Ada rasa

Keesokan harinya Thia terbangun dan merasa sedikit pusing.

"Lahhh? Gue dimana ini?" Tanya Thia kebingungan

Thia melihat ke sofa dekat tempat tidur itu ada pria yang tampak tertidur.

"Hah? Gue diapain semalam" katanya dengan khawatir.

Thia turun dari tempat tidur dan menuju ke arah pria yang tidur membelakanginya.

Saat sudah dekat dia mengintip wajah pria itu karna dia harus memastikan apa yang terjadi

Tadi malam.

"Hah!!!!!! pak Tian!!!!!" Teriaknya terkejut hingga membuat pria itu terbangun.

"Enghhhhhhfff, Lo udah bangunnn" ucap Tian dengan suara yang serak dan berat dengan mata yang masih tertutup.

Melihat pemandangan wajah tampan Tian terpangpang jelas Dimata Thia membuatnya sangat tersipu dan tak bisa berkata-kata.

"Kenapa jantung gue deg degan coba?" Tanya Thia dalam hatinya.

"Lo kenapa gak jawab?" Tanya Tian lagi

"Ehhhhh ii ii Iyaaa gue baru bangun, ini dimana yahhh?" Tanya Thia

"Di rumah gue" jawab Tian

"Lahhh kenapa Lo masih tidur biasanya Lo udah di kantor jam segini" kata Thia memastikan setelah melirik ke jam dinding di kamar itu.

"Lo cek dulu hari apa ini?"

"Ouhhh iya ini hari Sabtu" ucap nya setelah mengecek hp nya, namun dia tiba-tiba melihat hampir 100 panggilan tak terjawab dari papi dan mami nya.

"Astagaa papi dan mami gue udah nelponin gue dari semalam" kata Thia dengan khawatir.

"Udah tenang aja kali, itu kan panggilan yang gak terjawab, itu gue ada jawab kok semalam sekali panggilannya." Kata Tian yang tiba-tiba duduk.

"Lo jawab? Lo bilang apa? Nanti Papi gue malah mikir yang aneh aneh lagi" ucap Thia khawatir

"Gue udah bilang kalau Lo ketiduran, dan gue gak bisa anterin Lo karna udah kemalaman jadi yahh gue minta ijin aja buat tanggung jawabin Lo dan gak bakal macam-macam"

"Trus papi gue ngamuk?"

"Enggak, anehnya lagi malah kelihatan senang trus langsung nutup telpon nya" ucap Tian

"Aihsssss pasti papi sama mami gue mikir yang aneh-aneh" kata Thia

"Lo udah sadar kan gak mabuk lagi?" Tanya Tian mencari topik lain

"Hemmmm, gue minum kebanyakan dehh kayak nya semalam" ucap Thia tanpa rasa bersalah karna sudah merepotkan Tian

"Dan banyak ngomong juga sebenarnya" kata Tian

"Hemmm, gue semalam ngoceh yahh? Maaf yah kalau ocehan gue gak jelas dan makasih banyak udah mau bantuin gue" ucap Thia

"Ocehan Lo semuanya jelas dan masuk akal kok jadi santai aja" katanya lagi

"Ouhh iya, Lo bisa mandi dan kalau mau buat sarapan buat aja di dapur gue ada stok roti dan buah, terserah Lo dehh mau di apain. Gue mau ke rumah sakit dulu, karna asisten rumah gue lagi sakit" katanya menjelaskan

"Ouhhh oke dehh, tapi Lo balik lagi kan?" Tanya Thia

"Iyaaa gue balek kok, nanti gue aja yang ngantar Lo pulang" katanya lagi.

"Hemm makasih" ucap Thia.

Thia pun mandi dan memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh Tian, pakaian yang tampaknya masih baru itu tampak sangat cocok di tubuhnya.

"Wahhhh cantik banget dan elegan gue suka dehh konsep baju yang simpel gini" ucapnya

Setelah itu dia pergi ke dapur dan melihat semua alat masak dan bahan makanan yang begitu banyak dan tertata rapi disana.

