Bentakan Keras!

Sudah habis setengah hati dia menghabiskan waktunya hanya melihat CEO itu bekerja sendiri tanpa menyuruhnya melakukan apapun.

sungguh hari pertama yang tak pernah dibayangkan oleh Thia, kesal, marah, emosi dan rasanya dia ingin menjambak rambut pria yang sedang sibuk sendiri.

Tak tahan diperlakukan seperti itu, Thia berjalan kearah meja Tian.

"Pak Tian yang terhormat sekarang saya harus mengerjakan apa?" tanya Thia depan logat sopan namun menahan emosi.

"Lo gak usah gangguin gue itu pekerjaan Lo!!" ketua Tian

"Jadi maksud bapak saya hanya duduk-duduk saja? Sayakan kesini untuk belajar pak Tian bukan untuk melihat anda bekerja sementara saya hanya duduk, sudah setengah hari ini pekerjaan yang sangat membosankan" ucap Thia mulai terbawa emosi

Takkkkk.......

Tian tak kuasa mendengar ucapan Thia diapun memukul meja dan berdiri.

"Kalau Lo bosan duduk disana Lo bisa kluar!!! Jangan ajak gue ngobrol!!!!" bentak nya keras dengan wajah memerah seperti harimau yang sedang kelaparan.

Sontak hal tersebut malah membuat Thia merasa sangat takut, dan tak sadar mata Thia berkaca-kaca menahan air matanya yang ingin terjatuh.

Thia menatap tajam kearah pria yang masih menatapnya penuh amarah sembari mengepal kuat tangan nya.

Karna merasa air matanya akan jatuh diapun keluar dari ruangan itu dan pergi ke arah toilet.

Melihat Thia sudah menghilang dari pandangannya, Tian menarik nafasnya kasar dan kembali duduk. Setelah menetralkan kembali emosi nya diapun mengerjakan pekerjaan nya lagi.

Sedangkan Thia menangis histeris di dalam toilet karena seumur hidupnya dia belum pernah dibentak seperti itu. Bahkan saat melakukan kesalahan pun dia tidak pernah Samapi diperlakukan seperti itu.

Beberapa karyawan melihat Thia menangis didalam toilet, mereka sudah tau pasti jika itu perbuatan sang CEO gila itu.

"Pasti dia tertekan sekali dihari pertama nya kerja" Ucap salah satu karyawan

"Iyaaa kalau gue jadi dia sihh udah pasti langsung mundur" sambing temannya lagi.

Hiksssss...........Hiksssssss..............Hikssssssss........ Hikssssssss........Hiksssssssss

Suara tangisan itu masih terdengar dan tak kuasa terhenti.

"Hufffffffff, enggak-enggak gue gak bisa kekgini, gue harus bisa tenang, ayooo Thia Lo gak boleh cengeng, Lo harus bisa lawan si pria gila itu" katanya sambil menatap dirinya didepan cermin.

Thia pun berusaha menenangkan dirinya walau membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Setelah merasa puas menangiskan semua keluhannya dihari itu dia pun keluar dari toilet dengan mata yang terlihat sembab.

Para karyawan yang melihatnya ikut prihatin mengetahui anak magang itu mengalami hari yang sulit dihari pertamanya.

"Yang sabar yah.... Lo pasti bisa kok" ucap salah satu karyawan wanita yang tampaknya seumuran dengannya, wanita itu pemilik nama Salva

"Hemmmm" Thia hanya berdehem dan menganggukkan kepalanya.

Dia kembali berjalan dan masuk keruangan nya yang berada satu ruangan dengan Tian.

Tanpa melihat kearah Tian dia langsung duduk di kursinya dan memilih untuk mencari kesibukannya sendiri.

Sementara Tian yang menyadari kedatangannya langsung sadar jika wanita yang kini menjadi asisten pribadinya itu pasti bari selesai menangis.

Namun tak ada respon sama sekali dari Tian dia kembali sibuk dengan tumpukan berkas di depannya.

Thia yang tak tau apa pekerjaan nya pun mencari di internet apa apa saja yang menjadi job desk seorang Asisten pribadi CEO di perusahaan pada umumnya.

Dia membaca dari portal portal resmi lalu mencatat bagian-bagian penting yang harus dia kerjakan mulai besok.

...----------------...

CEO gila itu tiba-tiba keluar ruangan membawa tas kerjanya tanpa memberitahu sepatah kata apapun pada Thia yang kini asistennya.

"Hemm seharusnya Lo ngasih tau gue gila" kesal Thia berbicara sendiri

Tapi Thia memilih tak menanyakan itu dan membiarkan pria itu pergi begitu saja.

Thia dengan semangat kembali mencatat hal.hal penting dan umum yang akan menjadi pekerjaannya selama setahun kedepan, entah akan bertahan atau berhenti di tengah jalan Thia tak peduli karna yang ada dalam kamus nya adalah dia harus melakukan yang terbaik saat sedang menjalankan sebuah tugas yang dibebankan padanya.

