Nangis lagi

Keesokan harinya Thia kembali ke aktivitas barunya yang belum dia gemati itu, dan lagi-lagi pagi sebelum dia berangkat dia sudah tidak mendapati ayahnya di rumah.

"Hufftttt sesibuk itu ya Papi sampai pagi udah gak di rumah malam balik nya udah larut banget, kapan sih gue bisa ngomong langsung ke Papi" ucap nya dengan kesal.

Dengan berat hati dia pun melajukan kembali mobilnya menuju perusahaan itu.

Dan tak membutuhkan waktu lama dia pun sampai di sana dan di sapa oleh Nita.

"Lo udah nyampe aja yahh, tapi kayaknya pak Tian gak di ruangan nya dehh lagi ada rapat besar di aula" kata Nita memberitahukannya.

"ouhh yahhh? Brarti gue harus kesana gak sih dampingin pak Tian?" Tanya Thia

"Harusnya sih gitu tapi karna pak Tian gak ada ngabarin ke Lo mending gak usah dehh, buat jaga jaga aja nanti Lo malah di bentak"

"Iya jugaa sihh, yaudah kalau gitu gue ke ruangan aja yah makasih infonya"

"Lo harus semangat yahh jangan nyerah gue yakin kok Lo pasti bisa hadapin harimau gila itu" kata Nita lagi memberikan dukungan

"Okehhh Lo tenang aja kali, gue pasti semangat kok makasih banyak yahh" ucap nya. Percakapan keduanya semakin santai lantaran usia mereka sebaya dan tampak nya Nita akan menjadi teman akrabnya Thia.

Thia pun masuk kedalam ruangannya dan mendapati banyak berkas yang berserakan diatas meja Tian, dan dengan senang hati dia pun memiliki rencana untuk membereskannya.

Setelah meletakkan tas nya di atas meja kerjanya, Thia dengan semangat menjepit rambutnya dan langsung berjalan menuju kearah meja Tian.

Thia pun mulai membereskan satu persatu kertas kertas yang bersebaran itu dan menyatukan setiap bagian bagian berkas dengan melihat nomor suratnya.

Saat asik merapikannya, dengan tiba-tiba pun Tian masuk ntah dari mana.

"Ngapain Lo?" Tanya Tian dengan nada sangarnya

"Ehhhh pak Tian, sudah selesai rapatnya pak?" Tanya Thia

"Gue nanyak ke Lo, ngapain Lo nanyak balek ke gue?"

"Saya lagi beresin meja bapak yang sangat berantakan, lihat sudah rapi kan pak, saya sudah membereskan nya karna menurut saya ini salah satu tanggung jawab saya sebagai asisten bapak" ucap nya dengan senang dan merasa bangga.

"Siapa yang suruh Lo beresin itu bangs*t??" Dengan keadaan panik Tian pun kembali mengacak acak berkas yang sudah di susun rapi oleh Thia tadi, dan dengan cepat Thia menyingkir dari arah Tian..

"Ehhhhhhh....." Thia bingung ingin mengatakan apa pada Tian sepertia dia akan mendapatkan masalah kali ini.

Setelah cukup lelah mencari satu persatu surat penting itu akhirnya Tian menemukannya.

Dengan penuh emosi dia pun menghentakkan kembali tangannya ke meja dengan kencang, dan bahkan pukulan kuat itu terdengar hingga keluar.

Thia yang ada didalam benar-benar sangat ketakuan hingga menutup matanya.

"Waduhhh parah banget yahh pak Tian pasti si asisten barunya tertekan sekali" ucap seorang CS yang kebetulan lewat dengan temannya

"Iyaaa, kalau gue sih mending gak usah deh berurusan sama dia" sambung yang lainnya.

"Gue udah bilangkan Lo Cukup duduk aja dan jangan pernah sentuh meja gue, apalagi sampai Lo nyentuh berkas penting milik gue!!!! Lo tau gak, ini lebih berharga daripada Lo!!!!!" Kata Tian dengan suara keras dan berat pertanda bahwa dia sangat marah saat ini.

"Hiksss.......hikssssss........hikssssssss........."

Tak tahan menahan airmata nya pun pecah di depan pria itu.

"Gue gak nyuruh Lo nangisss!!!!!! Lo harus dengarr!!!!!!!" Ucapnya lagi

"Kenapa sihhh Lo selalu nyalahin apa yang gue kerjain!!! Atau Lo emang gak waras yahh? Kan Lo bisa nanyak bagus bagus gak harus bentak bentak gue,, dan satu lagi gak akan ada cewek yang mau sama cowok gila kayak Lo, padahal gue belajar dan berusaha untuk ngejalanin tanggung jawab guee!!!!" Jawab Thia sembari menangis, setelah itu dia mengambil kembali handphone dan tas nya lalu meninggalkan ruangan itu begitu saja.

Para karyawan lain sudah tau pasti kenapa Thia menangis lagi, mereka turut sedih melihat asisten baru bos nya itu mengalami tekanan dari boss yang mereka kenal dengan CEO gila itu.