"Pasti asisten rumah tangga Tian Baim dan sayang banget sama dia, makanya Tian juga khawatir dan mau jenguk ke rumah sakit" kata Thia menyimpulkan

Karna sudah merasa lapar Thia hanya menyiapkan sarapan simpel pagi itu, dengan memanggang roti serta meminum susu.

"Hemmmm kalau gue nikah sama Tian pasti dapur ini jadi tempat kita berdua cerita dan ketawa bareng" ucap nya bergurau sendiri.

Namun setelah mengucapakan hal asal itu dia langsung sadar dan merasa aneh dan kembali membayangkan wajah Tian saat baru bangun tadi.

"Waduhhhh gila, gak..... Gak........ Yakali gue jatuh cinta sama dia, astaga gak boleh gak boleh" ucap Thia langsung membuang pikiran anehnya itu.

Setelah selesai sarapan dia kembali ke kamar tempatnya tidur tadi, lalu dia tiba-tiba kepikiran.

"Kenapa Tian malah tidur di sofa padahal tadi gue lihat ada kamar lainnya"

"Aneh banget, gue harus nanyain sihh dan harus waspada, gue gak di apa apain kan sama dia" ucap Thia lagi memikirkan hal hal aneh.

"Tapi kenapa dia lama banget yahh" katanya lagi menyambung ocehan tak jelasnya itu.

Klakson mobil Tian terdengar di depan, dengan semangat Thia berlari ke pintu depan.

"Yehhhhh Lo akhirnya balek" ucap Thia dengan senang dan menunjukkan wajah fresh.

Tindakan Thia itu membuat Tian diam sejenak, pikirannya di lintasi oleh sebuah keluarga yang baru terbentuk.

Namun setelah itu dia kembali ke akal sadarnya.

"Iyaa Lo emang udah nungguin?" Tanya Tian bertanya dengan asal.

"Udahhh, dari tadi gue udah nungguin, bosan banget tau sendirian doang"

"Mau gue buatin sarapan?" Tanya Thia

"Hemmm, emmm bolehhh" ucap Tian

"Okehhh, tungguin yahh" Thia kemudian memanggang roti dan menyiapkan segela susu dingin lalu membawanya ke Tian.

"Nihhh" katanya menghidangkan sarapan simpe itu.

"Lo udah sarapan?" Tanya Tian karna yang di bawakan Thia hanya porsi satu orang Saja

"Udahhh, gue udah kenyang malah"

"Emmmm gue mau nanyak sesuatu boleh gak? Gue gak ingat sama sekali semalam gue ngomong apa aja dan ngelakuin apa aja"

"Emmm truss?" Kata Tian

"Lo semalam gak apa apain gue kan? Ehhh maksud gue kenapa Lo tidur nya di kamar tempat gue juga, sedangkan gue perhatiin rumah Lo kamarnya banyak juga" ucap Thia

"Hahaha, Lo lawak banget sihh" kata Tian tertawa. Melihat Tian tertawa pun membuat jantung Thia tiba-tiba berdetak kencang, baru kali ini bos yang di sebut dengan istilah harimau gila itu terlihat tertawa dan dengan tawa lepas pula.

"Lo kenapa diam?" Ucap Tian

"Ee enggak, ehh maksud nya kenapa Lo tidur di kamar itu?" Tanya Thia kembali dengan nada gelagapan.

"Alasannya yah karna Lo" kata Tian singkat

"Lahhh emang gue kenapa?" Tanya Thia

"Semalam Lo nangis dan gak mau di tinggalin, gue sebenernya ngerasa janggal juga semalam, tapi karna Lo dalam keadaan gak sadarkan diri yaudah gue ikutin aja kemauan Lo" ucap Tian lagi

"Hah? Kemauan gue? Emanga gue mau apa semalam" ucap Thia, namun sebelum Tian menjawab tiba-tiba Thia mengingat satu adegan.

