Setelah memacu motornya dengan kcepatan level setan akhirnya Shena sampai disekolahnya dengan selamat tanpa berkuramg satu inci pun. Dan untungnya lagi, tidak ada yang berjaga digerbang sehingga dia bisa langsung masuk tanpa harus diintrogasi kenapa terlambat oleh sigundul satpam banyak tingkah utusan singa ragunan.
Dengan langkah santai Shena berjalan menuju kelasnya, tak sedikit mata anak STM yang menyempatkan menatap sang ratu disekolah, tak hanya itu bahkan ada yang berani menggoda Shena dan meminta Shena menjadi pacarnya, siapa yang tak akan terpesona kepada Shena gadis manis berlesung pipi ini. Walaupun tingkahnya yang abaurd terlewat batas kapasitas namun karena otak dan paras nya yang mendekati kata sempurna membuat Shena tetap menjadi idola siswa STM. Bagaimana tidak, di STM hanya ada batangan dan dengan tiba-tiba kedatangan bidadari cantik seperti Shena membuat mereka seperti berasa disurga, sedangkan Nisa saja sudah banyak penggemar apalagi Shena sudah pasti fansnya berjibun.
~Dikelas shena~
"Assalamualaikum warga" Ucap Shena saat didepan kelas sambil berjalan menuju tempat dudukya.
"Lambat lagi dari mana lu khadijah?“ tanya Nisa tanpa basa basi saat melihat Shena sudah nyaman mendarat dikursinya dengan aman.
" Gue kan dah bilang ama Aldo kalo gue dipos razia cari calon imam." Jawab Shena santai dan mendapat toyoran pelan dari Arka.
"Halu aja teros neng, emang tu bapak polisi mau ama elu yang otaknya separo doang." Sambung Sultan yang ikut kesal dengan jawaban halu level 12 nya Shena.
"Eh jangan salah ya warga, walaupun ni otak gue dikata tinggal separo tapi gue masih tergolong manusia cerdas cermat tauk, plus gue adalah makhluk Tuhan paling manis." Oceh Shena membanggakan diri, bukan hal asing lagi bagi teman-teman nya jika Shena akan dengan bangganya menyebutkan segala kelebihan yang emang nyatanya begitu.
"Serah lo lah, gue sadar emang itu kenyataannya kan." Jawab Aldo mengalah, dia malas jika harus menanggapi kenarsisan Shena yang ntah kapan akan sembuh.
"Eh lu tadi ngapain aja dipos sampek lama gitu bukanya elu lengkap ya?" Tanya Arjun yang sejak tadi hanya diam sambil memakan kulit kacang milik Nisa. Ya heran saja makhluk terlengkap kayak Shena dirazia mustahil lah.
"Gue lupa narok STNK gue, jadi butuh waktu lama gue ngacak-acak tas buat nyari tu surat yang lagi ngumpet." Jawab Shena menjelaskan mengapa dia bisa selama itu berada dipos razia.
"Lah terus itu akhirnya ketemu kagak?" Kini Sulthan yang penasaran dengan STNK milik Shena yang katanya lagi ngumpet.
"Ketemu diselipan kertas ujian mtk krmn, untung ga kebuang ama gue. Terus gue malah diajakin stand up comedy disono." Ucap Shena kepada teman-temannya yang sedang serius memperhatikannya seakan sedang mendengarkan dongeng cabe merah cabe ijo.
"Polisi nye ganteng-ganteng kagak Jin? Masih muda muda kan ya?" Tanya Nisa antusias, alhasil Nisa mendapatkan sorot tajam dari teman-temannya.
"Duh ada dua tadi yang cegat gue, manis banget dah ya ampun yang satu kumis tipis lagi aduhay asoy, yang satunya, suaranya makk ngebas beut pen gue ajakin duet lagunya Mpok Inul yang buaya lutung tauk." Dengan mrepet kecepatan turbo dan menggebu-gebu tak lupa senyum-senyum, Shena menceritakan dua polisi yang tadi merazianya.
"Seriusan lu terus terus gimana? Ramah gak? Pasti cool yakan cuek-cuek tegas gitu pasti?" Semakin antusias Nisa melontarkan pertanyaanya untuk Shena. Maklum jika perempuan sudah berkata-kata maka Jakarta yang penuh hiruk pikuk dan bising menjadi semakin bising dengan adanya kicau mania para betina.
"Lu salah tauk, yang satunya tu ramah tapi gampang ngambekan kayak bocah dan yang satu nya lagi kayaknya satu frekuensi sama gue, otaknya ngandat masalah yang lain tapi full signal kalo slengekan." Kicau Shena sambil mengingat kejadian tadi pagi, bingung antara dirazia atau stand up comedy itulah yang dipikiran Shena.
"Uhhh jadi pengen punya lakik polisi kek pak pol tadi." Gumam Shena yang mendapat decakan malas dari teman-temannya yang lain.
"Ho'oh aku juga pengen tauk gagah gitu uhhh ya ampun" Sambung Nisa tak kalah halunya dari Shena. Disaat dua betina itu berceloteh ria akan halusinasi mereka, kaum cowo hanya diam dan tak menanggapi ocehan kaum hawa yang menurut riset mengatakan bahwa apa yang dibicarakan sesama wanita hanya omong kosong belaka dan tak ada gunanya yang sering disebut dengan kata gossip.
🍊🍊
Jam sekolah telah tiba kini Shena dan pasukan alien sudah mangkal dibengkel mereka, bahkan kostum mereka sudah berubah menjadi sedemikian rupa.
