"Loh kok lu sembur sih Jin kan gue yang komat kamit baca mantra." Tanya Arjun sambil memandang Shena heran plus bingung.
"Lah kan tu gelas gue yang bawa Jin." Tambah Sulthan dengan raut muka melongo.
"Kan abang cuma boongan tadi dek kok nyemburnya beneran." Ucap Juan yang merasa bersalah kepada Rudi.
"Yang hujan diluar yang kuyup gue disini." Gerutu Rudi sambil mengelap mukanya yang basah akibat semburan dari Shena.
"Hehe gue kira beneran, lu pada kelamaan gue takut tu maung jadi kunti ntar, kan kasian calonnya ntar ketikung." Jawab Shena santai dengan memperlihatkan cengiran kuda andalannya. Jangan ditanya reaksi yang lainbagaimana, setelah mendengar jawaban dari Shena mereka tertawa terbahak-bahak apalagi Dion yang sampai mengeluarkan air mata.
"Iya sih lu bener, nih kanebo bang buat lap tu muka" Ucap Arka sambil menyerahkan kanebo kearah Rudi.
"Sa ae lu kutil badak, ya kalik dilap pakek kanebo lu pikir muka gue jok motor apa." Gerutu Rudi yang sudah sangat kesal karena menjadi bahan bullyan. Dan karena jawaban itu membuat semuanya menjadi tambah ngakak, bahkan Shena yang hanya nyengir sejak tadi pun sekarang sudah ngakak.
"Yodah nih tissue jangan nangis napa bang, dah gede juga gak ada permen dibengkel, kalo baut banyak. Mau ngemut baut apa busi?" Tanya Nisa sambil Meneyerahkan sekotak tisu merek "sappeo" Kepada Rudi. Lagi-lagi semua tertawa ngakak karena ucapan sepele dari Nisa.
"Kasih pritilan saringan hawa aja Mpok Nis, yang empuk." Sambung Aldo sambil cengengesan tanpa dosa.
"Turun derajat lo dibully ****." Ucap Dion yang masih belum bisa menghentikan tawanya.
"Gue ambilin oli mau? sekalian bunuh diri?" Tanya Juan dengan muka memerah karena kebanyakan tertawa.
"Atau gue mintain minyak rem atau air aki buat bersihin tu muka?" tambah Juan lagi.
"Ya Allah, nggak dihormati gue disini percuma pake seragam ada pangkat 2 batang emas kalo tetep diginiin." Gumam Rudi sambil mengelus dada mencoba sabar.
"Udah cup cup tayang, sini peyuk sama babang." Ucap Juan sambil menarik kepala Rudi untuk dipeluk dan dengan nurut nya Rudi manut aja gitu.
Suasana masih penuh dengan tawaan hingga beberapa menit berlalu masih saja ada yang tertawa. Hingga pada akhirnya mereka merasa lelah dan dengan sendirinya membungkam mulut. Terciptalah suasana hening dan hanya rintik hujan yang terdengar.
DuaaaaarrDuaaaaarrr!!!!!!! (Suara petir menyambar-nyambar)
"ALLAHU AKBAR, OMA OPA OM DANI HELEP!!!" Teriak Shena sambil berlari dan mendudukan diri di tengah-tengah antara Juan dan Rudi. Sangkin takutnya Shena tak memperdulikan siapa yang dijadikan tempat berlindung sekarang. Suasana masih hening karena kaget dengan teriakan dan reflek dari Shena, padahal tinggal geser kanan semeter aja udah bisa nyusulin Arka yang lagi mainan oli sama gabus. Modus nih Shena.
"Rud lu geser sempit nih." Ucap Juan sambil berbisik mengode Rudi, sangking masih kagetnya Shena tetap belum sadar dimana posisinya saat ini.
"Iya gue pindah lah. Paham aku tu." Ucap Rudi sambil beranjak dan pindah di dekat Dion.
"Heh Jin cobak lu dimana sekarang" Teriak Nisa dari kejauhan mencoba menyadarkan Shena.
"Hah apa?" Tanya Shena kikuk, pasalnya dia benar-benar kaget tadi dan memang ada rasa takut dengan petir.
"Bener kan nih preman satu kalo diajak tawuran pas hujan gak guna." Ucap Arjun dengan nada yang ketus meremehkan Shena.
"****** kamu yak. Disini ada polisi malah buka aib dasar otak gak guna." Gerutu Aldo sambil menjitak kepala tanpa otak milik Arjun.
"Heh Shen sadar woy coba lu duduk nempel siapa?" Tanya Sulthan yang mencoba membuat Shena sadar posisi.
"Enak ya Mas Juan kesempatan." Goda Dion yang diangguki Rudi dan kelima alien itu dengan senyuman menggoda tentunya.
"Rejeki anak sholeh." Ucap Juan yang baru buka suara sejak tadi, dan hal itu membuat Shena sadar posisinya.
"Hah maaf bang gak sengaja reflek. Maklum anak cantik refleknya cari yang ganteng." Jawab Shena polos tanpa filter dan stiker.
"Gak papa gue paham." JawaB Juan sambil tersenyum dan tentu saja membuat semua yang disana langsung terjangkit diabetes dadakan sehingga muntah-muntah.
"Heheh sory sekali lagi." Ucap Shena sambil beranjak dari duduknya ingin pindah tempat. Namun belum sempurna berdiri tangan sudah dicekal oleh Juan.
"Udah sini aja, ntar kalo ada petir lagi repot kan lari-lari. Hari masih hujan." Ucap Juan mencegah agar Shena tak pindah dari sisinya.
"Ha eh apa gimana?" Jawab Shena gugup karena kaget tangan nya masih dipegang Juan.