Lalu dia menjauh dari Tian, dan menutup mulut nya karna terkejut.

"Lo semalam gak negalakuin hal yang lebih dari situ kan?" Tanya Thia dengan rasa cemas dan khawatir

"Maksud nya?"

"Iyaaa iyaa gue ingat, gue nyuruh Lo meluk gue kan?"

"Hemmmm" jawab Tian dengan singkat

"Tapi Lo gak lanjutin ke hal lain kan?" Tanya Thia memastikan kembali

"Ya enggak lah, Lo gak usah cemas kali, gue juga bisa jaga harga diri cewek" ucap Tian

"Huffffff syukurlah kalau gitu, tapi kenapa Lo mau meluk gue? Bukannya Lo benci ya sama gue?" Tanya Thia lagi

"Karna ada kesempatan" kata Tian langsung terus terang.

"Aihhhhhh untung aja gue hanya minta di peluk, coba aja gue minta lebihh bisa mampus dehh gue" katanya mengoceh.

"Yaudah dehh terserah Lo mau mikir dan nyimpulkan nya gimana"

"Lo udah bebereskan, ayo biar gue anterin langsung pulang ke rumah Lo" kata Tian

"Kenapa yah ini orang jadi berubah derastis di depan gue, apa semalam kepalanya kenak besi yah atau ketimpa bulan?" Tanya Thia dengan bingung di dalam hatinya.

"Lo gak mau balek? Kok malah begong sihh?" Tanya Thia lagi.

"Ehhh iya iya, bentar gue ambil dulu yah tas gue"

"Oke" ucap Tian

Setelah melihat Thia berjalan ke kamar nya, Tian merasakan suasana hati yang lebih baik, dia tak tahu apa yang sedang dia rasakan, selama bersosialisasi dengan banyak perempuan hanya dengan Thia lah dia bisa menjadi pria dengan kepribadian lain.

"Gue harap ini bukan rasa yang salah" ucapnya dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Mega Natalia Simanjuntak

