Pagi ini Juan sudah rapi dengan seragam kebesarannya. Didepan cermin tak henti-hentinya Juan memandangi bayangannya dengan sesekali merapikan rambutnya yang sudah tertata sedemikian rupa. Semenjak kejadian satu minggu yang lalu, kegiatan razia yang mempertemukannya dengan gadis manis bernama Shena, Juan semakin semangat saja untuk bertugas, bahkan penampilannya menjadi lebih terlihat seperti anak remaja, mulai dari tatanan rambut sampai selera parfumnya juga beralih. Jelas saja sedikit perubahan dari Juan membuat rekan kerjanya merasa terheran-heran, untung saja Juan tak sampai mengganti umurnya.
"Selamat Morning everybody." Sapa Juan dengan senyum merekah bak kue kukus.
"Pagi." Jawab semua orang yang ada di kantor itu, termasuk si Rudi sahabat baik Juan.
"Eh bro kesambet apa lu semangat luar biasa git ?." Tanya Rudi yang heran melihat keanehan Juan pagi ini.
"Ehh Jaenuden gue kasih tau elu yak, orang ganteng mah harus tiap hari semangat begini. Senin-senin ga boleh lemes kayak kurang asupan gitu ga baik bisa menyebabkan gangguan kejiwaan." Jawab Juan dengan segala kenarsisannya dan sok taunya yang membuat semua orang disana terkekeh geli melihat kelakuan Juan.
"Serah lo lah, semerdeka hati elu aja udah." Pasrah Rudi yang memang tak pernah akan menang jika berhadapan dengan Juan.
"Mari berangkat hari sudah pukul 06.30." Ucap Komandan Harsa memperingatkan anggotanya untuk segera berangkat menuju lokasi razia rutin hari ini.
"Lokasi hari ini dimana Ndan?" Tanya Rudi sambil berjalan menuju motornya diparkirkan .
"Sama seperti minggu lalu." Jawab Komandan Harsa singkat.
"Persimpangan STM I am coming." Teriak Juan yang mendapatkan tatapan aneh dari rekan kerjannya.
"Eh lu kenape somplak? Teriak-teriak kek kaum emak kehilangan baperware aja." Tanya Dion salah satu rekan kerja satu tempat dinas dengan Juan.
"Sory reflek sob hehe, eh babang Rud boncengin dedek yaa males bawa motor sendiri, dedek capek." Ucap Juan dengan gaya centilnya. Memang kocak nih polisi satu.
"Lu gatau aja Yon di persimpangan STM ada bidadari cantik makanya tuh Makhluk girang begitu." Jawab Rudi santai yang mendapat delikan tajam dari Juan. Sedangkan rekan kerja lainnya hanya terawnyum simpul melihat Juan dan Rudi, karena mereka sudah paham arah pembicaraan Rudi.
"Eh buset lu bilang apa tadi? Jijik gue Wan jijik. Centil amat lu kek banci taman lawang." Tambah Rudi menanggapi kecentilan Juan yang minta diboncengin menuju lokasi.
"Syekarepku elah, dahlah skuyy". Ucap Juan sambil duduk dijok motor Rudi dengan santainya.
" Temen lo makin syarap aja Rud jijik gue lama-lama." Ucap Dion yang merasa geli dengan kekocakkan Juan pagi ini.
"Lu aja jijik apa lagi gue gilak." Gumam Rudi sambil menaiki motornya. Heran punya temen gak ngotak semua.
🥑🥑
Dilokasi Razia, semua sudah menjalankan tugasnya. Sudah banyak pengendara yang menepikan kendaraan masing-masing untuk menunjukkan kelengkapan Surat-surat kendaraannya kepada polisi yang bertugas disana. Dari anak sma, bapak-bapak, mas mbak kuliahan, ibuk-ibuk dan sudah dapat dipastikan Juan akan lebih dominan dengan pengendera laki-laki. Hingga disaat semua sedang sibuk ada satu pengendara wanita berseragam kantoran lengkap yang menepikan kendaraannya karena sudah mendapat perintah dari salah satu polisi yang bejaga ditengah jalan.
"Yon tukeran." Teriak Juan kepada Dion karena Juan tak ingin berurusan dengan perempuan manapun termasuk yang ada di depannya saat ini.
"Nanggung woy, lu aja." Balas Dion juga dengan teriakan, yang mana Dion juga sudah menangani satu pengendara saat ini. Mau tak mau Juan tetap harus menjalankan tugasnya walaupun sebenarnya dia enggan.
"Maaf mbak bisa perlihatkan surat-suratnya." Ucap Juan dingin kepada perempuan dihadapannya saat ini. Tapi perempuan itu tidak merespon karena terlalu terpesona mengagumi ketampanan Juan.
"Mbak tolong perlihatkan kelengkapan surat-suratnya." Ketus Juan yang geram melihat perempuan didepannya ini tak merespon ucapanya.
"Eehh ii ii iya Pak bentar saya ambilkan." Jawab perempuan itu gugup dan segera menyerahkan SIM dan STNK nya kepada Juan.
"Baik, silahkan lanjutkan perjalanannya lagi." Ucap Juan Sambil mengembalikan surat milik perempuan itu tanpa tersenyun sedikitpun hingga membuat wanita itu mencebikkan bibirnya kesal dengan sikap dingin Juan.
