Dianggap Utang

Setelah mendengarkan penjelasan dari Nita, dengan gerakan cepatnya, Thia langsung meninggalkan ruangan Nita dan berlari menuju ruangannya dengan Tian.

Saat baru membuka pintu dia melihat tak ada Tian disana, namun ada jas dan dasi yang sudah di buka.

Saat ingin menelepon Tian, pintu di samping lemari yang terbuka itu mengalihkan perhatian nya.

Thia langsung menebak bahwa Tian ada didalam sana. Dia langsung menerobos masuk dan mencari keberadaan Tian.

Mendengar suara air dari toilet, membuat Thia tanpa rasa ragu masuk kedalam.

Dan benar saja dugaannya tampaklah Tian yang sudah telanjang dada, dan membiarkan air mengalir ke tubuhnya.

Tian tak menunjukkan pergerakan sama sekali, hal itu membuat Thia cemas dan langsung mendekat dan mematikan saluran air itu.

"Pak Tian...... Lo GPP kan, pak bangun pak" kata Thia berusaha membangunkan Tian. Yahhh wajar saja jika Tian kehilangan kesadaran nya, di cuaca yang sangat panas ditambah suasana hati yang panas dan pikiran yang panas dia mengguyurkan tubuh nya dengan siraman air yang tak berhenti.

Dengan rasa cemas, Thia berusaha menopang tubuh Tian yang baginya bagaikan mengangkat besi yang beratnya 1000kg.

Setelah berhasil menyeret tubuh Tian keluar dari kamar mandi, Thia pun keluar ruangan itu dan meminta tolong kepada security yang menjaga dekat ruangan mereka.

"Pak tolong saya pak tolong" panggil Thia dengan nada cemas

Satpam itu tentunya bergerak cepat, dan ikut panik.

"Kenapa Bu Thia?" Tanya satpam itu

"Ini pak, tolong bantuin angkat pak Tian ke atas kasur yahh pak, biar saya nelpon dokter dulu"

Satpam itu hanya mengikuti permintaan dari Thia saja, karna dia paham jika bertanya apa yang terjadi pasti Thia tak kepikiran untuk membahasnya sekarang.

Setelah Tian sudah di angkat ke atas kasur, Thia mengambil handuk lalu mengeringkan rambut Tian dan badannya.

Ini sungguh kejadian yang ada di luar prediksi Thia, dia tak berpikir bahwa bos nya itu memiliki gangguan traumatis yang begitu hebat.

Kalau bukan karena tertekan akibat omongan Thia tadi mungkin hal ini tak akan terjadi.

Setelah menunggu beberapa menit, dokter yang di telepon oleh Thia tadi sampai di kantor mereka.

"Di sebelah sini pak, mohon bantuan bapak yahh" ucap Thia

Selama Tian di periksa Thia tak meninggalkan ruang istirahat itu, sementara satpam tadi sudah keluar dan Thia menyuruh agar satpam itu tak perlu membeberkan apa yang telah terjadi.

"Dia hanya mengalami shock dan emosi yang tak bisa di kontrol sehingga membuat sarafnya lelah" ucap dokter itu setelah memeriksa keadaan Tian

"Brarti tidak terjadi hal buruk kan dok?" Tanya Thia lagi

"Seharusnya begitu, tunggu saja hingga dia sadarkan diri" kata dokter itu.

Setelah selesai memeriksanya dokter itu pulang, sementara Nita masuk ke ruangan itu.

"Gimana keadaan pak Tian?" Tanya Nita

"Dia baik-baik saja, hanya mengalami shock saja, gue yakin ini karna perkataan gue tadi" ucapnya dengan raut wajah menyesal

"Udah Lo gak usah mikirin itu dulu, nanti kalau pak Tian udah sadar baru Lo minta maaf sma dia"

Saat keduanya mengobrol, tiba-tiba saja sosok Grace muncul juga di ruangan itu.

"Hah????? Tiannnnnnn??? Kamu kenapa??" Ucapnya kaget lalu mendekat ke arah Tian berbaring di kasur.

"Hehh CS Lo apain Tian?" Tanya Grace pada Thia

"Gue gak cs jangan asal ngomong"

"Gue gak peduli dehh mau Lo apa, ini kenapa bisa gini? Lo apain dia?" Tanya Grace dengan wajah panik

"Dia hanya pingsan gak usah lebay, nanti juga bakal sadar kok" jawab Thia

"Ngapain kalian masih disini, keluar aja biar gue yang ngurus dia" ucap Grace dengan kasar.

Keduanya pun memilih untuk keluar dari ruangan itu, Nita kembali ke ruang kerjanya begitupun Thia.

"Mampus dehhh guee, pasti gue bakal dapat masalah kalau dia udah sadar nanti" ucap Thia dengan was was

Thia dengan rasa khawatir nya berjalan jalan sendiri di ruangan itu, berputar balik ke sana kemari.

Di pikirannya saat ini hanya kesadaran dari boss nya itu, wajar saja dia merasa sangat bersalah karna dia yang menyerang bagian paling trauma bagi Tian.