"Pasien banyak ayee duit lancar mengalir." Ucap Sultan dengan sangat semangat saat melihat banyak motor terparkir dibengkel untuk diservice.
"Alhamdulillah rejeki anak sholeh sholeha ini mah." Sambung arka yang sedang sujud syukur diatas meja kasir.
"Lu bisa ga pindah dari meja gue Ka? Sujud di lantai sono napa diatas meja coba." Ucap Nisa kesal karena pasalnya Arka mengganggu Nisa dengan perbuatan absurdnya itu.
Disaat Nisa dan Arka berperang kata, Aldo dan Arjun sudah lebih dulu menangani pasien dengan segala keluhan, bak seorang dokter spesialis permesinan Aldo dan Arjun terlihat sangat serius membongkar dan mengganti spare part motor pelanggan hari ini.
~~(Mpok Inul - Masa Lalu)
Hutang dulu biar lah hutang dulu..
Jangan kau ungkit jangan kau tagih aku...
Hutang itu biarlah jadi masa lalu...
Sungguh aku tak mau membayarmu..
Dengan asiknya Shena yang sedang mengganti oli berdendang bak biduan papan atas, suaranya yang merdu mengalun indah dibengkel itu dan menjadi hiburan tersendiri bagi pelanggan yang disana. Namun bukannya merasa terhibur karena suara indahnya namun orang-orang malah terhibur karena lirik yang dinyanyikan nyeleneh dari kenyataan yang ada.
"Hoe markonah sejak kapan lagunya Mpok Inul jadi bahas hutang?" Dengan melemparkqn sobekan gabus Arjun memprotes lirik yang dinyanyikan Shena.
"Serah gue elah mulut gue juga masalah banget buat elu setan." Sanggah Shena yang tak terima diprotes Arjun karena lagunya yang nyeleneh itu.
"Udah udah malah debat motor saya udah belom?" Tanya bapak-bapak gendut tiba-tiba dengan logat jawanya yang membuat Shena dan Arjun nyengir kuda.
"Sudah pak ini. Untuk pembayaran silahkan kekasir pak." Jawab Aldo dengan sangat ramah dan senyum mengembang bak adonan roti kebanyakan fermipan. Sedangkan yang lain masih tetap fokus kepada pekerjaan masing-masing dan diselingi ocehan Shena yang masih membahas tentang polisi ganteng suami idaman, itupun tak luput dari perhatian Nisa yang tak kalah antusiasnya jika sudah membahas makhluk ganteng.
__
Hari sudah mulai redup, senja sudah menampakkan pesonanya dilangit tinggi. Kini pasukan alien bersiap untuk pulang menuju habitat masing-maing.
"Otewe pulang, kali aja bisa ktemu lagi sama polisi ganteng kayak tadi pagi kan lumayan buat cuci ni mata yang udah burem gegara oli. Bisa jadi ajakan gue dijadiin calon istri, mantu idaman kayak gue gini mah langka" Gumam Shena panjang lebar sambil memakai sepatu nya.
"Mrepet teros, kebiasaan lu Jin." Ucap Sultan sambil menutup kupingnya karena panas mendengar Shena mengoceh tiada henti-henti nya sejak tadi.
"Ya udah buruan balik sonoh, tar kalo dah nemu langsung dilamar dah tu jangan lu tolak." Usir Nisa yang sudah jengah dengan Shena, padahal dirinya sendiri juga tak beda jauh dengan Shena yang hobi berkicau mania jika membahas tentang cowo ganteng. Tapi kali ini sepertinya Nisa juga sudah muak meladeni ocehan Shena yang menurutnya sudah terlalu halu level akut.
"Hmm moga aja gue dicegat terus dilamar uwuuu sosisss eh salah so sweet deng." Lagi-lagi Shena berkicau mania ga jelas dan membuat teman temannya beranjak meninggalkan nya sendiri. Para kaum cowo tak habis pikir kenapa Kaum betima suka sekali berkicau bagai burung kontes, tak henti-hentinya mengoceh tak jelas dengan hal yang masih sama dan tidak jelas. Bosan sudah sejak pagi mendengar ocehan unfaedah dari Shena dan Nisa, rasanya telinga mereka harus segera dibersihkan pas dirumah nanti.
"Ya kalo ada polisi yang mau nerima lo, alien gak ngakhlak, kelakuan blangsak pengen nikah ama polisi, mikir dua kalo yang ada tu polisi." Gerutu Aldo sambil memasang helm dikepalanya. Sindiran keras itu pun hanya mendapat tanggapan cengiran kuda dari Shena.
"Heran gue emang ada rasia menjelang maghrib gini, yang ada tar malem razia cabe cabean noh." Tambah Arka yang tak habis pikir dengan Shena, bisa-bisanya berharap dirazia sore begini. Gilak memang tu bocah begitu mungkin pikir Arka.
"Balek woy keburu malem ntar dedek digodain tante girang." Seloroh Arjun yang mendapat tabokan dari Nisa yang disebalahnya. Sontak kejadian itu pun membuat semua tertawa puas melihat muka polos Arjun yang merasakan nyeri dilengannya.
"Dah lah balek woe Sultan mau mandiiiiii." Ajak Sultan sambil menghidupkan mesin motornya. Akhirnya mereka semua berlalu meninggalkan bengkel dan melaju menuju kediaman masing-masing untuk hibernasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
💫Sun love 💫
ampuun dah somplak semua
2022-12-25
1
ara Anwar
🤣🤣🤣🤣🤣
2022-11-02
1
Tamar Satiawan
bgus banget thor
2021-07-15
1