"Terimakasih Pak." Dengan tak tau malunya wanita itu mengucapkan terimakasih plus memberikan senyum menggoda kepada Juan. Tapi Juan hanya acuh dan berlalu begitu saja tanpa mebalas senyuman perempuan itu hingga membiut perempuan itu mencebik kesal.
"Dasar sombong, dingin banget lagi masih syukur dapet senyum cewe seksi kayak gue." Gumam perempuan itu kesal sambil menghidupkan mesin motor nya dan berlalu dari persimpangan itu.
Tanpa sengaja Rudi mendengar gumaman perempuan itu membuat nya tertawa lepas setelah bayangan perempuan itu tak terlihat.
"Nape lu ketawa? Lu sawan?" Tanya Dion heran melihat kelakuan Rudi yang tiba-tiba tertawa.
"Kagak, kagak hehehehe." Jawab Rudi cengengesan sambil berlalu menghampiri Juan yang disusul oleh Dion.
"Heh sob ngapain lu jongkok disitu? Tadi aja semangat sekarang malah lesu begitu" Tanya Dion yang sedari tadi memperhatikan tingkah Juan yang sedang berjongkok dipinggiran jalan meratapi nasib nya yang tak lagi dapat bertemu dengan Shena.
"Nyari hidayah gue sambil liat semut buat anak noh." Jawab Juan asal sambil menunjuk kearah aspal seolah menunjukkan ada semut dibawah sana.
"Ehh ajaran mana tu cari hidayah sambil liatin semut produksi?" Dion yang tak habis pikir dengan Juan kembali melontarkan Pertanyaan tak bermutunya.
"Dari Mbah Patimura sama Mbah Iskandar Dinata." Jawab Juan lebih ngasal lagi.
"Ahay yang lagi nungguin orang tapi malah gak nongol." Sambung Rudi yang sengaja menggoda Juan karena Rudi tau alasan Juan tadi pagi semangat dan saat dilokasi malah murung seperti sekarang.
"Ho'oh tu atau dia lewat jalan tikus ya." Jawab Juan dengan Muka dibuat memelas yanh membuat Dion penasaran apa yang dibicarakan dua makhluk ini.
"Paan sih woy bagi tau gue napa elah." Tanya Dion yang penasaran tapi malah tak mendapat jawaban dari yang bersangkutan.
"Bro, lu minggu lalu ramah banget ama tu makhluk tapi kok tadi gue denger ada makhlik sejenis dia gerutu kesel ma sifat lo yang masih aja dingin kayak es?" Tanya Rudi setelah teringat dengan perempuan tadi pagi.
"Sampek kapan pun gue bakal kayak gini ke semua makhluk jenis perempuan terkecuali ke mama dan makhluk minggu lalu." Jawab Juan mantap yang membuat Rudi hanya mengangguk paham dan Dion yang tak tau apa-apa hanya tersenyum kecut. Pada akhirnya obrolan masih berlanjut dengan tema yang berbeda supaya Dion tak merasa tercueki disni.
🍉🍉
Hari baru jam 7 tapi jalanan sudah sepi, sepertinya para pengendara sudah mengetahui bahwa simpang STM ini akan ada razia makanya mereka mencari jalan alternatif. Sehingga membuat para polisi ini lebih santai seperti halnya Dion yang asik mendengarkan ilmu dari dari Juan tentang datangnya hidayah yang disangkutpautkan dengan reproduksi semut, Rudi yang asuk dengan ponselnya bermain zombie tsunami dan polisi lainnya yang asik mengobrol.
"Adek-adek STM bisa menepi sebentar!!" Teriak sang Komandan saat melihat 3 unit sepeda motor 6 nyawa hampir melewati persimpangan. Tanpa penolakan 3 motor tersebut akhirnya menepi dan dengan senang hati menghadap polisi yang memanggilnya tadi.
"Iptu Juan, Iptu Dion dan Iptu Rudi tolong tangani." Titah Komandan Harsa kepada ketiga polisi tampan tersebut.
"Siap komandab." Jawab ketiga polisi tampan itu kompak.
Tanpa banyak basa-basi akhirnya ketiga polisi itu berjalan menghampiri 6 siswa STM yang tak lain adalah pasukan alien.
"Selamat pagi, maaf bisa kalian memperlihatkan surat-surat kendaaraan nya." Ucap Dion tegas dan membuat Nisa melongo kagum dan terpesona dengan tiga polisi yang berada didepannya.
"Bisa pak." Jawab Aldo, Sultan dan Arjun kompak.
Disaat tiga alien itu akan menyerahkan Surat-suratnya kepada polisi. Suara Shena mengagetkan semua orang yang disana pasalnya sejak menepikan motornya Shena turun dan berjongkok untuk membenahi tali sepatunya.
"Warga tali sepatu gue kok berubah warna ya?" Tanya shena tiba-tiba sambil berdiri dari jongkok nya.
"Kamu!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Leza Suhariany
hai warga 🤣🤣🤣🤣🤣
2020-11-02
6
Dhieanzt Olshoop Dbangsri
suka TK ulang2 dari knak rajia itu tor hhhh lucu
2020-09-14
0
Dhieanzt Olshoop Dbangsri
semangat thor
2020-09-09
2