Part 19

"zayn.. Yang namanya pikiran orang itu kita kan nggak ada yang tau.. Oma bukan menuduh.. Cuma biasanya orang miskin gitu suka mencari celah agar bisa masuk di kehidupan orang kaya, biar bisa hidup enak tanpa harus bekerja lagi..!! " ucap oma ratna lantang.

Nadin yang berada di luar mendengar ucapan oma ratna, hati nya begitu pedih dan teriris. Namun ia mencoba tak memikirkan itu, ia hanya niat bekerja untuk membantu keluarganya agar bisa hidup lebih layak lagi.

"ya Allah.. Kenapa omanya mas zayn bicara seperti itu.. Padahal aku tidak ada niatan untuk seperti yang dibicarakannya.. Apa setiap orang miskin seperti aku harus di bilang seperti itu.?... " bathin nadin.

"ayo nadin.. Bangkit, jangan lemah hanya karena omongan mereka.. Buktikan kalo kamu bukan orang miskin yang seperti itu.. " ucap nadin menyemangati dirinya sendiri.

"oma, kalo gitu aku pulang dulu ya, aku ada janji sama teman ku" ucap zayn pada omanya pamit.

"loh.. Baru juga sampai udah mau pulang aja. Emang nggak kangen sama oma?.. " ucap oma ratna.

"ya kangen sih oma.. Tapi aku juga udah ada janji sama temanku" jawab zayn.

"kalo oma mau, oma nginep aja di rumah aku.

Lagian mama juga sendiri di rumah, butuh teman curhat.. Kasian dia oma.. " sambung zayn.

"iya, kapan kapan oma nginep. Cari waktu yang tepat dulu. " jawab oma ratna.

"oh iya, inget pesan oma.. Jangan sampai kamu tergoda dengan wajah polos pembantu itu... Carilah wanita yang sepadan kayak papamu.. " ujar oma ratna berjalan keluar melirik wajah nadin.

Nadin tau maksud dari ucapan oma ratna, dia hanya diam tak bicara apa pun. Arga bersalaman dan pamit pada omanya.

"zayn.. Suruh dia duduk di belakang, jangan di depan!! " perintah oma ratna.

"tapi oma... Aku kan bukan sopir.. " jawab zayn.

"udah.. Nggak ada tapi tapi an.. Nurut sama oma.. Oma nggak suka ah.. " ucap oma ratna sambil menatap nadin dengan ketus.

"iya, iya oma... Kamu duduk di belakang aja nadin!. " perintah zayn pada nadin. Nadin hanya mengangguk. Ia menahan perih di hatinya namun ia tahan agar tak terlihat sedih.

"nyonya saya pamit dulu.. Assalamu'alaikum" pamit nadin. Namun oma ratna hanya diam saja tak menjawab. Lalu nadin masuk ke mobil di belakang.

"hati hati sayang.. Inget pesan oma!.. " lagi lagi teriak oma ratna pada zayn.

Selama diperjalanan menuju pulang ke rumah. Nadin hanya diam saja melihat keluar kaca mobil. Zayn bingung harus ngomong apa, dia kehabisan kata kata.

Nadin yang menatap keluar jendela, merasakan kesedihan yang mendalam.

"bukan kah kamu sering di hina.. Bukankah ini makanan sehari hari kamu dari orang orang... Apalagi ini orang kaya.. lalu kenapa kamu harus sedih.. Kamu harus semangat nadin.. " bathin nadin.

"ekhem... Nadin... " panggil zayn. Nadin menoleh ke arah zayn.

"iya tuan zayn.. " jawab nadin. Zayn kaget nadin tiba tiba memanggil nya tuan kembali.. Padahal sebelumnya sudah memanggil mas sesuai perintah bu yani.

"kenapa panggil tuan lagi??!! " tanya zayn mengerutkan keningnya.

"maaf tuan.. Saya tidak mau disangka yang macam macam, saya hanya niat ingin bekerja.. Tuan kan majikan saya. Jadi sudah sewajarnya saya memanggil tuan" jawab nadin. Membuat zayn merasa bersalah karena ucapan oma ratna yang di dengar oleh nadin tadi.

"maaf ya.. Oma aku memang seperti itu orang nya.. Jangan dimasukin ke dalam hati" ujar zayn.

