yang akan ia beli, tak lupa ia membeli minyak goreng dan cabe. Setelah selesai memilih, nadin serahkan pada pemilik warung agar segera dibungkus.

"sudah bu, ini saja" ucap nadin menyodorkan belanjanya.

"nih sekalian belanja saya juga ya, kamu bayarin tuh" ucap bu ningsih menyodorkan belanjaan nya agar segera di hitung bu sekar.

Nadin yang baru saja mau membayar belanjaan nya tertegun. Dilihatnya uang di dalam dompet hanya tinggal 300 ribu, mana ini baru pertengahan bulan. Bagaimana caranya agar uang itu cukup sampai akhir bulan.

"maaf ma, bukannya nadin nggak mau bayarin belanjaan mama. Tapi nadin nggak bawa uang lebih" bohong nadin agar ia bisa berhemat hingga akhir bulan.

"alaaaah, jangan bohong kamu, terus uang yang diberikan anak saya kamu kemana kan? tiap bulan anak saya ngasih uang loh sama kamu"

"enggak ma, nadin emang nggak bawa uang lebih " ulang nadin.

Tiba tiba dompet nadin yang ia pegang dirampas oleh dea. ia mengeluarkan semua isi dompet tersebut.

"loh ini apa? dasar pembohong kamu ya" ucap dea.

"balikin dompet saya mbak, saya nggak bohong cuma itu uang yang tinggal buat belanja sampai akhir bulan mbak." jelas nadin mencoba meraih dompetnya di tangan dea.

"nggak. Ni bu sekar, hitung semua belanjaan kita juga" ucap dea menyuruh bu sekar menghitung semua belanjaan nya. Bu sekar hanya nurut menghitung belanjaan mereka.

"semuanya 175 ribu nak dea"

"nih buk kembalian nya kasih aja tuh sama dia" tunjuknya pada nadin.

"nih, bisa gatal tangan saya lama lama megang dompet lusuh itu" ucap dea melempar dompet nadin sembari mengelap ngelap tangannya seolah olah ia habis terkena kotoran.

Nadin memungut kembali dompetnya yang terjatuh di tanah dengan mata yang berkaca kaca.

"ini belanjaan nya nak nadin" ucap bu sekar tak tega melihat nadin diperlakukan dengan semena mena oleh mertua dan iparnya. Namun apa daya bu sekar tak bisa membantu apa apa.

"kasian ya Andreas, udah cape cape kerja tapi cuma dikasih makan sayur sama tempe doang" ucap bu ayu seorang tetangga nadin yang julid.

"palingan uang yang dikasih anak saya dia kasih ke orang tua nya yang miskin itu, iya kan! " tanya bu ningsih.

"maaf ma, meskipun orang tua saya miskin tapi mereka nggak pernah minta dari saya, apalagi uang yang mas andreas kasih, tolong dijaga ucapan mama"

"eleeeh, mana kita tau.. Selama ini andreas kasih uang sama kamu tapi makan nya cuma itu itu aja tiap hari, kamu pikir anak saya nggak capek cari duit hahh?" bentak bu ningsih.

Nadin menarik nafas nya dalam dalam, ia menahan emosinya agar tidak terpancing, apalagi sampai ia harus meneteskan air mata di depan mereka.

"terserah mama mau bilang apa, yang penting itu semua tak benar. Saya permisi" ucap nadin mengambil belanjaan nya dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Nadin bergegas meninggalkan warung tersebut, ia mengelap air matanya yang hampir saja tumpah karena menahan emosi yang ingin meledak saat itu juga.

"hei..lain kali jangan cuma beli sayur sama tempe doang, anak saya nggak level makan makanan orang miskin kayak kamu! " teriak bu ningsih.

Nadin tak memperdulikan ucapan mama mertua nya tersebut, ia tak ingin ribut dengan mereka apalagi di depan banyak orang.

"kasihan sekali ya andreas dapat istri miskin kayak gitu, penampilan nya saja sudah norak ..hahahaha" hina bu ayu namun masih dapat terdengar oleh nadin.