Mereka pun hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa dan hanya berharap ada yang dapat menyaingi kegilaan sang CEO itu.

Thia yang berjalan menuju parkiran pun akhirnya sampai dan masuk kedalam mobilnya. Disana Thia meluapkan semua emosinya dia menangis kejer dan hampir tak kuat dengan sikap keras dari Tian. Hidup dengan keluarga yang tak pernah memperlakukan nya dengan keras pastinya membuat batin Thia merasa terkejut dengan perlakuan dari Tian.

"Lihat aja gue baka balas Lo berkali-kali lipat, dasar cowok gila!!!!!" Katanya dengan penuh kesal.

Sedangkan didalam ruangannya Tian juga masih berusaha untuk menenangkan emosi nya.

Namun tiba-tiba dia salah fokus dengan sebuah Mading kecil yang ada di samping mejanya. Ada sebuah notes stiker yang ditempelkan disana dengan tulisan "Satu pekerjaan clear!!"

Membaca itu Tian malah merasa bersalah, padahal pekerjaan yang dia lakukan hanya se sepele itu saja namun dia begitu semangat dengan pekerjaannya, akan tetapi yang dia dapat bukan apresiasi melainkan bentakan keras dan hinaan dari Tian.

Tian baru kali ini merasa menyesal dengan perbuatannya.

"Hufttttttt.........." Tian menarik napasnya dengan kasar karna mengingat bahwa hari pertama dan kedua Thia bekerja dengannya Thia sudah menangis 2 kali pula.

Tian pun kluar dari ruangannya hendak mencari Thia, sampai ke parkiran dia ternyata tak menemukan lagi mobil Thia disana.

Tian pun bingung, karena nomor telepon Thia pun dia masih belum memilikinya. Akan tetapi karna masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan akhirnya Tian memutuskan untuk membicarakan ini besok saja.

Sementara Thia sendiri tak langsung pulang ke rumah dia singgah disebuah cafe milik sahabat dekatnya, karna sudah lama tak berjumpa ini adalah waktu paling tepat dia datang dan menghibur diri dengan sahabatnya itu.

Aisha yang kelihatan sibuk dengan mesin kopinya pun tiba-tiba terkejut dan langsung berloncat sumringah melihat sahabatnya yang sudah dua hari ini menghilang.

"Ahhhhhhh Thia cantikkkkkkkkkk, Lo dari mana aja Cok dari kemarin-kemarin gue udah nungguin Lo!!!" Ucapnya dengan nada senang bercampur kesal dengan Thia

Namun sebelum tiga menjawab dia langsung sadar mata Thia sembab.

"Lo baru nangis yahhh? Lo kenapa Thia?? Sini sini duduk dulu cerita sama gue" ajak nya sembari menuntun jalan menuju sebuah kursi.

"Maaf yah gue gak ada ngabarin Lo karna gue lagi punya kesibukan lain" kata Thia memulai obrolan mereka.

"Hah? Lo punya kerjaan baru?"

"Bukan-bukan, lebih tepatnya gue lagi belajar ngurus perusahaan, jadi gue sekarang lagi magang jadi asisten pribadi di salah satu perusahaan yang papi gue rekomendasi kan" ucap nya lagi memperjelas.

"Ya ampunnn, seberat itu ya, baru pagi aja Lo udah balek dan dalam keadaan gini, Lo kenapa bisa sampai nangis?" Tanya Aisha lagi

"CEO itu gila banget gue hampir kena struk ringan tau" katanya mengadu

"Astaga pasti sulit banget ya Thia, tapi gue penasaran deh gimana sih wajah CEO yang udah buat sahabat gue ini nangis, btw dia cowok atau cewek?"

"Cowok" jawab Thia

"Gue sumpahin TUHH gak dapat jodoh!!!!" Kata Aisah dengan kesal, sembari membuatkan minuman kepada Thia mereka pun melanjutkan cerita cerita mereka.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Namanya juga CEO GILA..dgn aku baca dri awal hrsnya hari ke 2 Tia sdh makin kuta dong buat Naklukin tu Cwok...Semangat bikin si CEO Arogant dn Gila melembut dn bucin sama kmu Tia