Tanpa dia sadari rasa lelahnya satu hari membuatkan tertidur di depan komputer yang masih terlihat hidup.

Dan hari pun sudah gelap saat itu, bahkan karyawan-karyawan lainnya pun sudah berpulangan.

Tepat pukul 8 malam Tian kembali lagi ke perusahaan itu dan masuk ke ruangannya, dia tak ber ekpektasi bahwa Thia masih ada Disana.

Dia melihat lampu ruangan mereka masih menyala dan sempat berdecak karna dia mengira ini pasti ulah asistennya yang tak mematikan lampu.

Namun saat masuk di justru heran karna Thia belum juga pulang sementara gedung sudah ditutup tadinya.

Tian mendekat kearah Thia dan melihat ke arah layar komputer yang masih hidup, dia memperhatikan apa yang sedang Thia buka dan ternyata dia sadar bahwa Thia masih berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi pekerjaannya.

Bahkan catatan kecil milik Thia pun dia lihat dan dia baca.

Tian pun menatap kearah wajah Thia dan membayangkan bagaimana wajah cantik yang ada dihadapan nya tadi menangis karna ucapan kasarnya, dihati Tian yang paling dalam doa merasa sedikit menyesal akibat perbuatannya itu.

Dia pun kembali meletakkan buku itu dan membangunkan Thia dengan mencolek lengannya.

"Lo ngapain tidur disini bangunnn!!!; ini buka. rumah Lo!!" katanya masih dengan anda yang ketus.

"Hemmmm, ehhhhhh gueee ketiduran yahhh" ucapnya masih setengah sadar

"Ehhh pak Tian" katanya dengan nada yang agak terkejut karna baru sadar yang membangunkan nya adalah Tian

"Ngapain Lo??!" tanya Tian pura pura tak melihat apa apa

"Ketiduran pak, maaf ya pak saya akan segera pulang kok" jawab nya lagi

Setelah itu Thia bergegas menyusun barangnya kedalam tas dan mematikan. Komputernya.

"Kalau begitu saya permisi pulang ya pak, sampai jumpa besok" ucap nya berusaha ramah pada atasannya itu

Namun baru saja dia melangkah dari pintu ruangan itu dia langsung mundur lagi.

"Pak......"

"Hemmmm"

"Semuanya udah pulang yah pak, gelap banget pak jalan nya" ucap Thia yang sebenarnya agak takut

"Kalau gue gak balek kesini kayaknya Lo bakal tidur sampe besok deh disini" kata Tian

"Hehehheh maaf pak, kalau begitu bapak sendiri ngapain kesini lagi?" tanya Thia

"Ambil berkas, gue juga mau balek yaudah bareng aja turun ke bawahnya" kata Tian

Keduanya pun keluar dari ruangan itu dan menyusuri jalan menuju lantai satu dengan keadaan yang sudah gelap karena lampu di lantai itu sudah di matikan.

Thia memang agak penakut jadi selama berjalan dia terpaksa lumayan menempel kearah Tian, namun karna sadar Thia takut Tian tak melarang nya.

Keduanya pun sampai hingga ke parkiran, dengan sopan Thia yang sebenarnya menyimpan dendam dengan pria itu pun mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih banyak yahh pak Tian, saya tidak takut lagi, selamat malam dan hati-hati di perjalanan pak" ucap nya dengan sopan pada Tian.

Keduanya meninggal tempat itu secara bersamaan.