Mega Natalia Simanjuntak

Tuhhh kan ujung ujung nya ada rasa

2024-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Cynthia dipanggil Thia
2 Thia dan Tian
3 Bentakan Keras!
4 Nangis lagi
5 Si berkas yang menumpuk
6 Hari penuh rapat
7 Dua keluarga berbeda
8 Mulai Akrab
9 Ribut Lagi
10 Dianggap Utang
11 Tangisan
12 Ada rasa
13 Makin dekatttt
14 Mulai Ada Rasa??
15 Thia dan Maya
16 Pelukan Pertama:)
17 Mulai confess
18 Tidak pasti
19 First Kissss!!!
20 Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21 Punya Sahabat Lemot
22 Sisi gelap Tian
23 Hanya mainan?
24 Dibalas dengan sisi lain Thia
25 Cemburu
26 Cinta jadi Benci???
27 BIMBANG
28 Putus
29 Brukkkkkk
30 Penyesalan
31 Kabar tidak baik lagi
32 Sahabat Sejati
33 Kebenaran Terungkap
34 Argghhhhhh
35 Dijodohin
36 Kenapa Harus Lo???!!!
37 Bentakan
38 Sahhh
39 Malam pertama
40 Fakta Grace
41 10 Menit
42 Sateee
43 Jangan terlalu Percaya Diri
44 Menyesal
45 Cesil
46 Makin rumit
47 Pulang
48 Akhirnya...
49 Pelakor
50 Tian Menyadarinya
51 Kejadian tak terduga..
52 Ada yang tidak beres
53 Apakah Grace?
54 Haus Harta
55 Tidak ada rasa bersalah #1
56 Tak ada rasa bersalah #2
57 Hukuman Seumur Hidup
58 Thia ingin Mati
59 Kecewa
60 Hanya kamu yang aku punya
61 Tian si Harimau Gila
62 Tidak Setuju
63 Celaka Lagi
64 Thia Hamil
65 Operasi Tian berhasil
66 Siuman
67 iLY
68 Rumah tangga yang diharapkan
69 Siapa sebenarnya Tian?
70 Terulang lagi
71 Map berisi foto
72 Apa hubungannya dengan papi Thia??
73 Ibu kandung dan Ayah angkat??
74 Mulai terungkap
75 Papi Thia dalangnya?
76 Berdamai
77 Apa yang telah dilakukan papi thia?
78 Tian Pergi
79 Parah sekali papi thia
80 Hukuman yang setimpal
81 Kembali
82 Waduhhh
83 Meninggal
84 Hari penuh tangis
85 Mulai membaik
86 Hari yang di tunggu Tian
87 Mood ibu Hamil
88 Berpamitan
89 Pasangan baru
90 Bulan Keempat
91 Sehari sebelum berangkat
92 Hidup Baru
93 Tujuh bulanan
94 Bahasa cinta
95 Aurora cahaya baru
96 Cucu pertama oma
97 Randy & Nita Sah
98 Berkunjung lagi
99 Kembali
100 Liburan akhir tahun
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Cynthia dipanggil Thia
2
Thia dan Tian
3
Bentakan Keras!
4
Nangis lagi
5
Si berkas yang menumpuk
6
Hari penuh rapat
7
Dua keluarga berbeda
8
Mulai Akrab
9
Ribut Lagi
10
Dianggap Utang
11
Tangisan
12
Ada rasa
13
Makin dekatttt
14
Mulai Ada Rasa??
15
Thia dan Maya
16
Pelukan Pertama:)
17
Mulai confess
18
Tidak pasti
19
First Kissss!!!
20
Hari 1 Bekerja setelah Resmi
21
Punya Sahabat Lemot
22
Sisi gelap Tian
23
Hanya mainan?
24
Dibalas dengan sisi lain Thia
25
Cemburu
26
Cinta jadi Benci???
27
BIMBANG
28
Putus
29
Brukkkkkk
30
Penyesalan
31
Kabar tidak baik lagi
32
Sahabat Sejati
33
Kebenaran Terungkap
34
Argghhhhhh
35
Dijodohin
36
Kenapa Harus Lo???!!!
37
Bentakan
38
Sahhh
39
Malam pertama
40
Fakta Grace
41
10 Menit
42
Sateee
43
Jangan terlalu Percaya Diri
44
Menyesal
45
Cesil
46
Makin rumit
47
Pulang
48
Akhirnya...
49
Pelakor
50
Tian Menyadarinya
51
Kejadian tak terduga..
52
Ada yang tidak beres
53
Apakah Grace?
54
Haus Harta
55
Tidak ada rasa bersalah #1
56
Tak ada rasa bersalah #2
57
Hukuman Seumur Hidup
58
Thia ingin Mati
59
Kecewa
60
Hanya kamu yang aku punya
61
Tian si Harimau Gila
62
Tidak Setuju
63
Celaka Lagi
64
Thia Hamil
65
Operasi Tian berhasil
66
Siuman
67
iLY
68
Rumah tangga yang diharapkan
69
Siapa sebenarnya Tian?
70
Terulang lagi
71
Map berisi foto
72
Apa hubungannya dengan papi Thia??
73
Ibu kandung dan Ayah angkat??
74
Mulai terungkap
75
Papi Thia dalangnya?
76
Berdamai
77
Apa yang telah dilakukan papi thia?
78
Tian Pergi
79
Parah sekali papi thia
80
Hukuman yang setimpal
81
Kembali
82
Waduhhh
83
Meninggal
84
Hari penuh tangis
85
Mulai membaik
86
Hari yang di tunggu Tian
87
Mood ibu Hamil
88
Berpamitan
89
Pasangan baru
90
Bulan Keempat
91
Sehari sebelum berangkat
92
Hidup Baru
93
Tujuh bulanan
94
Bahasa cinta
95
Aurora cahaya baru
96
Cucu pertama oma
97
Randy & Nita Sah
98
Berkunjung lagi
99
Kembali
100
Liburan akhir tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!