2024-11-14

1

Caca

Caca

yuk semangat thor

2024-12-20

0

🎧✏📖

🎧✏📖

👍👍👍👍🙏

2024-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Cynthia dipanggil Thia
2 Thia dan Tian
3 Bentakan Keras!
4 Nangis lagi
5 Si berkas yang menumpuk
6 Hari penuh rapat
7 Dua keluarga berbeda
8 Mulai Akrab
9 Ribut Lagi
10 Dianggap Utang
11 Tangisan
12 Ada rasa
13 Makin dekatttt
14 Mulai Ada Rasa??
15 Thia dan Maya
16 Pelukan Pertama:)
17 Mulai confess
18 Tidak pasti
19 First Kissss!!!
20 Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21 Punya Sahabat Lemot
22 Sisi gelap Tian
23 Hanya mainan?
24 Dibalas dengan sisi lain Thia
25 Cemburu
26 Cinta jadi Benci???
27 BIMBANG
28 Putus
29 Brukkkkkk
30 Penyesalan
31 Kabar tidak baik lagi
32 Sahabat Sejati
33 Kebenaran Terungkap
34 Argghhhhhh
35 Dijodohin
36 Kenapa Harus Lo???!!!
37 Bentakan
38 Sahhh
39 Malam pertama
40 Fakta Grace
41 10 Menit
42 Sateee
43 Jangan terlalu Percaya Diri
44 Menyesal
45 Cesil
46 Makin rumit
47 Pulang
48 Akhirnya...
49 Pelakor
50 Tian Menyadarinya
51 Kejadian tak terduga..
52 Ada yang tidak beres
53 Apakah Grace?
54 Haus Harta
55 Tidak ada rasa bersalah #1
56 Tak ada rasa bersalah #2
57 Hukuman Seumur Hidup
58 Thia ingin Mati
59 Kecewa
60 Hanya kamu yang aku punya
61 Tian si Harimau Gila
62 Tidak Setuju
63 Celaka Lagi
64 Thia Hamil
65 Operasi Tian berhasil
66 Siuman
67 iLY
68 Rumah tangga yang diharapkan
69 Siapa sebenarnya Tian?
70 Terulang lagi
71 Map berisi foto
72 Apa hubungannya dengan papi Thia??
73 Ibu kandung dan Ayah angkat??
74 Mulai terungkap
75 Papi Thia dalangnya?
76 Berdamai
77 Apa yang telah dilakukan papi thia?
78 Tian Pergi
79 Parah sekali papi thia
80 Hukuman yang setimpal
81 Kembali
82 Waduhhh
83 Meninggal
84 Hari penuh tangis
85 Mulai membaik
86 Hari yang di tunggu Tian
87 Mood ibu Hamil
88 Berpamitan
89 Pasangan baru
90 Bulan Keempat
91 Sehari sebelum berangkat
92 Hidup Baru
93 Tujuh bulanan
94 Bahasa cinta
95 Aurora cahaya baru
96 Cucu pertama oma
97 Randy & Nita Sah
98 Berkunjung lagi
99 Kembali
100 Liburan akhir tahun
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Cynthia dipanggil Thia
2
Thia dan Tian
3
Bentakan Keras!
4
Nangis lagi
5
Si berkas yang menumpuk
6
Hari penuh rapat
7
Dua keluarga berbeda
8
Mulai Akrab
9
Ribut Lagi
10
Dianggap Utang
11
Tangisan
12
Ada rasa
13
Makin dekatttt
14
Mulai Ada Rasa??
15
Thia dan Maya
16
Pelukan Pertama:)
17
Mulai confess
18
Tidak pasti
19
First Kissss!!!
20
Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21
Punya Sahabat Lemot
22
Sisi gelap Tian
23
Hanya mainan?
24
Dibalas dengan sisi lain Thia
25
Cemburu
26
Cinta jadi Benci???
27
BIMBANG
28
Putus
29
Brukkkkkk
30
Penyesalan
31
Kabar tidak baik lagi
32
Sahabat Sejati
33
Kebenaran Terungkap
34
Argghhhhhh
35
Dijodohin
36
Kenapa Harus Lo???!!!
37
Bentakan
38
Sahhh
39
Malam pertama
40
Fakta Grace
41
10 Menit
42
Sateee
43
Jangan terlalu Percaya Diri
44
Menyesal
45
Cesil
46
Makin rumit
47
Pulang
48
Akhirnya...
49
Pelakor
50
Tian Menyadarinya
51
Kejadian tak terduga..
52
Ada yang tidak beres
53
Apakah Grace?
54
Haus Harta
55
Tidak ada rasa bersalah #1
56
Tak ada rasa bersalah #2
57
Hukuman Seumur Hidup
58
Thia ingin Mati
59
Kecewa
60
Hanya kamu yang aku punya
61
Tian si Harimau Gila
62
Tidak Setuju
63
Celaka Lagi
64
Thia Hamil
65
Operasi Tian berhasil
66
Siuman
67
iLY
68
Rumah tangga yang diharapkan
69
Siapa sebenarnya Tian?
70
Terulang lagi
71
Map berisi foto
72
Apa hubungannya dengan papi Thia??
73
Ibu kandung dan Ayah angkat??
74
Mulai terungkap
75
Papi Thia dalangnya?
76
Berdamai
77
Apa yang telah dilakukan papi thia?
78
Tian Pergi
79
Parah sekali papi thia
80
Hukuman yang setimpal
81
Kembali
82
Waduhhh
83
Meninggal
84
Hari penuh tangis
85
Mulai membaik
86
Hari yang di tunggu Tian
87
Mood ibu Hamil
88
Berpamitan
89
Pasangan baru
90
Bulan Keempat
91
Sehari sebelum berangkat
92
Hidup Baru
93
Tujuh bulanan
94
Bahasa cinta
95
Aurora cahaya baru
96
Cucu pertama oma
97
Randy & Nita Sah
98
Berkunjung lagi
99
Kembali
100
Liburan akhir tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!