Jam sudah berputar hingga kini menunjukkan pukul 4 sore namun Grace masih tak menunjukkan pertanda bahwa Tian sudah sadar.

"Emang boleh yahh, orang pingsannya selama ini hanya karna ucapan?" Kata Thia berbicara sendiri seperti tak yakin.

Didalam ruangan tampaklah Grace yang sudah tertidur di pinggir sofa itu.

Tian menunjukkan tanda kesadaran nya, dan saat membuka matanya wajar saja dia kaget karna di pinggir kasurnya ada Grace.

Dia membangunkan Grace.

"Hah? Kamu udah bangun Tian, akhirnya aku nungguin kamu dari tadi" ucap Grace dengan lega sambil memeluk Tian, namun tak ada balasan dari Tian.

"Lo ngapain disini?" Tanya Tian

"Tadi aku datang kesini kamu udah gak sadar, trus ada si Thia dan manajer kamu, emang kamu kenapa?" Tanya Grace

"Bukan apa-apa, Lo bisa keluar, gue gak nyaman" ucap Tian

"Tapi aku udah nungguin kamu dari tadi lohh, setidaknya kamu berterimakasih gitu" ucap Grace

"Maksud Lo?"

"Makan malam?" Kata grace menawarkan

"Yaudah!!!" Ucap Tian

"Oke, ayoo aku bantuin diri yahhhh" ajak Grace

Dia pun membantu Tian berdiri sampai berjalan keluar dari ruangan itu.

Thia melihat pinta dibuka dan berharap yang keluar adalah Tian.

Dan syukur nya tebakannya benar.

"Pak Tian anda sudah siuman?" Ucap nya mendekat ke arah Tian

Tian hanya menatap nya dengan sinis dan tak menghiraukan nya ada disitu, Grace juga memberikan tatapan bencinya pada Thia.

Dia melihat kedua orang itu keluar dari ruangan itu dengan sangat akrab layaknya sepasang kekasih.

"Kenapa gue ngerasa aneh yahh?" Ucap dia pada dirinya

"Ehhh gak bisa gak bisa, masa iya sihh gue cemburu kan pak Tian bukan siapa-siapa gue" ucap nya lagi.

"Hufttttty setidaknya dia udah sadar" katanya lagi.

Setelah keluar dari dalam kantor itu, Grace mengemudi mobil Tian menuju restoran yang dia request.

"Kamu udah sehat kan? Atau kita ke rumah sakit dulu gimana?" tanya Grace

"Gue udah sehat!" jawabnya singkat

"Kenapa kamu bisa sampai pingsan gitu?" tanya Grace yang masih kepo

"Bukan urusan Lo, tadi Lo mau di traktir makan doang kan, yaudah Lo tinggal bawa ke tempat tujuannya gak usah banyak tanya" kata Tian dengan kesal

"Oke dehh, aku gak bakal bikin kamu kesal" ucap Grace berusaha menenangkan kembali Tian

Setelah melewati beberapa jalan mereka pun sampai di sebuah restoran mewah.

Tadinya Grace ingin membantu Tian lagi, namun Tian menangkis tangannya.

"Gak usah gue bisa jalan sendiri!!" ucapnya menolak

Grace hanya terdiam dan sangat kesal, kenapa lelaki yang sangat dia pedulikan itu malah memperlakukan nya sebaliknya.

Makan malam itu tak seperti yang diharapkan oleh Grace, dia berpikir tadinya akan membuat hubungan mereka semakin dekat, tapi nyatanya tidak sama sekali.

"Udah selesai kan, Lo bisa pulang sendiri kan? Utang gue udah lunas jadi jangan datangin gue lagi kalau bukan karna hal yang urgent!!;" Pintah Tian

"hah? Jadi kamu anggap traktiran ini utang?aku gak bilang kamu berutang Budi sama aku Tian"

"Lo kan yang minta makan malam sama sebagai balasan karna Lo udah nungguk gue sampai sadar" ucapnya

''Maksud aku bukan buat ganti itu, lagian aku iklas kok buat jagain kamu tadi" katanya lagi

"Terserah, gue mau balik, Lo balik sendiri aja" Tian langsung memutar badannya dan meninggalkan Grace di tempat itu.