"Modus." Teriak Dion dan kelima alien kompak.
"Bertahun-tahun trauma ama perempuan sekali nya jatuh hati gak mau jauh." Sindir Rudi keras, supaya yang dituju merasa tapi sayangnya manusia batu itu tak tersinggung sedikit pun.
Tanpa menjawab perkataan Juan dan tak menanggapi godaan-godaan yang dilontarkan padanya dan Juan. Shena pun kembali mendaratkan ekornya ditempat semula, disamping Juan. Semua kembali hening, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Seperti Rudi yang asik chatting dengan calon istrinya, Dion yang sedang memantau Desri di sosial media, Nisa dan Sultan yang lagi lesehan dan suap-suapan kulit kacang, Arjun dan Aldo yang asik main batu gunting kertas dan terakhir adalah Arka yang asik main kapal-kapalan di bak oli kotor bersama topan kucing dekil yang ditemukan Shena saat kejepit pagar besi rumah kosong beberapa waktu lalu.
"Kamu takut suara petir dek?" Tanya Juan memecah keheningan antara dia dan gadis disampingnya saat ini.
"Hehe suka reflek teriak aja sih sebenernya." Jawab Shena menutupi rasa ketakutannya karena malu.
"Pantes tadi langsung lari gitu sambil teriak." Ucap Juan seraya memandang Shena. Yang dipandang malah cengengesan.
"Kamu punya Ig?" Tanya Juan lagi.
"Punya dong bang, anak zaman sekarang gak mungkin gak punya akun IG, emang kenapa bang?"
"Gak ada nanya aja, follow abang lah ntar abang follback." Ucap Juan dengan senyum manis penuh modus.
"Habis abang follback gue block ya bang." Jawab Shena sambil ketawa.
"Ya jangan dong masak gitu. Ya udah nih kamu follow Ig kamu pakek Ig abang, tar kamu follback ya" Ucap Juan sambil menyerah kan ponsel nya kearah Shena. Dan dengan lapang dada ikhlas lahir batin Shena menerimanya sukarela. Dan dengan akun Ig @JuandaDirgant Shena mulai mengetik akun IG nya sendiri, @YujinShen dan kemudian klik follow.
"Nah udah bang ntar gue follback dah." Ucap Shena sambil mengembalikan ponsel itu kepada Juan.
"Langkah pertama lancar." Teriak Dion tanpa melihat yang dimaksud.
"Kesempatan lu Jin manfaatin udah." Tak kalah iseng Nisa juga ikutan berteriak.
"Sekalian kontak WA jangan Ig doang tanggung." Tambah Rudi memberi saran.
"Sikat lah, mumpung ada kesempatan." Ucap Arka dan Aldo kompakan.
Hening. Tidak ada tanggapan dari Shena maupun Juan. Mereka Sama-sama tak peduli dengan ocehan-ocehan itu. Juan yang masih asik stalking Ig nya Shena dan Shena yang mulai asik dengan ponselnya bermain brain test alakadarnya.
"Pinjam bentar dek." Ucap Juan seraya merebut ponsel yang Shena pegang.
"Loh loh buat apa bang." Tanya Shena kaget dengan tindakan Juan.
"Pinjam bentar. Nah udah." Ucap Juan seraya mengembalikan ponsel itu kepada Shena setelah mengetik beberapa angka.
"Apa ni?"
"Tu nomer abang, dan gue dah miscall ke ponsel ini pakek nomer lo." Ucapa Juan sambil menunjukkan layar ponselnya yang tertera notif panggilan tak terjawab dari nomornya Shena.
"Hmm pinter bener modus lu bang." Gumam Shena yang hanya diangguki oleh Juan.
"Saran gue kepakek aye." Ucap Rudi tiba-tiba sambil berjalan mendekati Aldo dan Arka.
"Idaman dah didepan mata." Sindir Arjun yang ditujukan kepada Shena.
"Dah lah woy mau pada balek apa kagak nih." Teriak Sulthan dari depan bengkel.
"Hujan dah reda kuy balek, tutup bengkel nyampe rumah tidorrr." Ucap Nisa girang.
"Mandi dulu Mpok jangan jorok badan bau oli langsung mau tidur." Jawab Arjun memperingati Nisa agar tidak tertular joroknya Sulthan.
"Dah makasih gaes kita balek dulu." Ucap Dion sambil menghidupkan mesin motornya.
"Haturtengkyu broo." Tambah Rudi yang bergegas menyusul Dion.
"Makasih semua, polisi ganteng pamit, Assalamu'alaikum." Ucap Juan sambil tersenyum kepada Shena.
"Waalaikumsalam." Kompak pasukan alien sambil beres-beres menutup bengkel.
Setelah semua selesai dan bengkel sudah tertutup aman, Pasukan alien mulai melajukan kendaraan masing-masing dan berselancar dijalan raya menuju ke goa tempat tinggal orang tua mereka.
🍇🍇
Gaes hayo dong kasih like biar aku tu seneng.
Biar semangat akunya tu kalo dah dapet like.
Aku pulang kerja langsung nyempetin bikin cerita, malem habis bikin tugas kuliah langsung ngelanjutin cerita yang tertunda.
Kasih semangat aku dong gaess, like aja aku dah seneng loh asli gak bohong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Dyah Hermawaty
sukakkkk🥰🥰🥰😘 author nya pinter merangkai kalimat jg kata2 bikin ughhhh🥰🥰
2022-10-10
1
bundairgi
semangad.. semangaad.. semangaaad.. landjoed makin seru💪💪
2021-08-10
1
bundairgi
s
2021-08-10
1