Terpopuler

Comments

Mega Natalia Simanjuntak

Mega Natalia Simanjuntak

/Smile//Casual//Casual//Sleep/

2024-12-03

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

thor, aku jadi shock baca nya. mereka berdua meninggal 😂✌️

2024-11-13

0

Gadis Pecinta Hujan✍️

Gadis Pecinta Hujan✍️

Kasar bgt jadi cowok kalau gue pasti dah gue sate tuhh si tian

2024-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Cynthia dipanggil Thia
2 Thia dan Tian
3 Bentakan Keras!
4 Nangis lagi
5 Si berkas yang menumpuk
6 Hari penuh rapat
7 Dua keluarga berbeda
8 Mulai Akrab
9 Ribut Lagi
10 Dianggap Utang
11 Tangisan
12 Ada rasa
13 Makin dekatttt
14 Mulai Ada Rasa??
15 Thia dan Maya
16 Pelukan Pertama:)
17 Mulai confess
18 Tidak pasti
19 First Kissss!!!
20 Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21 Punya Sahabat Lemot
22 Sisi gelap Tian
23 Hanya mainan?
24 Dibalas dengan sisi lain Thia
25 Cemburu
26 Cinta jadi Benci???
27 BIMBANG
28 Putus
29 Brukkkkkk
30 Penyesalan
31 Kabar tidak baik lagi
32 Sahabat Sejati
33 Kebenaran Terungkap
34 Argghhhhhh
35 Dijodohin
36 Kenapa Harus Lo???!!!
37 Bentakan
38 Sahhh
39 Malam pertama
40 Fakta Grace
41 10 Menit
42 Sateee
43 Jangan terlalu Percaya Diri
44 Menyesal
45 Cesil
46 Makin rumit
47 Pulang
48 Akhirnya...
49 Pelakor
50 Tian Menyadarinya
51 Kejadian tak terduga..
52 Ada yang tidak beres
53 Apakah Grace?
54 Haus Harta
55 Tidak ada rasa bersalah #1
56 Tak ada rasa bersalah #2
57 Hukuman Seumur Hidup
58 Thia ingin Mati
59 Kecewa
60 Hanya kamu yang aku punya
61 Tian si Harimau Gila
62 Tidak Setuju
63 Celaka Lagi
64 Thia Hamil
65 Operasi Tian berhasil
66 Siuman
67 iLY
68 Rumah tangga yang diharapkan
69 Siapa sebenarnya Tian?
70 Terulang lagi
71 Map berisi foto
72 Apa hubungannya dengan papi Thia??
73 Ibu kandung dan Ayah angkat??
74 Mulai terungkap
75 Papi Thia dalangnya?
76 Berdamai
77 Apa yang telah dilakukan papi thia?
78 Tian Pergi
79 Parah sekali papi thia
80 Hukuman yang setimpal
81 Kembali
82 Waduhhh
83 Meninggal
84 Hari penuh tangis
85 Mulai membaik
86 Hari yang di tunggu Tian
87 Mood ibu Hamil
88 Berpamitan
89 Pasangan baru
90 Bulan Keempat
91 Sehari sebelum berangkat
92 Hidup Baru
93 Tujuh bulanan
94 Bahasa cinta
95 Aurora cahaya baru
96 Cucu pertama oma
97 Randy & Nita Sah
98 Berkunjung lagi
99 Kembali
100 Liburan akhir tahun
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Cynthia dipanggil Thia
2
Thia dan Tian
3
Bentakan Keras!
4
Nangis lagi
5
Si berkas yang menumpuk
6
Hari penuh rapat
7
Dua keluarga berbeda
8
Mulai Akrab
9
Ribut Lagi
10
Dianggap Utang
11
Tangisan
12
Ada rasa
13
Makin dekatttt
14
Mulai Ada Rasa??
15
Thia dan Maya
16
Pelukan Pertama:)
17
Mulai confess
18
Tidak pasti
19
First Kissss!!!
20
Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21
Punya Sahabat Lemot
22
Sisi gelap Tian
23
Hanya mainan?
24
Dibalas dengan sisi lain Thia
25
Cemburu
26
Cinta jadi Benci???
27
BIMBANG
28
Putus
29
Brukkkkkk
30
Penyesalan
31
Kabar tidak baik lagi
32
Sahabat Sejati
33
Kebenaran Terungkap
34
Argghhhhhh
35
Dijodohin
36
Kenapa Harus Lo???!!!
37
Bentakan
38
Sahhh
39
Malam pertama
40
Fakta Grace
41
10 Menit
42
Sateee
43
Jangan terlalu Percaya Diri
44
Menyesal
45
Cesil
46
Makin rumit
47
Pulang
48
Akhirnya...
49
Pelakor
50
Tian Menyadarinya
51
Kejadian tak terduga..
52
Ada yang tidak beres
53
Apakah Grace?
54
Haus Harta
55
Tidak ada rasa bersalah #1
56
Tak ada rasa bersalah #2
57
Hukuman Seumur Hidup
58
Thia ingin Mati
59
Kecewa
60
Hanya kamu yang aku punya
61
Tian si Harimau Gila
62
Tidak Setuju
63
Celaka Lagi
64
Thia Hamil
65
Operasi Tian berhasil
66
Siuman
67
iLY
68
Rumah tangga yang diharapkan
69
Siapa sebenarnya Tian?
70
Terulang lagi
71
Map berisi foto
72
Apa hubungannya dengan papi Thia??
73
Ibu kandung dan Ayah angkat??
74
Mulai terungkap
75
Papi Thia dalangnya?
76
Berdamai
77
Apa yang telah dilakukan papi thia?
78
Tian Pergi
79
Parah sekali papi thia
80
Hukuman yang setimpal
81
Kembali
82
Waduhhh
83
Meninggal
84
Hari penuh tangis
85
Mulai membaik
86
Hari yang di tunggu Tian
87
Mood ibu Hamil
88
Berpamitan
89
Pasangan baru
90
Bulan Keempat
91
Sehari sebelum berangkat
92
Hidup Baru
93
Tujuh bulanan
94
Bahasa cinta
95
Aurora cahaya baru
96
Cucu pertama oma
97
Randy & Nita Sah
98
Berkunjung lagi
99
Kembali
100
Liburan akhir tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!