Terpopuler

Comments

Berda Neli

Berda Neli

Greget lihat si grace, mau gue tonjok

2024-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Cynthia dipanggil Thia
2 Thia dan Tian
3 Bentakan Keras!
4 Nangis lagi
5 Si berkas yang menumpuk
6 Hari penuh rapat
7 Dua keluarga berbeda
8 Mulai Akrab
9 Ribut Lagi
10 Dianggap Utang
11 Tangisan
12 Ada rasa
13 Makin dekatttt
14 Mulai Ada Rasa??
15 Thia dan Maya
16 Pelukan Pertama:)
17 Mulai confess
18 Tidak pasti
19 First Kissss!!!
20 Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21 Punya Sahabat Lemot
22 Sisi gelap Tian
23 Hanya mainan?
24 Dibalas dengan sisi lain Thia
25 Cemburu
26 Cinta jadi Benci???
27 BIMBANG
28 Putus
29 Brukkkkkk
30 Penyesalan
31 Kabar tidak baik lagi
32 Sahabat Sejati
33 Kebenaran Terungkap
34 Argghhhhhh
35 Dijodohin
36 Kenapa Harus Lo???!!!
37 Bentakan
38 Sahhh
39 Malam pertama
40 Fakta Grace
41 10 Menit
42 Sateee
43 Jangan terlalu Percaya Diri
44 Menyesal
45 Cesil
46 Makin rumit
47 Pulang
48 Akhirnya...
49 Pelakor
50 Tian Menyadarinya
51 Kejadian tak terduga..
52 Ada yang tidak beres
53 Apakah Grace?
54 Haus Harta
55 Tidak ada rasa bersalah #1
56 Tak ada rasa bersalah #2
57 Hukuman Seumur Hidup
58 Thia ingin Mati
59 Kecewa
60 Hanya kamu yang aku punya
61 Tian si Harimau Gila
62 Tidak Setuju
63 Celaka Lagi
64 Thia Hamil
65 Operasi Tian berhasil
66 Siuman
67 iLY
68 Rumah tangga yang diharapkan
69 Siapa sebenarnya Tian?
70 Terulang lagi
71 Map berisi foto
72 Apa hubungannya dengan papi Thia??
73 Ibu kandung dan Ayah angkat??
74 Mulai terungkap
75 Papi Thia dalangnya?
76 Berdamai
77 Apa yang telah dilakukan papi thia?
78 Tian Pergi
79 Parah sekali papi thia
80 Hukuman yang setimpal
81 Kembali
82 Waduhhh
83 Meninggal
84 Hari penuh tangis
85 Mulai membaik
86 Hari yang di tunggu Tian
87 Mood ibu Hamil
88 Berpamitan
89 Pasangan baru
90 Bulan Keempat
91 Sehari sebelum berangkat
92 Hidup Baru
93 Tujuh bulanan
94 Bahasa cinta
95 Aurora cahaya baru
96 Cucu pertama oma
97 Randy & Nita Sah
98 Berkunjung lagi
99 Kembali
100 Liburan akhir tahun
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Cynthia dipanggil Thia
2
Thia dan Tian
3
Bentakan Keras!
4
Nangis lagi
5
Si berkas yang menumpuk
6
Hari penuh rapat
7
Dua keluarga berbeda
8
Mulai Akrab
9
Ribut Lagi
10
Dianggap Utang
11
Tangisan
12
Ada rasa
13
Makin dekatttt
14
Mulai Ada Rasa??
15
Thia dan Maya
16
Pelukan Pertama:)
17
Mulai confess
18
Tidak pasti
19
First Kissss!!!
20
Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21
Punya Sahabat Lemot
22
Sisi gelap Tian
23
Hanya mainan?
24
Dibalas dengan sisi lain Thia
25
Cemburu
26
Cinta jadi Benci???
27
BIMBANG
28
Putus
29
Brukkkkkk
30
Penyesalan
31
Kabar tidak baik lagi
32
Sahabat Sejati
33
Kebenaran Terungkap
34
Argghhhhhh
35
Dijodohin
36
Kenapa Harus Lo???!!!
37
Bentakan
38
Sahhh
39
Malam pertama
40
Fakta Grace
41
10 Menit
42
Sateee
43
Jangan terlalu Percaya Diri
44
Menyesal
45
Cesil
46
Makin rumit
47
Pulang
48
Akhirnya...
49
Pelakor
50
Tian Menyadarinya
51
Kejadian tak terduga..
52
Ada yang tidak beres
53
Apakah Grace?
54
Haus Harta
55
Tidak ada rasa bersalah #1
56
Tak ada rasa bersalah #2
57
Hukuman Seumur Hidup
58
Thia ingin Mati
59
Kecewa
60
Hanya kamu yang aku punya
61
Tian si Harimau Gila
62
Tidak Setuju
63
Celaka Lagi
64
Thia Hamil
65
Operasi Tian berhasil
66
Siuman
67
iLY
68
Rumah tangga yang diharapkan
69
Siapa sebenarnya Tian?
70
Terulang lagi
71
Map berisi foto
72
Apa hubungannya dengan papi Thia??
73
Ibu kandung dan Ayah angkat??
74
Mulai terungkap
75
Papi Thia dalangnya?
76
Berdamai
77
Apa yang telah dilakukan papi thia?
78
Tian Pergi
79
Parah sekali papi thia
80
Hukuman yang setimpal
81
Kembali
82
Waduhhh
83
Meninggal
84
Hari penuh tangis
85
Mulai membaik
86
Hari yang di tunggu Tian
87
Mood ibu Hamil
88
Berpamitan
89
Pasangan baru
90
Bulan Keempat
91
Sehari sebelum berangkat
92
Hidup Baru
93
Tujuh bulanan
94
Bahasa cinta
95
Aurora cahaya baru
96
Cucu pertama oma
97
Randy & Nita Sah
98
Berkunjung lagi
99
Kembali
100
Liburan akhir tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!