"sabar nadin. tunjukkan pada mereka jika kamu bisa bangkit dan sukses suatu saat nanti, kamu harus bisa lewati ini semua" batin nadin menguatkan diri nya sendiri.

***

Tok tok tok...

"assalamu'alaikum" ucap bu arum

"wa'alaikumsalam, siapa ya? " jawab nadin membukakan pintu.

"ibu..?? "

"nadin.. " ucap bu arum dengan wajah yang sedih. baju yang ia kenakan sudah pudar karena tak mampu untuk membeli yang baru. jangan kan untuk membeli baju baru, kadang untuk makan sehari hari aja mereka susah. Apalagi semenjak bu arum tidak bekerja lagi di rumah bu ningsih, bu ningsih memecat nya karena ia malu jika harus berbesan dengan pembantunya sendiri.

"masuk bu" ajak nadin lalu menyuruh ibunya untuk duduk di sofa.

Dari jauh dea yang baru saja lewat tak sengaja melihat bu arum masuk ke rumah andreas.

"pasti dia mau minta uang sama nadin. Dasar orang miskin. Aku harus beritahu tante ningsih" ucap dea bergegas pulang menuju rumah nya yang hanya berjarak lima rumah saja dari rumah andreas.

"sebentar ya bu, nadin ambilkan minum dulu" ucap nadin bergegas ke dapur mengambilkan air untuk bu arum.

"diminum dulu bu" nadin menyodorkan segelas air hangat untuk bu arum.

Bu arum tersenyum lalu meneguk air tersebut sedikit dan kembali meletakkan gelas diatas meja.

"ibu apa kabar? Ibu baik? Ayah gimana bu? Ayah sehat? Aku kangen tau sama ayah dan ibu. " tanya nadin antusias karena kesenangan dikunjungi sang ibu.

"ibu baik baik aja nak. Tapi ayah kamu kurang baik, sudah beberapa hari ini ayah kamu sakit jadi tidak bisa pergi keladang"

"sudah dibawa berobat bu? " tanya nadin.

"belum, ibu beberapa hari ini tidak ada terima cuci gosok karena ngerawat ayah kamu. "

Nadin sedih mendengar keadaan orang tuanya. Namun apa daya, ia belum bisa membantu apa apa.

"ibu tunggu disini sebentar ya" ucap nadin lalu bergegas menuju ke kamar nya.

Dilihat nya isi dompet hanya tinggal 125 ribu sisa belanja kemaren. ia mengambil pecahan uang seratus ribu.

"ayah lebih membutuhkan ini. nanti aku cari pinjaman saja untuk sementara" gumam nadin. ia kembali ke depan menemui ibunya.

"bu, ini aku ada uang, ibu bawa aja ya.. Nanti ibu belikan obat buat ayah, kalo ada sisa belikan lauk aja bu biar ibu sama ayah bisa makan" ucap nadin menyelipkan uang tersebut ke tangan ibunya.

"masyaallah. Maafkan ibu merepotkan mu ya nak" ucap bu arum memeluk nadin.

"enggak kok bu, ibu nggak merepotkan nadin sama sekali. Yang penting ayah bisa cepat sembuh dan ada yang bisa dimakan buat nanti malam bu" jawabnya.

"alhamdulillah.. Terima kasih banyak ya nak. Semoga kamu bahagia selalu" do'a bu arum untuk nadin.

"aamiin.. " jawab nadin sambil tersenyum.

HAPPY READING♥

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥

Terpopuler

Comments

Anifa Anifa

Anifa Anifa

namanya aja Andreas tapi tinggal nya kok di kampung, nggak level banget bikin cerita

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Yuk mampiirrr
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 part 100
101 Part 101
102 part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Cerita Baru
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 Part 116
117 Bab 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Yuk mampiirrr
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
part 100
101
Part 101
102
part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Cerita Baru
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
109
110
Part 110
111
Part 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
Part 116
117
Bab 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!