"tidak apa apa tuan.. Saya sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.. Jadi tidak perlu merasa bersalah" kata nadin dengan sedikit tersenyum agar zayn tak lagi melanjutkan pembicaraan.

Sesampainya di rumah, nadin langsung masuk ke dalam. Ia tak melihat bu yani, mungkin sedang istirahat.. Nadin meletakkan semua belanjaan dari supermarket ke dapur, lalu ia kembali ke kamar nya.

Nadin terus terbayang bayang ucapan pedasnya oma ratna..

"nanti kalo aku udah gajian, dan punya uang yang cukup, aku mau keluar dari sini saja.. " gumam nadin.

Lalu ia merebahkan tubuhnya di kasur empuk tersebut, lalu ia menarik nafas dalam dalam.

"haaaahhhhhhhh.... " nadin melepaskan nafas nya panjang.

zayn yang juga kembali ke kamar nya, masih terngiang ngiang ucapan oma ratna, bahkan ia masih hafal raut wajah nadin hingga sampai rumah.

"kenapa coba oma ngomong kayak gitu.. Walaupun nadin itu miskin dan dekil, tapi dia anak yang baik.. Buktinya ia tidak marah ketika oma menghinanya. Tapi kasihan juga dia, dia pasti merasa sedih, apalagi saat oma menyuruhnya keluar rumah" ucap zayn sambil mengusap wajahnya kasar.

*****

Pagi hari nadin sudah bangun dari tidurnya. Selesai melaksanakan ibadah nya, nadin membereskan kamar tidur, lalu pergi ke dapur untuk mencuci piring serta memasak makanan untuk sarapan pagi majikannya.

Setelah itu nadin membereskan rumah, menyapu, mengepel lantai, dan sebagainya. lalu ia menyirami tanaman yang ada di depan.

"waaah.. Rajin sekali kamu neng nadin.. " ucap pak ali supir bu yani.

"iya atuh pak, harus rajin.. " jawab nadin sambil tersenyum manis.

"neng umurnya berapa? " tanya pak ali.

"aku 22 tahun pak ali.. Kenapa ya? " tanya nadin sambil terus menyiram tanaman.

"enggak kenapa kenapa neng.. Anak bapak usianya tak jauh beda dari kamu, cuma badannya hampir kayak kamu sih kayaknya. Umur nya aja baru 19 tahun. Dia lagi kuliah, dapat beasiswa" ujar pak ali.

"alhamdulillah ya pak.. Saya juga dapat beasiswa pak, tapi saya kuliahnya off dulu, soalnya kekurangan biaya juga pak" jelas nadin.

"aduh.. Sayang banget gitu neng.. Diterusin atuh.. " ucap pak ali..

"insyaallah pak.. Saya cari uang nya dulu baru lanjut lagi" jawab nadin..

"nadinn.... " panggil bu yani.

"iya bu.. " jawab nadin, ia mematikan keran air lalu bergegas masuk menemui bu yani.

"kamu udah bikin sarapan? " tanya bu yani.

"udah bu" jawab nadin.

"kamu masukin ke kotak bekal buat zayn ya.. Zayn ada meeting pagi, jadi nggak sempat kalo harus sarapan di rumah" suruh bu yani.

"baik bu"

"jangan sampai ketinggalan" sambung bu yani.

"iya bu,siapp " jawab nadin.

Lalu nadin berlalu menuju dapur mengambil kotak bekal, dan memasukkan sarapan untuk zayn ke dalamnya. Lalu kotak bekal tersebut nadin masukkan ke dalam paper bag.

Tak lama kemudian zayn turun dengan pakaian kantornya. Zayn terlihat sangat tampan dan berwibawa. Dengan rambut licin yang disisir rapi, wajah putih dan kumis tipis di atas bibir.

"pagi tuan.. Ini sarapannya sudah saya masukin ke dalam kotak bekal, kata ibu tuan sarapan di kantor" ucap nadin memberikan paper bag berisi bekal tersebut pada zayn, namun nadin tak berani menatap zayn dan hanya menunduk saja mengalihkan pandangan. Membuat zayn heran melihat sikap nadin itu.

HAPPY READING♥

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Yuk mampiirrr
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 part 100
101 Part 101
102 part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Cerita Baru
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 Part 116
117 Bab 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Yuk mampiirrr
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
part 100
101
Part 101
102
part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Cerita Baru
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
109
110
Part 110
111
Part 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
Part 116
117
Bab 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!